showpoiler-logo

Sinopsis & Review Film Star Trek: The Motion Picture (1979)

Ditulis oleh Siti Hasanah
Star Trek: The Motion Picture
3.5
/5
showpoiler-logo
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Setelah serial Star Trek berhenti di musim ke 3, Star Trek sempat hilang dari peredaran hingga pada tahun 1979, Paramount Pictures mengumpulkan kembali cast serial tersebut untuk reuni dan membuat versi Star Trek versi layar lebar.

Masih dibintangi William Shatner dan Leonard Nimoy, Kapten Kirk dan Mr. Spock dipertemukan untuk petualangan seru.

Selain Shatner dan Nimoy, cast original Star Trek lainnya seperti DeForest Kelley, James Doohan, Walter Koenig, Nichelle Nichols, dan George Takei kembali memerankan awak USS Enterprise yang sebelumnya mereka perankan di versi serial televisinya.

Film ini disutradarai oleh Robert Wise, yang sebelumnya menggarap West Side Story dan The Sound of Music. Ingin tahu sinopsis selengkapnya dari Star Trek: The Motion Picture (1979)? Simak ulasannya berikut ini!

Baca juga: Review dan Sinopsis Film Star Trek: Into Darkness (2013)

Sinopsis

Sinopsis
  • Tahun Rilis: 1979
  • Genre: Adventure, Mystery, Sci-Fi
  • Produksi: Paramount Pictures, Century Associates, Robert Wise Productions
  • Sutradara: Robert Wise
  • Pemeran: William Shatner, Leonard Nimoy, DeForest Kelley

Setelah lama melanglang buana ke berbagai tempat bersama USS Enterprise (NCC-1701), James T. Kirk dipromosikan oleh Starfleet menjabat sebagai Kepala Operasi dan ditempatkan oleh Starfleet di San Francisco. Ini membuat posisi kapten USS Enterprise digantikan oleh Willard Decker.

Sementara Enterprise sedang dalam tahap perbaikan total, di waktu yang sama, Starfleet mendeteksi adanya alien yang bersembunyi di balik awan raksasa bertenaga tinggi yang mengancam bumi.

Mendengar kabar tersebut, Kirk kembali dan mengambil alih komando Enterprise yang sebelumnya ada di tangan Kapten Decker.

Mengandalkan pengalaman bertahun-tahun memimpin Enterprise, Kirk percaya diri mampu memberi komando dengan baik.

Sementara Kapten Decker jengkel karena Kapten Decker mengetahui kondisi Enterprise belum sepenuhnya selesai perbaikan sehingga banyak fungsi kapal malfungsi dan mengganggu jalannya misi.

Dimulai dari uji coba operasi kapal yang banyak mengalami kegagalan hingga beberapa awak kapal meninggal karena malafungsi transporter.

Banyaknya perubahan detail kapal Enterprise membuat Kirk kewalahan dan hubungannya dengan Decker banyak ketidakcocokan membuat misi penyelamatan bumi semakin terhambat.

Saat situasi memanas dan tidak kondusif, Spock datang dan mengisi jabatan petugas sains. Kehadiran Spock terbilang terlambat, kemudian dijelaskan jika selama ini Spock sedang melakukan ritual penghapusan emosi untuk menjadi seorang Vulcan sejati.

Namun nyatanya, emosi yang dimiliki Spock justru mengantarkannya pada misi ini. Situasi Enterprise mulai terkendali, kapal berhasil menghadang awan energi. Sayangnya, terdapat penyusup yang masuk ke anjungan, menyerang Spock dan menculik navigator Enterprise, yaitu Illia.

Posisi Illia pun digantikan oleh sebuah robot pemantau yang dikirim oleh ”V’ger”, agar robot tersebut mampu mengenal dan mempelajari kapal USS Enterprise.

Jadi, apa sih ”V’ger” itu? Untuk apa V’ger ini menyusup masuk ke kapal Enterprise? Lalu apa ya motif dari penyusup V’ger satu ini? Kenapa pesawat yang terpantau Starfleet ini malah bersembunyi di balik awan?

Visual yang Lebih Mantap dari Terdahulunya

Visual yang Lebih Mantap dari Terdahulunya

Bagi yang sebelumnya menonton Star Trek versi serial televisinya di tahun 60an, saat melihat Star Trek: The Motion Picture mungkin seperti mimpi jadi nyata karena bisa melihat USS Enterprise dalam visual super canggih.

Hal ini terlihat pada scene di mana Kirk diajak berkeliling melihat detail Enterprise dengan Scotty. Penonton akan disuguhkan detail dan visual megahnya kapal USS Enterprise dengan durasi scene kurang lebih 2 menit.

Selain itu, detail lainnya bisa terlihat dari denah kapal yang lebih mantap dan terasa seperti di kapal asli. Tentunya pemandangan ini bisa diandalkan sebagai faktor para fans Star Trek lebih betah atau nyaman untuk menonton.

Karena faktor visual yang lebih rapi dan mantap ini pun membuahkan hasil. Nyatanya setahun pasca rilis, Star Trek: The Motion Picture berhasil tembus nominasi Academy Awards di kategori Best Art Director dan Best Visual Effects.

Jalan Cerita yang Terlalu Lambat

Jalan Cerita yang Terlalu Lambat

Konon banyak yang mengatakan jika Star Trek: The Motion Picture bisa mirip-mirip dengan 2001: Space Odyssey karya Stanley Kubrick. Entah aspek apa yang bisa disandingkan dengan film tersebut, mungkin hal yang bisa dijadikan acuan tersebut adalah dari plot ceritanya.

Memang bisa dikatakan jalan cerita dari film Star Trek ini terbilang terasa cukup lambat. Dari pengenalan cerita dan penyuguhan konflik, setiap karakter punya cerita yang membuat cerita terasa padat dan detail.

Setiap scene yang menyuguhkan cerita pun rasanya terasa lambat, bahkan saat scene mengenalkan tampilan ”baru” Enterprise bisa memakan waktu lebih dari 2 menit. Bagi sebagian orang mungkin scene ini terasa lama dan tidak perlu.

Pengenalan Karakter di dalam Cerita Kurang Jelas

Pengenalan Karakter di dalam Cerita Kurang Jelas

Entah karena terlalu banyak karakter yang ikonik, atau karena latar belakang cerita setiap karakter, membuat beberapa karakter yang sebenarnya perlu dijelaskan lebih dalam justru kehadirannya jadi kurang jelas.

Padahal bisa saja beberapa karakter yang berpengaruh di cerita, seperti Kapten Decker bisa disorot sedikit lebih jauh. Selain menjelaskan kehadirannya di Enterprise, latar belakang cerita yang lebih detail membuat penonton merasa lebih dekat dengan karakternya.

Terlebih, karena Star Trek ini merupakan versi perdana di layar lebar, sebenarnya tidak ada salahnya untuk menceritakan ulang sedikit karakter-karakter ikoniknya.

Seperti karakter Spock yang baru saja melakukan ritual penghapusan emosi, mungkin dari sana bisa diceritakan sedikit bagaimana seorang vulcan sejati tidak memiliki emosi. Sementara Spock adalah vulcan setengah manusia sehingga Spock masih bisa memiliki emosi.

Apalagi karakter di Star Trek terbilang cukup banyak, sementara itu Decker dan Illia pun merupakan karakter baru. Dengan adanya paparan sedikit dari pengenalan karakter, orang yang belum familiar dengan Star Trek bisa terikat secara emosional dengan berbagai karakter.

Kurang Menyuguhkan Hal Baru Selain Visual

Kurang Menyuguhkan Hal Baru Selain Visual

Hal yang membedakan Star Trek dengan film sci-fi lainnya adalah konflik cerita yang cenderung datar. Serial ini jarang mengandalkan visual aksi tembak – walaupun bukan berarti tidak ada sama sekali aksi tembak di dalam cerita.

Jadi tidak bisa disamakan dengan film atau serial sci-fi lainnya yang menyuguhkan cerita aksi mendebarkan tembak sana-sini.

Sejak serialnya tayang di tahun 60an, Star Trek menyajikan cerita petualangan dan setiap episodenya. Kirk dan kru memecahkan berbagai teka-teki yang terjadi di luar angkasa.

Saat menyaksikan Star Trek: The Motion Picture, petualangan yang dihadapi oleh Kirk CS nyatanya terkesan sama seperti layaknya serial televisinya.

Padahal jika sudah tembus layar lebar, bisa saja rentang masalahnya lebih kompleks dari biasanya. Bahkan dengan adanya format layar lebar seperti ini, bisa jadi cerita yang disuguhkan lebih umum untuk menggaet penonton yang sebelumnya tidak menonton Star Trek.

Kurang Ramah untuk Penonton Awam

Kurang Ramah untuk Penonton Awam

Setelah membahas dari segi visual, cerita, dan karakternya, bisa dikatakan Star Trek memang bukan untuk semua orang. Bagi yang lahir dan tumbuh besar dengan serial Star Trek: The Original Series di era 60an, menyaksikan Star Trek: The Motion Picture adalah penantian panjang dan wajar jika suka dengan eksekusi Robert Wise.

Namun, karena pakem dari film ini masih kuat dengan serialnya, maka bagi yang belum pernah menyaksikan serialnya akan sangat wajar jika menonton filmnya terasa membosankan dan bingung.

Sementara itu, bagi Trekkie lama atau die-hard fan, sudah pasti film ini adalah sebuah mahakarya yang mampu memanjakan setiap penggemar.

Tapi tidak ada salahnya bagi Trekkie baru dan rasanya terlalu panjang kalau harus mulai dari serial terlebih dahulu. Bisa juga coba mulai dari Star Trek: The Motion Picture dan bisa berlanjut ke film lainnya.

Itulah serangkaian review dari Star Trek: The Motion Picture. Walaupun bisa dibilang film segmented, film ini masih bisa direkomendasikan bagi kamu yang baru ingin mengenal seperti apa rasanya menyaksikan Star Trek dengan kualitas visual yang jauh lebih baik dari serial televisi Star Trek versi 60an.

Jadi menurut kalian, apakah film Star Trek: The Motion Picture ini salah satu film menarik dari franchise Star Trek? Share yuk di kolom komentar!

Kategori:
cross linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram