Sinopsis & Review The Idhun Chronicles: Part 1 (2020)

Ditulis oleh Desi Puji Lestari
The Idhun Chronicles: Part 1
3.3
/5
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Selama ini animasi dari Jepang seperti menjadi raja bagi industri animasi itu sendiri, baik berbentuk serial atau film. Terakhir, Jepang kembali melahirkan film animasi yang memecahkan banyak rekor di negaranya. Film yang dimaksud adalah Demon Slayer Kimetsu no Yaiba the Movie: Mugen Train. Kali ini, melalui The Idhun Chronicles Part 1 dan Part 2, Spanyol coba unjuk gigi.

Film animasi yang digarap oleh Zeppelin TV dan disutradarai Maite Ruiz de Austri ini memiliki visual yang tidak berbeda jauh dengan anime-anime Jepang. Tidak terlihat perbedaan grafis yang mencolok, sehingga jika tidak mengetahui asal-usulnya, Anda akan mengira bahwa serial animasi ini berasal dari Jepang.

Walau dari Spanyol, The Idhun Chronicles Part 1 turut dialihsuarakan ke dalam bahasa Inggris. Mereka yang terlibat sebagai pengisi suara versi Inggris antara lain Griffin Burns sebagai Jack, Erika Harlacher sebagai Victoria, Griffin Puatu sebagai Shail, dan Billy Kametz sebagai Alsan.

Baca juga: Film Spanyol Romantis yang Tak Kalah Manis dan Dramatis

Hasil Adaptasi dari Sebuah Trilogi

The Idhun Chronicles Part 1 dan Part 2 mulanya adalah sebuah trilogi petualangan yang ditulis oleh penulis Spanyol bernama Laura Gallego. Trilogi yang dimaksud masing-masing berjudul Memorias de Idhún I: La Resistencia, Memorias de Idhún II: Tríada, dan Memorias de Idhún III: Panteón.

Secara resmi, penerbitan trilogi ini berada di bawah SM Publisher. Menariknya, mereka semua sudah diterjemahkan dalam beberapa bahasa, antara lain bahasa Catalan, bahasa Portugis dan Korea. Sebagai informasi, trilogi tersebut menceritakan rangkaian peristiwa fantastis yang akan memengaruhi dua dunia, yaitu Bumi dan Idhun.

Idhun sendiri diciptakan oleh enam dewa, yang juga menciptakan ras berdarah panas, yaitu manusia, Celetes, Feéricos, Varu, Giants dan Yan. Para dewa tersebut juga menciptakan naga semi-dewa serta unicorn. Selain enam dewa tersebut, ada satu lagi dewa. Dia yang menciptakan Szish; mahkluk berdarah dingin dan semi-dewa sheks yaitu sejenis ular tapi bersayap.

Pada bagian pertama, diceritakan bahwa masing-masing karakter mengembangkan ikatan sentimental antara mereka. Para tokoh juga saling menemukan sifat asli mereka dan belajar lebih banyak mengenai Idhun dan ramalan. Tujuan mereka adalah menemukan unicorn dan naga terakhir. Penasaran, kan?

Menerima Ulasan Negatif

Membuat sebuah animasi menjadi tantangan sendiri. Selain harus menciptakan grafis yang memukau, pengisi suara juga perlu diperhatikan. Pemilihannya tidak hanya karena mengandalkan popularitas semata, melainkan dipilih berdasarkan pengalaman. Jika tidak, bersiap saja untuk dikritik dari segi tersebut. Seperti yang terjadi pada The Idhun Chronicles Part 1.

Pengisi suara, khusus versi bahasa Spanyol dinilai tidak memberikan harmoni apa pun pada karakter atau plot. Michelle Jenner yang sangat lihai pun jadi terdengar amatir sebab digabungkan dengan suara-suara tidak bernyawa lainnya. Selain itu, serial ini juga dikritik dari segi narasi.

Sebagai serial animasi dengan karakter utama seorang anak laki-laki berusia 13 tahun, jalan cerita The Idhun Chronicles Part 1 cukup menarik. Walau premisnya terlalu umum, pertarungan melawan kejahatan, ia masih bisa dinikmati. Apakah Anda cukup penasaran untuk mengikuti petualangan Jack di Idhun? Daripada semakin penasaran lebih baik langsung buka layanan Netflix  Anda dan saksikan sendiri!

«1 2
cross linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram