logo web

Sinopsis & Review Nightmare Alley, Tragedi Penipu Serakah

Ditulis oleh Dhany Wahyudi
Nightmare Alley
3.7
/5
showpoiler-logo
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Seorang pekerja sirkus yang ambisius mempelajari cara memanipulasi orang dan pergi mencari peruntungan sendiri bersama kekasihnya. Menjadi cenayang terkenal di kota, dirinya kemudian terlibat dalam sebuah kemelut ketika aksi pemanggilan arwahnya terbukti hanyalah kebohongan belaka.

Nightmare Alley adalah film thriller psikologis bernuansa neo-noir karya Guillermo del Toro yang dirilis oleh Searchlight Pictures pada 17 Desember 2021. Merupakan adaptasi novel karya William Lindsay Gresham yang terbit di tahun 1946, film ini merupakan adaptasi kedua setelah film versi lamanya yang dirilis di tahun 1947 dengan bintang Tyrone Power.

Menjadi salah satu film terbaik di tahun 2021, apakah film ini memang memiliki kualitas setinggi itu? Mau tahu, kan? Baca review berikut yang akan mengulas semua elemen dalam film ini sebagai referensi sebelum menontonnya.

Sinopsis

Nightmare Alley (2021) poster_

Stanton “Stan” Carlisle pergi dari rumah yang dibakar olehnya beserta jasad yang disimpannya di bawah lantai. Kemudian Stan sempat menonton sirkus dan langsung mendapat pekerjaan sebagai buruh di sana.

Karena kerapihannya dalam bekerja, Stan kemudian diajak oleh Clem, pemilik sirkus, untuk membantunya dalam mempersiapkan tenda sirkus di karnaval berikutnya.

Dekat dengan Zeena, seorang peramal, Stan membantu dalam pertunjukannya, juga mendapat ilmu memanipulasi pikiran orang dari Pete, suami Zeena yang pecandu alkohol. Setelah sempat menangkap “geek” (orang aneh) yang kabur, Stan dan Clem kemudian melepaskan orang aneh itu di depan pintu gereja ketika terlihat sudah sekarat.

Clem sempat memberitahu cara mendapatkan orang aneh seperti itu kepada Stan, yaitu dengan memberikan gelandangan pecandu alkohol yang kemudian minumannya dicampur dengan opium, sehingga membuat dia kecanduan. Lalu gelandangan itu ditawarkan bekerja sebagai orang aneh di sirkus meski hanya sementara. Tapi karena kecanduan, mereka pasti selalu bersedia.

Suatu malam setelah selesai bekerja, Pete meminta Stan untuk mengambilkan minuman keras bernama moonshine yang diletakkan oleh Clem di sebelah wood alcohol (methanol) yang berbahaya. Keesokan paginya, Pete ditemukan sudah tak bernyawa.

Stan menjalin kedekatan dengan Molly, salah satu penampil sirkus dengan aksi disetrum listrik. Stan menjanjikan dunia kepada Molly jika dia mau ikut dengannya meninggalkan sirkus. Sempat ketahuan saat hendak kabur, pada akhirnya mereka berdua berhasil pergi dari sirkus dan hidup di kota.

Dua tahun kemudian, Stan sudah terkenal di kota New York sebagai cenayang dengan julukan “The Great Stanton.” Dalam satu pertunjukan, aksi Stan disela oleh wanita bernama Lilith Ritter, yang ternyata adalah seorang psikolog. Stan berhasil menebak isi tas Lilith juga mengungkap sedikit masa lalunya melalui kemahirannya membaca dan melihat hal-hal kecil yang ada pada diri Lilith.

Ternyata Lilith membawa Hakim Kimball yang sedang resah karena baru saja ditinggal mati oleh anaknya di medan perang. Molly awalnya tidak setuju apabila Stan melakukan aksi ini, tapi Stan tetap menyetujui untuk membantu Kimball atas masalahnya.

Sebelumnya, Stan menyambangi Lilith di kantornya dengan maksud mendapat informasi tentang Kimball dengan imbalan Stan mau menjalani sesi terapi dengan Lilith yang sudah menebak bahwa Stan hanyalah seorang penipu tanpa memiliki ilmu gaib. Walhasil, dengan informasi yang cukup, aksi Stan membuat Kimball dan istrinya percaya akan kemampuannya melihat hal gaib.

Ternyata aksi yang hanya ingin dilakukannya sekali saja, malah berlanjut dengan membawanya kepada seorang tokoh terkenal di kota New York, yaitu Ezra Grindle. Lilith hanya mau memberikan sedikit informasi tentang Ezra yang dianggap oleh Lilith adalah sosok yang berbahaya. Di pertemuan pertama, Stan harus terlebih dahulu lulus uji kebohongan dengan poligraf.

Dengan cepat, Stan langsung membuat Ezra terkesima dan masuk dalam perangkap kebohongannya. Mengetahui hubungan Stan dengan Ezra akan berlanjut, Lilith tidak mau memberikan informasi lagi terkait Ezra.

Dia hanya mau membantu menyimpankan uang hasil aksi Stan di brankas miliknya. Lilith sempat menunjukkan bekas luka akibat perbuatan Ezra kepadanya dan membuat Stan selingkuh.

Ezra memaksa Stan untuk bisa menghadirkan arwah Dory agar dia bisa lebih yakin. Stan memaksa Molly untuk berpura-pura menjadi arwah Dory. Meski awalnya tidak mau, pada akhirnya Molly bersedia membantu Stan untuk terakhir kalinya. Tapi aksi penuh kebohongan mereka ketahuan oleh Ezra ketika dia memeluk Molly yang berpura-pura sebagai arwah Dory yang datang di taman.

Bagaimana nasib Stan dan Molly? Apakah mereka berhasil pergi dari ancaman pembunuhan Ezra? Apakah mereka akan terus bersama? Atau Stan lebih memilih Lilith? Banyak sekali pertanyaan yang terlontar karena rasa penasaran kita, bukan? Makanya, kalian harus menonton film ini sampai habis dan bersiap-siap untuk terkejut dengan ending-nya yang mencengangkan.

Perubahan Karakter Akibat Keserakahan

Perubahan Karakter Akibat Keserakahan_

Nightmare Alley menggelar sebuah kisah perubahan karakter Stan secara perlahan akibat dari keserakahan. Pada awalnya dia terlihat sebagai orang yang baik, tidak minum alkohol, suka membantu orang dan kasihan dengan orang aneh yang menjadi tontonan.

Tapi memang di adegan pembuka kita tahu bahwa Stan membakar rumah dengan jasad seseorang di dalamnya yang sedikit menyiratkan bahwa dia memiliki hati yang jahat. Kita dibuat menduga bahwa dia sudah mengubur masa lalunya dan ingin memulai hidup baru dengan cara yang baik. Selama berada di lingkungan sirkus, tidak kita lihat sifat dan sikap yang buruk darinya.

Namun ternyata sikapnya berubah setelah menjadi terkenal, bahkan kepada Molly yang dicintainya. Dan semua sisi kejiwaannya mulai terungkap setelah bertemu Lilith, dari menjadi pasiennya lalu bekerja sama dalam kebohongan hingga terlibat perselingkuhan.

Dan film berdurasi 2 jam 30 menit ini memaparkannya secara gamblang namun tetap menjaga sisi misterinya yang diungkap sedikit demi sedikit.

Satu Dosa Membawa kepada Dosa Lain

Satu Dosa Membawa kepada Dosa Lain_

Sepertinya kita sedikit tertipu ketika kita menyangka bahwa film ini akan menampilkan kisah monster lain dari imajinasi Guillermo del Toro berdasarkan trailer-nya, ternyata film yang memiliki sinematografi yang sangat apik dalam menampilkan atmosfer mencekam ala film noir klasik ini murni bertutur tentang dekadensi moral yang menyebabkan petaka berakhir tragis.

Benarlah sebuah petuah agama pernah menyebutkan bahwa satu dosa akan membawa pelakunya kepada perbuatan dosa yang lain dan akan terus tenggelam dalam dosa-dosanya jika dia tidak bertobat dari dosa-dosa tersebut. Sama seperti yang terjadi pada Stan. Kita lihat banyak kebaikan pada dirinya meski hidup di lingkungan yang buruk.

Dia tidak meminum alkohol meski minuman keras itu sudah lumrah ditenggak oleh teman-temannya, tapi pada akhirnya pertahanannya goyah juga di tangan Lilith yang berhasil membuatnya meminum segelas whiskey saja tapi efeknya memanjang hingga dia kecanduan alkohol bahkan saat dia sudah menjadi gelandangan.

Sebenarnya dosa awal Stan adalah menyebar kebohongan lewat aksi cenayangnya. Lalu, merembet kepada kebohongan yang lebih besar dengan melibatkan nyawa orang lain dan masuk dalam lingkaran setan, hingga kemudian dia berselingkuh dengan Lilith dan membunuh orang yang meminta bantuannya, yaitu Ezra dan Anderson, saat kebohongannya mulai terungkap.

Akhir Tragis dalam Lingkaran Setan

Akhir Tragis dalam Lingkaran Setan_

Kisah dalam Nightmare Alley versi modern ini sebenarnya tidak banyak berbeda dengan kisah dalam novelnya juga di film versi lamanya. Perbedaan yang mempengaruhi cerita adalah pertemuan antara Stan dan Lilith yang di film ini diceritakan tidak disengaja, sedangkan di dalam novel dan film lawasnya mereka bertemu karena Stan yang mencari Lilith untuk terapi kejiwaannya.

Di dalam novel, Stan tenggelam dalam kesuksesan berbagai pertunjukan cenayangnya hingga dia memiliki kedudukan di masyarakat dan diangkat sebagai pendeta, padahal dia bukanlah orang yang agamis sama sekali. Hal ini sempat disinggung di dalam film ketika Pete berkata kepada Stan untuk selalu berpegang kepada Tuhan dan tidak boleh bermain-main dengan kebohongan.

Tapi Stan tidak menghiraukan pesan Pete ini dan kemudian meretas kesuksesan di atas hal yang dilarang oleh Pete dan dibenci Tuhan, yaitu kebohongan. Meski sukses tapi sisi kejiwaannya mulai terganggu apalagi berhasil diungkit oleh Lilith dalam beberapa sesi terapi mereka.

Stan yang percaya diri dengan ilmu memanipulasi pikiran orang pada akhirnya luluh dengan Lilith yang merupakan ahli psikologi berhati lebih jahat dari Stan dimana dia berhasil menjebak Stan dengan mendesak kejiwaannya yang ternyata tidak menyukai orang yang lebih tua dan juga menukar pecahan uang yang dititipkan padanya menjadi lebih kecil.

Pada akhirnya, kehidupan Stan tidaklah lebih baik dari sebelumnya dan dia harus berada pada titik terendah dalam hidupnya dengan menjadi gelandangan dan berakhir sebagai sosok yang dahulu dikasihaninya saat berada di sirkus. Film diakhiri dengan tawa Stan setelah berkata, “I was born for it.”

Banyak yang menilai film Nightmare Alley versi del Toro ini masih kalah secara kualitas dari film lamanya produksi 1947. Tapi bagi yang belum pernah menonton film lawas tersebut, film dengan nuansa neo-noir ini tampil apik di semua lini, mulai dari akting para pemerannya, pengarahan sutradara yang mampu menjaga konsistensi cerita, desain produksi yang detail dan sinematografi yang kelam.

Termasuk ke dalam 10 film terbaik pilihan AFI untuk tahun 2021, sayangnya film ini tidak dilirik sama sekali oleh juri Golden Globe Awards sehingga tidak bisa bersaing di ajang penghargaan film tersebut. Tapi masih ada Academy Awards di depan yang semoga saja film ini bisa masuk nominasi dan memenangkan beberapa Oscar darinya.

Tapi sebelum itu, tentunya kita wajib menonton film dengan pesan moral bahwa kesuksesan tidak akan menjadi berkah tanpa keimanan dan moral ini sekarang juga. Durasi yang panjang rasanya tidak akan menjadi masalah karena ritme dan cerita film ini akan membuat kita tetap menjaga rasa antusias hingga akhir film. Jangan lewatkan film ini, ya!

cross linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram