showpoiler-logo

Sinopsis & Review Serial Freud, Sisi Detektif Sang Ahli Neurologi

Ditulis oleh Siti Hasanah
Freud
2
/5
showpoiler-logo
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Bagi yang pernah belajar tentang ilmu psikologi, pasti sudah tidak asing dengan sosok Sigmund Freud. Beliau adalah neurologis asal Austria dan sosok di balik teori-teori psikoanalisis dan teori psikologis lainnya seperti id, ego dan super-ego, oedipus complex dan masih banyak lagi.

Namun terlepas dari eksistensinya yang dikenal sebagai bapak psikoanalisis, apa jadinya jika Sigmund Freud tidak hanya membuat teori tersebut, tapi juga berperan sebagai detektif yang menyelidiki kasus yang berkaitan dengan supernatural? Serial asal Austria-Jerman Freud hadir di Netflix untuk menceritakan Freud versi fantasi ini.

Sinopsis

freud-1_

Cerita dibuka dengan kasus kriminal yang terjadi pada tahun 1886 yang konon terjadi sebuah konspirasi yang melibatkan orang penting. Sigmund Freud (Robert Finster) adalah seorang ahli syaraf yang saat itu berusia 30 tahun. Ketika itu, Freud sangat terobsesi dengan teori yang baru saja digagasnya, yakni hipnoterapi.

Freud mengungkapkan jika ilmu ini dia temukan selama perjalanannya ke Perancis di klinik Dr. Jean-Martin Charcot. Mentor Freud, Josef Breuer (Merab Ninidze), sangat suportif terhadap teori dan inovasi yang dibuat Freud. 

Sayangnya, hal tersebut berbanding terbalik dengan Theodor Meynert (Rainer Bock), direktur utama rumah sakit jiwa tempat Freud bekerja. Ide dan inovasi Freud tidak hanya ditolak oleh Meynert tapi juga oleh rekan-rekannya yang lain. 

Sigmund diundang pada sebuah perjamuan. Dirinya dibujuk oleh rekannya, Arthur Schnitzler (Noah Saavedra) untuk hadir ke perjamuan tersebut. Perjamuan ini diadakan oleh Countess Sophia von Szápáry (Anja Kling).

Countess Sophia von Szápáry mengadakan perjamuan ini untuk memperluas relasinya dengan sosok berpengaruh.

Pada pesta tersebut, bersama suaminya Viktor von Szápáry (Philipp Hochmair), ia mengadakan ritual pemanggilan arwah yang membawa seorang gadis Hungaria bernama Fleur Salomé (Ella Rumpf). Kehadiran Salomé ini dijadikan Szápáry sebagai media pemanggilan arwah.

Pada ritual tersebut, Salomé melihat sebuah visi magis di mana dirinya melihat seorang gadis bernama Clara von Schönfeld pada posisi yang tidak menyenangkan. Merasa tertarik dengan visi Salomé, Freud menyelidiki lebih lanjut visi tersebut. Di dalam visi Salomé, Clara menghilang di sistem saluran pembuangan di Vienna.

Tepat setelah ritual pemanggilan arwah tersebut, Clara benar-benar menghilang. Freud merasa terpanggil dan penasaran dengan hilangnya gadis tersebut.

Selain kasus tersebut, Freud pun merasa visi Salomé bisa membawanya pada Clara. Dengan mengandalkan ilmu dan teori yang baru saja dia temukan, Freud melibatkan diri pada kasus hilangnya anak tersebut.

Tidak hanya penyelidikan kasus hilangnya Clara saja, sepanjang penyelidikan Freud menemukan jika kasus ini menggiringnya kepada praktik supernatural dan konspirasi. Kasus ini Freud pecahkan bersama asisten rumah tangganya, Leonore dan inspektur Alfred Kiss.

Lalu bagaimana nasib Clara setelah dinyatakan hilang? Dan bagaimana Freud bisa menemukan gadis tersebut dan mengungkap misteri teori konspirasi di balik hilangnya gadis tersebut?

Mengambil Unsur Supernatural yang Dilawan dengan Teori Freud

freud-2_

Sebenarnya, konsep cerita yang diusung disini sangat menarik karena dapat membuktikan bahwa teori-teori psikologi yang ada di dunia bisa diadukan untuk mengalahkan sesuatu yang sifatnya supernatural.

Di serial Freud ini, tokoh utama bisa memadukan semuanya dengan sangat rapi. Bahkan sang penulis bisa memaparkan teori buku ke dalam cerita dengan cara yang akurat.

Mungkin daripada disebut serial kriminal, Freud ini jauh lebih condong sebagai serial misteri dan psychological thriller. Ini karena unsur supernatural dan misterinya cukup kental, terlebih jika alur ceritanya sudah dominan menceritakan Fleur Salomé. 

Selain itu, penyampaian mengenai teori psikologi yang dikembangkan oleh Sigmund Freud selama hidupnya terbilang akurat. Apalagi pada serial ini, penyampaian teorinya terbilang cukup jelas dan tersampaikan dengan baik kepada penonton.

Visual yang Mewah dan Komposisi Warna yang Dingin

freud-3_

Jika ditinjau dari sisi visual, Freud menjual visual yang mewah sekaligus mencekam. Apalagi saat masuk ke beberapa adegan pembunuhan dan visi magis yang menegangkan. Hampir sepanjang episode penonton akan disuguhi visual yang kelam.

Hampir bisa dikatakan visual yang tercipta begitu gelap dan dingin. Namun jika konsep serial ini mengusung misteri, kriminal, dan psychological thriller, visual yang disuguhkan sangat sejalan. Bisa dikatakan secara visual, Freud menang banyak.

Bahkan bagi penggemar film horror atau psychological thriller, suguhan visual Freud tentu akan memanjakan mata. Suasana yang dibangun hampir mirip seperti film fantasi.

Terlebih lagi seorang kritikus film dari The Guardian, Adrian Horton, pun mengatakan bahwa visual Freud hampir sebanding dengan visual Abraham Lincoln: Vampire Hunter (2012).

Hampir Seperti Menonton Serial Khas Amerika Serikat

freud-4_

Walaupun bahasa yang digunakan adalah bahasa Jerman, namun saat menonton Freud kamu akan terasa sedang menonton serial Amerika Serikat. Hampir bisa dipastikan jika sang kreator terinspirasi dari serial atau film Amerika Serikat sejenisnya.

Dia membuat kisah psychological thriller yang dibalut bumbu supernatural seperti film kebanyakan. Sayangnya eksekusinya terasa kurang tepat jika tokoh utama yang membawa kisah apik ini adalah tokoh nyata dan seorang akademisi yang dikenal banyak orang.

Di serial ini, karakter Sigmund Freud dibangun dengan cerita yang apik dan hampir mirip dengan karakter fiksi pintar. Bahkan secara sepintas hampir serupa dengan Sherlock Holmes.

Sayangnya, untuk membangun karakter Sigmund Freud menjadi ahli hipnoterapi yang mampu melawan supernatural rasanya kurang tepat. 

Karena reputasinya di ranah akademis, sosok Freud mungkin sudah tergambar di benak banyak orang. Maka saat orang melihat serial ini rasanya terlalu aneh dan jauh dari bayangan orang kebanyakan mengenai Freud.

Latar Belakang Freud yang Sebaiknya Jadi Sejarah

freud-5_

Kisah Sigmund Freud yang dikenal banyak orang sebagai akademisi dan bapak psikoanalisis di dunia nyata akan lebih baik jika dijadikan sejarah saja. Kisah ahli syaraf yang mampu memadukan ilmu hipnoterapi untuk melawan ilmu hitam sepertinya terlalu ’liar’ jika sosoknya adalah Sigmund Freud.

Mungkin akan berbeda ceritanya jika sang kreator membuat karakter original yang terinspirasi dari Sigmund Freud. Kisahnya sudah dipastikan akan lebih bebas dan tidak terpaku dengan timeline sejarah hidupnya Freud di dunia nyata. Karena mungkin di kehidupan nyata, kejeniusan Sigmund Freud bisa saja tidak akan ’secanggih’ itu.

Hal ini bisa dibandingkan dengan Ian Fleming yang membuat karakter James Bond. Dia ternyata terinspirasi dari William Stephenson, seorang marinir asal Amerika yang bertugas di Perang Dunia II

Kisah Freud ini akan lebih menarik hati penonton jika sang kreator membuat karakter original yang terinspirasi dari Freud daripada menyematkan tokoh Freud nya sendiri.

Itulah ulasan lengkap mengenai serial Netflix Freud. Jadi, buang jauh-jauh ekspektasi Freud yang menceritakan kisah hidup atau biopic dari sang bapa psikoanalisis. Hal itu karena plot yang disuguhkan justru jauh dari kisah hidup Freud dalam mengembangkan ilmu hipnoterapinya.

Bagi yang justru penasaran dengan kisah Freud yang terbilang berfantasi daripada ilmiah, serial ini sudah ada di Netflix sejak 2020. Kamu sudah nonton serial ini? Jangan ragu untuk share pengalaman menonton kamu di sini ya!

cross linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram