showpoiler-logo

Sinopsis & Review Selamat Pagi, Malam; Realita Hidup di Jakarta

Ditulis oleh Sri Sulistiyani
Selamat Pagi, Malam.
4
/5
showpoiler-logo
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Kota Jakarta yang merupakan ibu kota dari Indonesia dikenal sebagai kota metropolitan yang selalu sibuk dari pagi hingga malam hari. Banyak hal yang melekat pada kota ini, mulai dari kemacetan, polusi, hingga gemerlap kehidupan malam para warganya.

Pada film Selamat Pagi, Malam, kita akan diajak melihat bagaimana kehidupan para warga kota Jakarta ini beserta semua kerumitan dan problematikanya melalui kehidupan tiga orang wanita yang berbeda. Berikut review dan sinopsisnya!

Baca juga: Film Terbaik yang Dibintangi oleh Adinia Wirasti

Sinopsis

selamat pagi malam-1_

Film Selamat Pagi, Malam mengisahkan cerita tentang tiga orang wanita yang tidak saling mengenal dan tidak saling berkaitan, namun ketiganya berada di lokasi yang sama pada suatu malam. Dikisahkan Gia adalah seorang wanita 32 tahun yang baru pulang dari New York. Dengan canggung, ia menelepon teman lamanya, Naomi.

Malam itu, Gia dan Naomi yang sudah lama tak bertemu akhirnya berjumpa di sebuah bar mewah bernama Lilo. Meski awalnya cukup canggung, keduanya pun akhirnya kembali akrab. Setelah pulang dari Lilo, Gia meminta Naomi untuk menemaninya berjalan kaki dan mengelilingi Jakarta. Mereka pun berkeliling hingga menikmati kuliner kaki lima sembari mengenang masa lalu mereka.

Setelah lelah berkeliling, Gia mengajak Naomi untuk masuk ke sebuah hotel bernama Lone Star. DI tempat itu, Naomi akhirnya mengaku jika ia harus menikah dan melakukan semua hal sesuai dengan ekspektasi orang-orang sekitar. Padahal, Naomi dan Gia sempat berpacaran saat di New York dulu. Namun mereka pun akhirnya sadar dengan semua tuntutan sosial di Jakarta yang merubah mereka.

Sementara Indri adalah wanita berusia 24 tahun yang bekerja sebagai penjaga handuk di tempat gym. Ia berusaha untuk mengikuti gaya hidup para wanita kelas atas dan mencoba berkenalan dengan seorang pria kaya melalui aplikasi online. Di malam itu, Indri berusaha berdandan seksi menggunakan gaun dan sepatu hak tinggi meskipun tampak seperti gaun murahan.

Indri bertemu dengan pria bernama David tersebut di Bar Lilo. Namun penampilan David tidak seperti yang Indri bayangkan. David ternyata seorang om-om gendut yang genit dan berkata jika ia sudah memesan sebuah kamar di Hotel Lone Star untuk mereka berdua. Namun Indri menolak sehingga membuat David marah.

David yang marah meninggalkan Indri di Lilo dan tidak membayar makanan yang dipesan Indri. Indri yang tidak punya uang untuk membayar pun kabur dari bar tersebut. Setelah terlunta-lunta di jalanan, ia bertemu dengan Faisal, pelayan yang melayaninya di Lilo. Keduanya langsung akrab hingga memutuskan tidur bersama di Hotel Lone Star menggunakan kamar yang disewa atas nama David.

Sosok perempuan lainnya adalah Ci Surya, seorang tante-tante yang sedang berduka karena suaminya meninggal dunia. Namun ia menemukan sebuah catatan bertuliskan nomor telepon wanita bernama Sofia yang ditulis di kertas note dari Hotel Lone Star. Ci Surya pun memutuskan untuk mendatangi Hotel Lone Star tersebut.

Ia memesan kamar untuk bisa merasakan bagaimana saat suaminya berselingkuh dengan Sofia di hotel itu. Ia kemudian menemukan sosok bernama Sofia yang merupakan penyanyi di klub hotel tersebut. Ci Surya juga mendapat info bahwa Sofia sudah menikah dan suaminya juga seorang gigolo di hotel tersebut.

Demi membalaskan perasaan dendamnya, Ci Surya menyewa jasa suami Sofia untuk menemaninya tidur. Seolah ia ingin merasakan seperti apa perselingkuhan yang suaminya lakukan dulu sekaligus merasakan perasaan merebut suami orang.

Alur Cerita yang Relatable dengan Kehidupan Sehari-Hari

selamat pagi malam-2_

Film Selamat Pagi, Malam mengangkat kisah mengenai hal-hal yang mudah kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini membuat cerita yang digambarkan dalam film berdurasi 94 menit ini terasa begitu relate untuk kebanyakan orang. Kita seolah akan melihat permasalahan yang sering kita temui saat menonton kehidupan Gia, Indri, atau pun Ci Surya.

Tiga karakter utama ini memiliki konfliknya masing-masing pada malam yang menjadi setting waktu film ini. Gia misalnya, seorang wanita 32 tahun yang baru pulang dari New York dan kaget dengan semua hal di Jakarta yang baginya berubah, mulai dari orang-orang yang kecanduan sosial media hingga tuntutan menikah dan punya anak dari keluarganya.

Kisah Indri yang berasal dari kalangan biasa namun berusaha untuk bisa terlihat seperti orang kaya juga mungkin banyak kamu temukan di kehidupan sehari-hari. Atau bisa jadi kita juga sering menjadi sosok Indri yang berusaha mengikuti gaya hidup kelas atas namun sebenarnya membuat kita tak menjadi diri sendiri.

Begitu pula dengan karakter Ci Surya dengan rasa kehilangan dan dendamnya pada mendiang sang suami. Kisah permasalahan rumah tangga orang-orang yang sudah lama menikah mungkin menjadi permasalahan yang umum ditemui.

Potret Kota Jakarta yang Divisualisasikan Sebagaimana Aslinya

selamat pagi malam-3_

Film yang mengambil setting lokasi di kota Jakarta ini benar-benar menggambarkan bagaimana realita kota Jakarta sesungguhnya. Banyak shot-shot yang memperlihatkan kehidupan warga Jakarta dari pagi hingga malam hari, mulai dari mereka yang terkena macet di jalanan, orang-orang berdesakan di Busway atau KRL, dan realita kehidupan ibu kota lainnya yang digambarkan senatural mungkin.

Adegan pembuka film ini bahkan dibuka dengan establish shot yang memperlihatkan kemacetan pagi hari di Jakarta dengan backsound suara klakson panjang yang bersahut-sahutan. Adegan pembuka ini tentu langsung memikat penonton dan menunjukkan bahwa film ini memang ingin menyoroti kehidupan dan permasalahan para warga ibu kota.

Penghubung dari satu scene ke scene lainnya juga sering diisi dengan shot-shot yang memperlihatkan kondisi kota Jakarta. Banyak wajah-wajah penduduk Jakarta seperti para pedagang kaki lima atau pejalan kaki hingga gedung-gedung pencakar langit atau perkampungan kumuh. Semua itu divisualisasikan sebagaimana aslinya sehingga penonton bisa merasakan realita kota Jakarta.

Kritik-Kritik Sosial Mengenai Jakarta dan Masyarakatnya

selamat pagi malam-4_

Jakarta memang menjadi poin utama yang diangkat dalam film Selamat Pagi, Malam ini. Selain menunjukkan potret kota Jakarta melalui visual di sepanjang filmnya, film ini juga banyak menyisipkan kritik mengenai kota Jakarta hingga gaya hidup masyarakatnya. Hal ini terasa dari peristiwa yang dialami para karakter utamanya serta dialog-dialog yang mereka lontarkan.

Sebagai karakter yang diceritakan baru pulang dari luar negeri, tokoh Gia paling banyak berkomentar mengenai masyarakat Jakarta. Misalnya saja saat melihat orang-orang Jakarta yang seolah tidak bisa lepas dari smartphone mereka hingga harus mengunggah semua kehidupannya di sosial media. Gia juga banyak mengomentari permasalahan lain seperti polusi hingga kemacetan.

Kritik sosial secara tak langsung juga bisa terlihat saat Indri berjalan pada malam hari dan banyak menemukan pria-pria yang menggodanya atau Naomi yang mengatakan jika wanita seperti mereka tak mungkin berjalan di Jakarta pada malam hari. Hal ini seolah menyindir bahwa Jakarta belum menjadi kota yang cukup ramah untuk semua warganya, khususnya perempuan.

Review dan sinopsis dari sebuah film yang mengisahkan mengenai realita kota metropolitan Jakarta dan problematika setiap penduduknya dengan judul Selamat Pagi, Malam. Apakah kamu setuju dengan cerita yang diangkat dalam film ini mengenai semua permasalahan Jakarta tersebut? Coba berikan tanggapanmu di kolom komentar ya! Kamu juga bisa lihat rekomendasi film Indonesia lainnya disini ya!

cross linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram