showpoiler-logo

Sinopsis & Review Sa Balik Baju, Wanita & Kepalsuan Media Sosial

Ditulis oleh Suci Maharani R
Sa Balik Baju
3.8
/5
showpoiler-logo
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Tidak bisa dipungkiri lagi, kalau media sosial menjadi salah satu hal penting bagi kehidupan banyak orang. Menelisik bagaimana media sosial mengisi kehidupan banyak orang, Sa Balik Baju (2021) membungkusnya dalam enam cerita menarik.

Film yang disutradarai oleh Lina Tan ini akan membuat kamu sadar, ternyata media sosial memiliki banyak rahasia. Rahasia-rahasia inilah yang akan membuat para penonton terkejut, betapa miripnya dengan realita kehidupan para wanita.

Tak hanya soal ide cerita yang luar biasa, film antologi ini juga dibintangi oleh sederet selebriti ternama asal Malaysia.

Bahkan meski filmnya terkesan sangat sederhana, tapi sinematografi dan skoring-nya terasa sangat enjoyable banget.

Sudah pada penasaran dong, kira-kira kisah apa saja sih yang akan Sa Balik Baju (2021) sampaikan? Untuk mendapatkan jawaban lengkapnya, kamu wajib banget membaca sinopsis dan review filmnya hanya di Showpoiler.

Baca juga: 10 Film Malaysia Terbaru yang Wajib Ditonton di 2022

Sinopsis

Sinopsis

Membuka kisahnya dengan cerita Dahlia, seorang penulis yang kini harus mencari pekerjaan baru. Semenjak kehadiran internet dan media sosial, media cetak memang kehilangan gaungnya.

Alhasil Dahlia kini harus memutar otak, bagaimana ia bisa mencari penghasilan dan tetap membantu para wanita. Hingga suatu malam ide itu pun datang, Dahlia memutuskan untuk menjual pakaian dalam khusus wanita.  

Meski sempat bingung dengan berbagai jenis pakaian dalam seksi wanita yang akan ia jual. Pada akhirnya Dahlia menyadari, bahwa media sosial sangat membantunya untuk mendapatkan penghasilan.

Tidak hanya itu, ia juga membantu banyak wanita untuk menjaga rumah tangga mereka tetap harmonis. Pasalnya, ia kerap memberikan saran kepada para wanita untuk percaya diri di hadapan suami mereka.

Bahkan dari media sosial, Dahlia berkenalan dengan seorang wanita yang ingin membuat suaminya bahagia. Ia memberikan saran, pakaian dalam seksi seperti apa yang bisa membuat tubuh wanita terlihat sempurna.

Namun yang membuat Dahlia kaget, ternyata sosok wanita yang selama ini berdiskusi dengannya tidak lebih dari anak SMA yang menikah dini.

Sementara itu di tempat lain, ada Myra seorang beauty influencer yang sekarang justru membenci untuk berdandan.

Semenjak mengandung anak pertamanya, Myra memang sangat enggan untuk berdandan dan muncul di hadapan kamera.

Hal ini membuat kliennya tidak puas, apalagi setelah fotonya bersama fans menjadi sensasi hangat di media sosial.

Myra benar-benar tidak mengerti, kenapa ia bisa begitu membenci makeup dan berdandan. Bahkan ketika sang suami menasihatinya, Myra tetap tidak bisa melakukan hal tersebut.

Hormon kehamilan yang membuatnya tidak stabil, bahkan membuat Myra mengamuk saat diundang wawancara. Hari itu kamera mengabadikan bagaimana bagaimana beauty influencer ini terpuruk dan stres selama kehamilannya.

Kisah lainnya juga datang dari Salina, yang merasa sangat terbebani dengan “Aset”miliknya yang sangat besar. Alhasil wanita ini tidak bisa menemukan ukuran bra yang pas untuk asetnya dan hal ini membuatnya sangat stres.

Suatu hari, ia bertemu dengan seorang wanita bernama Sally yang juga memiliki aset buah dada yang sama besarnya dengan dirinya.

Dari Sally, ia akhirnya menyadari bahwa memiliki aset besar bukanlah hal yang harus disesali oleh Salina. Justru wanita ini harusnya berbangga diri, karena ada banyak wanita yang iri padanya dan pria juga akan mudah tertarik padanya.

Bahkan Sally memberikan pelajaran berharga lainnya, wanita pejuang kanker payudara yang tetap bangga meski “Aset” miliknya sudah tidak ada. 

Sebenarnya masih ada tiga kisah lainnya, yang masih membicarakan soal wanita dan media sosial. Contohnya seperti kisah Aria, seorang wanita yang hidup dalam keluarga konservatif yang membuatnya muak.

Lalu ada Sierra, seorang influencer yang mencurigai suaminya selingkuh karena isu di media sosial. Hingga kisah Hannah, yang tidak sengaja bertemu dengan jodohnya lewat aplikasi dating Love Clicks.

Film yang Mendefinisikan Kehidupan Wanita

Film yang Mendefinisikan Kehidupan Wanita

Sa Balik Baju (2021) menjadi salah satu film Malaysia terbaik yang pernah saya tonton. Film yang tayang di Netflix ini memang layak untuk mendapatkan apresiasi, terutama bagi para perempuan.

Film ini mengusung tema yang sangat unik, yaitu isu sensitif wanita dan bayangan kepalsuan dari media sosial. Dua hal ini mungkin terasa biasa saja, mungkin kamu berpikir rasanya hal ini sudah lumrah banget kok.

Film ini mengadaptasi isu ringan hingga sensitif yang kerap dirasakan oleh para wanita, mereka sajikan dalam enam plot berbeda.

Meski bagi saya beberapa plot memang terlalu remeh, tapi saya sadar mungkin mereka ingin menunjukkan setiap fase kehidupan wanita.

Hannah yang seorang mahasiswi, memakai aplikasi kencan untuk menemukan pasangan yang sesuai dengannya.

Sementara bagi Sierra, aplikasi kencan ini membuka luka lama soal sang suami yang pernah berselingkuh. Lalu seorang beauty influencer yang tidak kuasa melawan ketidak stabilan hormonnya, padahal dari situlah semua pemasukan keuangannya berasal.

Hingga isu soal pernikahan dini, masalah wanita dengan “Aset” (buah dada) yang besar dan lingkungan konservatif.

Sa balik Baju (2021) berusaha menyentuh setiap tahapan kehidupan dan bagaimana dunia melihat wanita. saya memahami pesan dari film ini, seperti judul dari salah satu ceritanya yaitu “Hak Peribody”.

Bahwa wanita juga memiliki hak untuk menentukan, kehidupan seperti apa yang mereka inginkan. Memang media sosial bisa jadi batu loncatan, tetapi kita harus sadar bahwa dari sana juga ada banyak kepalsuan.

Pemeran Utamanya Memberikan Energi yang Pas

Pemeran Utamanya Memberikan Energi yang Pas

Sa Balik Baju (2021) mungkin akan terasa hambar dan membosankan, jika saja mereka tidak bisa menemukan cast yang pas.

Untungnya dari seluruh plot yang ada, setiap kisah menampilkan akting yang baik dari para pemeran utamanya.

Sebut saja kisah pertama yang berjudul “Hak Peribody”, kisah ini ditampilkan dengan sangat baik oleh Nadiya Nisaa.

Aktingnya terlihat sangat natural, aura independent women begitu terlihat dari sosok Dahlia si jurnalis yang kini jadi konsultan pakaian dalam wanita.

Lalu dalam plot berjudul “Love Clicks”, jujur saja saya jatuh cinta dengan energi youth yang diberikan oleh Elena Moujing sebagai Hannah.

Lalu, Juliana Evans juga menunjukkan emosi yang pas, sebagai seorang bumil yang hormonnya naik-turun dan tidak menentu.

Kisah “Bukan salah Ibu Mengandung”, memang jadi plot yang paling menunjukkan kepalsuan dari media sosial dalam Sa Balik Baju (2021).

Bersama dengan kisah Sierra yang diperankan Sarancak di segmen “Dalam Kain”, Influencer ini hampir kehilangan rumah tangganya akibat pengaruh media sosial.

Sementara itu akting yang memukau datang dari Mira Filzah yang memerankan Aria dan Kaka Azraff yang memerankan Salina. Keduanya memiliki konflik yang sulit, kisah “Angkat Kaki” dan “Aset” pasti dirasakan banyak wanita.

Emosi mereka benar-benar terpancar dengan sempurna, rasa frustrasi Aria pada lingkungan dan Salina dengan “Asetnya”, tersalurkan dengan baik.

Saat melihat mereka berakting, saya yakin kamu pasti ikutan baper dan kesal dengan keadaan yang menimpa mereka.

Sinematografi dan Skoring Sederhana yang Ngena Banget

Sinematografi dan Skoring Sederhana, Tapi Mengena Banget_

Saya mendengar, bahwa banyak orang yang merasa Sa Balik Baju (2021) terasa membosankan dan melelahkan untuk ditonton.

Bagi saya justru sebaliknya, film keluaran syarikat produksi Red Communications ini sangat seru untuk ditonton. Bahkan durasi 107 menit, bagi saya masih kurang untuk menunjukkan kemelut dan realita yang dihadapi para wanita di era modern ini.

Dari alur, saya merasa Junad Nor, Sarah Lois, Umie Omar dan Afiza Asram, mengarahkan dan menyambungkan setiap kisah dengan baik.

Memang ada beberapa plot hole dalam film ini, tetapi bagi saya pesannya tetap tersampaikan dengan baik dan plot twist-nya juga tepat sasaran.

Selain itu, sinematografi dan skoring untuk film ini bisa dikatakan simpel, tapi mengena banget. Film ini memakai format yang sangat sederhana, berbagai kehidupan lokal Malaysia diperlihatkan dengan baik.

Pengambilan gambarnya terlihat sangat stabil, bahkan angle yang diambil terkadang membuat penonton penasaran dengan apa yang terjadi.

Keelokan dari kehidupan lokal ini, membuat suasana dan emosi dari para pelakon semakin tersalurkan kepada para penonton.

Apalagi yang paling membekas dalam ingatan saya adalah scene Salina dan Sally di dalam bus sangat realistis banget. Berbagai musik latar yang dimainkan, bikin sisi sentimental makin dirasakan oleh para penontonnya.

Tata suaranya juga bagus, bikin saya semakin enjoy untuk menonton filmnya dan hanyut dengan enam cerita yang dihadirkan dalam film antologi Sa Balik Baju (2021).

Bagi para wanita, Sa Balik Baju (2021) mungkin menjadi film paling sentimental dan terasa dekat banget dengan setiap orang. Setiap permasalahan yang ada, menyentuh kisah dari berjuta-juta wanita yang hidup di tanah Asia.

Sisi konservatif ini mungkin memuakkan bagi kita, namun kehidupan seperti ini memang menjadi santapan sehari-hari bagi para wanita.

cross linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram