showpoiler-logo

Sinopsis & Review The Chestnut Man, Pembunuhan Penuh Teka-Teki

Ditulis oleh Yanyan Andryan
The Chesnut Man
4
/5
showpoiler-logo
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

The Chestnut Man merupakan serial pembunuhan berantai dari Denmark yang telah rilis di platform streaming Netflix pada tanggal 29 September 2021 kemarin. Serial yang mempunyai judul asli Kastanjemanden ini dibuat oleh Dorte Warnoe Hagh, David Sandreuter, dan Mikkel Serup berdasarkan sebuah novel dengan judul yang sama karya Soren Sveistrup.

Serial ini dimainkan oleh Danica Curcic sebagai Naia Thulin, seorang penyelidik di kepolisian Kopenhagen dan Mikkel Boe Folsgaard sebagai Mark Hess, seorang penyelidik dari Europol. Keduanya kemudian harus saling bekerjasama untuk menyelidiki kasus pembunuhan misterius, di mana di setiap tempat kejadian perkara (TKP) selalu ada jejak berupa patung kecil yang terbuat dari biji kastanye.

Sinopsis

The Chestnut Man__

Pada tahun 1987, seorang petugas polisi bernama Marius Larsen diberikan tugas untuk memeriksa rumah kediaman keluarga Rum. Namun sayangnya, Marius datang terlambat dan hanya bisa melihat seluruh anggota keluarga tersebut telah tewas dibunuh oleh seseorang misterius yang tidak diketahui identitasnya

Berselang 30 tahun kemudian, di ibukota Denmark, Kopenhagen, seorang penyelidik kepolisian Bernama Naia Thulin bekerjasama dengan penyelidik dari Europol, Mark Hess, untuk menginvestigasi kematian dokter gigi bernama Laura Kjaer. Sang dokter pun diduga kuat telah dibunuh oleh seseorang yang tidak dikenal.

Di TKP, Naia dan Mark menemukan sebuah patung kecil terbuat dari biji kastanye yang kemudian menjadi salah satu petunjuk penting pada kasus pembunuhan tersebut. Di lain sisi, putra dari sang dokter, Magnus, berhasil selamat dari aksi pembunuhan itu.

Sementara itu, Menteri Sosial Denmark, Rosa Hartung, harus mengakhiri masa cutinya lebih cepat karena mesti segera menemukan putrinya, Kristine Hartung, yang diduga telah menjadi korban pembunuhan. Di tempat yang lain, atasan dari Naia, Nylander, meminta kepadanya dan juga Mark untuk segera menyelidiki tunangan dari Kjaer, Hans Henrik Hauge, atas kasus pembunuhan misterius tersebut. 

Mark dan Naia kemudian menemukan sidik jari dari Kristine yang menempel pada patung kecil dari biji kastanye tersebut. Mereka lalu mendapatkan informasi jika Kristine pernah menjual patung kastanye di jalanan Kopenhagen. Mark kemudian membuka kembali kasus pembunuhan Kristine dan mengajak Naia serta petugas forensik, Simon Genz, untuk sama-sama menyelidiki kasus tersebut.

Naia selanjutnya menemui tersangka pembunuh Kristine yang bernama Linus Bekker. Sang pembunuh mengatakan kepadanya bahwa saat ini ia sudah tidak bisa mengingat kapan dan dimana mayat Kristine disembunyikan olehnya.

Saat Naia menginterogasi Linus, kepolisian menangkap seorang pria bernama Erik Sejer-Lassen yang memiliki hubungan dengan Laura Kjaer. Erik sendiri mempunyai istri bernama Anne yang tengah berada dalam ancaman karena diserang oleh sang pembunuh misterius. Anne melarikan diri dan bersembunyi di hutan. Tetapi sebelum polisi tiba, ia tewas mengenaskan dengan kedua tangan yang terputus. 

Dalam momen lainya, Nylander tidak memberitahu kepada Rosa jika sidik jari anaknya terdapat pada patung kastanye. Ia juga mengungkapkan padanya bahwa Kristine diyakini sudah tewas dan mayatnya pun masih belum bisa ditemukan hingga sekarang. Nylander bersama dengan Naia dan Mark kemudian menyadari bahwa korban dari sang pembunuh berantai mulai bermunculan satu persatu.

Kelam dan Menakutkan

Review The ceshnut Man_Kelam dan Menakutkan_

Episode perdana serial ini dibuka dengan adegan pembunuhan di tahun 1987 yang cukup mengerikan dimana satu keluarga yang tinggal di sebuah pertanian dibantai dalam kurun waktu yang sangat cepat oleh seorang pembunuh misterius. Momen awal tersebut kemudian menjadi sebuah pengenalan yang menjanjikan untuk membawa The Chestnut Man sebagai serial killer yang kelam dan juga berbahaya.

Benar saja, berselang 30 tahun dari kejadian awal itu, serial ini kembali mengajak kita untuk melihat lagi sebuah kasus pembunuhan misterius. Dalam setiap TKP pembunuhan selalu muncul atmosfer yang mengerikan dan juga semakin suram karena ditambah dengan petunjuk miserius berupa patung kecil yang terbuat dari biji kacang kastanye. 

Dari petunjuk menyeramkan itu, dua orang penyelidik, Naia Thulin dan Mark Hess berusaha memburu sang pelaku yang ternyata terkait dengan Kristine Hartung yang telah hilang tanpa kabar dan diduga sudah tewas.

The Chestnut Man sendiri memiliki durasi satu jam dan di setiap episodenya kerap memberikan alur cerita suram lewat suasana yang kesepian, keterasingan, dan bahkan juga tindakan-tindakan pelecehan. Selain itu, kondisi Naia dan Mark yang pernah mengalami kehilangan orang-orang di dalam hidup mereka juga membuat serial ini terasa jauh lebih gelap dan juga miris.

Naia mempunyai seorang putri bernama Le Thulin (Liva Forsberg), namun hubungan dengannya tidaklah terjalin baik. Ia tidak ingin putrinya itu mengetahui tentang dirinya. Sementara itu, Mark kehilangan bayi perempuan karena sebuah peristiwa kebakaran yang mengerikan dan ia pun kerap dihantui oleh peristiwa tersebut ketika sedang menyelidiki kasus-kasus penting.

Misteri Pembunuhan yang Kompleks

Review The Chestnut Man_Misteri Pembunuhan yang Kompleks_

The Chestnut Man menjadi serial pembunuhan yang berjalan begitu menarik, penuh teka-teki yang cukup membingungkan, dan punya jalan cerita yang mampu membuat kita merinding. Dari awal-awal episode, serial ini berhasil menciptakan suasana menonton yang impresif dengan situasi pembunuhan mengerikan juga sajian misterinya diperlihatkan cukup ketat lewat twist yang mengejutkan. 

Serial ini berjalan sedikit lebih rumit, tetapi jauh lebih seru ketika sidik jari Kristine Hartung muncul pada salah satu patung kastanye yang ada di tempat tewasnya Dokter Laura Kjaer. Bermula dari tewasnya sang dokter, The Chestnut Man mulai menampilkan beberapa kasus pembunuhan mengerikan lainnya di Kota Kopenhagen yang ternyata saling terhubung satu sama lain.

The Chestnut Man pun harus diakui berjalan sangat mumpuni untuk menciptakan misteri ke dalam jalan cerita dan hal tersebut membuatnya tetap terlihat hidup di sepanjang 6 episode. Tetapi, layaknya serial thriller misteri, setiap episode berakhir dengan cara menggantung. Namun, cara seperti itu berhasil membuat kita untuk terus menonton cerita selanjutnya dan memahami apa yang sebenarnya terjadi.

Kasus pembunuhan yang situasinya terkadang penuh darah dan sajian misteri dirasa sangat menantang, sehingga The Chestnut Man tidak menjadi serial yang membosankan. Selain itu, sudut pandang visual sinematografinya cukup baik dalam membingkai kekejaman pembunuhan dan juga terasa sangat apik saat menggambarkan atmosfer kelam di tengah-tengah Kota Kopenhagen yang indah dan elegan.

Berhasil Memikat di Setiap Episode

Review The Chestnut Man_Berhasil Memikat di Setiap Episode_

Serial ini tidak hanya berfokus pada kasus-kasus pembunuhan yang rumit, tetapi sesekali juga menyoroti pada kehidupan personal dari Naia dan Mark. Danica Curcic dan Mikkel Boe Folsgaard tampil hebat dalam memainkan karakternya masing-masing. Chemistry keduanya sangat bagus dan mereka benar-benar terlihat kompak sebagai seorang penyelidik yang handal.

Mark lebih terasa seperti Sherlock Holmes saat melakukan penyelidikan di setiap TKP, sedangkan Naia mempunyai insting yang kuat dan keberanian yang juga tangguh. Dalam serial yang berjalan suram ini, pemeran lainnya pun memainkan karakternya dengan baik dan mendukung keseluruhan jalan cerita The Chestnut Man.

Selama 6 episodenya, jalan cerita The Chestnut Man penuh lika-liku yang mengejutkan. Lalu, ada juga beberapa momen tertentu yang memperlihatkan banyak darah. Hal tersebut memperkuat unsur mengerikan dan kekelaman pada serial ini.

Singkatnya, The Chestnut Man menjadi serial thriller pembunuhan yang benar-benar seru dan mendebarkan dari episode awal hingga selesai. Bila menyukai serial pembunuhan lainnya, kamu mungkin tertarik untuk membaca sinopsis & review drama Chimera dari Korea Selatan ini atau sinopsis & review serial Deadwind.

cross linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram