bacaterus web banner retina

Sinopsis & Review Pee Mak, Hidup Bersama Hantu Istri

Ditulis oleh Suci Maharani R
Pee Mak
4
/5
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Terpaksa meninggalkan istri yang sedang hamil tua untuk berjuang di medan perang, tentu bukan hal yang mudah. Hal ini terpaksa harus dilakukan oleh Mak, ia berusaha untuk tetap hidup agar bisa menepati janjinya untuk kembali pada sang istri. Namun keanehan muncul saat Mak dan keempat kawannya kembali ke rumah Mak, ada yang aneh dan menyeramkan dari Nak (isteri Mak).

Pee Mak adalah film Thailand yang berhasil mencatatkan kesuksesan besar di berbagai negara di Asia. Drama bergenre horor komedi dan romantis ini dibintangi oleh Mario Maurer dan Davika Hoorne. Bahkan Davika Hoorne mendapatkan penghargaan Excellent Actress di 6th Siam Dara Star Awards di debut filmnya. Pee Mak sendiri mendapatkan score audience 72% di Rotten Tomatoes dan rating 7.3 di IMDb.

Lalu hal aneh apa yang dirasakan oleh Mak dan keempat temannya saat mereka tinggal bersama Nak? Kamu bisa mencari tahu jawaban lengkapnya di artikel di bawah ini.

Sinopsis

  • Tahun Rilis: 28 Maret 2013
  • Genre: Horror Romantic Comedy
  • Sutradara: Banjong Pisanthanakun
  • Pemeran Utama: Mario Maurer, Davika Hoorne, Pongsathorn Jongwilas, Nattapong Chartpong, Auttarut Kongrasri, Kantapat Permpoonpatcharasook
  • Rumah Produksi: GMM Tai Hub, Jorkwang Film

Mak (Mario Maurer) dengan terpaksa harus meninggalkan isterinya yaitu Nak (Davika Hoorne) yang sedang hamil tua untuk berjuang di medan perang. Siam dibawah era Raja Mongkut dinasti Rattanakosin sedang berperang dengan kerajaan tetangga. Namun suatu malam, Nak tiba-tiba merasa akan melahirkan anaknya dan ia berusaha meminta tolong.

Di waktu lain, Mak diangkat dengan tandu dan mengerang kesakitan karena kakinya keseleo selama berperang di Phra Khanong. Mak, Aey (Kantapat Permpoonpatcharasuk), Shin (Wiwat Kongrasri), Ter (Nattapong Chartpong) dan Puak (Pongsatorn Jongwilas) akhirnya bisa kembali pulang. Mak membawa keempat temannya untuk mengunjungi desanya dan bertemu dengan istrinya.

Saat memasuki desa Mak merasakan ada keanehan, pasalnya Desa yang biasanya ramai justru terlihat sangat sepi. Mereka Pun akhirnya sampai di rumah Mak dan bertemu dengan Nak yang terlihat sangat cantik dan anaknya. Pada awalnya mereka terlihat menikmati keseharian mereka di sana, hingga Shin merasakan adanya keanehan.

Saat Mak dan teman-temannya berkunjung ke pasar, semua orang kaget, ketakutan dan tidak mau menjual dagangan mereka pada Mak. Hingga bibi penjual arak yang mabuk tidak sengaja mengatakan bahwa terjadi sesuatu pada Nak dan menyuruh mereka melihatnya dari kedua sisi kaki.

Orang pertama yang merasakan keanehan Nak adalah Shin, mulai dari di mimpi hingga melihat tangan Nak memanjang. Setelah itu Ter yang tidak sengaja menemukan mayat Nak dengan cincin kawinnya di belakang rumah. Saat mereka memberitahu Mak, mereka justru disuguhkan dengan makanan berupa cacing, belatung dan daun kering buatan Nak.

Saat bermain tebak kata, Shin tidak sengaja mengungkapkan bahwa Nak adalah hantu dan membuat Mak marah lalu mengusir teman-temannya. Lalu Mak mengajak Nak pergi ke taman hiburan dan Mak mengatakan bahwa ia tidak bisa hidup jika Nak tidak ada. Saat masuk wahana rumah hantu, keempat sekawan itu menculik Mak dari Nak.

Mereka sempat berpikir Mak adalah hantu, karena ia bereaksi saat dilempari beras suci. Mereka membawa Nak dan anaknya kabur dengan menaiki perahu. Mak kembali dan mengatakan bahwa ia bukan hantu, lalu Aey tidak sengaja menjatuhkan cincin. Ter yang kaget menendang Aey ke air. Tapi akhirnya mereka tahu bahwa Nak adalah hantu sebenarnya dan bukan Ter.

Mak dibawa oleh keempat temannya ke dalam kuil, tapi hantu Nak terlalu kuat dan berhasil memojokkan mereka. Hal mengejutkan terjadi ketika Mak mengatakan bahwa ia memang bodoh, tapi ia tahu bahwa istrinya selama ini adalah hantu. Mak mengatakan bahwa ia bersedia makan daun kering selama ia bisa kembali bersama Nak, meski wanita itu seorang hantu.  

Jalan Ceritanya Tersusun Cukup Rapi dan Jelas

Berbicara mengenai cara terbaik untuk menikmati film adalah dengan memahami jalan ceritanya. Karena saat penonton sudah memahami jalan cerita dari film yang ditayangkan, dari situlah kesuksesan sebenarnya. Hal ini sepertinya saya dapatkan saat menonton film Pee Mak ini, pasalnya unexpected filmnya sangat-sangat menghibur.

Tapi hal yang saya ingin tekankan, saya sangat terhibur karena saya memahami alur dari kisah hidup Mak dan Nak ini. Film ini dibuka dengan adegan yang cukup mencekam, ketika Nak yang sendirian dirumah akan melahirkan anaknya. Jujur saat saya menonton adegan ini, saya berpikir film ini mungkin akan membuat saya enggan menontonnya lebih lanjut.

Pasalnya ilustrasi dari kisah abad ke 19 di kota Siam sangat terasa dan suasana di scene pembukanya menunjang kesan horor yang ingin ditampilkan. Belum lagi adegan ketika Mak sedang berada di medan perang, saya semakin berpikir ini adalah film horor yang serius. Nyatanya setelah diberi sedikit rasa tegang, kita justru disuguhkan dengan adegan komedi.

Kembali ke alur cerita, pada awalnya saya merasakan alur yang cukup cepat sehingga saya merasa plotnya terlalu terburu-buru. Tapi hal ini tidak merusak keseluruhan cerita, pasalnya plotnya menjadi lebih bagus dan jelas ketika Mak dan keempat kawannya kembali dari perang. Kisahnya diceritakan secara perlahan namun, selalu memiliki adegan penting mengenai Nak.

Plot yang rapih ini membuat kita makin enjoy untuk menikmati kisah Mak dan keempat temannya saat bertemu kembali dengan Nak. Hal yang paling saya suka, film ini memiliki beberapa plot twist yang membuat kita tertawa sekaligus tercengang. Plot twist yang menurut saya paling hebat adalah ketika Ter mencurigai Aey sebagai hantu korban perang karena memiliki cincin berbatu ruby merah.

Jujur saja plot twist ini datang di waktu yang sangat tepat, pasalnya membuat suasana dan jalan cerita menjadi tidak monoton dan membosankan.

Menghancurkan Suasana Mencekam dengan Komedi

Film horor komedi adalah film yang sebenarnya sering saya lewatkan karena menurut saya keduanya agak kurang pas untuk disatukan. Tapi setelah saya melihat dan menonton Pee Mak, saya bisa mengatakan bahwa saya menjadi fans dari film genre ini. Pasalnya Pee Mak memberikan saya gambaran baru mengenai penyatuan horor dengan komedi yang baik.

Sepanjang saya menonton film ini, saya bisa merasakan rasa tegang dan tertawa terbahak-bahak. Sejujurnya mereka memiliki efek suara yang cukup mencekam dan menegangkan, apalagi di pembuka. Sepanjang film ini juga ada cukup banyak adegan-adegan menegangkan dan mencekam yang sangat membekas. Seperti ketika Nak memanggil nama Mak di dermaga ketika hari di sana mulai terasa gelap.

Ketika orang-orang begitu ketakutan saat mendengar nyanyian Nak untuk menidurkan anaknya. Adegan ini terasa cukup mencekam apalagi Davika Hoorne menurut saya sangat berhasil membangun suasana ini. Mulai dari ekspresi dan pembawaan dirinya, membuat saya merasakan bahwa Nak adalah hantu hanya ia versi hantu yang terlihat cantik.

Tapi yang membuat saya sangat-sangat merasa amazing adalah ketika Mak, Ter, Aey, Puak dan Shin selalu bisa menghancurkan suasana itu dengan komedi versi mereka. Bukan komedi-komedi yang menjatuhkan orang lain atau komedian yang terkesan “dark jokes”. Komedian yang mereka perlihatkan justru muncul bahkan saat mereka hanya berdiri dan bernafas tanpa berkata sedikitpun.

Pasalnya baik Mak, Ter, Aey, Puak dan Shin mereka semua terlihat sangat lucu dengan dandanan dan raut wajah mereka. Komedian yang mereka sampaikan juga adalah komedian yang mudah untuk difahami oleh orang-orang meski bukan orang Thailand. Seperti Puak yang berusaha meningkatkan rasa juang kawan-kawannya dengan mengambil kisah film 300 (2014).

Adegan yang paling berkesan bagi saya adalah ketika mereka menaiki boat bersama Nak dan menyangka bahwa Mak adalah hantu. Itu sangat-sangat menghibur, bahkan saya tidak bisa berhenti tertawa hingga akhir film ini.

Scripwriter dan Performa yang Sangat Luar Biasa dari Seluruh Pemain

Seperti yang sudah saya singgung di poin atas, bahwa film ini adalah film yang sangat muda untuk di pahami. Hal ini tidak akan terjadi jika sang scriptwriter tidak membuat naskah yang baik yang bisa menunjang penampilan para pemain dan sutradara. Pasalnya bagi saya film Pee Mak yang memiliki unsur komedi ini, memiliki naskah dan dialog yang cukup baik.

Saya tidak menemukan dark jokes atau candaan yang terkesan menghina dan hanya orang Thailand saja yang tahu mengenai candaan tersebut. Justru kesan komedinya bisa sangat terasa karena mereka memakai jokes yang universal. Seperti ketika Ter berusaha melihat Nak di antara kedua kakinya saat sedang berada di atas perahu.

Karena seluruh temannya sangat ribut dan tidak bisa di atur, ai mengakalinya dengan bernyanyi dengan tarian yang membuat semua temannya membungkuk. Atau saat ter menemukan mayat Nak di halaman belakang, wajahnya justru bengkak karena disengat lebah. Saat bermain tebak kata dan Mak sangat payah, mereka justru berkata “Saya bertanya-tanya berapakah IQ Mak”.

Dialog yang simpel tapi berhasil membuat banyak orang tertawa, bahkan saat suasana terasa mencekam. Keempat orang itu selalu berhasil memberikan kelucuan dari tingkah laku, cara berpikir dan ucapannya. Bagi saya Mak, Ter, Puak, Shin dan Aey telah memberikan kualitas akting yang sangat luar biasa baik. Tidak ada celah dimana saya merasa sedang melihat seseorang berakting, saya merasa mereka memang seperti itu.

Disisi lain saya memang sempat kecewa dengan performa Davikah Hoorne di bagian pembuka terutama adegan sedih. Pasalnya saya masih merasa Davikah belum memberikan akting dan rasa emosional sebagai Nak. Tapi saya merasa senang, karena Davikah berimprovisasi dengan sangat cepat dan berhasil memberikan kesan hantu yang menyeramkan tapi cantik.  

Davika Hoorne dan Mario Maurer berhasil membawa banyak penghargaan sebagai Excellent Actress dan Actor. Sementara Kantapat Permpoonpatcharasuk, Nattapong Chartpong, Wiwat Kongrasri & Pongsatorn Jongwilak dianugerahi Scene Stealer Awards di 6th Siam Dara Star Awards 2013. Di 11th Starpics Thai Films Awards dan 23rd Thailand National Film Association Awards, Pee Mak jadi film populer dan terbaik.

Bukan Film Terbaik, tapi Berhasil Menggabungkan Komedi dan Horor

Saya mungkin sangat enjoy untuk menonton Pee Mak dan pasti akan menonton film ini saat merasa lelah dan membutuhkan hiburan. Pasalnya bagi saya film ini adalah film yang berhasil menggabungkan unsur komedi, horor dan romantis dalam satu film. Pengemasan ketiga unsur itu pun sangat-sangat baik dan tidak terasa saling tumpah tindih.

Seakan ketiga genre itu sudah menjadi satu dan rasanya tidak lengkap jika film Pee Mak tanpa komedi atau tanpa romance. Jujur saja biasanya saya tidak menyukai film dengan campuran komedi yang terlalu banyak. Karena jujur saya kurang menikmati film-film bergenre komedi, terutama untuk film komedi dari negara lain.

Karena biasanya memiliki beberapa dialog komedi yang hanya diketahui oleh masyarakat negara tersebut. Tapi saya sangat menghargai dan merasa senang ketika Pee Mak justru mengandalkan komedi yang ringan tapi tidak pernah gagal untuk membuat orang tertawa. Apalagi sepanjang penutupan film ini saya merasa film ini berubah genre menjadi romantis komedi.

Biasanya saya akan kecewa akan hal ini, tapi khusus untuk Pee Mak saya akan mengatakan ini adalah keputusan yang sangat tepat. Meski adegan penutupnya membuat saya agak heran, tapi namanya juga film komedi pasti ada hal yang agak kurang masuk akal.

Bagi saya, menonton Pee Mak bisa menjadi salah satu cara untuk menyegarkan dan meregangkan diri saat lelah. Saya sangat merekomendasikan film ini bagi para pecinta film komedi, karena meski ringan filmnya sangat menghibur.

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram