showpoiler-logo

Sinopsis & Review The Good Nurse, Pembunuhan oleh Perawat yang Baik

Ditulis oleh Dhany Wahyudi
The Good Nurse
3.5
/5
showpoiler-logo
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Di saat Amy membutuhkan bantuan tenaga perawat di jadwal jaganya, Charles datang dan meringankan bebannya. Tidak hanya di pekerjaan saja, tetapi juga secara psikologis.

Namun yang tidak Amy tahu adalah hubungan Charles dengan beberapa kematian pasien di rumah sakit belakangan ini yang ternyata pernah juga terjadi di seluruh rumah sakit tempat Charles pernah bekerja.

The Good Nurse adalah film drama karya Tobias Lindholm yang dirilis sebagai original film Netflix pada 26 Oktober 2022. Berdasarkan kisah nyata Charles Cullen, seorang perawat yang melakukan pembunuhan kepada para pasiennya, film ini dibintangi dua pemeran kelas Oscar, Jessica Chastain dan Eddie Redmayne.

Merupakan film berbahasa Inggris pertama bagi sutradara Denmark Tobias Lindholm, apakah film ini akan mengungkap motif pembunuhan yang dilakukan Charles? Simak review berikut untuk menjawab rasa penasaran kalian.

Baca juga: 20 Film Paling Populer yang Diangkat dari Kisah Nyata

Sinopsis

Sinopsis

New Jersey, tahun 2003. Amy Loughren merasa kesulitan mengawal jadwal jaganya. Selain karena selalu mendapat shift malam, dia juga menahan rasa sakit di jantungnya.

Tidak hanya di rumah sakit, saat dia pulang ke rumah pun Amy jarang memiliki waktu untuk bersama kedua putrinya. Dia sangat membutuhkan tenaga tambahan di jadwal jaganya.

Pihak manajemen rumah sakit mendatangkan seorang perawat pria, Charles Cullen, yang telah berpengalaman bekerja di beberapa rumah sakit sebelumnya.

Dengan kebaikan dan keramahannya, Charles hadir bak malaikat penyelamat dalam kehidupan Amy. Bahkan pada saat Amy menceritakan penyakitnya, Charles bersedia membantunya.

Pertemanan Amy dan Charles berjalan dengan baik dan semakin erat. Amy melihat Charles juga sangat perhatian dan memiliki kasih sayang yang besar kepada para pasien mereka.

Charles juga sering singgah ke rumah Amy dan memberikan keceriaan kepada kedua putrinya. Hingga suatu hari, saat hendak bertugas Amy mendapat kabar salah satu pasien kesayangannya sudah meninggal dunia.

Amy begitu terpukul, apalagi setelah melihat jenazahnya dibiarkan begitu saja di atas ranjangnya. Bersama Charles, Amy mengurus jenazah pasien itu juga menenangkan suaminya yang sangat berduka.

Dua bulan kemudian, manajemen rumah sakit baru mengundang dua detektif untuk menginformasikan kematian Ana. Meskipun kedua detektif itu, Danny Baldwin dan Tim Braun, mencurigai adanya kejanggalan, Linda Garran, manajer risiko rumah sakit, menyatakan bahwa Ana meninggal secara wajar.

Merasa tidak puas dengan jawaban Linda, Danny dan Tim meminta waktu untuk mewawancarai para perawat untuk mendapatkan gambaran kasus ini secara luas. Linda menyetujuinya dengan syarat para perawat itu harus didampingi olehnya pada saat wawancara.

Meski merasa tidak diberikan kebebasan, mereka menerimanya dan mulai mewawancarai perawat satu persatu. Hingga datang giliran Amy, kedua detektif mendapat celah ketika Linda harus menerima panggilan telepon di ruangan lain.

Amy langsung mendeteksi adanya kejanggalan, yaitu zat insulin dalam cairan infus. Padahal Amy tahu bahwa Ana tidak menderita diabetes. Danny dan Tim meminta hasil investigasi rumah sakit untuk analisa kasus lebih lanjut.

Tapi ternyata, pihak rumah sakit hanya mengirimkan beberapa lembar saja dari hasil investigasi mereka. Danny dan Tim merasa tidak puas dan kesal dengan sikap Linda yang tidak kooperatif.

Danny marah di depan Linda ketika datang ke rumah sakit untuk meminta laporan lengkap investigasi yang membuat mereka berdua dilarang untuk datang ke rumah sakit lagi.

Saat salah satu pasien mengalami kematian dengan gejala yang sama, adanya insulin pada cairan infus, Amy yang menyadarinya mulai gelisah.

Danny dan Tim mengunjungi Amy dan berusaha mendapatkan informasi yang tidak diberikan rumah sakit, terutama informasi tentang Charles. Gelisah hatinya mendorong Amy untuk membantu penyelidikan kedua detektif ini.

Setelah melihat berkas investigasi rumah sakit yang tidak lengkap, Amy kemudian mencoba untuk mencetak semua data pengambilan obat oleh Charlie. Dia juga berhasil membujuk suami Kelly untuk membongkar makam agar jenazahnya bisa di autopsi.

Amy juga menemui temannya yang pernah bekerja dengan Charles yang langsung membenarkan rumor negatif terkait Charles tersebut. Charles dipecat oleh rumah sakit karena salah memasukkan data diri di surat lamarannya.

Amy terkejut melihat Charles ada di rumahnya setelah dia mendapat kabar pemecatan tersebut. Beberapa hari kemudian Amy mengundang Charles untuk makan siang demi mendapat pernyataan terkait kasus ini darinya.

Tapi rencana ini gagal dan Charles pergi ke luar kota untuk bekerja di rumah sakit baru. Sebelum terlalu jauh, Danny dan Tim mengirim polisi untuk menangkap Charles di jalan agar mereka bisa menginterogasinya.

Apakah kedua detektif ini berhasil membuatnya mengaku? Dan bagaimana Amy menghadapi kasus yang menimpa teman kerjanya ini? Tonton terus ketegangan kisah investigasi ini hingga akhir untuk menemukan jawabannya.

Berdasarkan Kisah Nyata yang Mengerikan

Berdasarkan Kisah Nyata yang Mengerikan

Rumah sakit adalah tempat dimana kita mencari pengobatan atas sakit yang diderita. Dokter bekerja mencari penyembuhan dengan dibantu para perawat yang selalu memantau perkembangan pasiennya.

Biasanya, para perawat ini berusaha semaksimal mungkin membuat pasiennya nyaman. Charles Cullen juga terlihat ramah dan penyayang kepada pasien, tapi dibaliknya dia bergerak layaknya malaikat maut.

Nama Charles Cullen sempat meramaikan pemberitaan di Amerika pada tahun 2003 silam. Aksinya melakukan sejumlah pembunuhan pasien dengan cara menyuntikkan insulin dan digoksin ke cairan infus selama 15 tahun di 10 rumah sakit terhenti saat itu.

Meski pihak kepolisian masih belum mendapatkan motif Charles melakukan rangkaian pembunuhan tersebut, setidaknya kita diberikan secercah petunjuk di film yang berdasarkan buku non-fiksi karya Charles Graeber ini.

Pertama, Charles bilang ke Amy pada saat mereka hendak memandikan jenazah Ana bahwa dia mengalami trauma di masa kecil karena pihak rumah sakit membiarkan jenazah ibunya terbengkalai di atas ranjang.

Dan yang kedua kali, Charles bilang bahwa tidak ada pihak rumah sakit yang menghentikannya, begitu juga pihak kepolisian. Memang tidak ada satupun rumah sakit yang melaporkan kematian pasien karena dosis ganda kepada pihak berwajib yang mengarah kepadanya.

Seluruh rumah sakit itu menutup rapat investigasi yang dilakukan oleh kepolisian. Meski bersikap kooperatif, namun tidak semua data mereka serahkan. Tentu saja hal ini menyulitkan kerja kepolisian.

Di film ini, nama-nama rumah sakit dibuat fiktif dan tidak menggunakan nama rumah sakit yang asli. Meski lokasinya tetap menggunakan nama kota tempat kejadian berlangsung, seperti Pennsylvania dan New Jersey.

Mungkin hal ini dilakukan untuk melindungi rumah sakit agar nama baik mereka tidak tercoreng. Namun akhirnya, lewat penyelidikan yang dilakukan oleh dua detektif, Dan Baldwin dan Tim Braun, aksinya berhasil dihentikan.

Setelah mengakui 29 pembunuhan, meski diduga dia telah membunuh lebih dari 400 pasien, Charles Cullen terhindar dari hukuman mati dan ditahan seumur hidup. Dengan dakwaan berlapis, pengadilan menjamin dia tidak akan bebas hingga akhir hayatnya.

Kerja Keras Dua Pemeran Kelas Oscar

Kerja Keras Dua Pemeran Kelas Oscar

Jessica Chastain dan Eddie Redmayne adalah dua pemeran kelas Oscar. Jessica Chastain meraih Best Actress lewat film The Eyes of Tammy Faye (2021) dan Eddie Redmayne mendapat Oscar sebagai Best Actor lewat film The Theory of Everything (2015).

Dua film ini adalah biografi dari tokoh nyata, dan kini mereka dipertemukan dalam sebuah film yang berdasarkan kejadian nyata pula. Sudah pasti harapan kita adalah mereka berdua bisa menyuntikkan kehidupan kepada karakter dari sosok nyata yang mereka perankan. Dan mereka menjawabnya dengan sangat baik.

Jessica Chastain berhasil membawakan karakter perawat yang membutuhkan asuransi untuk mengobati penyakit jantungnya dengan segala permasalahan hidup secara natural.

Dia sangat meyakinkan sebagai seorang perawat dengan segala kasih sayang dan senyuman, juga kecemasan ketika pasiennya berada pada kondisi kritis. Dia juga sangat fasih menerapkan seluruh prosedur di rumah sakit, seolah memang dia bekerja di sana.

Sementara Eddie Redmayne sangat apik menghadirkan karakter perawat pria yang ramah dan mudah diajak bicara. Dia juga sangat perhatian dan melindungi rekan kerjanya. Tapi di balik itu semua, ada misteri kejiwaan yang membuatnya melakukan beberapa pembunuhan kepada pasiennya.

Kesan misterius ini berhasil dibawakan dengan sangat baik olehnya. Bahkan ledakan emosinya saat diinterogasi oleh dua detektif sangat mengejutkan.

Eddie Redmayne seolah melepaskan semua beban psikologis yang membuat karakternya melakukan aksi nekat menyuntikkan insulin dan digoksin ke cairan infus pasien tersebut.

Apakah performa akting mereka berdua di film berdurasi 2 jam 1 menit ini kembali mengantarkan mereka masuk ke bursa Oscar? Kita tentu berharap demikian.

Investigasi Ketat Penuh Rintangan

Investigasi Ketat Penuh Rintangan

Tapi tidak hanya mereka saja yang tampil dalam performa terbaik. Masih ada dua detektif yang diperankan oleh Noah Emmerich dan Nnamdi Asomugha.

Perpaduan mereka sangat bagus, seolah sudah menjadi rekan sejak lama, dan mereka bisa saling mengisi dialog sehingga menimbulkan kisah investigasi dengan kesan realistis yang tinggi.

Jalan berliku penuh rintangan yang mereka lewati dalam melakukan investigasi menjadi plot menarik di film ini. Mereka harus terus memutar otak demi mendapatkan celah agar mereka bisa membuktikan kesalahan yang terjadi pada kasus kematian ini.

Fokus mereka adalah menangkap dan membuktikan bahwa Charles Cullen bersalah. Meski berdasarkan kisah nyata yang menegangkan, namun jalan cerita film bernada minor ini dibuat bertempo lambat dan tenang.

Hampir tidak ada adegan yang mampu menimbulkan lonjakan denyut jantung yang berdebar kencang dan bisa membuat kita merasa tegang. Mungkin hanya di adegan pada saat Amy pulang ke rumah dan menemukan Charles sedang bersama kedua putrinya saja.

Satu hal yang membuat film ini kurang menegangkan adalah karakter Charles tidak terasa intimidatif dan mengancam Amy. Sehingga pada saat Amy terjun dan membantu kepolisian dalam investigasi mereka, dia tidak pernah khawatir akan teror yang mungkin dibuat oleh Charles.

Sedikit banyak, plot ini menyurutkan kesan menegangkan yang seharusnya ada di dalam filmnya. Tapi sebenarnya tidak mengapa, karena mungkin memang karakter Charles bukanlah tipe orang yang suka mengancam orang lain atau menebar teror.

Dengan begitu, jalan cerita tetap masuk akal, hanya saja sedikit kurang seru. Walhasil, dengan tempo lambat seperti ini, film dengan sinematografi yang kelam ini tampil lebih seperti film produksi Eropa daripada film Hollywood.

The Good Nurse memang akan menuntut kesabaran kita untuk mengungkap motif pembunuhan yang dilakukan oleh Charles, meski pada akhirnya masih belum ditemukan secara gamblang.

Tempo film yang lambat dengan ritme cenderung datar minim ketegangan, semua tertutup dengan performa apik para pemerannya, terutama Jessica Chastain dan Eddie Redmayne.

Netflix selalu berusaha untuk menempatkan filmnya di bursa Academy Awards pada setiap tahunnya. The Good Nurse mungkin bisa menjadi salah satunya, meski masih dini untuk menyimpulkannya. Daripada terus berspekulasi, lebih baik nonton dulu film ini sekarang juga di Netflix. Selamat menyaksikan!

cross linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram