Sinopsis & Review Shingeki No Kyojin Season 3 (2018)

Dengan dirilisnya Shingeki no Kyojin atau Attack on Titan musim ketiga, ini berarti cerita perjalanan Eren melawan Titan mendekati akhir.

Attack on Titan musim ini dibagi menjadi dua bagian di mana bagian pertama (yang sedang dibahas) dirilis pada musim panas 2018, sedangkan bagian kedua anime ini dirilis dengan jarak waktu yang cukup berdekatan, yakni pada tahun 2019. 

Keberhasilan Attack On Titan membentuk hype di musim keduanya membuat para penggemar tidak sabar menunggu kelanjutan kisahnya.

Musim ketiga masih banyak memasukkan potongan kisah dari musim sebelumnya yang ditampilkan sekilas sehingga sekarang kita akan menyaksikan gambaran utuh dari apa yang terjadi di semesta Attack on Titan. Berikut sinopsis dan reviewnya!

Sinopsis

Cerita dibuka dengan menampilkan Eren yang berambut sedikit gondrong berdiri menatap laut di depannya. Suara debur ombak dan burung camar membuat suasana terlihat syahdu. Apakah Eren berhasil keluar dari tembok dan pergi menjelajahi belahan dunia lain yang pernah diceritakan oleh Armin? Rupanya itu adalah bayangan di kepala Eren semata. 

Eren masih belum beranjak dari dunia Titannya. Bedanya ia, Mikasa, Armin, Sasha, dan beberapa kadet dari Korps 104 terpilih menjadi pasukan Levi. Namun, kali ini Eren mengalami masalah pada transformasi Titan-nya. Bersama Erwin dan Hange Zoe, Eren latihan pengerasan Titan untuk menambal lubang yang masih menganga di dinding. 

Sayangnya, pertarungan melawan Titan Armor yang dilakoninya terlampau berat sehingga ia tidak bisa maksimal melakukan perubahan Titannya.

Tidak lama setelah itu, Levi menerima kabar bahwa Pastor Nick terbunuh oleh perampok di Distrik Trost. Namun, ketika Hange memeriksa langsung ke lokasi kejadian, ada jejak yang membuktikan bahwa pembunuh Pastor Nick adalah Polisi Militer. 

Polisi Militer dikenal dekat dengan Raja sehingga muncul dugaan bahwa ini berkaitan dengan misi Resimen Penyelidik untuk mengungkap misteri tembok Titan.

Erwin Smith memerintahkan Levi untuk meninggalkan tempat persembunyian mereka sebab ia mengetahui Polisi Militer mengincar Eren dan Historia. Selain itu, mereka juga berniat membunuh pasukan Levi lainnya. 

Erwin ditangkap oleh Polisi Militer dengan tuduhan konspirasi. Namun, yang sebenarnya terjadi adalah Polisi Militer punya agenda khusus untuk menjegal Resimen Penyelidik yang berniat mengungkap rahasia tembok Titan. Mereka tidak mau rahasia yang selama satu abad lebih tersimpan rapi itu terbongkar dan membuat kacau. 

Pasukan Resimen Penyelidik yang berada di bawah komando Levi bertemu dengan Polisi Militer dan seseorang yang bernama Kenny Ackerman. Mereka dibekali peralatan dan senjata khusus yang dapat membunuh manusia dengan mudah. Kemunculan pasukan Polisi Militer di bawah Kenny bertujuan untuk membawa Eren dan Historia. 

Kenny adalah orang yang mengajari Levi bertahan hidup, maka tidak heran jika ia dapat mengalahkan Levi dan pasukannya.

Dengan hadirnya Kenny dan Polisi Militer yang berusaha menculik Eren dan Historia, pasukan Levi sudah dapat membaca keadaan bahwa kini musuh mereka bukan lagi Titan-Titan ganas di luar sana, melainkan pemerintah di bawah komando Rod Riess dan antek-anteknya. 

Erwin yang sudah mengetahui busuknya pemerintah kerajaan berusaha menggulingkan kekuasaan raja yang sekarang dan mengangkat Historia sebagai Ratu baru.

Sementara itu, Eren mengetahui tentang asal usul kekuatan Titan yang dimilikinya. Rod Reiss mendorong Historia untuk memakan Eren agar ia mendapatkan kekuatan Titan yang berasal dari keluarga Reiss di tubuh Eren. 

Kini, hanya Eren yang dapat menyelamatkan teman-temannya dari Titan sebab Historia menolak permintaan ayahnya dan balik memihak Eren. Alhasil kini Eren harus bertempur dengan Titan Rod Reiss yang bertransformasi lewat cairan serum yang akan diberikan pada Historia. 

Cerita Semakin Panas dan Penuh Konspirasi 

Attack on Titan musim ketiga ini banyak mengungkap rahasia yang kejam. Misteri-misteri yang ditampilkan sekilas sejak musim pertama dan kedua terungkap di sini. Resimen Penyelidik di bawah Erwin dan Levi dibuat kebingungan sebab banyaknya benang merah yang saling berhubungan. 

Memang belum semuanya, tapi di sini kita melihat banyak rahasia busuk dan tipu daya yang dilakukan oleh penguasa. Secara garis besar Resimen Penyelidik punya dua musuh, yakni Titan dan manusia yang kehilangan rasa kemanusiaannya.

Setelah dua musim sebelumnya Levi, Eren, Mikasa dan yang lainnya berjuang melawan Titan, sebetulnya musuh besarnya ternyata adalah ras mereka sendiri. 

Konflik dengan orang-orang berkuasa ini menjadi hal baru dalam semesta Attack on Titan. Di luar dugaan, keputusan Hajime Isayama memasukan intrik politik tidak membuat ceritanya hilang fokus.

Meskipun begitu, Attack on Titan masih bisa mempertahankan hype-nya. Kita bisa melihat di sini para manusia merasa dikhianati dan dibuat frustasi oleh terungkapnya rahasia besar dan ini benar-benar menarik. 

Tak bisa dibayangkan betapa lelahnya mereka dengan urusan Titan tapi harus berhadapan dengan ras sendiri yang selama ini mereka bela. Belum lagi tugas Eren yang masih belum tuntas. Ia menemukan fakta mencengangkan tentang ayahnya dan asal-usul kekuatan Titan yang dimilikinya. 

Banyak Masa Lalu yang Terkuak dan Karakteristik yang Beragam 

Di sini kita akan menyaksikan flashback dari para karakternya lainnya, di antaranya adalah Levi dan Kenny yang dulunya adalah satu kelompok. Levi besar di bawah asuhan Kenny dan berkat dirinya, Kapten Resimen Penyelidik itu dapat setangguh sekarang. 

Semakin bertambahnya musim, semakin banyak pula karakter yang hadir, dan Attack on Titan termasuk yang berhasil bereksperimen dengan banyaknya karakter yang dimunculkan. Para karakter baru ini diberi latar mengejutkan sehingga mereka tampak menjadi bagian yang penting dari cerita. 

Eren, Mikasa, Armin, Erwin, Historia dan Levi punya orang-orang dari masa lalu yang muncul di musim-musim berikutnya. Kendati pun pengungkapan masa lalu mereka sebagian besar menyakitkan, tapi menjadi bagian yang menarik. 

Pengungkapan masa lalu yang cukup menyesakkan dada adalah fakta bahwa Historia adalah anak haram Rod Reiss, Raja dari Kerajaan Eldia yang berkuasa sekarang. Lalu, misteri rubanah rumah Eren yang dulu diceritakan oleh Grisha Jaeger, ayah Eren, pun juga perlahan terkuak. 

Kualitas Animasi yang Semakin Keren 

Musim kedua punya sedikit cela dari segi kualitas animasi seperti yang terlihat dari perwujudan Titan Kolosal. Tapi, kali ini agaknya Attack on Titan memperbaiki diri dan menampilkan perkembangan animasi yang lebih baik dan lebih halus. 

Keseluruhan visual anime ini tetap yang terbaik. Bukan hanya terlihat dari pertarungan antara Resimen Penyelidik dan Polisi Militer, tapi tampilan ketika Eren bertarung melawan Titan juga tampak luar biasa. Kali ini intensitas manusia dimakan Titan jauh berkurang, tapi keseruan pertarungannya tetap menegangkan. 

Musik Pembuka dan Penutup Lebih Emosional 

Bagian ini adalah termasuk hal baru dari yang menarik. Di musim pertama dan kedua, kita selalu ditemani oleh musik pembuka dan penutup yang terdengar gegap gempita. Sangat pas dengan mood kacau balau yang dihadapi oleh Eren dan kawan-kawan. Singkatnya musik pembuka di musim pendahulunya terdengar seperti musik perang yang membakar semangat. 

Namun, di musim ini, aransemen musik pembuka terdengar lebih tenang dan emosional. Kita bisa mendengar suara Hyde ft Yoshiki membawakan lagu “Red Swan”. Sementara itu, lagu penutup yang dibawakan oleh Linked Horizon yang bertajuk “Akatsuki no Chinkonka” juga bernuansa sama. 

Attack on Titan memberikan satu tontonan yang seru setiap musimnya. Rasanya saya tidak akan mempermasalahkan pendeknya episodenya untuk musim ini sebab kualitas cerita dan elemen lainnya yang dihadirkan dalam musim ini membuat semuanya tampak luar biasa. 

Kisah yang menyiksa dan membuat frustasi adalah bagian terbaiknya. Kemampuan Hajime Isayama dalam meramu cerita lagi-lagi wajib diacungi jempol. Meskipun Eren mungkin sedikit tergeser dari sorotan, tapi itu tidak banyak berpengaruh terhadap kekukuhan cerita.