showpoiler-logo

Sinopsis dan Review Film Peter Rabbit 2: The Runaway (2021)

Ditulis oleh Dhany Wahyudi
Peter Rabbit 2: The Runaway
2.8
/5
showpoiler-logo
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Semenjak Bea menikah dengan Thomas, Peter yang sudah berdamai dengan musuh utamanya itu justru sering disalahkan atas perbuatan yang tidak dilakukannya. Ketika di kota bertemu dengan kelinci jalanan yang mengenal mendiang ayahnya, Peter seolah menemukan komunitas yang menghargainya dan mulai mengajak saudara-saudaranya bergabung ke kota.

Peter Rabbit 2: The Runaway adalah film komedi petualangan untuk keluarga yang merupakan sequel dari film Peter Rabbit (2018) karya Will Gluck yang dirilis oleh Sony Pictures pada 11 Juni 2021 setelah tertunda lebih dari setahun karena pandemi Covid-19.

Melanjutkan kisah dari film sebelumnya, tentu kita mengharapkan cerita dengan ruang lingkup yang lebih luas dan menantang. Apakah film yang syutingnya dilakukan di Australia dan Inggris ini bisa menjawab tantangan itu? Baca review berikut berikut sebelum menontonnya.

Sinopsis

Peter Rabbit 2 poster_

Peter berada di sisi Bea pada pernikahannya dengan Thomas. Ketika Thomas berkata bahwa dia akan menjadi ayah mereka, Peter menjadi emosi dan mulai menyerang Thomas yang kemudian diikuti oleh semua hewan yang hadir di acara itu. Tapi ternyata itu hanya ada di pikiran Peter saja, dan dia menerima Thomas untuk berada di dalam keluarganya.

Setelah pulang dari bulan madu, Thomas dan Bea memulai profesi baru mereka sebagai penulis buku cerita anak berdasarkan kisah Peter dan teman-temannya.

Tidak disangka, ternyata buku tersebut laris terjual di desa mereka dan mengundang perusahaan penerbit besar yang ingin menjadi penerbit resmi mereka. Untuk itu, mereka semua diundang datang ke kota untuk menandatangani kontrak.

Nigel Basil-Jones, pimpinan perusahaan, mengemukakan rencana publikasi dari buku pertama itu dan mendorong Bea untuk mulai menulis buku keduanya dengan konsep yang sedikit luas dan berbeda, yaitu dengan menjadikan Peter sebagai sosok kelinci nakal. Merasa kecewa, Peter pergi meninggalkan mereka dan di jalan bertemu dengan kelinci yang mencuri buah di toko.

Ternyata kelinci tua yang bernama Barnabas itu adalah teman lama mendiang ayah Peter yang mengenalinya dari pakaian yang dikenakannya. Setelah melarikan diri dari kejaran pemilik toko, pelarian mereka berakhir di tempat penampungan hewan dan kemudian diadopsi untuk dijadikan hewan peliharaan. Saat pemilik rumah pergi, Barnabas mulai beraksi menjarah makanan.

Ternyata, menjadi hewan peliharaan itu memang ide Barnabas yang memiliki tim sendiri yang terdiri dari seekor tikus dan dua ekor kucing. Sempat ketahuan oleh ibu Amelia, mereka berhasil melarikan diri dengan membawa semua makanan yang dijarah ke markas mereka. Thomas dan Bea yang khawatir dengan Peter mencarinya dan menemukan Peter di lorong dekat markas Barnabas.

Peter menceritakan pertemuannya dengan Barnabas dan berencana membawa mereka semua ke kota untuk bergabung dengan tim Barnabas. Peter membawa semua saudara dan rekannya dari desa dan diterima oleh Barnabas yang sedang menyiapkan rencana pencurian di pasar buah. Mereka beraksi mencuri buah yang dikeringkan dan berhasil membawa banyak.

Tapi ternyata mereka dijebak oleh Barnabas dimana seluruh teman Peter ditangkap oleh petugas penangkap hewan liar. Peter pun kemudian disingkirkan oleh Barnabas dan merasa sangat bersalah kepada saudara dan teman-temannya. Peter kemudian mencari Thomas yang juga sedang berusaha menyadarkan Bea yang tenggelam dalam popularitas komersil.

Setelah berusaha mengubah konsep buku agar sesuai dengan keinginan Nigel, Bea mulai merasa bahwa apa yang diharapkan oleh Nigel dan timnya sudah keluar jalur sangat jauh dari konsepnya yang membuatnya meninggalkan Nigel untuk menolong Peter dan keluarganya yang kini terpencar di beberapa lokasi.

Bisakah Peter, Thomas dan Bea menyelamatkan hewan-hewan desa itu dari masalah yang menimpa mereka? Tonton film yang menghibur ini hingga selesai dan nikmati petualangan seru Peter dalam menyatukan kembali saudara dan teman-temannya.

Meluaskan Petualangan ke Kota

Meluaskan Petualangan ke Kota_

Kesuksesan film Peter Rabbit (2018) yang berhasil menjadi box-office dengan penghasilan sebesar $115 juta dan tampilan apik dalam menggabungkan live-action dengan animasi CGI yang cukup menghibur, sudah pasti akan dituntut untuk menghasilkan minimal sebuah film sequel.

Film pertamanya yang hanya berada di satu lokasi saja, yaitu rumah dan perkebunan di pedesaan, membuat kisah berikutnya sudah pasti akan meluaskan wawasan dengan menuju kota. Banyak hal yang menyenangkan bagi mereka yang baru pertama kali Peter dan saudara-saudaranya ini rasakan, salah satunya adalah naik kereta dan Cottontail yang menyukai permen.

Rangkaian adegan di kota ini adalah sumber kelucuan yang cukup menghibur, meski beberapa diantaranya terkesan konyol. Dan yang pasti paling mengesankan adalah betapa rapi dan detailnya polesan CGI dari tim Animal Logic dalam menampilkan Peter dan teman-temannya sehingga mereka terlihat sangat hidup dan membuat kita ingin mengelusnya, jika bisa.

Inilah faktor utama yang membuat film ini hadir lebih baik dari film pertamanya dan sangat wajar jika tim animasi ini meraih penghargaan dari AACTA Awards di kategori Best Visual Effects or Animation. Di ajang penghargaan film tertinggi Australia itu, film dengan durasi 1 jam 33 menit ini cukup berjaya dengan dinominasikan di lima kategori lainnya.

Best Actress untuk Rose Byrne, Best Adapted Screenplay, Best Editing, Best Sound, dan Best Production Design yang menggambarkan kehandalan sisi teknis dari film yang menggunakan pergerakan kamera first-person di beberapa adegannya ini.

Kelinci Kota dan Kelompok Pencuri

Kelinci Kota dan Kelompok Pencuri_

Demi mengejar nilai komersil, Bea setuju untuk mengubah citra Peter menjadi lebih nakal di buku kedua yang rencananya akan diterbitkan oleh perusahaan penerbit besar. Hal ini membuat Peter kecewa dan pergi meninggalkan saudara-saudaranya. Bertemu dengan kelinci kota yang mengaku sebagai teman mendiang ayah Peter, membuatnya seolah memiliki tujuan hidup baru.

Peter merasa jika sudah takdirnya dia meneruskan potensi ayahnya, menjadi pencuri di kota seperti yang diceritakan oleh Barnabas. Bergabung dengan tim pencuri kota, aksi pertama Peter mencuri makanan di kulkas berjalan lancar dan kemudian diajak untuk misi berikutnya dengan skala yang lebih besar, yaitu mencuri buah yang dikeringkan di tengah pasar.

Uniknya, dalam penggambaran para personil pencuri ini tentang manusia, khususnya para petani, sebagai sosok antagonis yang kasar dan jahat. Semua dipaparkan secara detail dan menghibur berkat pengamatan mendalam dari si tikus Samuel. Mereka harus menjalankan aksi secara presisi untuk mencapai target yang kiosnya berada di tengah-tengah pasar.

Peter baru menyadari jika dia telah mengambil langkah yang salah dan mencelakakan keluarga serta teman-temannya saat terperangkap dalam rencana jahat Barnabas dan kelompoknya. Semua anggota keluarga dan teman Peter ditangkap oleh petugas penangkap hewan liar. Dan sudah menjadi tugas Peter untuk menyelamatkan mereka semua dari bahaya yang akan datang berikutnya.

Pesan moral film ini yaitu untuk lebih mementingkan keluarga daripada percaya kepada orang yang baru dikenal tersampaikan dengan cukup baik, meski semua seolah terkesan klise, tapi memang begitulah seharusnya kita memandang hidup.

Karakter Manusia dalam Cerita yang Datar

Karakter Manusia dalam Cerita yang Datar_

Sementara dari sisi akting pemeran manusianya, yaitu karakter Bea, Thomas dan Nigel, memiliki jalan cerita yang terkesan biasa saja, dimana Bea tenggelam dalam impian popularitas dengan mengorbankan jati dirinya sendiri. Thomas yang berusaha menyadarkan Bea justru mendapat penentangan hingga mengundang pertengkaran yang hampir meretakkan hubungan mereka.

Tapi dalam sebuah situasi rapat dimana dia merasa disetir untuk mengubah citra Peter semakin jauh dari bayangannya, Bea mulai bergeming dan memilih keluarganya daripada meneruskan ide Nigel dan timnya. Pesan moral antara kisah manusia dan hewan ini tampil cukup selaras, sehingga membuat kita semakin memahami inti makna dari cerita yang dipaparkan di film ini.

Maksud penjabaran kisah yang presisi dari film dengan sinematografi yang serba kecukupan ini adalah agar penonton anak-anak dan orang tuanya memahami pesan moral dari dua sisi, anak-anak dari kisah Peter dan orang tua dari kisah Bea.

Rose Byrne tampil cukup apik sehingga dia bisa masuk nominasi Best Actress di ajang AACTA Awards dan Domhnall Gleeson tampil lebih komikal dengan kelucuan slapstick yang dipoles dengan special effect yang rapi membuat tawa kita bisa terpancing karena aksinya.

Dan David Oyelowo sebagai pimpinan penerbit yang kharismatik namun bersikap intimidatif sebenarnya tampil cukup mengesankan. Tapi karakternya sedikit timpang di akhir.

Di awal film, dia terlihat memiliki determinasi yang tinggi dengan mengucurkan semua idenya untuk membujuk Bea, tapi ketika di akhir Bea memilih pergi, Nigel tidak mengejar dan langsung berpindah ke proyek lain.

Agak sedikit berbeda dengan film-film sejenis lainnya dimana biasanya tokoh antagonis terselubung seperti ini akan menghalalkan segala cara agar tujuannya tercapai bahkan hingga menyandera atau menyakiti tokoh utamanya. Tetapi tidak dengan Nigel di film ini. Mungkin diantara kita ada yang kecewa, tapi ada juga yang berpikir seperti ini lebih baik sehingga memiliki kesan berbeda.

Peter Rabbit 2: The Runaway adalah film yang menghibur untuk seluruh anggota keluarga karena anak-anak dan orang tua disuguhkan cerita masing-masing dengan pesan moral yang selaras. Dengan penggabungan live-action dan animasi CGI yang rapi dan detail membuat petualangan Peter dan teman-temannya semakin asyik untuk dinikmati.

Memang kalah telak jika dibandingkan dengan dua film Paddington, tapi setidaknya film ini masih tetap seru dan lebih ringan secara penceritaan. Sekedar info, Will Gluck sudah menyiapkan film selanjutnya yang akan melengkapi kisah Peter Rabbit menjadi trilogi. Segera tonton filmnya bersama keluarga, ya! Selamat menonton.

cross linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram