showpoiler-logo

Sinopsis & Review Shutter (2008), Teror Arwah Wanita Lewat Foto

Ditulis oleh Lady S
Shutter
2.3
/5
showpoiler-logo
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Di tahun 2004, film horor Shutter versi awal yang digarap oleh rumah produksi Thailand ini sempat booming dan menuai pujian. Memang sudah bukan hal baru jika film horor Thailand sukses bikin merinding. Saking suksesnya, film ini akhirnya dibuat ulang dalam versi Amerikanya di tahun 2008.

Diadaptasi dari film horor Thailand berjudul sama yang dirilis pada tahun 2004, Shutter versi 2008 ini diproduksi berkat kerja sama PH Hollywood New Regency, dan sutradara asal Jepang.

Sinopsis

Shutter 2008-1_

Benjamin dan Jane adalah pasangan yang baru saja melangsungkan pernikahan. Selayaknya pasangan yang baru menikah, Ben dan Jane memutuskan untuk bulan madu.

Bedanya, mereka tak hanya berbulan madu, melainkan langsung pindah ke Tokyo karena Ben mendapat tawaran untuk bekerja disana. Mereka pun bersemangat untuk berbulan madu sekaligus pindah ke Jepang.

Di musim dingin bersalju, Ben dan Jane tiba di Jepang. Di perjalanan, Jane lah yang mengendarai mobil menuju tempat mereka berbulan madu, sementara Ben tertidur di sampingnya.

Jane tergopoh-gopoh mencoba memeriksa peta sembari menyetir dan melihat arah jalan. Ia lalu membangunkan Ben dan memintanya membantu menunjukkan arah di peta.

Saat tengah melihat ke peta, tiba-tiba saja Jane terkejut dengan kemunculan sesosok wanita di tengah jalan. Sontak, Jane langsung banting setir ke arah bahu jalan. Mobil sempat berputar-putar sebelum akhirnya mereka menabrak sebuah pohon.

Jane dan Ben pun pingsan. Anehnya, saat terbangun, tak ada jejak soal wanita tersebut dimana pun. Tak ada mayat, ceceran darah, ataupun apapun.

Meskipun Jane sudah meyakinkan Ben bahwa ia benar-benar menabrak seseorang, tapi Ben pun bersikukuh tak ada siapapun saat kejadian itu. Akhirnya Jane mengalah, mereka pun melanjutkan bulan madu.

Ingin mengabadikan momen bulan madu mereka, Jane dan Ben berfoto dengan latar pemandangan yang indah. Anehnya, saat dicetak, ada sekelebat bayangan putih misterius di dalam fotonya. Ben berkata kalau bayangan tersebut mungkin terjadi akibat pantulan cahaya.

Jane tak langsung percaya. Ia begitu penasaran dengan bayangan putih itu. Bukan hanya di satu foto, bayangan itu muncul di hampir semua foto.

Jane lalu berinisiatif mendatangi studio foto tempat Ben bekerja. Disana ia bertemu dengan salah satu rekan kerja Ben yang bernama Seiko. Jane kemudian menanyakan soal bayangan putih yang ada pada foto itu. Seiko berkata ia pernah melihat bayangan serupa dalam foto lain, yaitu foto arwah.

Selain itu, Seiko juga bilang kalau mantan pacarnya bekerja di sebuah majalah yang khusus membahas foto-foto arwah. Mendengar itu, Jane semakin tertarik dan ingin mengetahui lebih banyak. Ia lalu minta dikenalkan dengan mantan pacar Seiko.

Tak butuh waktu lama, Jane lalu bertemu dengan Adam, mantan pacar Seiko. Adam lalu mulai menunjukkan beberapa foto arwah di majalahnya. Jane bahkan diajak ke sebuah ruangan dimana di dalamnya banyak terdapat foto arwah yang ditempel di hampir seluruh dindingnya.

Melihat itu, Jane semakin yakin bahwa bayangan putih yang ia lihat di dalam foto memang bukan hal yang biasa. Tak hanya itu, sejak kecelakaan tempo hari, banyak kejadian aneh yang menimpa Jane.

Anehnya lagi, sosok wanita yang pernah ia tabrak selalu muncul secara misterius. Siapa sebenarnya wanita itu? Adakah hubungan wanita itu dengan Jane? Ataukah justru dengan Ben?

Horor Jadul yang Tetap Bikin Merinding

Shutter 2008-3_

Meskipun dirilis sudah sangat lama, tapi film ini masih sukses bikin merinding saat ditonton, lho. Alur ceritanya sangat khas dengan film-film horor serupa seperti The Ring atau The Grudge.

Penonton dibiarkan melihat dan menerka-nerka misteri yang tersaji dari point of view karakter utama. Tak lupa, plot twist di sela-sela cerita dan juga di ending-nya membuat film ini memberi kesan yang seru saat ditonton.

Tak hanya menawarkan plot cerita yang penuh twist, film ini sukses menghadirkan kengerian lewat scene-scene jump scare dan juga tampilan sosok hantu yang tak heboh tapi cukup bikin deg-degan.

Hantu disini adalah sosok Megumi, wanita yang sebenarnya ingin membalaskan dendamnya pada orang-orang yang telah menyakitinya. Megumi tidak hadir dengan dandanan hantu yang berlebihan. Meskipun begitu, sosoknya bisa meneror siapapun yang melihat. Dia hanya muncul dengan wajah pucat dan garis muka tegas serta mata yang melotot.

Editing Kurang Mulus di Beberapa Bagian

Shutter 2008-2_

Film ini tak hanya menawarkan kengerian lewat plot cerita serta kehadiran hantu yang menyeramkan, tetapi juga dari setting tempatnya yang cukup menambah kesan horor. Gaya horornya ini serupa dengan apa yang ditampilkan dalam film 'The Grudge''.

Ada sebuah adegan yaitu ketika Jane mengunjungi kantor majalah foto arwah yang dimiliki Adam. Saat masuk ke sebuah ruangan yang dipenuhi foto-foto arwah, suasana mencekam bisa sangat terasa seolah ruangan tersebut memang dipenuhi dengan arwah-arwah.

Walaupun begitu, beberapa adegan yang menampilkan arwah megumi dan juga kejadian mencekam menggunakan CGI yang kurang mulus. Padahal tahun perilisannya sudah cukup masa kini.

Akting Rachael Taylor yang Meyakinkan

Shutter 2008-5_

Walaupun banyak yang menganggap film ini tak lebih bagus dari film aslinya yang berasal dari Thailand, tapi perlu diakui kalau akting Rachael Taylor sebagai Jen cukup memuaskan.

Film ini menggunakan POV dari Jen yang penasaran dengan banyaknya kejadian aneh yang muncul di kehidupannya setelah menikah dengan Ben. Kita pun turut terbawa penasaran dengan misteri ini.

Karakter Jen yang digambarkan sebagai wanita yang sangat mencintai Ben tapi juga tegas ini bisa dibawakan dengan baik oleh Rachael Taylor. Wanita berkebangsaan Australia ini memang sudah tampil dalam berbagai judul film. Tak heran jika karakter Jen yang dibawakannya dalam film ini terasa sangat mendominasi.

Itu dia ulasan tentang film horor 'Shutter'. Meskipun dianggap tak sesukses film aslinya, Shutter versi Hollywood ini masih cukup layak dinikmati terutama untuk kamu yang nggak terlalu suka horror tapi ingin sedikit menguji adrenalin. Elemen-elemen jump scare-nya masih tetap bikin seru.

Kamu sudah menontonnya? Gimana pendapatmu soal film ini? Jangan lupa bagikan pendapatmu di kolom komentar ya!

cross linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram