Sinopsis & Review Surat dari Praha, Kisah Menyentuh Hati

Ditulis oleh Erfah Nanda SW
Surat dari Praha
3.7
/5
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Banyak kejadian yang terjadi sebelum dan sesudah kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945 silam. Salah satunya tentang perubahan politik di Indonesia. Pada tahun 1966, pasca Gerakan 30 September, banyak pelajar Indonesia yang tidak bisa kembali ke Tanah Air akibat adanya perubahan politik.

Berangkat dari kejadian yang cukup menyedihkan itu, Angga Dwimas Sasongko terinspirasi untuk membuat sebuah karya film. Ya, dirinya yang duduk di bangku sutradara di bawah rumah produksi Visinema Pictures membuat film berjudul Surat Dari Praha.

Surat Dari Praha menjadi salah satu film Indonesia yang mengangkat momen-momen tentang politik Tanah Air. Tak heran jika film Surat Dari Praha ini berhasil menyentuh hati para penonton. Tanpa basa-basi lagi, mari simak sinopsis dan review film Surat Dari Praha di bawah ini!

Sinopsis film Surat dari Praha

review surat dari praha_Sinopsis

Film Surat Dari Praha mengisahkan tentang seorang anak perempuan bernama Larasati yang dimainkan oleh Julie Estelle untuk memenuhi wasiat ibunya, Sulastri, diperankan oleh Widyawati. Sebelumnya, Sulastri dan Larasati mempunyai hubungan yang kurang baik sebagai ibu dan anak.

Larasati berpendapat bahwa ibunya sangat cuek kepadanya. Namun, dalam hati Sulastri itu tidaklah benar. Sampai suatu ketika, sebagai anak satu-satunya, Larasati meminta rumah milik ibunya untuk diberikan kepadanya, tapi Ibunya yang terbaring di rumah sakit tak bisa berkata apa-apa.

Usai ibunya wafat, Larasati diberikan tugas untuk memenuhi wasiat jika ingin memiliki rumah ibunya itu, Larasati diberikan tugas untuk mengantar sebuah kotak yang isinya adalah surat-surat untuk Jaya (Tio Pakusadewo) di Praha.

review surat dari praha_Sinopsis 2

Sesampai di tempat Jaya, Larasati tidak disambut dengan baik. Jaya bahkan menolak menerima surat dari Sulastri dan menandatangi bukti wasiat sudah diselesaikan. Pertemuan Jaya dan Sulastri bahkan berujung pada pertengkaran.

Larasati akhirnya menyadari bahwa Jaya adalah mantan tunangan ibunya yang tidak bisa menikahinya dan kembali ke Indonesia. Hal itu karena adanya perubahan situasi politik di Indonesia yang membuat Jaya menetap selamanya di Praha.

Mengetahui kenyataan itu, Larasati menuding bahwa Jaya dan surat-suratnya yang dikirim kerumahnya sebagai penyebab keluarganya tidak harmonis. Larasati dengan emosinya mengatakan bahwa Jaya yang membawa hal buruk di kehidupannya. Termasuk almarhumah sang ayah Larasati yang sudah meninggal lebih dulu.

review surat dari praha_Sinopsis 3

Jaya pun tak mau dituduh seperti itu oleh anak mantan tunangannya ini. Dirinya menjelaskan kejadian sebenarnya kenapa dia tak bisa pulang. Jaya sebagai salah satu mahasiswa ikatan dinas di Praha yang menentang pemerintahaan Orde Baru, keputusannya ini membuat Jaya kehilangan kewarganegaraan.

Jaya berusaha untuk berdamai dengan masa lalu, memaafkan dan mengikhlaskan semua yang terjadi. Akhirnya Jaya menandatangi bukti wasiat telah selesai. Meski begitu di hidup Jaya, Sulastri tetap jadi satu-satunya perempuan yang dia cintai.  Bahkan di masa tuanya, Jaya pun masih mencintai Sulastri dan tidak menikah dengan perempuan lain.

Mempunyai Cerita yang Unik

review surat dari praha_Mempunyai Cerita yang Unik

Film Surat Dari Praha merupakan karya ke tujuh Angga Dwimas Sasongko sebagai sutradara. Sudah berpengalaman membuat film sebelumnya, maka tak heran jika Angga mampu menghadirkan cerita yang unik di film Surat Dari Praha.

Walau mengisahkan tentang sejarah politik di Indonesia, namun Angga tetap mengemas dengan sangat kreatif. Pria kelahiran 11 Januari 1985 ini mengambil angle dari para pelajar Indonesia di Praha. Salah satu dampak dari itu adalah tentang kisah cinta.

1 2»
cross linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram