showpoiler-logo

Sinopsis & Review Oppenheimer, Biografi si Bapak Bom Atom

Ditulis oleh Gerryaldo
Oppenheimer
4.4
/5
showpoiler-logo
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Christopher Nolan kembali menggebrak pasar film dengan merilis film biografi, J. Robert Oppenheimer. Tokoh tersebut merupakan salah satu ilmuwan Amerika terkenal yang berhasil menciptakan bom atom. Senjata mematikan tersebut dipakai untuk menyerang para musuh Amerika, seperti Jepang dan Jerman.

Baca Juga: 20 Rekomendasi Film Tentang Teknologi Terbaik dan Paling Seru

Film berdurasi 180 menit ini menayangkan kisah sang penemu yang perang batin atas temuannya sendiri. Para bintang yang bekerjasama dalam proyek film ini pun bisa menampilkan kemampuan aktingnya super baik, dan film ini pun berhasil mengantongi banyak pujian dari kritikus dan publik.

Sinopsis

Oppenheimer_Poster (Copy)

Film dimulai dengan sebuah sidang tertutup yang ditujukan pada J. Robert Oppenheimer (Cillian Murphy) yang dianggap tidak setia pada negaranya sendiri karena telah menolak proyek militer untuk mengembangkan bom hidrogen. Ia juga mendapat tuduhan bahwa dirinya adalah mata-mata Uni Soviet.

Oppenheimer lantas memberikan kesaksian tentang apa yang sebenarnya terjadi menurut sudut pandangnya. Mulai dari cerita masa muda Oppenheimer hingga ia menjadi seorang yang paling berpengaruh dan terkenal di Amerika atas penemuannya, yakni bom atom, yang digunakan untuk mengalahkan musuh Amerika.

Saat muda, Oppenheimer diceritakan sebagai anak yang cerdas, ia bahkan sering mengikuti banyak seminar tentang ilmu fisika. Meski pintar dalam ilmu fisika, Oppenheimer masih lemah dalam hitung-hitungan sehingga dia selalu gelisah mengingat beberapa ilmu fisika akan saling topang dengan ilmu matematika.

Untuk memperdalam seluruh aspek tersebut, profesor yang membimbing Oppenheimer segera mengirim pria muda itu untuk belajar lebih banyak. Bahkan, Oppenheimer mengambil kelas untuk memahami ilmu atom di 3 Universitas ternama sekaligus. Pertama di Harvard, Cambridge dan yang terakhir di Goettingen.

Kampus Goettingen sendiri terkenal sebagai pusat pengembangan mekanika kuantum, di mana Oppenheimer suka sekali dengan studi tersebut. Di tahun 1927, akhirnya ia lulus dan memilih untuk menjadi salah satu tenaga pengajar di Caltech dan Berkeley secara bergilir.

Awalnya, kelas fisika teoretis Oppenheimer sepi peminat. Namun Oppenheimer tidak patah semangat dan terus mendidik segelintir orang hingga akhirnya kelas Oppenheimer penuh dengan mahasiswa.

Nama Oppenheimer pun menjadi semakin terkenal. Ia diundang dalam banyak pertemuan yang mempertemukan dirinya dengan sosok wanita bernama Jean Tatlock (Florence Pugh).

Ia menjalin hubungan dengan Jean namun hubungannya itu terus maju mundur. Jean seperti kebingungan dengan hubungannya sendiri. Hal ini membuat Oppenheimer tidak bisa berbuat apa-apa dan akhirnya melepaskan Jane dalam pilihannya. Tidak lama kemudian, Oppenheimer bertemu dengan Kitty (Emily Blunt).

Mereka pun jatuh cinta dan segera menikah. Pernikahan tersebut dikaruniai dua anak. Kitty harus melepaskan karirnya sebagai ahli biologi dan menjadi ibu rumah tangga, sementara Oppenheimer jarang ada di rumah mengingat ia sibuk dengan banyak penelitiannya yang bahkan menarik perhatian pihak militer, Letnan Leslie Groves (Matt Damon).

Letnan Leslie kagum atas pencapaian Oppenheimer mengenai ilmu atom dan lainnya. Ia berharap, Oppenheimer mau untuk bergabung dalam sebuah proyek besar bernama Manhattan. Proyek ini dilakukan untuk mengembangkan sebuah senjata berjenis bom dengan daya ledak tinggi guna mengalahkan musuh Amerika.

Oppenheimer pun menyanggupinya. Segera setelah ia menyatakan bahwa dirinya bukan termasuk golongan komunisme, ia lantas membentuk tim dari berbagai ilmuwan yang berpengaruh guna bekerja sama membuat bom atom yang diminta militer. Seluruh perhitungan dijabarkan secara terperinci.

Selama pengerjaan, Oppenheimer belajar banyak hal tentang ilmu atom yang sebelumnya belum pernah terpikirkan. Mulai dari jumlah, kepadatan, hingga kekuatan atom itu sendiri saat menjadi sebuah bom. Oppenheimer lantas tahu bahwa apa yang dilakukannya kini akan memicu reaksi berantai yang besar.

Temuan itu pun dibicarakan langsung pada rekan dekat Oppenheimer, Albert Einstein (Tom Conti). Mereka berdua lantas sepakat bahwa tanggung jawab yang nantinya Oppenheimer emban, akan sangat berat. Dia akan dielu-elukan namun juga darah orang banyak yang tak bersalah ada dalam tangannya.

Oppenheimer lantas mulai berpikir kembali tentang temuannya tersebut. Ia khawatir akan membuat kesalahan fatal pada hidupnya. Namun ia tidak bisa mundur lagi, sebuah kota kecil bernama Los Alamos dengan dana besar sudah dibuat untuk proyek bom atom dan uji cobanya. Beruntung, uji coba itu berhasil.

Berkat hal itu, Oppenheimer mendulang sukses. Ia bahkan diundang oleh Presiden Amerika yang saat itu sedang menjabat, Harry S. Truman (Gary Oldman). Namun, Oppenheimer langsung menyatakan keberatannya atas karyanya tersebut. Ini membuat Presiden Truman kesal dan menganggap dia tidak kompeten.

Atas gangguan emosional yang Oppenheimer rasakan, Presiden Truman membebaskan Oppenheimer dari segala masalah proyek bom atom. Namun, tetap saja nama dia akan jadi penanggung-jawab. Bahkan, saat proyek Bom Hidrogen diluncurkan, dan Oppenheimer menolak membantu, ia malah disudutkan.

Hal tersebut menjadi kesempatan bagi rival Oppenheimer, yakni Lewis Strauss (Robert Downey, Jr.), ketua Komisi Energi Atom, untuk lebih menjatuhkannya. Ia memiliki dendam pada Oppenheimer setelah ia pernah mengolok-olok hasil penelitiannya di sebuah seminar besar. Akhirnya Oppenheimer dituduh sebagai mata-mata Soviet.

Oppenheimer bersama kuasa hukumnya lantas menghadap para pejabat pemerintah untuk membersihkan nama baiknya. Oppenheimer dibantu oleh sang istri, Letnan Leslie, dan beberapa pendukungnya yang lain. Bahkan, fisikawan, David Hill (Rami Malek) berani untuk membongkar kejahatan Lewis terhadap Oppenheimer di masa persidangan.

Akhirnya setelah pemeriksaan, Oppenheimer pun secara efektif dinyatakan sebagai warga negara Amerika yang setia. Namun karena ada pengakuannya yang tidak valid, izin keamanannya dicabut. Meski demikian Oppenheimer bisa melanjutkan hidupnya bersama sang istri, Kitty dan dua anaknya, Peter & Katherine.

3 Jam Penuh Diskusi

Rami Malek_Oppenheimer (Copy)

Sebagai informasi, film ini merupakan film sejarah dan biografi yang notabenenya akan mengangkat cerita hidup dari Oppenheimer, si Bapak Bom Atom. Hal ini membuat seluruh plot diisi dengan diskusi bagaimana bom atom akan dibuat, permintaan saran dari banyak tokoh-tokoh penting hingga pergulatan batin Oppenheimer.

Semua akan dijelaskan secara rinci dengan menggunakan alur maju mundur. Jika kalian bukan penggemar film dengan jenis ini, sudah dipastikan kalian akan tertidur pulas karena kalian seperti akan dibacakan cerita tidur. Namun untuk kalian yang suka dengan sejarah, maka film ini akan sangat menambah wawasan kalian.

Akting, Sinematografi, dan Plot kelas Oscar

Emily Blunt_Oppenheimer (Copy)

Tidak ada drama berlebihan sepanjang film dimulai. Semua terkesan natural, Christopher Nolan melakukan kerja bagus dengan menggaet bintang-bintang ternama yang punya kualitas akting baik. Salah satunya, Emily Blunt yang harus menerima suaminya menjadi sorotan atas karya juga kontroversi yang dibuat.

Sinematografi yang disajikan pun mulus, padahal bisa dibilang gambar yang kita lihat cukup sederhana. Tidak ada ledakan yang bikin hancur satu kota, tidak ada efek CGI yang bikin kita ber-wow ria, namun semua dibuat pas. Ini mengapa film Oppenheimer pasti setidaknya masuk dalam nominasi Oscar dan beberapa ajang lainnya.

Maha Karya Christopher Nolan

Christopher Nolan

Christopher Nolan sudah banyak melahirkan karya-karyanya yang luar biasa. Sebut saja film dari DC Comics, Inception (2010), Interstellar (2014), Dunkirk (2017) dan lainnya. Semua film Nolan selalu saja sukses di pasar film dengan keuntungan yang fantastis. Termasuk film Oppenheimer yang secara konseptual sangat baik.

Dengan menggarap film Oppenheimer, nama Nolan jadi semakin besar. Para kritikus memberi impresi baik terhadap film ini begitu pun para penggemar film. Nolan dinilai bisa kembali menceritakan sejarah tentang si Bapak Atom dengan penyampaian yang kuat namun tetap bisa dimengerti oleh penonton.

Menyaksikan film Oppenheimer tidak saja akan membuat kita mengenal lebih jauh siapa tokoh dibalik pembuat bom atom. Kita juga akan dibawa dalam perkenalan tokoh-tokoh penting lainya seperti, Einstein, Isidor Isaac Rabi, Niels Bohr, Letnan Leslie, Hans Bethe, Edward Teller dan ilmuwan penting lainnya! Wajib sekali ditonton!

cross linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram