Mengenal Indiana Jones, Arkeolog Legendaris yang Hobi Bertualang

Bagi penggemar cerita atau film-film tentang petualangan, nama Indiana Jones sudah seperti icon. Sang arkeolog yang khas dengan topi fedora, satchel, jaket kulit dan cambuk ini memang legendaris. Sosoknya semakin diidolakan karena pembawaan yang menyenangkan.

Indy terkenal dengan selera humor yang witty and sarcastic tetapi memiliki pengetahuan yang luar biasa mengenai peradaban dan bahasa kuno.

Indiana Jones menjadi karakter fiktif ciptaan George Lucas tenar. Setidaknya ada lima film yang meraup kesuksesan dengan menceritakan petualangan seorang Indiana Jones. Mulai dari Raiders of the Lost Ark (1981) sampai Indiana Jones and the Dial of Destiny (2023).

Serba-serbi Indiana Jones pun menjadi menarik untuk disimak. Seperti yang termuat dalam artikel berikut ini!

1. Siapa Indiana Jones?

Seorang filmmaker asal Amerika, George Lucas, memberikan penghormatan kepada seorang pahlawan aksi dari film serial di tahun 1930-an dengan cara menciptakan tokoh fiksi baru. Tokoh fiksi baru itulah yang secara luas dikenal dengan nama Indiana Jones.

Kemunculan karakter ini untuk pertama kalinya terjadi di tahun 1981, tepatnya dalam film Raiders of the Lost Ark (1981). Sejak itu, Jones menjadi salah satu tokoh fiktif yang laris-manis. Dia juga muncul dalam novel, komik, dan video game.

Tahun 2003 lalu, American Film Institute menempatkannya sebagai pahlawan dalam film terhebat kedua sepanjang masa.

Lalu, mengingat banyak pahlawan yang ternyata menggunakan nama samaran untuk menutupi identitasnya, pernah gak kamu penasaran, mengapa salah satu karakter terkenal itu diberi nama Indiana Jones? Apakah Indiana Jones adalah nama aslinya? 

George Lucas mulai menulis The Adventures of Indiana Smith di tahun 1973. Mei 1977, ketika Lucas bertemu Spielberg, sang sutradara ternama itu tidak menyukai nama belakang yang dipilih George.

Dengan santai Lucas pun menyarankan nama “Jones” sebagai alternatif. “Jones” bukan sesuatu yang asing karena naskah The Last Crusade juga merujuk nama tersebut. 

2. Kehidupan Pribadi Indiana Jones

Dalam petualangan pertamanya, Raiders of the Lost Ark, Indiana Jones diberi tugas oleh Hitler untuk menemukan artefak berkekuatan besar dari Perjanjian Lama.

Untuk menemukannya, Indiana Jones dibantu oleh dua orang, salah satunya adalah Marion Ravenwood. Marion inilah sosok perempuan yang dinikahi oleh Indiana Jones. Marion muncul ketika Indiana Jones mengunjunginya di Nepal karena butuh bantuan untuk menemukan Ark of the Covenant.

Marion Ravenwood adalah putri dari Dr. Abner Ravenwood, seorang profesor di bidang arkeologi yang terobsesi menemukan Biblical Ark of the Covenant. Ayah Marion ini sekaligus mentor Indiana Jones saat masih kecil.  Marion dan Indy memiliki perbedaan usia yang cukup jauh, yaitu 10 tahun.

Hubungan mereka dimulai saat Marion berusia 15 tahun dan berakhir di usia 16-17 tahun, sementara Indy berusia 27 tahun. Indiana Jones lantas pergi ke Amerika untuk fokus pada karirnya sebagai profesor di bidang arkeologi, sedangkan Marion dan ayahnya menetap di Nepal. 

Sepuluh tahun kemudian, mereka kembali berhubungan, tapi tidak berjalan mulus. Marion kembali ditinggalkan tanpa penjelasan satu minggu sebelum pernikahan mereka. Tanpa menyadari tengah hamil, Marion menikah dengan Colin Williams. Marion melahirkan seorang anak lelaki yang diberi nama Henry “Mutt” Jones.

Sayangnya, Colin yang merupakan seorang pilot meninggal dunia selama PD II. Dua puluh tahun kemudian, Mutt yang sudah dewasa mencari Indy atas petunjuk ibunya. Dari sana Marion dan Indy bertemu lagi, memutuskan menikah serta memulai petualangan bersama.

Sibuk dengan petualangan yang dilakukannya sampai beberapa kali meninggalkan Marion, Indiana Jones punya banyak pengalaman.

Indy memang terlatih bepergian sejak kecil karena kerap menemani sang ayah keliling Eropa. Oleh karena itu, dia banyak belajar bahasa dari berbagai negara, termasuk Jerman, Perancis, Spanyol, Rusia, Jerman, Swedia, Turki, Arab, Yunani, Vietnam, Cina dan Swahili.

3. Indiana Jones, Bullwhip dan Nuklir

Indiana Jones khas dengan berbagai atribut yang dia bawa. Salah satunya adalah bullwhip atau cambuk. Saking identiknya dengan cambuk, dia bahkan dikenal sebagai the whip-cracking archaeologist.

Ketertarikannya terhadap cambuk sudah dimulai sejak Indy berusia tujuh tahun. Anak lelaki itu tertarik setelah melihat aksi cambuk di sebuah sirkus keliling. Pertama kalinya Indiana Jones menggunakan cambuk adalah di tahun 1912, ketika dia melarikan diri dari Geng Fedora.

Saat itu, tanpa sengaja dia jatuh ke dalam kereta yang mengangkut singa dan dia menggunakan cambuk untuk mengusir hewan buas tersebut. Sejak itu dia selalu membawa bullwhip dalam setiap petualangannya.

Indy menggunakan bullwhip bukan hanya sebagai senjata, entah untuk melawan hewan buas atau musuh. Dia menggunakannya dalam keadaan darurat atau sesuatu yang tidak terduga. Bagaimana pun bullwhip telah menyelamatkan nyawanya dari berbagai bahaya. 

Lantas, apakah bullwhip juga yang menyelamatkannya dari nuklir? Hubungan Indiana Jones dan nuklir cukup memorable di benak penggemarnya.

Pasalnya, jauh dari kesan hebat yang selama ini melekat, Indy justru selamat dari nuklir bukan karena keahliannya dalam memainkan bullwhip, melainkan bersembunyi di dalam sebuah lemari es yang dilapisi timah.

4. Musuh dan Para Pengkhianat Indiana Jones

Dalam melakukan pekerjaannya, Indiana Jones tidak selalu bertemu orang baik. Saat Indy sedang melakukan penggalian Ark of the Covenant di Tanis, dia harus berurusan dengan The Arab Swordsman, anggota atau bandit dari city’s underworld yang bekerja sebagai agen intelijen Nazi yang beroperasi di Kairo. 

Ditugaskan untuk mengacaukan misi Indiana Jones, kelompok mereka menculik Marion Ravenwood. Swordsman terus menghalang-halangi Indy saat akan menyelamatkan Marion.

Tanpa pikir panjang, Indiana Jones langsung mengeluarkan pistol dan menembaknya hingga tersungkur di jalanan berpasir. Dia kemudian segera menyelamatkan Marion.

Indiana Jones bukan hanya punya musuh yang tampak oleh kedua mata, tetapi juga musuh-musuh “tak terlihat” atau pengkhianat.

Jika kamu mengikuti kisahnya, Indy berkali-kali dikhianati atau dicurangi. Dalam film The Kingdom of the Crystal Skull (2008) misalnya, dia dikhianati oleh Mac, salah satu teman terdekatnya.

5. Ikut PD II Sampai Naik Titanic

Menjadi seorang arkeolog yang banyak berkeliling berbagai tempat, Indiana Jones berkesempatan melakukan dan mengalami banyak hal. Bersama Sophia Hapgood, dia sempat menjadi agen OSS selama Perang Dunia II. Hapgood sendiri menjadi agen CIA sementara Indy kembali melanjutkan petualangannya. 

Indiana Jones juga punya pengalaman dengan holy grail dalam Indiana Jones and The Last Crusade (1989). Ketika itu Indy membutuhkan holy grail untuk menyembuhkan ayahnya yang terluka. Sebelum itu, dia harus meminum dari beberapa cawan yang ada. Beruntung dia memilih holy grail yang tepat sehingga mampu menyelamatkan ayahnya.

Pengalaman menarik yang dimiliki Indiana Jones bahkan sudah terjadi saat dia belia. Tercatat dalam novel young-adult kesembilan, Young Indiana Jones and the Titanic Adventure, Indy berkesempatan menaiki Titanic dan terkagum-kagum dengan fitur yang ada di dalam kapal pesiar legendaris tersebut. 

Selama berada di atas Titanic, dia bersama Helen Margaret Seymour, mantan gurunya yang mewarisi banyak uang. Sayangnya, Titanic menabrak gunung es dan tenggelam yang menyebabkan ribuan penumpang meninggal.

Indiana Jones dan Seymour termasuk korban selamat, bersama dengan salah satu kolega Profesor Henry Jones, ayah Indiana Jones.

Membicarakan serba-serbi Indiana Jones, membuat sosok ini menjadi semakin menarik. Ada berbagai fakta tentang dirinya yang mungkin baru kamu ketahui karena setiap mencari sesuatu, kita pasti akan menemukan sesuatu, sama seperti petualangan Indiana Jones dan temuan-temuannya. Ada lagi fakta tentangnya yang menarik untuk diketahui? Share, yuk!