Sinopsis & Review Re/Member, Mencari Potongan Tubuh yang Hilang

Pada 5 Juli, kehidupan seorang gadis SMA, Asuka, mulai berubah. Pada malam hari, ia mendapatkan sebuah pesan misterius yang membuatnya ketakutan. Kemudian pada pertengahan malam di hari yang sama, Asuka dan lima orang siswa sekelasnya tiba-tiba berada di sekolah.

Kini Asuka dan lima teman sekelasnya terjebak dalam sebuah pembunuhan mematikan oleh Manusia Merah. Saat terbangun, Asuka beserta lima teman sekelasnya mengulangi kembali hari yang sama, 5 Juli.  

Mereka akan terus mengalami kematian karena manusia merah. Dan satu-satunya cara agar terbebas dari hal tersebut adalah dengan menemukan potongan tubuh yang tersembunyi di sekolah mereka. Akankah enam siswa itu berhasil memecahkan misteri pencarian tubuh itu?

Baca juga: 20 Film Horor Jepang tentang Sekolah yang Bikin Ngeri

Sinopsis

Berawal dari sebuah peristiwa pembunuhan brutal pada seorang gadis yang membawa sebuah boneka. Setelah beberapa puluh tahun berlalu, pada 5 Juli, Asuka sedang bersiap-siap akan berangkat ke sekolahnya. 

Saat sarapan, ibunya menyiapkan bekal dan menyuruhnya untuk membagikan bekalnya pada teman-temannya. Namun, ibunya tidak mengetahui kalau Asuka tidak memiliki teman di sekolah. Bahkan Asuka tampak “tak terlihat” oleh teman-teman sekelasnya.

Dalam perjalanan ke sekolah, Asuka melihat peristiwa seekor kucing yang tertabrak oleh bus. Sejurus kemudian, Asuka melihat beberapa siswa kelasnya mengusili Shota di kelasnya. Shota merupakan teman sekelasnya yang penyendiri.

Pada waktu jam istirahat, Asuka pergi makan seorang diri di dekat sebuah bangunan yang tengah direnovasi. Saat itu ia melihat kumpulan tangan yang penuh darah keluar dari dalam sumur yang ada di seberang tempat duduknya.

Asuka sempat terkejut, namun ia tersadar tangan-tangan berdarah itu menghilang ketika pegawai konstruksi melalui tempat duduknya. Asuka pun pergi dari tempat itu dan melihat Pak Yashiro sedang mengubur sesuatu.

Tak berselang lama, Asuka mendengar sebuah suara seorang gadis yang memintanya untuk mencari potongan tubuhnya.

Pada malam harinya, Asuka tiba-tiba mendapatkan sebuah pesan misterius. Pesan tersebut mengatakan kalau ia adalah Manusia Merah yang akan mendatanginya. Ketakutan, Asuka pun berusaha untuk tidur sembari bersembunyi di dalam selimut. 

Jam menunjukkan pukul 12 malam, Asuka menemukan dirinya sudah berada di sekolah bersama teman sekelasnya: Shota, Takahiro, Rumiko, Rie dan Atsushi. Sebelum mereka bisa berpikir apa yang sedang terjadi, tiba-tiba sosok gadis yang berlumuran darah muncul dan membunuh orang-orang yang dijumpainya.

Saat itu Shota tiba-tiba mengatakan tentang pencarian tubuh dan kemudian melarikan diri. Hingga akhirnya Asuka dan lima orang teman-temannya sama-sama terbunuh.

Kemudian Asuka terbangun dari tidurnya dan tak sadar kalau ia kembali mengulang hari sebelumnya, 5 Juli. Hingga beberapa kejadian yang sama persis terulang kembali.

Lima orang kecuali Atsushi yang tidak pernah datang ke sekolah, sadar kalau mereka mengalami kejadian misterius. Setelah beberapa malam mereka mengalami kejadian yang sama, pada siang hari saat di sekolah, Shota, Takahiro, Asuka, Rie dan Rumiko berkumpul di perpustakaan.

Shota menjadi salah satu orang yang menjadi sumber informasi mengenai kisah misteri yang mereka alami. Dia berhasil menguak beberapa kisah misteri yang ternyata sempat terjadi beberapa tahun sebelumnya yang berhubungan dengan kejadian yang kini mereka alami.

Mereka pun bersama-sama membuat sebuah strategi untuk mengumpulkan potongan tubuh. Meski harus terus mengulang kejadian serupa, mereka terus berusaha agar bisa berhasil mengumpulkan potongan tubuh gadis kecil yang menghantui. Dan berharap bisa segera terbebas dari peristiwa mengerikan tersebut.

Premis Awal yang Cukup Menjanjikan

Re/Member merupakan film live-action adaptasi dari sebuah novel horor yang berjudul Karada Sagashi karya Welzard. Film ini disutradarai oleh Eiichiro Hasumi dan diproduksi oleh Warner Bros. Japan.

Dari segi plotnya, awal cerita dikemas dengan baik dan memberikan premis yang cukup menjanjikan. Pada awal hingga seperempat film, visual khas film horor Jepang sangat terasa. Cukup banyak adegan jumpscare yang memberikan kesan ngeri.

Tapi ketika masuk ke pertengahan hingga akhir film, kesan horor mulai berkurang dan alurnya terasa kehilangan arah. Bahkan hingga akhir cerita, menurut saya kesan horornya terganti dengan adegan cringe juga beberapa adegan yang menurut saya tak terlalu penting. 

Di samping alurnya, hal yang cukup menarik bagi saya justru soundtrack lagu film ini. Lagunya dibawakan oleh Ado, penyanyi yang juga sempat menjadi booming setelah mengisi suara karakter Uta dalam film One Piece Film Red.

Lagu Ado berhasil memberikan nilai tambah untuk film ini dan bisa mengisi kejenuhan alur ceritanya saat mulai kehilangan arah.

Kecemasan Sosial Menjadi Salah Satu Alasan

Film Jepang memang biasanya selalu menyelipkan isu-isu sosial masa kini yang berhubungan dengan para remaja. Begitu pun di film ini, isu sosial tersebut sedikit disinggung. Di balik cerita horornya, ada sedikit isu tentang masa-masa remaja yang dialami oleh para pemeran.

Beberapa di antaranya seperti isu tentang kecemasan sosial, dijauhi oleh teman sebaya hingga perundungan. Meskipun isu-isu tersebut tidak terlalu diceritakan lebih mendalam, namun semuanya berkaitan dengan latar belakang para pemerannya.

Dan yang menjadi alasan terpilihnya Asuka dan lima siswa lainnya adalah karena latar belakang mereka yang mirip. Mereka sama-sama memiliki kecemasan sosial, merasa ditinggalkan dan kesepian. Begitu juga dengan masa lalu hantu Manusia Merah yang meneror Asuka dan teman-temanya.

Setelah munculnya tentang isu sosial itu, sempat ada perkembangan karakter. Tapi perkembangan karakternya terasa tanggung, sedikit dipaksakan dan juga kurang adanya solusi dari isu permasalahan mereka.

Eksekusi Akhir yang Mengecewakan

Film ini memiliki durasi yang cukup panjang, yakni 1 jam 42 menit. Namun, dengan durasi yang cukup panjang tersebut, eksekusi akhir ceritanya mengecewakan. Meskipun secara keseluruhan film ini cukup bisa menghibur, tapi bagi kamu penggemar film horor mungkin akan sedikit kecewa dengan film ini.

Sosok Pak Yashiro yang sempat mencurigakan pun menurut saya kurang begitu penting. Hanya sedikit informasi yang didapatkan dari Pak Yashiro. Selain itu, sosok pembunuh yang menyebabkan munculnya Manusia Merah pun tidak jelas.

Dan pada post credit, ada sedikit informasi tambahan mengenai sosok gadis kecil yang menghantui Asuka dan yang lainnya. Scene tersebut sedikit menjelaskan tentang gadis kecil yang terbunuh pada 30 tahun sebelumnya. Selain itu, ada foto seorang gadis kecil yang memiliki nama yang sama dengan Asuka. 

Adegan dalam post credit itu memberikan beberapa asumsi bagi penontonnya. Salah satunya seperti kemungkinan adanya film lanjutan yang mungkin berhubungan dengan Asuka yang merupakan protagonis dalam film ini. Kalau menurut kamu bagaimana? Bagi yang penasaran kamu bisa menonton film ini di Netflix, ya!