Sinopsis & Review Serial Netflix Monster: The Jeffrey Dahmer Story

Hidup berdampingan dengan tetangga biasanya banyak cerita. Kadang ada yang super klop hingga dianggap sebagai saudara sendiri ada juga yang memang hidup masing-masing dan hanya saling mengenal apabila bertemu di jalan saja. Namun apa jadinya kalau tetangga kita sendiri merupakan psikopat sadis serta kanibal?

Baca Juga: 10 Rekomendasi Film Thriller Terbaru yang Tayang Tahun Ini 

Hal tersebut dirasakan oleh beberapa orang yang tinggal di gedung apartemen, dimana tetangga yang mereka anggap polos ternyata adalah pembunuh sadis belasan orang dan sebagian potongan tubuhnya juga dimakan. Kisah ini merupakan kisah nyata dari pembunuh bernama Jeffrey Dahmer. 

Sinopsis

Episode 1 - Episode One

Jeffrey Dahmer (Evan Peters) merupakan seorang pembunuh berantai sekaligus psikopat gila. Setelah memotong bagian tubuh dari korbannya, ia kembali ke luar guna mencari mangsa selanjutnya di sebuah pub gay tak jauh dari gedung apartemennya. Disana ia bertemu dengan seorang pria bernama Tracy (Shaun Brown).

Tracy termakan bujuk rayu Jeff. Ia bahkan mau diajak Jeff untuk mampir ke kediamannya. Saat masuk ke apartemen, Tracy merasa ada yang janggal dengan Jeff dan meminta untuk keluar, namun Jeff menyerang dan hampir membunuh Tracy. Beruntung Tracy bisa kabur dan melapor polisi. Saat itulah semua aksi kriminal Jeff terbongkar.

Episode 2 - Please Don’t Go

Kembali ke tahun 1966 dimana Jeff masih anak-anak. Ia punya masalah komunikasi sehingga tidak memiliki banyak teman di sekolahnya. Ayah dan Ibunya juga sering bertengkar membuat kondisi mentalnya jadi semakin kacau. Sebagai bonding antara Ayah dan anak, sang Ayah mengajak Jeff untuk melakukan bedah lobotomi.

Hal itu jadi hobi baru bagi Jeff yang ditentang oleh Ibunya, namun sang Ayah tidak peduli yang penting Jeff senang. Beranjak dewasa, orientasi Jeff terlihat. Ia merupakan seorang gay. Parahnya pasangan gay yang ia temui berakhir tewas dengan cara bedah lobotomi. Korban selanjutnya adalah anak lelaki 14 tahun ras Asia.

Episode 3 - Doin’ A Dahmer

Hubungan antara Ayah dan Ibu Dahmer tidak berjalan baik bahkan sebelum Dahmer lahir yakni tahun 1959. Ibunya sering mengonsumsi obat-obatan yang sebenarnya bukan dosis yang disarankan. Ini membuat Ayah Dahmer marah sekali karena khawatir Dahmer saat lahir akan mengalami masalah kesehatan dan lainnya.

Tahun 1977 akhirnya Ayah dan Ibu Dahmer bercerai, membuat Dahmer semakin terpuruk. Sekolahnya mulai berantakan. Di rumah pun ia kini seorang diri. Merasa bebas, ia pun sempat mengundang seorang hitchhiker bernama Steven (Vince Hill-Bedford) ke rumah untuk have fun, namun perkelahian terjadi dan Steven tewas & mayatnya dihilangkan.

Episode 4 - The Good Boy Box

Cerita kembali maju ke masa sekarang dimana Dahmer ditangkap dan dimintai keterangan tentang perilaku kejinya. Dahmer dinyatakan mengidap Splanchnophilia, dimana ia tertarik dengan benda berkilau; dalam kasusnya adalah organ tubuh. Cerita lantas kembali mundur dimana Dahmer didepak dari A.D. & gagal dalam pekerjaannya.

Ia akhirnya tinggal bersama Neneknya, perilaku aneh Dahmer sudah terlihat namun Neneknya begitu sabar merawat cucunya itu. Satu kali ia pergi ke sebuah bar dan mulai bertemu pria gay yang ia ajak tidur, namun ia akhirnya di blacklist akibat perbuatannya pada salah satu tamu di penginapan. Ia akhirnya memburu pria gay lain dan mulai membunuh.

Episode 5 - Blood On Their Hands

Kasus pembunuhan Dahmer terus berlanjut, dalam interogasi yang dilakukan setidaknya sudah ada 3 orang yang dibunuh di rumah Nenek Dahmer. Saat Dahmer hendak melakukannya lagi sebagai kepuasan seksualnya, ia terpergok sang Nenek yang saat itu bangun. Sang Nenek pun menjaga pria asing hingga ia dipulangkan oleh Jeff.

Nenek Jeff tidak tahu apa yang dilakukan cucunya itu, sampai satu malam, hal itu terulang kembali. Beruntung, sang korban bisa kabur dan melapor. Jeff pun dituntut 1 tahun penjara karena pelecehan seksual tingkat 2. Begitu bebas, ia tinggal sendiri di sebuah apartemen; tempat korban-korban lainnya menyusul untuk dibunuh.

Episode 6 - Silenced

Hidup Dahmer tiba-tiba berubah jadi lebih baik, perilakunya seakan pudar saat bertemu dengan seorang pria gay lainnya bernama Tony Hughes (Tony Burford). Tony berhasil menarik perhatian Dahmer meskipun ia adalah tunanetra. Keterbatasan dalam berbicara juga tidak menghambat komunikasinya dengan Dahmer.

Dahmer kini menjadi semangat karena ia telah menemukan seseorang yang bisa mengerti perasaan dan sayang padanya. Namun ternyata rasa serakah Dahmer untuk bisa memiliki seseorang kelewat tinggi. Tony yang hendak pergi kerja dan berjanji akan kembali di bunuh oleh Dahmer supaya tetap bisa bersamanya. Sadis!

Episode 7 - Cassandra

Glenda Cleveland (Niecy Nash) merupakan tetangga dari Jeff. Hampir setiap malam ia mendengar suara gaduh bahkan jeritan dari seseorang dari kamar Jeff. Tak hanya suara, bau busuk pun datang dari kamar apartemen Jeff lewat lubang ventilasi udara. Hal ini dikeluhkan oleh Glenda dan ia mencoba melaporkannya pada polisi.

Namun polisi tinggal diam, mereka hanya menerima laporan Glenda tanpa menindaklanjuti. Sampai satu waktu aksi Jeff terbongkar, Glenda murka besar karena ia sudah mencoba memperingatkan polisi namun tidak ada respon. Glenda diwawancara oleh berita nasional namun hasilnya ia malah dipecat dari pekerjaannya.

Episode 8 - Lionel

Ayah Dahmer yakni Lionel (Richard Jenkins) akhirnya bertemu dengan anaknya di penjara. Ia sangat sedih dan menyesal telah meninggalkan anaknya itu sendirian hingga jadi brutal seperti itu. Namun yang lebih disesalkan Lionel adalah saat dimana ia mengajarkan Dahmer tentang membedah bangkai binatang sebagai hobi baru Dahmer.

Tekanan dari publik diterima Dahmer lapang dada, semua perwakilan keluarga korban yang dibunuh Dahmer menyampaikan rasa sesalnya di pengadilan. Dahmer akhirnya dijatuhi hukuman seumur hidup dikali 15 (mengacu pada jumlah korban) yang berarti Dahmer tidak akan pernah keluar lagi dari penjara.

Episode 9 - The Bogeyman

Meski Dahmer sudah ditahan seumur hidupnya, ternyata bayangan akan pembunuh mengerikan itu terus menghantui, apalagi saat banyak fans Dahmer yang mengancam keluarga korban. Ini membuat semua hal tentang Dahmer jadi semakin dekat dengan mereka bukannya menjauh. Buku, komik dan media pun terus memberitakan Dahmer.

Gedung apartemen bekas Dahmer tinggal akhirnya diruntuhkan, hal ini terkait tentang banyaknya orang yang selalu kesana dan mencari berita. Para fans pun semakin menggila memuja Dahmer. Glenda dan keluarga lainnya merasa tetap dihantui oleh Dahmer dan akan terus seperti itu, ia telah memberi trauma pada keluarga korban.

Episode 10 - God for Forgiveness, God for Vengeance

Dahmer membuat ulah dipenjara dan membuat kesal banyak tahanan disana. Salah satunya adalah Christopher Scarver (Furly Mac). Dahmer bertingkah seolah-olah selebriti karena banyak yang menyanjungnya. Ini membuat Scarver penasaran apa yang ia lakukan sampai masuk penjara. Begitu melihat background Dahmer, Scarver terkejut.

Selama di dalam penjara akhirnya Dahmer merubah sikapnya dan hendak belajar agama, ia bahkan dibaptis dan berjanji untuk menjadi lebih baik. Namun Scarver tidak bisa menerima pembunuh sadis itu untuk tetap hidup, ia akhirnya membunuh Dahmer. Jasad Dahmer akhirnya dikremasi hingga membuat publik tenang karena ia sudah tewas.

Akting Evan Peters

Penonton drama ini sudah pasti setuju bahwa Evan Peters benar-benar totalitas saat memerankan tokoh si pembunuh berantai Jeffrey Dahmer. Mungkin di luar scene, ia bisa terlihat ceria, namun saat shooting dimulai, jangan harap ada wajah manis Evan lagi. Evan yang memerankan Jeff akan langsung berubah jadi orang berbeda.

Ternyata karakter yang dibawakan oleh Evan benar-benar dibuat semirip mungkin dengan karakter Jeff; dingin, sorot mata menakutkan dan hal buruk lainnya. Dalam sebuah wawancara, Evan mengatakan kalau memerankan tokoh Jeff ini merupakan hal tersulit baginya selama karir, ia bahkan ketakutan sehingga butuh latihan serius.

Cerita Penuh Kontroversi

Seperti yang sudah kita tahu bahwa cerita Jeff ini benar-benar menggemparkan dunia, khususnya di Milwaukee, Wisconsin, Amerika Serikat. Jeff dianggap monster dan tidak akan pernah mendapatkan pengampunan dari keluarga korban. Jeff yang telah menewaskan 15 orang pria dengan cara sadis ini diharapkan mati saja.

Di salah satu adegan, keluarga korban marah besar saat cerita Jeff ini malah laku dipasaran, bahkan hingga akan dibuat filmnya. Namun Netflix malah menjadi sarana sineas untuk membuat cerita ini, hal tersebut akhirnya memicu kemarahan keluarga korban, sama persis dengan yang terjadi di dalam kisah drama ini.

Mengangkat Kasus Lainnya

Drama Monster: The Jeffrey Dahmer Story ini ternyata tidak saja membahas soal Jeff. Ada beberapa isu lain yang diangkat dalam drama ini yang juga merupakan kejadian nyata. Mulai dari isu ras kulit hitam yang dianggap ‘tidak dipedulikan’ oleh polisi (terjadi pada Glenda). Isu ketidakamanan kawasan di wilayah 924 North, 25th St.

Tidak becusnya kinerja pihak berwajib dalam menangani masalah Dahmer dan beberapa hal lainnya. Tidak heran kalau drama ini jadi kontroversi karena bukan saja membahas kasus Dahmer tapi kasus lainnya yang berhubungan dengan pihak berwajib. Hal ini juga yang membuat drama ini laris manis di pasaran.

Monster: The Jeffrey Dahmer Story jelas akan menjadi mimpi buruk kalian yang tidak tahan dengan cerita pembunuhan atau aksi kriminal yang bikin jengkel dan hipertensi. Cukup layak untuk diikuti selama 10 episode dengan pembawaan akting yang baik, setting oke dan plot super mantap! Showpoiler memberi skor 4.6/5 untuk drama ini.