showpoiler-logo

Sinopis & Review Moving, Kelompok Superhero atau Monster?

Ditulis oleh Suci Maharani R
Moving
4
/5
showpoiler-logo
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Angin segar di industri K-drama akhirnya kembali, kali ini kita akan membahas soal Moving. Drama yang bisa kamu tonton di Disney+ ini sangat unik karena mengisahkan kehidupan para manusia super di Korea Selatan.

Meskipun begitu, jangan berharap mereka diperlakukan seperti superhero, ya, karena kenyataannya para manusia super ini malah disebut “monster.”

Tentu saja, mereka juga memiliki musuh dengan kekuatan yang dahsyat. Uniknya, para musuh ini memiliki kisah yang menyedihkan, sehingga kita bakal dibuat bingung apakah harus membenci atau merasa simpati pada mereka. 

Sekilas Moving cukup bikin penasarankan, bukan? Jika kamu masih bimbang untuk menonton, ada baiknya mencari tahu soal Moving lewat sinopsis dan ulasannya berikut ini.

Sinopsis

Sinopsis_

Kim Bong Seok (Lee Jung Ha) memulai hari pertamanya sebagai siswa tahun terakhir di SMA Jeongwon. Saat menaiki bus, Bong Seok tidak sengaja bertemu dengan seorang gadis bernama Jang Hui Soo (Go Youn Jung). Ternyata gadis itu adalah siswa baru di sekolahnya, bahkan mereka berada di kelas yang sama. 

Awalnya, Bong Seok dan Hui Soo hanyalah teman satu kelas biasa. Hubungan mereka jadi dekat saat Hui Soo mengetahui rahasia Bong Seok. Saat berada di tangga sekolah, Hui Soo melihat tubuh Bong Seok tiba-tiba melayang hingga ke langit-langit. 

Sinopsis 2_

Bong Seok mengaku punya kekuatan aneh yang membuat tubuhnya melayang saat ia tersipu. Namun, ia tidak sendiri, karena Hui Soo juga memiliki rahasia serupa.

Hui Soo pindah dari sekolah lamanya karena telah melukai beberapa siswa perundung. Mereka menyebutnya "monster" karena ia tetap baik-baik saja meski telah menerima luka parah. Rupanya Hui Soo memiliki kekuatan fisik dan kemampuan untuk menyembuhkan dirinya dengan cepat.

Sinopsis 3_

Selain Bong Seok dan Hui Soo, ada satu siswa lagi di kelas mereka yang memiliki kekuatan super. Ketua kelas, Lee Gang Hoo (Kim Do Hoon), juga memiliki kecepatan dan tenaga yang sangat besar. Lantas, dari mana Bong Seok, Hui Soo dan Gang Hoon mendapatkan kekuatan ini? 

Kekuatan ini sebenarnya diturunkan dari orang tua mereka. Ibu Bong Seok, Lee Min Hyun (Han Hyo Joo), memiliki indra super, sedangkan ayahnya, Kim Doo Sik (Jo In Sung), memiliki kemampuan terbang. Di sisi lain, Jang Hui Soo dan Lee Gang Hoon mewarisi kekuatan dari ayah mereka.

Sinopsis 5_

Ayah Hui Soo, Jang Ju Won (Ryu Seung Ryong), memiliki kemampuan penyembuhan dan kekuatan super, sedangkan ayah Gang Hoon, Lee Jae Man (Kim Sung Kyun), adalah seorang pria yang menderita cacat mental tapi punya kekuatan dan kecepatan super.

Pertemuan antara Kim Bong Seok, Jang Hui Soo, dan Lee Gang Hoon di SMA Jeongwon juga bukan kebetulan. Semua ini telah direncanakan oleh Jo Rae Hyuk (Yu Seung Mo), seorang agen operasi hitam NIS (Badan Intelijen Nasional Korea Selatan). Sekolah ini adalah tempat pelatihan dan penelitian rahasia untuk menemukan anak-anak berkekuatan super. 

Fakta ini membuat SMA Jeongwon tidak menjadi tempat yang aman bagi para siswa berkekuatan super. Sebaliknya, di sini, Kim Bong Seok, Jang Hui Soo, Lee Gang Hoon, dan orang tua mereka akan menghadapi berbagai musuh berbahaya.

Point of View Berbeda di Tiap Episode

Point of View Berbeda di Tiap Episode_

Memiliki banyak karakter penting, saya sempat khawatir kalau Moving akan babak belur dari klimaks dan ending-nya. Namun, setelah menonton seluruh episodenya, saya dibuat kagum dengan development karakternya. Baik pemeran utama hingga cameo, semuanya diberikan background story yang kuat.

Kecerdasan sutradara Park In Je dan Park Younseo dalam meracik alur dan mengarahkan ceritanya memang luar biasa. Memberikan point of view yang berbeda di tiap episodenya, cara ini ampuh untuk memperkenalkan dan mengembangkan setiap karakter yang muncul di Moving. Ini membuat storytelling-nya jadi bergaya nonlinier. 

Jujur saja, manipulasi urutan waktu kejadian dan plot adalah gaya yang cukup berbahaya. Pasalnya, tidak jarang gaya pengisahan ini membuat alur melaju tidak terkendali dan bikin penonton pusing. Namun, Park In Je dan Park Younseo cukup cerdas untuk mengetahui batasan mereka.

Tidak ingin terburu-buru, mereka mengembangkan satu ide cerita, tapi dikisahkan lewat sudut pandang yang berbeda-beda. Hal ini tidak hanya bagus untuk menunjukkan kekuatan karakter utamanya, tapi para villain pun diberikan dua sisi yang berbeda. 

Sebut saja karakter Frank, plot utamanya adalah seorang manusia super yang dikembangkan oleh Amerika untuk menghapus jejak manusia super yang dikembangkan oleh Korea Selatan. Frank dikisahkan sebagai monster pembunuh yang tangguh dan tidak kenal ampun.

Diperankan oleh Ryoo Seung Bum, karakter Frank memang sangat brutal. Perasaan penonton dibuat campur aduk saat mengetahui masa kecil tragis yang dijalani oleh Frank. Plot ini sederhana dan singkat, namun memberikan impact yang sangat besar untuk development karakter Frank.

Mix Genre yang Sentimental dan Brutal

Mix Genre yang Sentimental dan Brutal_

Mungkin kamu bertanya-tanya, sebenarnya apa sih genre Moving? Jujur saja, saya pun tidak dapat memberikan jawaban yang spesifik. Drama ini seperti memiliki banyak genre.

Pembukanya dibuat hangat lewat romansa anak muda yang manis dan cerita tentang keluarga mengharukan. Lama-lama, drama ini menampilkan genre coming-of-age, di mana para tokoh remajanya dikisahkan sedang mencari jati diri mereka.

Para remaja ini mengalami perjalanan dalam mengenal cinta, persahabatan, dan menghadapi kenyataan, serta pertanyaan apakah mereka akan menerima kekuatan mereka atau terus menyembunyikannya seperti yang diinginkan oleh orang tua mereka.

Ketika kita berbicara tentang manusia super, alurnya tidak akan seru tanpa hadirnya genre aksi yang brutal. Bagian ini dieksekusi oleh para orang tua, fokus ceritanya mengisahkan aksi mereka sebagai agen rahasia di Badan Intelijen Nasional Korea Selatan. 

Ada banyak aksi berbahaya, mulai dari saling tinju, tembak-tembakan, hingga aksi kejar-kejaran baik memakai kendaraan maupun kekuatan super mereka. Tanpa menambahkan genre mister dan thriller, drama ini tetap bisa bikin penonton penasaran dan tegang.

Kalau diceritakan dalam review, kesannya agak membingungkan, bukan? Namun, saat menontonnya secara langsung, seluruh genre ini digabungkan lewat alur cerita yang terstruktur. Bagi saya, mix genre ini menjadi daya tarik yang membuat Moving jadi K-drama yang unik.

CGI Sederhana Yang Cukup Menghibur

CGI Sederhana Yang Cukup Menghibur_

Menghabiskan biaya produksi yang fantastis, Moving berhasil mengalahkan The Glory sebagai K-drama dengan biaya produksi termahal. Drama ini menghabiskan biaya hingga ₩ 65 miliar atau sekitar Rp 746 miliar.

Dilihat dari deretan aktor dan aktris, lalu set dan adegan aksi yang ditampilkan, biaya tersebut terbilang wajar. Satu-satunya yang membuat saya kurang nyaman hanyalah kualitas CGI mereka yang terkesan terlalu sederhana.

Beberapa kali saya menemukan efek visual yang kurang rapi dan smooth ketika Kim Do Shik dan Kim Bong Seok terbang di langit. Kekurangan lainnya terlihat dari deretan karakter yang punya kekuatan super, seperti Jang Hui Soo, Lee Gang Hoon, Jang Ju Won, dan Jeon Gye Do. Ada beberapa kali adegan tinju ke tembok yang kurang rapi.

Adegan pertarungan lainnya yang terasa kurang rapi adalah saat Jang Ju Won membantu tentara Korea Selatan melawan tentara Korea Utara. Di sini ada banyak efek yang terlihat jelas kalau semua itu buatan komputer. 

Kesalahan-kesalahan CGI ini memang tidak terlalu parah, bahkan jauh lebih baik dari efek visual Jirisan. Untuk penonton awam, kesalahan dalam pembuatan efek visual ini tidak akan disadari. Saya pun setuju, kesalahan ini masih bisa dimaafkan.

Untungnya, sinematografi dan scoring yang ditampilkan sangat luar biasa. Ada banyak shot kamera yang menarik dan memorable. Scoring-nya juga tidak main-main, background musiknya selalu pas dengan situasi. Mulai dari musik yang terdengar manis hingga musik yang menegangkan, semuanya sangat pas.

Ending Memuaskan dan Spoiler Musim Kedua

Ending Memuaskan dan Spoiler Musim Kedua_

Episode terakhir Moving memberikan jawaban dari berbagai rasa penasaran saya. Sebenarnya tidak aneh kalau Lee Gang Hoon akhirnya tetap bergabung sebagai agen NIS. Kenyataannya, Gang Hoon memang tidak pernah mengetahui apa saja yang telah dilakukan oleh negara kepada orang-orang sepertinya.

Hal yang membuat saya excited adalah ketika identitas asli dari Shin Hye Won yang diperankan oleh Shim Dal Gi terbongkar. Saya telah menaruh curiga pada karakter ini sejak awal, karena reaksi Shin Hye Won melihat Jang Hui Soo bertarung melawan para perundungnya terlihat agak fishy

Di episode ini akhirnya terbongkar kalau Shin Hye Won adalah anggota NIS. Namun, yang membuat saya terkejut ternyata gadis ini memiliki pangkat yang lebih tinggi dibandingkan Min Yong Jun yang diperankan oleh Moon Sung Geun. 

Kejutan di episode terakhir belum selesai karena ada plot baru yang bikin saya semakin bersemangat. Mari kita flashback ke episode 8, saat Lee Mi Hyun melakukan pengkhianatan pertamanya di Tiongkok, yang melibatkan aksi pembunuhan massal di sebuah hotel yang dipimpin oleh seorang agen kejam bernama Ma Sang Gu.

Diperankan oleh aktor kawakan seperti Park Byung Eun, tatapan matanya yang tajam dan kepribadiannya yang dingin membuat karakter ini terlihat sangat menyeramkan. Sebelum episode 20 berakhir, Ma Sang Gu diperlihatkan masuk ke kantor Min Yong Jun dan duduk di kursi Direktur Departemen Perencanaan Keamanan NIS.

Scene ini membuat saya bertanya-tanya, apakah Moving akan meneruskan kisahnya ke musim kedua. Kita tunggu saja berita baiknya di masa depan.

Secara kualitas, saya percaya diri mengatakan kalau Moving adalah K-Drama terbaik di tahun 2023. Menurutmu, apakah Moving layak disebut sebagai salah satu drama korea terbaik juga? Bagikan pendapatmu di kolom komentar, ya!

cross linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram