showpoiler-logo

Sinopsis & Review Pig (2021), Memburu Pencuri Hewan Peliharaan

Ditulis oleh Dhany Wahyudi
Pig
4.1
/5
showpoiler-logo
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Setelah lama hidup menyendiri di kedalaman hutan, seorang pencari jamur truffle harus kembali ke kota dan bertemu dengan orang-orang dari masa lalunya.

Semua ini dia lakukan hanya untuk mencari pelaku pencurian babi peliharaannya. Dengan luka di wajahnya, satu persatu dia menyambangi orang-orang yang diduga mengetahui pencuri babinya.

Pig adalah film drama yang disutradarai oleh Michael Sarnowski dan dirilis oleh Neon secara terbatas pada 16 Juli 2021.

Sempat diduga sebagai film action karena trailer dan posternya, ternyata film ini memiliki jalan cerita yang kaya akan makna. Apalagi ditambah dengan performa akting Nicolas Cage yang apik sebagai pemeran utamanya.

Masuk nominasi di berbagai ajang penghargaan film internasional, Pig memiliki kualitas yang sangat baik sebagai sebuah film independent. Ingin tahu kualitas apa saja yang bisa kita lihat dari film ini? Simak review berikut untuk mengetahuinya dengan jelas.

Baca juga: 10 Film Nicholas Cage yang Asyik Ditonton di Kala Suntuk

Sinopsis

Sinopsis

Robin Feld hidup sendirian di tengah hutan Oregon. Sehari-hari dia mencari jamur truffle bersama babi peliharaannya. Dia menjual jamur itu kepada Amir, pemuda yang bekerja sebagai penyuplai bahan-bahan makanan langka ke restoran mewah.

Suatu malam, Rob diserang oleh orang-orang yang tidak dikenal dan babinya dicuri. Dia menghubungi Amir yang kemudian membantunya melacak keberadaan babi miliknya.

Amir membawa Rob bertemu dengan pencari jamur truffle lain yang mengarahkannya kepada sekelompok pecandu narkoba. Meski awalnya menyangkal, mereka mengakui perbuatannya dan menyerahkan babi itu kepada orang lain.

Rob dan Amir menuju pusat kota sesuai petunjuk yang diberikan. Mereka mendatangi lokasi pertarungan rahasia yang dikelola oleh Edgar, mantan rekan Rob. Demi mendapat informasi berharga, Rob rela dipukuli di atas ring hingga wajahnya terluka parah.

Pagi harinya, saat sarapan, Amir bercerita tentang kebahagiaan kedua orang tuanya dahulu setelah makan di sebuah restoran terkenal. Ayah dan ibu Amir terus menceritakan pengalaman dan kekaguman mereka kepada rasa makanan tersebut, hingga kemudian ibunya memutuskan untuk bunuh diri.

Rob meminta Amir untuk memesan reservasi di restoran Eurydice. Sementara itu Rob mengunjungi rumah lamanya saat masih hidup bersama istrinya dahulu, Lori. Dia hanya bertemu anak pemilik rumah dan sempat berbincang dengannya.

Di Eurydice, Rob minta bertemu dengan chef restorannya. Ternyata Derek, chef restoran itu, adalah mantan asisten Rob yang pernah dipecat olehnya.

Rob melemparkan kritik yang tajam dan tegas tentang impian Derek dahulu yang ingin membuka sebuah pub daripada restoran kontemporer.

Merasa hatinya tersentuh, Derek mengakui bahwa pencuri babi itu adalah ayah Amir, Darius. Rob marah kepada Amir karena memberi tahu bahwa dia memiliki babi pencari jamur truffle kepada ayahnya.

Rob ditawari $25 ribu oleh Darius dan mengancam membunuh babi itu jika dia tidak menerimanya. Lesu, Rob meminta maaf kepada Amir dan menyuruhnya mengambil bahan-bahan makanan sesuai daftar darinya.

Sementara Rob mengambil baguette dari mantan anak didiknya, Amir mengambil sebotol wine dari makam Lori. Mereka menyelinap masuk ke dapur Darius dan mulai memasak. Setelah siap, Amir memanggil ayahnya untuk makan malam.

Apa yang terjadi saat Darius tahu Rob membuatkannya sebuah masakan mewah? Dan berhasilkah Rob menemukan babi peliharaannya? Ada jawaban yang harus kita dapatkan dengan cara menonton film ini hingga usai.

Jalan Cerita yang Memperdaya

Jalan Cerita yang Memperdaya

Melihat trailer dan posternya, kita tentu menyangka bahwa Pig adalah film action. Apalagi dengan mengetahui premis tentang pencurian hewan peliharaan, sekilas mengingatkan kita kepada film John Wick (2014).

Aroma balas dendam sangat terasa dan mungkin itulah yang kita harapkan saat mulai menonton film berdurasi 1 jam 32 menit ini.

Tapi setelah adegan pertarungan di arena ilegal, kita kemudian dihadapkan pada rasa kebingungan. Kita seolah terpedaya dan semakin jauh dari ekspektasi awal.

Dan kita terus ditipu oleh jalan cerita yang bergeser jauh ke ranah drama psikologis. Namun kita justru dibuat kagum olehnya, meski sebagian besar penonton pasti menyimpan rasa kecewa mendalam.

Cerita yang ditampilkan di film ini memang tidak biasa, unik dan aneh. Pernahkah kalian membayangkan seseorang yang melakukan balas dendam dengan menyajikan masakan favorit musuhnya?

Bukan hendak meracuni, tapi justru demi menyentuh hati dan membuka memori penuh kebahagiaan yang sudah lama tersimpan jauh dalam peti hati yang terkunci.

Dan ajaibnya, cara ini terbukti ampuh membuat lawannya tersedu dan mengaku. Secuil spoiler, meski Rob gagal mendapatkan kembali babinya.

Namun dia berhasil menemukan makna hidup yang baru dari kejadian ini. Dan tidak hanya Rob, Amir yang selalu menyertainya pun menemukan semangat baru dalam hidupnya.

Petualangan Penuh Rasa Kehilangan dan Cinta

Petualangan Penuh Rasa Kehilangan dan Cinta

Nuansa kelam menyelimuti film ini. Jelas rasa kehilangan tidak bisa digambarkan dengan atmosfer penuh keceriaan. Seperti Rob yang kehilangan babi peliharaan yang biasa membantunya mencari jamur truffle.

Meski masih terluka dan belum sempat diobati, atau lebih tepatnya tidak mau diobati, Rob bergegas mencari pelakunya.

Tidak tahu harus mulai dari mana membuat film ini menyimpan kesan misteri yang menuntut kita berpikir untuk selalu menebaknya. Tanpa bantuan Amir, mungkin Rob masih dalam kebingungan di atas rasa paniknya.

Rob memiliki cinta yang besar kepada babi yang selalu menemaninya di dalam hutan. Kita pun akhirnya tahu alasan Rob memilih hidup seperti itu karena kehilangan orang yang dicintainya, Lori.

Selain diperdaya oleh ekspektasi kita sendiri akan adegan action yang kita harapkan, ternyata kita juga terpedaya oleh sosok Rob yang awalnya kita anggap hanyalah orang yang tidak punya apa-apa.

Tapi setiap kali bertemu dengan orang-orang yang diduga memiliki informasi tentang keberadaan babinya, Rob tidak henti-hentinya membuat kita terkejut.

Bukan karena sikap kasarnya, tapi karena pemikirannya yang luas dan ucapannya yang filosofis. Dia bahkan bisa memaksa Chef Derek untuk bicara jujur dengan kritikan yang pedas dan tajam namun berdasarkan analisa mendalam dari kenangan yang sengaja dilupakan oleh Derek.

Chef handal ini dibuat tidak berkutik hingga tergagap-gagap dalam mengungkapkan fakta yang dia ketahui tentang babi Rob.

Dan ternyata, saat berhadapan dengan “musuh utama”, ayah dari Amir, terkuak satu lagi masalah yang lama terpendam.

Amir ingin hidup mandiri dan memulai usaha sendiri secara kecil-kecilan, sementara ayahnya tidak yakin dengan kemampuan putranya dan mengharapkan dia berhenti dari usahanya lalu bekerja padanya.

Satu hal yang kita tangkap dari pengakuan Darius, bahwa dia melakukan pencurian babi milik Rob itu agar usaha Amir gagal.

Dan Darius menjadi bersikap keras kepada Amir sejak ditinggal pergi oleh istrinya yang menggiring kita kepada fakta lain bahwa ibu Amir belum meninggal, melainkan terbaring koma di rumah sakit. Dengan banyaknya lapisan misteri seperti ini, yakin kalian tidak kagum dengan film ini?

Performa Apik Nicolas Cage dan Alex Wolff

Performa Apik Nicolas Cage dan Alex Wolff

Jika masih belum, kita bisa diyakinkan oleh performa akting yang apik dari para pemerannya, terutama Nicolas Cage dan Alex Wolff.

Mereka bukanlah ayah dan putranya, tapi hubungan mereka sampai pada titik yang nyaris sama. Amir kagum kepada Rob sejak dia masih menjadi chef terkenal, sementara Rob kagum dengan kemandirian Amir dan membantunya meyakinkan hal itu kepada Darius.

Nicolas Cage tampil kusam dan kusut di sepanjang film dengan sinematografi yang kental akan atmosfer kekelaman ini. Luka di wajahnya tidak diobati, bahkan setelah turun dari ring pertarungan, luka baru yang didapatnya juga dibiarkan begitu saja.

Dan hal ini mengundang reaksi spontan yang sama dari setiap orang yang ditemuinya. Mereka semua menawarkan pengobatan kepadanya.

Sedangkan Alex Wolff membawakan peran seorang pemuda mandiri yang sedang berjuang merintis usaha dengan sangat baik.

Kesan percaya diri dan ketenangan khas seorang entrepreneur terlihat jelas padanya. Tapi ketika berurusan dengan ayahnya, mentalnya seolah tidak siap untuk membuktikan kapasitasnya. Sangat wajar, ayahnya adalah seorang pemilik restoran terkenal di kota tersebut.

Dari film Pig ini kita belajar untuk tidak pernah merendahkan orang lain, terutama karena penampilannya. Meski memakai pakaian lusuh, ternyata Rob dahulu adalah seorang chef legendaris.

Para mantan anak didiknya masih mengenalinya dan mereka sukses di bidangnya masing-masing. Bahkan salah satu dari mereka tidak pernah bisa melupakan jasanya.

Lewat film ini juga, kita diajak belajar mengolah dan merasakan perasaan kita sendiri. Bagaimana ekspektasi kita dimentahkan oleh jalan cerita yang unik dan aneh.

Lalu kita dibuat kebingungan menghadapi ini semua, dan ditutup oleh kekaguman yang besar. Dan akhirnya, kita harus mengakui bahwa Pig adalah sebuah film yang brilian.

Naskah yang ditulis oleh Michael Sarnoski ini berhasil meraih penghargaan Best First Screenplay di ajang Independent Spirit Award dan Nicolas Cage masuk nominasi Best Actor di ajang Critics’ Choice Award.

Dengan torehan prestasi ini sudah pasti membuat Pig menjadi salah satu film yang wajib kalian tonton. Jika belum menyimaknya, maka sekarang adalah waktu yang tepat. Selamat menonton!

cross linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram