showpoiler-logo

Sinopsis & Review Film Orphan: First Kill, Awal Kisah Si Kerdil

Ditulis oleh Gerryaldo
Orphan: First Kill
2
/5
showpoiler-logo
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Di tahun 2009 silam, film Orphan rilis di bioskop dan sukses menebar teror atas manusia kerdil pembawa malapetaka di sebuah keluarga. Merasa butuh cerita awal bagaimana si manusia kerdil itu bisa eksis, sutradara William Brent Bell, akhirnya memutuskan untuk membuat prekuel dari film genre psikologis-horor itu.

Baca Juga: Sinopsis & Review Orphan, Adopsi Anak yang Jadi Bencana

Ceritanya mundur 2 tahun sebelum kejadian dalam film Orphan (2009) terjadi. Adalah Leena Klammer (Isabelle Fuhrman) yang menjadi main karakter dalam film ini. Ia merupakan wanita bertubuh kerdil yang sangat berbahaya dan mampu memanipulasi keadaan dengan keadaannya tersebut dan membawa teror untuk semua orang.

Sinopsis

Orphan_First Kill_Poster (Copy)

Leena Klammer (Isabelle Fuhrman) merupakan seorang wanita berumur 31 tahun yang mengalami kelainan hormonal super langka yang dikenal sebagai hipopituitarisme. Kelainan itu membuat Leena tampak seperti anak berusia 9 tahun ketimbang seperti wanita dewasa. Ia dikenal dengan tindak kriminal mengerikan.

Hal itu membuatnya masuk ke dalam sebuah rumah sakit jiwa yakni Institut Saarne di Estonia. Satu kali, seorang wanita bernama Anna (Gwendolyn Collins) yang adalah terapis seni diminta untuk bekerja disana. Namun Anna melihat bahwa tingkah Leena sangat mengerikan bak psikopat. Ia akhirnya mundur.

Memanfaatkan kepergian Anna kembali ke pusat kota, Leena mengatur strategi untuk kabur dari Institut tersebut dengan menggoda penjaga sel dan membunuhnya dan membuat chaos di pintu masuk utama gedung. Setelah berhasil kabur dengan bersembunyi di mobil Anna, ia membunuh wanita malang itu dan memulai aksinya.

Ia mencari daftar anak hilang yang kelihatannya serupa dengannya, dan berhasil. Leena menemukan seorang anak perempuan Amerika bernama Esther Albright yang hilang pada tahun 2003. Ia pun mencuri identitas anak itu dan mencari perhatian kepolisian supaya bisa dikembalikan ke ‘orang tuanya’ di Amerika Serikat.

Sesampainya di Darien, Connecticut, seorang seniman kaya raya bernama Allen Albright (Rossif Sutherland) dan istrinya, Tricia (Julia Stiles) kaget mendengar anak mereka yang hilang dikabarkan telah ditemukan oleh Detektif Donnan (Hiro Kanagawa). Akhirnya Tricia pergi ke kedutaan Amerika di Moskow untuk bertemu dengan Esther.

Setelah bertemu Esther, Tricia pun mengajak ‘anak’nya pulang ke rumah. Namun saat di pesawat, perasaan ragu Tricia sedikit muncul ketika Esther lupa kalau neneknya sudah meninggal. Begitu pesawat mendarat, Esther segera menemui Ayahnya, Allen dan kakak lelakinya yakni Gunnar (Matthew Finlan).

Sudah lama tidak berjumpa dengan anaknya yang hilang, Allen senang sekali dan akhirnya hidupnya yang selalu dirundung rasa bersalah berangsur pulih. Namun Tricia masih tetap tidak bisa menerima seutuhnya anak perempuannya yang terkadang berperilaku aneh, seperti ada yang disembunyikan dari dirinya.

Satu keluarga itu dibuat terkejut juga dengan keahlian Esther yang bisa melukis dengan baik, padahal Gunnar ingat betul bahwa adik perempuannya tersebut sama sekali tidak bisa menggambar. Tricia pun kembali dibuat curiga apalagi ketika Dr. Segar (Samantha Walkes) memberitahu bahwa ada memori Esther yang hilang.

Ternyata kecurigaan tersebut bukan Tricia saja yang merasakan, Detektif Donnan pun merasa ada yang janggal pada Esther sehingga ia berulang kali membuntuti Esther kemanapun ia pergi dan hal itu membuat Esther panik karena khawatir identitasnya terbongkar dan dia ditangkap dan dikembalikan ke rumah sakit jiwa.

Detektif Donnan memanfaatkan satu kesempatan untuk mengambil sidik jari Leena dari sebuah mainan piringan hitam milik Esther yang asli saat Allen dan Tricia pergi untuk menghadiri gala amal dan Gunnar sedang berpesta bersama dengan teman-temannya. Leena yang tahu akan hal itu tidak tinggal diam dan mengikuti Detektif Donnan.

Ia pergi untuk menghabisi nyawa Detektif tersebut. Ia memalsukan keberadaannya dengan menyalakan kran air supaya saat Allen dan Tricia pulang mereka akan berpikir bahwa anaknya itu sedang mandi. Begitu Tricia pulang dan menghampiri kamar Esther, ia menemukan sebuah buku yang mengungkap identitas Leena sebenarnya.

Tricia terkejut bukan main. Ia lantas menyusul Leena yang sedang mencoba membantai Detektif Donnan. Leena dibuat terkejut ketika Tricia datang dan menembak Detektif itu. Ternyata Tricia punya rahasia juga yang tidak boleh terungkap oleh Detektif Donnan. Alih-alih menangkap Leena, Tricia malah memanfaatkan wanita psikopat itu.

Ternyata Tricia tidak sengaja membunuh Esther saat anak perempuan itu bertengkar hebat dengan Gunnar. Kematian Esther disamarkan dengan mengatakan bahwa anak itu hilang. Hal itulah yang ia selama ini rahasiakan namun rencananya malah jadi berantakan ketika Leena datang sebagai Esther. Mereka pun membuat kesepakatan.

Namun Tricia malah mencoba untuk membunuh Leena tepat saat Allen pergi untuk mengunjungi sebuah gallery. Leena mencoba kabur namun kembali tertangkap dan dikembalikan pada Tricia oleh polisi. Aksi saling coba bunuh pun terjadi. Leena berhasil membunuh Gunnar dan tinggal membunuh Tricia.

Tricia yang mengetahui anaknya meninggal, murka bukan main. Perkelahiannya dengan Leena membuat rumah mereka terbakar dan mereka berdua saling kejar ke atap rumah. Allen yang kembali karena curiga ada sesuatu yang terjadi di kediamannya lantas melihat mereka bergelantungan dan segera menolongnya.

Naas, Tricia tergelincir dan jatuh sampai tewas, sedangkan begitu menyelamatkan Leena, Allen tahu bahwa wanita itu bukan anaknya karena gigi palsunya lepas dan mukanya menjadi tua. Saat mencoba menjelaskan, Allen pun ikut tergelincir dan jatuh hingga meninggal. Tanpa rasa bersalah Leena pun kembali menjadi Esther.

Dinas sosial merasa sedih atas kehidupan Esther yang dianggap baru saja bertemu keluarganya setelah diculik dan kini keluarganya tewas. Hal itu membuat dinas sosial membawa ‘Esther’ ke panti asuhan, dan Esther pun menunggu keluarga yang akan mengadopsinya untuk dijadikan korban lainnya.

Plot Berantakan

Orphan_First Kill_Plot (Copy)

Apabila kita harus membandingkan mana film Orphan yang layak untuk ditonton, kemungkinan besar banyak penonton akan mengatakan bahwa film Orphan tahun 2009 lah yang lebih bagus ketimbang prekuelnya ini. Ide horor yang dibangun susah payah oleh sang penulis dari film 2009 yakni Alex Mace harus berakhir buruk dalam film ini.

Plot yang disuguhkan super berantakan karena adanya plot twist yang membuat psikopat dalam film ini bertambah banyak dan saling serang. Belum lagi banyak adegan yang dirasa menggantung sehingga kita akan dibuat berpikir maksudnya bagaimana. Tidak heran kalau film Orphan: First Kill ini banyak mendapat kritik pedas.

Bingung

Orphan_First Kill_Twist (Copy)

Film Orphan tahun 2009 benar-benar membuat penonton dibuat kesal dan ingin menghabisi karakter Esther; namun saat menonton film ini, rasa ingin menghabisi karakter itu sedikit pudar, malah cenderung kasihan. Ini mengingat karakter Esther alias Leena dalam film benar-benar diperalat oleh Tricia dan Gunnar.

Leena dipaksa menjadi Esther meski dirinya tidak mau lagi ada di keluarga itu hanya demi menyelamatkan rahasia besar Tricia atas kematian Esther yang sebenarnya. Bahkan Leena juga dicoba untuk dihabisi demi bisa menutup mulut. Alih-alih menjadi film teror si ‘Esther’, film ini jadi seperti perjuangan hidup Esther di kediaman monster lainnya.

Terkesan Dipaksakan

Orphan_First Kill_Scenario (Copy)

Film berdurasi 99 menit ini seharusnya bisa jalan cerita yang seru, namun sayang, film ini malah jadi seperti jalan cerita di sinetron kejar tayang yang harus selesai buru-buru dan mematikan para karakternya; berikut cara bagaimana karakter-karakter itu meninggal bisa dibilang super konyol dan bukan karena Esther/Leena.

Ditambah wajah Isabelle Fuhrman yang dipaksa jadi kelihatan muda, wajahnya jadi aneh dan kita tidak bisa menikmati wajah ‘polos’nya seperti dalam film Orphan tahun 2009. Secara keseluruhan film Orphan: First Kill ini mendapat skor 2/5 dari Showpoiler. Untuk kalian yang sudah menonton, apakah punya pendapat yang sama? 

Kategori:
Tag:
cross linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram