showpoiler-logo

Sinopsis & Review Film My Best Friend Anne Frank (2021)

Ditulis oleh Siti Hasanah
My Best Friend Anne Frank
3.5
/5
showpoiler-logo
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Bicara tentang Anne Frank, tidak sedikit film yang diproduksi untuk menceritakan gadis penulis buku harian fenomenal ini. Hampir setiap film yang dibuat dan tayang di berbagai media menceritakan kisah pilu ini dari sudut pandang Anne Frank. Cerita yang diangkat pun diambil dari buku harian Anne Frank itu sendiri.

Anne Frank adalah gadis Yahudi berumur 15 tahun, salah satu dari korban holokaus yang terjadi di tahun 1945 silam.

Semasa hidupnya, Anne Frank mengabadikan setiap momennya dengan menulis buku harian. Tulisannya diabadikan menjadi sebuah buku berjudul The Diary of a Young Girl. Film yang diambil dari kisah nyata ini menceritakan Anne Frank dari perspektif sahabatnya – Hanneli Goslar.

Sinopsis

my-best-friend-anne-frank-1_
  • Tahun Rilis: 2021
  • Genre: Drama
  • Produksi: FATT Production, Talent United Film & TV, Interstellar Pictures
  • Sutradara: Ben Sombogaart
  • Pemeran: Aiko Beemsterboer, Josephine Arendsen, Lottie Hellingman, Roeland Fernhout

Film ini diceritakan dengan gaya plot yang maju serta mundur, berawal dari latar cerita tahun 1942, di mana di tahun tersebut Anne Frank dan Hanneli Pick-Goslar berusia remaja, saat gadis remaja mulai memiliki rasa penasaran yang banyak. Kedua gadis merupakan keturunan Yahudi-Jerman dan mereka hidup di tengah masa pendudukan Nazi di Eropa pada PDII.

Pertemanan mereka yang erat tidak selalu mulus. Seiring berjalannya waktu, intensitas mereka tergerus karena lingkungan dan kebiasaan baru. Hanneli cenderung kaku, sementara Anne tumbuh menjadi gadis yang lebih feminim namun tengil.

Kebiasaan mereka berdua yang berbeda ini membuat sosok Hanneli tergantikan oleh orang-orang baru yang menjadi teman baru Anne. Tentunya mereka lebih satu frekuensi dengan sosok Anne.

Sempat terpisah jarak di tahun 1942, mereka pun bertemu pada tahun 1945 dengan kondisi Hanneli bertemu kembali dengan Anne dengan kondisi yang mengkhawatirkan. Hanneli mendekam di kamp Bergen-Balsen, sementara Anne justru terlantar di kamp lainnya, tak jauh dari kamp Bergen-Balsen.

Selama mendekam di kamp konsentrasi tersebut, Hanneli mempertaruhkan nyawanya demi menyelamatkan Anne. Namun sayangnya, takdir berkata lain, Anne beserta saudarinya Margot terenggut nyawanya di kamp karena sakit. Terlebih, di tempat itu Anne beserta saudarinya diterlantarkan tanpa pasokan air dan makanan.

Sementara itu, Hanneli dibebaskan dengan saudarinya, Gabi, dan hingga kini Hanneli masih hidup dan menetap di Yerusalem. Memperbanyak keturunan Yahudi merupakan bentuk balas dendam Hanneli, termasuk membayar kematian sang sahabat, Anne Frank. Hingga saat ini, telah tercatat, Hanneli memiliki tujuh anak, 38 cucu, dan 27 cicit.

Fokus Cerita Lebih Banyak Kepada Hanneli Goslar

my-best-friend-anne-frank-2_

Kebanyakan film yang menceritakan Anne Frank diadaptasi dari buku hariannya, The Diary of a Young Girl. Sehingga fokus ceritanya akan lebih banyak membahas Anne Frank daripada Hanneli Goslar.

Namun, karena sejak awal film ini menawarkan kisah dari sudut pandang Hanneli Goslar, maka film ini mengadaptasi buku Memories of Anne Frank: Reflections of a Childhood Friend. Buku ini merupakan karya Alison Leslie Gold yang rilis pada tahun 1999.

Maka jika kamu sebelumnya tidak mengikuti kisah Anne Frank, sayang juga kalau langsung menonton kisah dari sudut pandang Hanneli Goslar terlebih dahulu. Karena fokus dari cerita ini sebenarnya ada di Anne Frank itu sendiri.

Namun, bagi yang sebelumnya sudah tahu sudut pandang cerita Anne Frank, mungkin ada beberapa potongan cerita di film ini yang terjelaskan di perspektif Anne Frank, seperti Hanneli menyangka Anne bertolak ke Swiss tiba-tiba tanpa mengabarinya.

Timeline Cerita Sangat Fokus dan Jelas

my-best-friend-anne-frank-3_

Plot cerita film ini bisa dibilang sangat fokus dan rentang waktunya sangat jelas, hanya terpatok di tahun 1942, tepatnya saat Anne dan Hanneli beranjak dewasa dan hubungannya sangat erat. Selain itu, di tahun 1942 saat Anne dan Hanneli terpisah oleh jarak dan masa di mana Anne dan Hanneli disekap di kamp Bergen-Balsen pada tahun 1945.

Tiga timeline ini diceritakan sangat rapi, tanpa membuat pusing, dan tentunya tiga timeline ini mampu membuat cerita kedua gadis ini begitu kuat serta emosional. Karena dengan tiga timeline ini, film ini mampu memvisualisasikan bagaimana kedekatan keduanya dan selayak apa Hanneli mengorbankan hidupnya demi menyelamatkan Anne.

Mampu Memvisualisasikan Kedekatan Anne dan Hanneli

my-best-friend-anne-frank-4_

Seperti yang dijelaskan di atas, plot film ini tersusun sangat rapi. Pasalnya, sang sutradara mampu meramu kisah yang terbilang padat ke dalam film yang durasinya standar, bahkan memang tidak begitu panjang. Hal tersebut dikarenakan timeline yang diramu sangat rapi dan jelas sehingga beberapa momen kedekatan Anne dan Hanneli terpampang jelas.

Tidak hanya kedekatan mereka, visual semakin realistis ketika Anne dan Hanneli tergambar memiliki hubungan yang tidak selalu mulus. Sebut saja saat Hanneli merasa tersingkir karena Anne memiliki teman baru yang lebih cocok. Kemudian saat Anne tumbuh sebagai gadis tengil, sementara Hanneli tumbuh menjadi gadis feminim dan polos.

Saat mereka tumbuh dengan karakter berbeda, berselisih jadi hal yang biasa. Namun karena faktor sering berselisih ini juga yang membuat hubungan mereka sangat erat. Bahkan sampai mereka berada di tempat yang berbeda dan tidak saling jumpa.

Termasuk Ringan dan ”Cerah” Untuk Film Berlatar Belakang Waktu Perang Dunia II

my-best-friend-anne-frank-5_

Tidak sedikit film yang mengangkat kisah kekejian partai Nazi pada saat Perang Dunia II, sebut saja The Pianist, atau yang paling fenomenal adalah Schindler’s List. Kedua film tersebut dikemas begitu kelam dan ceritanya terbilang berat. Maka kedua film tersebut sulit untuk dijadikan tontonan akhir pekan atau tontonan hiburan yang bisa disimak berkali-kali.

Film My Best Friend Anne Frank ini bisa terbilang film berlatar belakang Perang Dunia II dengan kemasan yang jauh lebih ringan dan masih banyak potongan scene yang dikemas cerah. Scene di mana Anne dan Hanneli menghabiskan waktu bersama sangat bisa dinikmati layaknya sedang menonton film drama pada umumnya.

Namun saat memasuki scene di mana mereka disekap di kamp Bergen-Balsen, setiap scene-nya bisa dikemas dengan visual yang gelap, suram, dan tentunya beberapanya mendebarkan. Film ini mampu menciptakan banyak mood untuk penonton.

Menggunakan Tiga Bahasa, Termasuk Belanda Sebagai Bahasa Pengantar

my-best-friend-anne-frank-6_

Karena film ini dibuat dan dirilis di Belanda, tentunya penutur utamanya menggunakan bahasa Jerman. Namun tidak seluruhnya juga menggunakan bahasa Belanda, ada pula yang menggunakan bahasa Hungaria dan bahasa Jerman. Hal ini terbilang cukup mengganggu karena inkonsistensi bahasa ini membuat penonton bisa saja terasa bingung.

Padahal, jika memang bahasa Jerman muncul di beberapa scene agar terasa nyata saat menonton. Baiknya cukup gunakan satu penutur saja. Namun masalah bahasa ini tidak menutup poin-poin baiknya dari film ini.

Itulah beberapa tanggapan mengenai film My Best Friend Anne Frank. Film ini sangat cocok bagi yang penasaran dengan sudut pandang lain dari Anne Frank, yang sebelumnya sosoknya sudah diabadikan di berbagai film dan buku. Apalagi jika diambil dari perspektif sahabatnya, Hanneli Goslar.

Jangan lupa kasih tanggapan kamu mengenai film ini di kolom komentar ya! Film ini didistribusikan oleh Netflix. Dengan begitu kamu bisa cek langsung Netflix dan langsung streaming filmnya!

cross linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram