showpoiler-logo

Sinopsis & Review Shazam! Fury of the Gods, Melawan 3 Putri Dewa

Ditulis oleh Dhany Wahyudi
Shazam! Fury of the Gods
3.5
/5
showpoiler-logo
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Tidak disukai oleh warga kota dan menjadi bahan ejekan karena aksi superhero mereka, keluarga Shazam harus berhadapan dengan tiga putri Atlas yang hendak menuntut balas kepada umat manusia.

Satu persatu dari mereka kehilangan kekuatan super dan hanya menyisakan Billy seorang diri. Dengan segala kekuatan yang dia punya, Billy harus bisa mengalahkan kekuatan para dewa tersebut.

Shazam! Fury of the Gods adalah film superhero dari DC Comics yang diarahkan oleh David F. Sandberg dan dirilis oleh Warner Bros Pictures pada 17 Maret 2023.

Merupakan sekuel dari film Shazam! (2019) dan film ke-12 dari DC Extended Universe, film ini masih dibintangi oleh pemeran yang sama dengan tambahan tiga aktris populer sebagai tokoh antagonisnya.

Berada pada peralihan menuju semesta baru DC Universe, kehadiran karakter Shazam selanjutnya ditentukan oleh kesuksesan film ini. Berhasilkah film ini memenuhi ekspektasi penonton, kritikus, dan James Gunn sebagai CEO DC Studios?

Review berikut akan mengulas film ini lebih dalam dan prediksi kemungkinan kelangsungan Shazam di semesta DC yang baru nanti.

Baca juga: Sinopsis dan Review Shazam! (2019), Kisah Superhero Konyol

Sinopsis

Review Shazam! Fury of the Gods_sinopsis_

Shazam dan kelima saudara tirinya melakukan banyak aksi penyelamatan di kota tempat mereka tinggal. Namun sayang, mereka justru hanya mendapat ejekan dari publik dengan pemberitaan di berbagai media yang bernada negatif.

Mereka menyelamatkan banyak warga saat bencana di jembatan besar terjadi, namun tidak berhasil menghentikan runtuhnya jembatan tersebut.

Media hanya menampilkan pemberitaan miring dari kejadian ini yang menggambarkan bahwa aksi mereka hanya menghancurkan jembatan saja. Alhasil, reputasi Shazam sekeluarga menjadi tercoreng.

Saat Shazam hendak melakukan evaluasi atas aksi mereka, kelima saudaranya ternyata tidak tertarik, terutama Freddy Freeman.

Belum bisa membangun kesolidan tim, Shazam dianggap terlalu ingin berkuasa dan mengekang, padahal masing-masing dari mereka memiliki masalah pribadi yang berat pula.

Mereka cukup tersentak ketika mendapat berita pencurian tongkat sihir di sebuah museum oleh dua orang wanita. Shazam baru sadar bahwa benda yang dicuri itu adalah tongkat yang pernah dia patahkan dahulu.

Saat mimpi bertemu Wonder Woman, Shazam sang Penyihir muncul dan mengabarkan bahwa ada bahaya besar mendekat.

Billy mengumpulkan semua saudaranya dan memberi tahu mereka akan semua ini, kecuali Freddy yang tidak hadir. Freddy sedang dekat dengan siswi baru bernama Anne yang menaruh perhatian padanya.

Yang tidak Freddy tahu bahwa Anne adalah salah satu dari tiga putri Atlas. Mereka hendak membalaskan dendam atas kematian Atlas dengan merebut tongkat sihir yang sudah diperbaiki secara terpaksa oleh Shazam sang Penyihir.

Shazam yang datang tidak bisa menghentikan aksi Hespera, Kalypso dan Anthea ini. Apalagi Freddy sudah kehilangan kekuatan supernya karena sudah dihisap tongkat tersebut. Sebagian kota tertutup kubah sihir yang tidak bisa ditembus.

Saat bingung memikirkan cara terbaik menyelamatkan Freddy, Pedro mengajak mereka ke perpustakaan rahasia yang ada di dalam Rock of Eternity. Di sana mereka bertemu sebuah pena yang rajin menulis, Steven. Mereka menulis surat kepada Hespera untuk melakukan pertukaran dengan sebuah rencana penjebakan.

Shazam dan Hespera bertemu. Saat berbincang, tiba-tiba empat saudara Shazam datang dan melawan Hespera. Kalypso pun hadir dan ikut bertarung.

Kekuatan super Pedro hilang terkena sihir dari tongkat, namun mereka berhasil menculik Hespera dan menahannya di balik jeruji Rock of Eternity. Tapi mereka tidak sadar bahwa semua ini hanyalah akal-akalan Hespera belaka.

Hespera berhasil mencuri buah seperti apel yang dinamakan “benih” untuk menyelesaikan misi mereka.

Freddy bertemu Shazam sang Penyihir di penjara, di mana Kalypso mengerahkan sihirnya untuk mengetahui identitas kelima saudaranya. Tapi Kalypso gagal dan mereka kembali ditahan atas permintaan dari Anthea.

Freddy dan Shazam sang Penyihir mendapat bantuan Anthea untuk melarikan diri dari tempat itu ketika mereka berhadapan dengan seekor naga raksasa dari kayu.

Freddy dan Shazam sang Penyihir menemukan pintu yang membuat mereka bisa kembali ke Rock of Eternity. Tapi sayang, sang naga mengikuti mereka dan membuat kerusakan besar. Dalam peristiwa ini Darla dan Eugene kehilangan kekuatan super juga.

Tiga putri Atlas menebar benih di kota itu yang segera memunculkan pohon besar, tanaman liar dan berbagai makhluk mitologi yang membuat kerusakan di seluruh kota. Hespera dan Anthea tidak setuju dengan pengrusakan bumi ini, meski mereka juga memiliki dendam yang sama dirasakan oleh Kalypso.

Hespera terkena tusukan dari ekor naga raksasa yang patuh kepada Kalypso tersebut dan Anthea kehilangan kekuatan dewa setelah terkena tembakan sihir dari tongkat itu.

Penduduk kota dievakuasi, Shazam dan Mary masih bertarung melawan sang naga yang kemudian membuat Mary kehilangan kekuatan supernya.

Sekarang hanya tinggal Shazam saja yang tersisa. Dia sendirian harus menghadapi kekuatan sihir tingkat dewa milik Kalypso dan sang naga raksasa peliharaannya.

Berhasilkah Shazam mengalahkannya? Dengan cara apa dia menghentikan rencana jahat ini? Jawabannya hanya akan kalian temukan dengan menonton film ini hingga selesai.

Pertempuran Dua Keluarga Bermasalah

Shazam! Fury of the Gods_Pertempuran Dua Keluarga Bermasalah_

Sebuah film sekuel haruslah memiliki skala yang lebih besar dari film sebelumnya. Sepertinya ini sudah menjadi formula baku yang banyak diterapkan oleh para sineas dalam membesut filmnya. Formula ini juga diterapkan oleh David F. Sandberg di film kedua dari superhero DC Comics, Shazam.

Jika di film pertama keluarga Shazam harus melawan niat jahat seorang penyihir, maka di film kedua ini memaksa mereka berhadapan dengan musuh berkekuatan dewa.

Tidak tanggung-tanggung, ada tiga putri dewa penuh dendam yang harus mereka ladeni. Hespera, Kalypso dan Anthea adalah tiga putri Atlas yang ingin menuntut balas atas kematian ayah mereka.

Sebelumnya diceritakan bahwa kekuatan Atlas diambil oleh penyihir yang memberikan kekuatan ini kepada champion pilihannya, yaitu Shazam. Jadi, sangat wajar apabila ketiga putri Atlas ini memburu Shazam untuk mengambil kembali kekuatan ayah mereka.

Tapi Shazam tidak hanya memiliki kekuatan Atlas saja, dia juga mewarisi lima kekuatan super lain yang seharusnya membuatnya lebih unggul.

Tapi ternyata semua tidak semudah yang kita kira. Meski Shazam memiliki berbagai kekuatan super, tapi dia hanyalah manusia biasa, sedangkan yang akan dia hadapi adalah tiga orang dengan kekuatan dewa. Di atas kertas, tentu saja ketiga putri Atlas akan sangat mudah melakukan rencana mereka.

Dan memang inilah yang terjadi. Keluarga Shazam seolah dipermainkan oleh rencana, taktik dan kekuatan mereka, terutama oleh Hespera.

Strategi yang dianggap brilian oleh Shazam, ternyata hanyalah akal-akalan Hespera agar bisa masuk ke Rock of Eternity dan mengambil benih yang ada di atas meja. Kecerobohan Shazam terulang lagi setelah mematahkan tongkat sihir di film pertama dahulu.

Tongkat sihir tersebut berhasil diambil oleh Hespera dan Kalypso yang kemudian memaksa Shazam sang Penyihir untuk memperbaikinya.

Sudah berada di atas angin, justru kebersamaan ketiga putri Atlas ini pecah. Kalypso yang menyimpan dendam kesumat kepada umat manusia, tega membunuh Hespera dan melenyapkan kekuatan milik Anthea.

Anthea yang paling muda, meski sudah berusia 6.000 tahun, sedari awal kisah sudah membela umat manusia. Dia dan Hespera hanya ingin mengambil benih untuk ditanam di alam para dewa.

Meski Hespera menggunakan kekuatan magisnya, dia tidak sama sekali berniat untuk merusak alam manusia. Hanya Kalypso yang memang terlihat selalu melawan, mudah emosi, dan tetap membenci manusia. Konflik keluarga ini memudahkan jalan bagi Shazam untuk mengalahkan mereka, meski fokusnya hanya pada Kalypso.

Anthea tidak berdaya tanpa kekuatannya dan sudah berada di pihak manusia bersama Freddy. Sementara itu, kebijaksanaan Hespera membuatnya turut membantu Shazam menuntaskan misinya meski harus berakhir dengan kematian.

Keluarga Shazam sendiri bukannya tanpa masalah. Enam anak asuh Victor dan Rosa ini memiliki masalah pribadi yang pelik menurut mereka masing-masing. Darla yang masih kecil sibuk bermain, Pedro menyatakan diri sebagai gay dan Eugene yang terobsesi dengan berbagai pintu ajaib di Rock of Eternity.

Sementara itu, Freddy yang selalu menjadi korban perundungan, Billy yang dianggap terlalu mengatur dan Mary yang sibuk bekerja untuk bisa mendaftar kuliah melengkapi ragam masalah ini.

Memang tidak semua masalah diungkit dengan detail, namun perkara inilah yang membuat kesolidan tim berkurang. Terutama Billy yang dianggap tidak memiliki kebijaksanaan seperti Solomon dalam memimpin timnya.

Namun, perjuangannya melawan ketiga putri Atlas ini telah mengubahnya menjadi sosok yang lebih dewasa dan tidak mementingkan diri sendiri. Justru dia rela berkorban demi mengakhiri perlawanan Kalypso yang memiliki kekuatan besar dengan naga tunggangannya seorang diri.

Adegan Action Spektakuler dengan Visual Rapi

Shazam 2023_Adegan Action Spektakuler dengan Efek Visual yang Rapi__

Pertempuran antara dua keluarga ini digarap sangat apik, baik dari koreografi pertarungannya hingga polesan efek visual yang membuat aksi mereka terasa nyata.

Mungkin tembak-menembak dengan ilmu sihir terkesan biasa dan berbagai kerusakan bangunan kota pun sudah sering kita lihat di film-film lainnya, namun ada hal baru yang cukup memukau kita. Penggambaran kekuatan axis Anthea adalah hal baru tersebut.

Anthea mampu memanipulasi berbagai benda, termasuk bangunan, untuk berpindah dengan cepat dan rumit yang sudah pasti membuat lawannya bingung. Shazam saja sampai terlempar jauh tatkala hendak melewati celah-celah bangunan yang sedang dipindah-pindahkan oleh Anthea.

Meski bisa mengelabui naga peliharaan Kalypso agar tidak mengejar Freddy dan Shazam sang Penyihir, namun kekuatan ini gagal menyelamatkannya dari tembakan sihir yang berasal dari tongkat. Walhasil, kekuatan dewa milik Anthea hilang membuatnya menjadi manusia biasa.

Tapi tenang saja, kekuatannya akan kembali setelah didatangi oleh sosok superhero berkekuatan dewa lainnya.

Tidak hanya melawan ketiga putri Atlas, perjuangan keluarga Shazam semakin seru dan menegangkan tatkala muncul berbagai rupa makhluk mitologi dari hasil benih yang ditanam oleh Kalypso.

Penggambaran makhluk-makhluk mengerikan ini sungguh rapi, terutama penggabungannya dengan manusia dan lokasi kejadian yang menghidupkan adegan aksinya.

Penggambaran unik unicorn juga ditampilkan di film berdurasi 2 jam 10 menit ini. Jika biasanya unicorn diceritakan seperti kuda kecil yang lucu, namun di film ini, mereka adalah makhluk mitologi paling ganas dan ditakuti oleh makhluk-makhluk lainnya.

Meskipun begitu, dengan taburan permen yang banyak, Darla dan akhirnya bisa membuat unicorn ini jinak dan dibawa menyerang makhluk mitologi lainnya.

Penuh Komedi, namun Dramanya Cukup Menyentuh

Shazam 2023_Penuh Komedi Menghibur, Namun Dramanya Cukup Menyentuh_

Sejak film pertamanya, Shazam memang memiliki nuansa yang berbeda dengan film-film DC lainnya di DC Extended Universe.

Meski memiliki latar belakang yang kelam, yaitu anak yang dibuang oleh orang tuanya, namun filmnya sendiri memiliki selera humor yang bagus. Film keduanya ini pun tidak kalah apik dalam menempatkan momen-momen lucu di setiap adegannya.

Sejak mereka melakukan aksi penyelamatan di jembatan hingga pertemuan Shazam dengan sosok superhero idolanya, semua terasa menyegarkan. Sentilan-sentilan kecilnya pun cukup menggelitik. Seperti yang diucapkan oleh Rosa saat mengomentari dua anak asuhnya yang menyukai wanita yang lebih tua.

Freddy menyukai Anthea yang berusia 6.000 tahun dan Billy pun menyukai Diana Prince yang sudah ada jauh sebelum dia lahir. Tunggu! Apakah Wonder Woman hadir di film ini?

Ini adalah spoiler yang tidak terhindarkan. Benar sekali! Wonder Woman sekali lagi datang di saat yang tepat, sama seperti yang dilakukannya di film Batman v Superman: Dawn of Justice.

Di saat tidak ada dewa atau keturunannya, yang tersisa untuk menghidupkan kembali kerusakan alam serta nyawa Shazam, Wonder Woman datang. Dia menghentakkan tongkat sihir ke tanah dan membuat semuanya terlihat lebih baik.

Pesan kebersamaan dalam keluarga yang menjadi inti ceritanya tersampaikan dengan baik. Dengan pemilihan kata secara apik yang disusun dalam kalimat dan adegan yang tepat oleh Henry Gayden dan Chris Morgan sebagai penulis naskahnya, membuat hati kita tersentuh.

Saat Shazam mengurung diri bersama Kalypso dan naganya di dalam kubah magis, dia baru menyadari pentingnya kebersamaan dengan tidak terlalu mengekang para saudaranya.

Pesan ini disampaikan dengan senyuman, namun terasa pedih seolah ini adalah momen terakhirnya. Meski adegan seperti ini sudah seringkali ditampilkan, namun rasanya cukup berbeda rasanya kali ini.

Ringan, seru dan penuh makna adalah kesan yang kita dapatkan dari film Shazam! Fury of the Gods ini. Formula baku film superhero yang diterapkan, tampil tidak membosankan berkat banyaknya kelucuan yang hadir secara proporsional. Adegan aksinya juga berskala spektakuler dengan banyaknya kerusakan fatal di dalam kota.

James Gunn yang baru menjadi CEO DC Studios setelah produksi film ini selesai melemparkan banyak pujian. Dia berujar bahwa Shazam! Fury of the Gods sangat menghibur dan menjadi pembeda dari rangkaian film DC Extended Universe yang segera akan berakhir dan beralih ke semesta DC yang baru.

James Gunn tidak bisa memastikan apakah Shazam akan disertakan di DC Universe atau tidak, meski sebenarnya dia sangat ingin Zachary Levi tetap berkostum Shazam di masa depan. Sementara itu, film lanjutan Wonder Woman sudah pasti dibatalkan.

Namun, James Gunn masih memberikan asa kepada dua karakter superhero ini untuk tampil kembali, walau tidak sebagai karakter utama. Semua tergantung dari hasil yang dicapai oleh film Shazam! Fury of the Gods ini, baik secara kualitas juga pendapatan.

Masih ingin menyaksikan kisah Shazam selanjutnya di DC Universe, kan? Jadi kalian harus menonton film ini dan ajak juga semua teman untuk nonton bersama, karena hanya cara inilah yang bisa mengubah pertimbangan para eksekutif DC Studios.

Nikmati keseruan perjuangan Shazam dan keluarganya dalam menyelamatkan bumi dari rencana jahat tiga putri Atlas di film Shazam! Fury of the Gods. Dijamin, kalian akan terhibur karenanya. Jangan lewatkan filmnya, ya! Selamat menonton.

cross linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram