bacaterus web banner retina

Sri Sulistiyani

Sri Sulistiyani tinggal dan menyelesaikan pendidikannya di Bandung. Hobi menulis sudah dimilikinya sejak kecil. Namun karir menulisnya baru dimulai sekitar tahun 2018 dengan menjadi penulis freelance di berbagai blog dan mengikuti beberapa lomba menulis.

Setelah sempat menekuni karir di bidang pertelevisian, pada tahun 2019, ia mulai berkarir secara profesional sebagai copy writer dan content writer untuk berbagai media digital dan menghasilkan tulisan dalam berbagai tema.

Sri dan Film

Semenjak berkuliah di jurusan TV & film, ketertarikannya dengan dunia film pun semakin besar. Tak hanya dalam bidang produksi film, namun juga dalam mengapresiasi dan menjadi penulis review film. Setelah bergabung dengan Bacaterus.com di tahun 2020 sebagai penulis freelance, ia pun berfokus untuk menulis tema seputar film di Bacaterus.com.

Selain menulis, ia juga memiliki hobi yang berkaitan dengan dunia film. Sebagai alumni mahasiswa perfilman, ia tertarik dengan semua proses dalam film, baik terlibat menjadi kru produksi atau pun menikmati film dan menontonnya sebagai penonton.

Selain itu, hobi lainnya adalah membaca, terutama buku-buku yang berjenis fiksi serta novel-novel sastra guna terus mengembangkan kemampuan menulisnya. Setelah bergabung dengan Bacaterus, minatnya dalam film pun dituangkan dengan menjadi penulis untuk review film.

Film Favorit

Sebagai pecinta film, Sri Sulistiyani memiliki cukup banyak film favorit. Film-film favoritnya berasal dari beragam genre, namun yang paling disukainya adalah genre-genre thriller berpadu science fiction. Beberapa diantaranya adalah karya Christopher Nolan (Memento, Inception, The Prestige, Interstellar) karya David Fincher (Gone Girl, The Game, Seven, Fight Club) serta film-film lain seperti The Sixth Sense, Shutter Island, Black Swan, A Simple Favor, hingga serial seperti Black Mirror.

Tak hanya film-film luar negeri, ia juga menyukai beberapa film-film Indonesia yang baginya memiliki kualitas keren dan tak kalah dengan film-film kelas dunia. Beberapa diantaranya seperti 27 Steps of May, Marlina (Si Pembunuh dalam Empat Babak), Ziarah, The Science of Fiction, dan Penyalin Cahaya. Baginya, menonton dan mengapresiasi film-film dalam negeri adalah salah satu cara untuk mendukung perfilman Indonesia.

•••••

Media Sosial

LinkedinInstagram

Review & Sinopsis Roma, Film Hitam Putih Tentang Kehidupan
Review & Sinopsis Film Whiplash, Kerja Keras Meraih Mimpi
Review & Sinopsis The Princess Switch 3: Romancing the Star
10 Film Terbaik Ifa Isfansyah, Sutradara Penuh Prestasi
Review dan Sinopsis Forever Rich, Hancurnya Karir Sang Bintang
Sinopsis & Review Selamat Pagi, Malam; Realita Hidup di Jakarta
Sinopsis & Review Nightbooks, Terjebak Bersama Penyihir Jahat
Sinopsis & Review Humba Dreams, Mencari Jawaban di Tanah Sumba
Sinopsis & Review Molly’s Game (2017), Kisah Ratu Poker
Sinopsis & Review Prey, Penembakan Misterius di Hutan
Review & Sinopsis Gone for Good, Misteri Kekasih yang Hilang
Review dan Sinopsis Film Indonesia Penyalin Cahaya (2021)
12 Pemeran Drakor Reply 1988 dengan Akting Mengagumkan
Review & Sinopsis Taken, Aksi Heroik Ayah Selamatkan Putrinya
Review dan Sinopsis Fool’s Gold, Perburuan Harta Karun
10 Judul Film Terbaik yang Dibintangi oleh Tara Basro
10 Film Terbaik Atiqah Hasiholan, dari Teater ke Layar Lebar
Review & Sinopsis Deadpool (2016), Kisah Superhero Konyol
Sinopsis & Review Rumah Dara, Teror Berdarah yang Seram!
Review & Sinopsis The Usual Suspect, Penuh dengan Plot Twist
cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram