Sinopsis & Review Film Petualangan The Lost City of Z

The Lost City of Z adalah sebuah film biografi petualangan yang berdasarkan buku terbitan tahun 2009 dengan judul yang sama karya David Grann.

Cerita pada film ini merupakan kisah nyata tentang seorang penjejalah dan juga prajurit militer Inggris bernama Percy Fawcett. Ia melakukan petualangan ke Brazil untuk menemukan kota kuno yang hilang di pedalaman hutan Amazon.

Karakter Percy Fawcett sendiri diperankan oleh aktor Charlie Hunnam, dan aktor Robert Pattinson memerankan sesama penjelajah sekaligus teman baik Percy, Henry Costin. Selain itu, aktris cantik Sienna Miller berperan menjadi istrinya, Nina Fawcett, dan Tom Holland sebagai putranya, Jack Fawcett.

Dalam situs ulasan Rotten Tomatoes, film ini mendapatkan rating 87% berdasarkan 245 tinjauan dari para kritikus dengan nilai 7.3/10. The Lost City of Z kemudian masuk ke dalam majalah Time sebagai salah satu dari 10 film terbaik yang rilis selama tahun 2017 lalu.

Sinopsis

Sekitar tahun 1906, perwira muda Inggris, Percy Fawcett, menemui seorang pejabat Royal Geographical Society (RGS). Ia memberitahu Percy jika Pemerintah Bolivia dan Brazil hampir berperang memperebutkan lokasi perbatasan mereka di Amazon. Konflik keduanya lalu mempengaruhi perdagangan karet di kawasan tersebut.

Percy diminta melakukan survei untuk permasalahan itu. Ia pun memimpin tim ekspedisi dari Inggris untuk pergi ke wilayah perbatasan tersebut. Selama perjalanan, ia ditemani oleh Henry Costin, seorang penjelajah, dan prajurit berpangkat kopral yang memiliki pengetahuan tentang hutan Amazon.

Setibanya di sana, keduanya masuk ke dalam hutan Amazon hingga akhirnya berada di perkebunan karet milik bangsawan Portugis, Baron de Gondoris. Di tempat itu, keduanya bertemu Kopral Arthur Manley, yang selanjutnya memberitahu mereka bahwa Pemerintah Inggris meminta Percy untuk tidak melakukan ekspedisi lebih dalam lagi.

Percy menolak perintah tersebut. Ia bersama Henry, Arthur, dan penduduk Amazon lokal, Tadjui, tetap melanjutkan misinya itu.

Di atas kapal rakit, Tadjui bercerita tentang sebuah kota hutan yang tertutup emas dan dipenuhi dengan harta berlimpah. Percy awalnya meragukan kisahnya itu, namun saat mendarat di suatu pulau ia menemukan beberapa benda yang bernilai sangat tinggi.

Sekembalinya ke Inggris, Percy mendapatkan pujian karena telah menyelesaikan misinya dengan baik. Di tempat lain, istrinya, Nina, menemukan sebuah dokumen yang menceritakan tentang kota rahasia di dalam hutan Amazon.

Selepas meyakinkan seluruh anggota RGS, Percy bersama Arthur, dan Henry, kembali melakukan ekspedisi ke hutan Amazon untuk menemukan kota misterius tersebut.

Kali ini, perjalanan mereka ditemani oleh seorang ahli biologi yang bernama James Murray. Namun, kehadirannya di tim membuat perjalanan menjadi terhambat.

Murray tidak terbiasa dengan kerasnya hutan dan perjalanan yang ekstrim. Alhasil, Murray menderita cedera kaki dan terinfeksi parah, sedangkan tim diserang oleh penduduk lokal di sepanjang sungai.

Untungnya, Percy mampu meyakinkan mereka bahwa ia beserta timnya bukanlah orang-orang jahat. Selepas itu, ia mengirim Murray pergi menggunakan kuda untuk mencari bantuan ke pos terdekat agar selamat. Percy dan tim pada akhirnya harus meninggalkan ekspedisi setelah menemukan bahwa Murray telah mengacak-acak sisa perbekalan mereka.

Beberapa waktu kemudian, Perang Dunia I dimulai. Percy pergi ke Perancis untuk memimpin pertempuran di sana. Di Inggris, putra pertama Percy, Jack, kini telah tumbuh remaja, tetapi ia kurang menyukai ayahnya karena tidak pernah bisa mempunyai waktu untuknya dan juga keluarga.

Pada tahun 1923, Percy dan Jack sudah bisa menjalin ikatan yang lebih baik daripada sebelumnya. Jack kemudian mengajak ayahnya kembali ke Amazon untuk bersama-sama menemukan kota yang hilang tersebut. Keluarga Rockefeller dan juga konsorsium surat kabar Amerika Serikat lalu membiayai ekspedisi baru yang akan dilakukan oleh keduanya.

Dalam perjalanan kali ini, Henry tidak bisa ikut bersama-sama karena ia harus mengurusi keluarganya, sedangkan Arthur tewas dalam perang di Perancis.

Percy dan Jack kemudian berpetualang di Amazon selama tiga tahun lamanya. Pada akhirnya, kota misterius tersebut masih tetap tidak bisa ditemukan. Sementara mereka berdua akhirnya menghilang hingga dinyatakan tewas oleh Pemerintah Inggris.

Petualangan yang Seru dan Menegangkan

The Lost City of Z garapan sutradara James Gray bisa dibilang cukup berhasil dalam menciptakan sebuah film petualangan yang fantastis dan juga dramatis. Menonton film ini, kita serasa diajak untuk menjelajah dan menggali sebuah misteri tentang kota misterius yang sampai sekarang tidak sepenuhnya terpecahkan.

Karena film ini berdasarkan kisah nyata seorang penjelajah, Percy Fawcett, secara tidak langsung kita bisa mendalami pola pikirnya yang direpresentasikan secara apik oleh aktor Charlie Hunnam. Sepanjang film, kita pun mencoba untuk memahami mengapa dirinya begitu gigih untuk melakukan ekspedisi tersebut hingga harus mempertaruhkan nyawanya sendiri.

Ini adalah film yang sangat istimewa dan disajikan lewat pendekatan alur cerita yang sangat mengharukan dengan sejumlah pemandangan yang indah untuk dilihat.

Selama lebih dari dua jam lamanya, The Lost City of Z bergerak sangat memikat dan juga puitis. Dengan durasi tersebut, kita tidak akan bosan untuk melihat petualangan yang dilakukan oleh Percy di lembah Amazon yang mencekam.

Eksplorasi perjalanan Percy bersama dengan rekan-rekannya, termasuk anaknya sendiri, Jack Fawcett, mampu menampilkan urutan momen-momen yang seru sekaligus menegangkan.

Selama di Amazon, tak jarang mereka berhadapan dengan kelompok suku lokal yang berbahaya. Kehadiran mereka pun membuat keseluruhan cerita dalam film semakin eksotis dan mencuri perhatian.

Akting Para Pemain yang Cemerlang

Charlie Hunnam tampil sensasional dalam film ini sebagai Percy Fawcett. Karakternya begitu obsesif dan ambisius terhadap cita-citanya dalam menemukan kota yang hilang di Amazon. Percy pun digambarkan sangat berwibawa dan ia tidak diperlihatkan sebagai seorang yang benar-benar “gila” tanpa arah.

Di balik obsesinya itu, Percy mempunyai pernikahan yang sangat bahagia dengan Nina serta rasa sayang yang melimpah untuk ketiga anaknya. Semua egonya, ketenarannya, dan juga daya tarik intelektualnya, menjadikan sosoknya ini terlihat kharismatik serta sangat berkarakter.

Selain Hunnam, Sienna Miller yang berperan menjadi Nina Fawcett tampil begitu tenang dan hangat. Dia menjadi istri yang baik dan pengertian untuk Percy. Nina digambarkan sebagai seorang wanita mandiri, pintar, dan juga sangat suportif terhadap cita-cita Percy dengan cara apa pun yang bisa ia lakukan.

Sementara itu, Robert Pattinson tak kalah mencuri perhatian sebagai Henry Costin. Ia adalah teman berpetualang Percy. Keduanya mengembangkan persahabatan yang berlangsung sepanjang sisa hidup mereka.

Di bagian lain, Tom Holland memberi penyegaran sebagai Jack Fawcett. Ia berhasil unjuk gigi dengan melakukan petualangan yang memilukan bersama Percy di lembah Amazon.

Terlepas dari semuanya, Angus Macfadyen, yang memerankan sosok James Murray, menjadi satu karakter yang begitu menjengkelkan. Ia adalah seorang yang angkuh, tidak bisa dipercaya, dan menjadi benalu dalam perjalanan yang dilakukan oleh Percy bersama timnya di Amazon. Macfadyen sendiri mampu memainkan karakternya itu dengan sangat cemerlang.

Mampu Memberikan Tontonan yang Memuaskan

The Lost City of Z tidak memiliki anggaran produksi yang besar dengan hanya mengeluarkan biaya sekitar 30 juta dollar Amerika. Tetapi, dengan biaya yang tidak terlalu mewah tersebut, film ini nyatanya mampu memberikan sebuah tontonan yang spesial dan menakjubkan. 

Visual sinematografinya tersaji sangat mempesona dan benar-benar mampu menawarkan pemandangan yang eksotis hingga urutan adegannya pun mengagumkan. Selain itu, pemilihan casting-nya terasa sangat tepat. Semua pemain inti serta para pemeran pendukungnya memberikan kinerja yang memuaskan.

Meski mendapatkan pendapatan box office yang kurang baik, tetapi hasil tersebut tidak memberikan jaminan bahwa film ini buruk. Secara keseluruhan, karya dari James Gray ini mampu memberikan cerita yang sangat apik untuk dinikmati oleh siapapun.

Pada akhirnya, majalah Time tidak salah memasukkannya ke dalam 10 besar deretan film teratas di sepanjang tahun 2017 lalu. Bagi yang ingin menonton film ini secara penuh dan juga nyaman, jangan lupa untuk menyaksikannya di Netflix sekarang juga. Selamat menikmati!