bacaterus web banner retina

Sinopsis & Review Perahu Kertas 2, Akhir Perjalanan Cinta Kugy

Ditulis oleh Syuri K.N.
Perahu Kertas 2
2.7
/5
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Pertemuan kembali Kugy dan Keenan di acara pernikahan Eko dan Noni membuka lembaran baru dalam perjalanan kisah mereka. Sebelumnya, telah banyak yang terjadi dalam masing-masing kehidupan mereka.

Proses mendewasakan diri, menurunkan ego, dan menerima kenyataan bahwa terkadang mimpi mereka tidak bisa atau belum bisa diraih. Semua itu telah Kugy dan Keenan lalui.

Lalu bagaimana kisah perjalanan mereka kali ini? Kemana arus akan membawa perahunya berlayar? Akankah perahu ini berlabuh atau karam di lautan lepas? Yuk, cari tahu dengan membaca sinopsis dan ulasan Perahu Kertas 2 dari Bacaterus di bawah ini.

Sinopsis

Takdir sedang berbaik hati. Ia mempertemukan kembali Kugy dan Keenan di acara pernikahan Eko dan Noni di Jakarta. Kugy dan Keenan saling bertukar cerita, ngapain aja selama tiga tahun terakhir. Suasana menjadi sedikit awkward buat mereka saat menceritakan dengan singkat tentang pasangan masing-masing. Namun, Kugy, Keenan, Eko, dan Noni tetap mencoba kembali menjalin persahabatan mereka yang sempat merenggang.

Terutama Kugy dan Keenan. Walau belum menyelesaikan perasaan mereka terhadap masing-masing, Keenan menawarkan peran sebagai partner Kugy sebagai ‘agen Neptunus’ sekali lagi, dan 'menculik' Kugy ke pantai. Yang sebenarnya merupakan gateaway dadakan ((tanpa ponsel)) untuk refreshing. Sayangnya, Kugy kelupaan mengabari pacarnya terlebih dahulu, sehingga mereka pun bertengkar saat Kugy pulang.

Keenan dan Kugy menikmati liburan singkat mereka dengan bercengkrama. Pada kesempatan ini, Keenan mengungkapkan rasa terima kasihnya pada Kugy dan anak-anak Sakola Alit, karena secara tidak langsung telah mengembalikan semangatnya untuk kembali melukis. Kugy setengah tak percaya saat Keenan mengembalikan buku dongeng Jendral Pilik dan Pasukan Alit miliknya yang dia pikir telah hilang.

Kemudian, mereka menghabiskan malam dengan tidur di gua di tepi pantai. Esoknya, Keenan memberikan kejutan lainnya untuk Kugy. Dia membawa gadis itu ke Sakola Alit. Berharap bertemu kembali dengan anak-anak didiknya, Kugy malah melihat pemandangan menyedihkan. Tepat saat Kugy dan Keenan tiba, Sakola Alit dirobohkan oleh pemilik tanah. Dan, pada hari itu pula, mereka mengetahui bahwa Pilik telah meninggal dunia.

Perjalanan ke Garut ini memberikan Kugy semangat untuk membuat dongeng lagi, lebih tepatnya meneruskan dongeng Jendral Pilik dan Pasukan Alit-nya. Sedangkan Keenan memastikan kalau dia yang akan membuat ilustrasinya, dan memang hanya dialah yang akan menjadi ilustrator buku dongeng buatan Kugy.

Well, seperti yang saya katakan di atas, Remi marah karena Kugy tidak memberikan kabar. Orang rumah Kugy pun tak mengetahui keberadaannya, sehingga Remi hampir menelepon polisi atas laporan kehilangan orang. Kugy terpaksa ‘memangkas’ cerita sebagai alasan kemana dia menghilang kemarin. Waktu berlalu, semenjak liburan singkatnya dengan Keenan, Kugy mulai meneruskan cerita Pilik dan teman-temannya.

Sayangnya, Kugy belum pintar membagi waktu dengan pekerjaan utamanya di kantor Advocado. Keterlambatan tim dalam menerima berkas pekerjaan yang seharusnya dikerjakan Kugy membuat Siska menjadi lebih meragukan kredibilitas Kugy di perusahaannya. Terlebih Kugy yang memiliki hubungan dengan Remi, bosnya sendiri.

Kugy masih menulis dengan style lamanya, yaitu menggunakan tangan di buku harian. Kemudian, dia akan memaketkan bukunya ke Keenan. Setiap kali menerima kelanjutan cerita Jendral Pilik dan Pasukan Alit, Keenan akan langsung membacanya dan setelah itu melukiskan ilustrasi yang terlintas di benaknya. Tak peduli dia baru pulang kerja, langsung asal buka kemeja kerjanya dan langsung mengambil kuas.

Siska mengadukan kemerosotan pekerjaan Kugy kepada Remi. Sebagai seorang pemimpin perusahaan, tentu Remi sangat mengerti dengan hal ini. Namun, masalahnya belum selesai. Karena dia dan Kugy berpacaran, hal itu membuat Siska dan mungkin karyawan lainnya mempertanyakan profesionalitas mereka. Yang pasti, hubungan Remi dan Kugy membuat Siska cemburu dan sedih.

Sementara, Luhde memberikan kejutan untuk Keenan dengan datang ke Jakarta. Tapi, kebetulan pada hari itu Keenan harus bertemu Kugy untuk membiacarakan proyek dongeng mereka. Luhde dibiarkan tinggal di rumah bersama ibu Keenan, sedangkan Keenan dan Kugy bertemu di sebuah restoran. Keenan memberikan kejutan kepada Kugy, bahwa dia telah mempresentasikan buku dongeng beserta ilustrasi buatannya ke seseorang.

Orang itu adalah kolektor lukisan-lukisan Keenan di Bali, Pak Putut. Beliau bersedia memberikan promo roadshow untuk karya mereka berdua nantinya. Saat akan mengambil charger laptopnya yang tertinggal di mobil, tanpa sengaja Keenan bertemu dengan Remi. Tapi, Remi tidak mengetahui bahwa Keenan sedang bersama Kugy.

Selama di Jakarta, Luhde hanya bisa menunggu Keenan. Kesibukan Keenan membuat mereka tidak bisa menghabiskan banyak waktu bersama sampai akhirnya Luhde harus pulang ke Bali. Semenjak pertemuan mereka, Remi berusaha menjalin komunikasi dengan Keenan. Dia sengaja datang ke kantor Keenan dan berbincang tentang lukisan-lukisan Keenan.

Remi mengatakan kalau dia merasa bangga sebagai kolektor pertama lukisan Keenan. Mereka pun membicarakan tentang pasangan masing-masing. Remi tahu Keenan berhubungan dengan Luhde, tapi Keenan tak tahu Remi pacarnya Kugy.

Kemudian, perusahaan Remi mengadakan acara untuk semua karyawannya ke Bali. Dalam waktu bebas, Remi mengajak Kugy ke salah satu desa di Ubud, Bali. Remi akan pergi ke Galeri Wayan, tapi Kugy tak ikut dan hendak melihat-lihat pura saja. Kugy tak sengaja bertemu dengan Luhde saat akan sembahyang. Mereka berkenalan, berfoto, dan saling berjanji untuk bertukar cerita tentang karya dongeng mereka.

Saat Kugy menuliskan alamatnya untuk Luhde, di situlah Luhde menyadari simbol huruf K yang dituliskan Kugy di kertas tersebut sama persis dengan simbol yang dia temukan di buku dongeng yang selalu Keenan bawa. Kemudian, di salah satu tempat di tepi pantai di Bali, Kugy dan Remi menikmati deburan ombak sambil melihat-lihat foto hasil jepretan Kugy di pura.

Kugy menceritakan tentang gadis Bali yang menarik perhatiannya dan menunjukan fotonya pada Remi. Dan, Remi tentu saja mengenalnya. Akhirnya Kugy mengetahui bahwa Luhde adalah kekasih Keenan dan fakta tentang lukisan Keenan di kantor Remi. Disaat Kugy termenung mencoba mencerna segala keterkejutan ini, Remi memberanikan diri untuk memberikan sebuah cincin kepada Kugy sebagai tanda keseriusan Remi kepadanya.

Hal ini membuat Kugy menjadi risau. Karena, dia tahu betul perasaannya kepada Remi tidak sebesar perasaannya terhadap Keenan. Kugy menghindari Remi (dan juga Keenan) dengan bersembunyi di kediaman kakaknya, Karel. Sebagai seorang kakak yang sangat dekat dengan adiknya, Karel tahu ada yang salah, tapi dia memberi jarak pada Kugy.

Tapi, dia juga tetap berusaha membuat Kugy menceritakan kegundahannya. Akhirnya, Kugy menceritakan kegalauannya dalam hubungannya dengan Remi. Walaupun Remi adalah sahabatnya, Karel sebenarnya tahu kalau Kugy lebih bahagia saat bersama Keenan, karena Kugy dapat menjadi dirinya sendiri.

Karel berusaha memberikan Kugy semangat untuk bisa lebih berani menghadapi persoalan hatinya. Untuk jujur kepada dirinya sendiri dan juga orang-orang yang menyayanginya. Karel pun mengingatkan bahwa tidak semua dongeng punya happy ending, apalagi realita hidup. Tak hanya Remi, Keenan juga mencari-cari Kugy yang menghilang bak ditelan bumi.

Dia berusaha mencari Kugy dengan bertanya pada Noni. Di sanalah akhirnya Keenan mengetahui alasan Kugy dan Noni yang sempat menjauh. Dia juga mengetahui kalau Kugy-lah pasangan yang diceritakan Remi. Dia terkejut dan terlihat tidak percaya dengan apa yang didengarnya. Ternyata, Kugy mencintai Keenan lebih dari seorang sahabat, sama seperti yang dia rasakan.

Akhirnya Keenan menemukan Kugy di kediaman Karel. Di sana Keenan mengatakan bukan ‘radar Neptunus'nya yang menemukan Kugy, tapi hatinya. Keenan memahami kegundahan Kugy atas cincin pemberian Remi. Keenan memastikan bahwa cintanya tidak akan berakhir meski Kugy bersama Remi.

Kugy pun menceritakan pertemuannya dengan Luhde, serta soal lukisan Keenan di kantornya. Keenan menceritakan inisial KK yang dia bubuhkan di lukisan tersebut berarti Keenan dan Kugy, karena Keenan menganggap lukisannya adalah karya berdua bersama Kugy. Dia juga meyakinkan Kugy untuk menerima keseriusan Remi, biar mereka hanya jadi partner saja.

Remi datang mengunjungi kediaman Kugy, mencoba memastikan kelanjutan hubungannya dengan Kugy. Mengikuti saran Keenan, Kugy memutuskan untuk mengajak Remi masuk ke dunianya yang mencintai dongeng. Kugy memberikan buku dongeng pertamanya yang berilustrasikan gambar-gambar karya Keenan, tanpa menyadari suratnya untuk Keenan yang dulu tidak sempat dia berikan masih terselip di buku itu.

Sedangkan Keenan mencoba untuk berbaikan dengan Luhde dan meyakinkan Luhde bahwa dia telah memantapkan hatinya untuk memilih Luhde. Di kantor, Remi dan Siska membicarakan kinerja Kugy yang semakin menurun. Remi pun sudah mengetahui passion Kugy yang sebenarnya adalah dongeng. Karena Remi tahu kalau Kugy akan merasa tidak enak jika mengundurkan diri dari perusahaannya, maka Remi pun melepas Kugy sebagai karyawannya.

Remi juga mendukung Kugy untuk lebih serius menjalankan hobi menulis dongengnya. Keenan datang ke Bali untuk menjalani kebersamaan yang lebih baik dari sebelumnya dengan Luhde. Hubungan jarak jauh Jakarta-Bali tidak menghalangi hubungan mereka. Begitupun dengan Remi dan Kugy, semakin banyak waktu dihabiskan bersama dan mereka semakin mengerti satu sama lain.

Diantara perjalanan kisah romansa mereka berempat, Adri, ayah Keenan, akhirnya menyadari kekeliruannya tentang passion anak tertuanya. Sekarang, dia telah rela untuk mendukung Keenan melukis. Dia meyakinkan Keenan untuk berhenti dari perusahaannya dan mengejar karirnya sendiri dalam melukis, di manapun dia berada, meski Adri masih tidak dapat menceritakan alasannya kenapa dulu begitu menolak keras Keenan untuk melukis.

Sementara itu, Pak Wayan meragukan hubungan Keenan dengan keponakannya. Dia menilai cinta Luhde kepada Keenan lebih besar daripada Keenan kepada Luhde. Dia pun menyarankan Luhde untuk mencari pasangan yang lebih mencintai dirinya. Luhde ingat pernah melihat lukisan pamannya yang selalu ditutupi, dan itu adalah gambar ibunya Keenan.

Luhde juga balik menyarankan pamannya untuk 'move on' dari ibunya Keenan. Tapi, pamannya tidak tahu bagaimana caranya, yang dia tahu bagaimana hatinya tetap memilih untuk bertahan. Setelah Keenan diberi restu untuk menjalani karir melukisnya, Keenan pergi ke Bali, ke rumah Pak Wayan. Tapi, dia tidak akan pulang lagi, alias akan menetap di sana.

Tak berselang lama, Lena, ibu Keenan datang untuk menemui Pak Wayan. Dia secara resmi meminta izin kepada Pak Wayan untuk menerima Keenan tinggal bersamanya. Dalam kesempatan ini, Pak Wayan mengungkapkan kebahagiaannya bisa mengurus Keenan, karena dengan begitu dia bisa merasa terus terhubung dengan Lena, satu-satunya wanita yang dia cintai untuk selamanya.

Di saat semuanya terlihat berjalan dengan baik, Keenan berada di satu tempat dengan Luhde dan Kugy akan segera menikah dengan Remi, problem baru datang. Remi yang sedang membaca buku dongeng milik Kugy terkejut saat menemukan sepucuk surat yang ternyata ditulis Kugy untuk Keenan. Akhirnya Remi menyadari bahwa hati Kugy, mimpi Kugy, dan mungkin masa depan Kugy adalah bersama dengan Keenan.

Hal ini membuat dunia Remi seperti jungkir balik. Dia terluka, tapi berusaha bersikap dewasa dan menyikapinya dengan bijak. Siska yang memang menyimpan perasaan pada Remi melihat perubahan ini. Dia berusaha menyemangati Remi dengan mengatakan bahwa dia akan selalu ada, dan Remi sangat tahu itu.

Remi pun mengembalikan buku dongengnya kepada Kugy karena dia tahu buku itu sebenarnya memang bukan untuk dia. Remi juga menunjukan surat Kugy untuk Keenan. Meski Kugy sudah menjelaskan bahwa itu semua masa lalu, Remi tetap melepas Kugy untuk kebahagiaan masing-masing. Di waktu yang berbeda, Luhde mengembalikan ukiran pahatan yang diberikan Keenan kepadanya.

Karena, ukiran inisial nama yang pertama kali Keenan buat adalah KK yang berarti Keenan Kugy, bukan Keenan Luhde. Meskipun Keenan memilihnya, mereka tidak akan saling membahagiakan. Karena dalam pembelajarannya dari pamannya, dia mengerti bahwa hati itu 'dipilih', bukan 'memilih'. Setelah Remi mencoba menata hati, akhirnya dia menyadari bahwa Siska lah orang yang tepat bersamanya.

Dengan ‘radar Neptunus', Keenan menemukan Kugy ditempat persembunyiannya. Sedangkan Luhde 'dipilih' oleh Banyu, murid Pak Wayan, yang memang diam-diam menyukai Luhde sejak lama. Dalam ending film diperlihatkan juga Wanda ('mantan pacar' Keenan dulu) telah move on dan memiliki pacar baru.

Kugy melarungkan surat terakhirnya untuk Neptunus langsung ke laut kali ini, karena dia memutuskan untuk berhenti menjadi ‘agen’. Tapi, dia berjanji untuk terus membuat dongeng bagi seluruh anak-anak di dunia, karena dongengnya sendiri telah menjadi kenyataan. Ya, Kugy telah menikah dengan Keenan, dan sedang menantikan kelahiran satu inisial K lagi dalam kandungannya.

Sukses Bikin Baper

Hanung Bramantyo dan Dewi Lestari bekerja cukup keras untuk memberikan banjiran konflik dan air mata dalam film ini. Namun, film sekuel ini memiliki alur yang lebih padat dan saling mengikat. Dibandingkan Perahu Kertas 1, film yang kedua ini lebih dramatis dan sentimentil.

Film ini sukses membahagiakan orang-orang yang menyukai film drama romantis yang menghanyutkan perasaan. Serta akan membuat mereka yang bahkan belum pernah membaca novelnya jatuh cinta dengan film Perahu Kertas 2.

Akhirnya kita mengetahui siapa wanita yang dicintai Pak Wayan sepanjang hidupnya, yang membuat Adri (ayah Keenan) tidak menyukai bila Keenan melukis, apalagi dari Wayan. Film ini menunjukkan kerelaan masing-masing peran untuk menurunkan egonya dalam banyak hal. Merelakan apa yang harus dilepaskan, meraih apa yang sebenarnya memang layak diperjuangkan.

Kita juga disuguhkan cerita tentang pertemuan dua insan yang sebenarnya bukan takdirnya, perpisahan mereka, dan penyatuan kembali dengan belahan jiwa mereka sesungguhnya. Mencintai, memiliki, melepaskan, merelakan, dan berjuang untuk cinta sebenarnya. Semua konflik didalamnya sukses bikin penonton baper.

Plotnya yang mengalir seperti kehidupan nyata membawa penonton ikut merasakan kesedihan, kehilangan, pencarian cinta sejati, dan juga pengorbanan dalam perasaan dan mewujudkan mimpi-mimpi. Saya sendiri pun pernah mengalami, makanya relate banget sama cerita ini, dan pastinya bukan hanya saya saja bukan yang merasa seperti itu?

Sedikit Ganjalan

Pastinya kita sudah tahu untuk para aktor dan aktris senior, kualitas aktingnya tidak perlu diragukan lagi. Sedangkan untuk beberapa pemeran lainnya sudah terlihat baik dalam menjiwai perannya masing-masing. Seperti Reza Rahardian yang kita sudah tahu kemampuan aktingnya dan Elyzia Mulachela yang sukses membawa kita untuk ikut sedih dan terluka dengan kehilangan cinta mereka.

Tidak ada komentar untuk akting aktor dan aktris lainnya, walau saya rasa ini bukan performa terbaik buat Maudy Ayunda yang memerankan tokoh Kugy. Menurut saya kenyelenehan Kugy belum 100% bisa diperlihatkan oleh Maudy. Dan, saat akting sedih pun belum totalitas sekali, padahal Reza Rahardian sudah bagus banget.

Saya juga merasa akting Sylfia Fully sebagai sahabat Kugy terlalu jomplang, kelihatan banget age-gap-nya. Tidak seperti seumuran yang kebetulan Noni-nya berkarakter lebih keibuan. Saya juga memiliki konflik internal sampai sekarang tentang istilah yang digunakan, "Hati itu dipilih, bukan memilih."

Memang, jika Keenan memilih dengan Kugy, berarti Kugy dipilih Keenan, dong? Jadi maksud dari kata dipilih dan memilih itu agak rancu. Karena, dalam cerita kan Luhde dipilih Keenan, yang berarti menunjukkan ada keterpaksaan di sana. Sampai sekarang saya masih pusing dan tidak mengerti maksud dari dipilih dan memilih,

Dewi Lestari memang mahir dalam membuat novel, siapapun pasti mengetahuinya, tapi untuk urusan mengolah naskah sepertinya masih perlu banyak belajar. Mungkin bila menyerahkan soal naskah (dan jalan cerita) film ini ke ahlinya, film Perahu Kertas akan lebih sukses lagi, dapat membawa kita lebih berkesan mendalam seperti novelnya.

Atau mungkin kalau fim ini tak harus ada part 1 dan part 2, mungkin akan menjadi satu kesatuan utuh yang hasil akhirnya mungkin akan jauh lebih menarik. Oh, ya, saya juga terganggu dengan adanya penambahan karakter yang sebelumnya tak ada di buku. Film ini seperti mem-push agenda kalau semua harus happy, karena tiap orang mendapatkan pasangannya.

Padahal, saya rasa itu tidak diperlukan. Saya juga masih merasa Kugy lebih baik berakhir denga Remi lalu Keenan dengan Luhde, tapi itu hanya opini saya. Mau bagaimanapun, film ini masih cukup menyenangkan untuk ditonton. Karena, selain cerita, kita disuguhkan spot terbaik dari beberapa kota, seperti keindahan hutan dan pantai Indonesia.

Saya pun memberikan skor 5,5 untuk film Perahu Kertas 2, jauh lebih kecil dari rating film pertamanya. Apakah kamu sudah menonton film Perahu Kertas 2 ini? Kalau sudah, bagaimana penilaianmu tentang keseluruhan filmnya?

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram