showpoiler-logo

Sinopsis & Review Midnight Museum, Serial Supernatural Unik

Ditulis oleh Syuri K.N.
Midnight Museum
3.2
/5
showpoiler-logo
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Sutradara Noom Attaporn dan tim penulis naskah drama Midnight Museum (2023) mengusung tema supernatural untuk serial GMMTV kali ini. Sumber kejadiannya ada di museum misterius dan berhubungan dengan artefak yang dimiliki oleh Tor Thanapob, yang berperan sebagai Khatha.

Museum milik Khata khusus dibuka pada malam hari. Dan, hanya orang-orang yang diundang saja yang bisa menemukan lokasi museum ini. Misterius banget, kan?

Salah satu 'orang spesial' yang diundang Khatha yaitu Dome (Gun Atthaphan), seorang barista yang telah lama 'diincar' Khatha untuk bekerja di museumnya. Semenjak itu, hidup Gun Atthaphan berubah drastis, dia jadi bisa melihat hal-hal supernatural. Penasaran dengan ceritanya? Baca sinopsisnya di bawah ini, ya!

Sinopsis

Midnight Museum (2023)

Episode 1: The Bride in the Red Wedding Dress

Dome (Gun Atthaphan) dan Jib (Aou Thanaboon) bekerja sebagai barista di kedai kopi. Suatu ketika, pemilik kedai terpaksa memberhentikan mereka karena akan menutup kedai yang enggak menghasilkan uang lagi, kemudian dia akan pulang kampung ke desa.

Hari itu, Dome kembali menyuguhkan kopi kepada pelanggan misterius yang setiap hari memesan kopi tapi enggak pernah meminumnya. Dome meminta tamu tersebut untuk mencoba meminum kopi buatannya, sambil menjelaskan bahwa itu kopi terakhir yang dia buat di kafe ini.

Midnight Museum (2026)_

Bukannya meminum kopi pesanannya, tamu tersebut malah menyodorkan sebuah kartu nama berwarna hitam yang hanya bertuliskan 'Midnight Museum' pada Dome. Tapi, enggak ada informasi apapun di sana. Seperti hal paling penting: alamat. Aneh, bukan?

Jib yang enggak terima atas keputusan pemilik kedai memberhentikan mereka, mengambil uang di mesin kasir dan menganiaya pemilik kedai. Sementara Dome berusaha menolong pemilik kedai.

Dia pun mendapat ide dengan melemparkan kunci motor Jib pada dua anak sekolah yang sedang mengagumi motor milik Jib. Ketika mereka kabur membawa motor Jib, otomatis Jib berlari mengejar pencuri motornya dan berhenti menganiaya mantan bosnya.

Midnight Museum (2033)_

Dome segera menghampiri paman pemilik kedai. Ketika melihat ke kursi tempat tamu misterius tadi, ternyata dia sudah enggak ada lagi di sana. Hanya ada selembar kartu nama simpel yang tergeletak diatas meja. Anehnya, kartu nama polos itu mendadak memunculkan peta di baliknya.

Jib yang enggak terima atas perlakuan Dome, mencari Dome hingga ke tempat tinggalnya. Dome kabur secepat mungkin, dan 'enggak sengaja' bertemu dengan tamu misterius. Tamu tersebut menolong Dome dan membawa Dome ke museumnya. Tanpa Dome sadari, kartu nama unik yang dia temukan di kafe terjatuh dan diambil seseorang.

midnight museum_

Tamu misterius di kafe tempat Dome bekerja ternyata pemilik museum yang sama misteriusnya seperti siempunya. Namanya Khatha (Tor Thanapob). Dome langsung ditawari bekerja di museum tersebut, dan Dome yang pengangguran enggak punya pilihan lain. Dia juga penasaran dengan rahasia apa yang kiranya disimpan di tempat itu.

Khatha menyuruh asistennya, Triphop (Foei Patara), untuk mengurus Dome. Baru saja mulai kerja, Dome sudah 'membangkitkan' beberapa artefak terkutuk di Zona 16 yang seharusnya enggak boleh dia masuki. Pengantin berbaju merah muncul, yang ternyata berhubungan dengan mesin tik terkutuk yang belum lama diterima oleh Khatha.

TW: Photosensitivity, Seizures, Epilepsy karena ketika Pengantin Berbaju Merah muncul, scene-nya berwarna merah yang mungkin kurang nyaman ditonton beberapa orang.

Midnight Museum (2031)_

Khatha dan Dome berusaha menghentikan hantu pemilik mesin tik tersebut yang sudah mengetik kisah sang Pengantin Berbaju Merah. Hantu mesin tik lengah karena keberadaan Pengantin Berbaju Merah yang membuatnya takjub, dan bahagia karena cerita yang dia buat dengan mesin tik itu menjadi nyata.

Sementara Khatha berusaha mengetik di mesin tik terkutuk itu untuk segera memberikan 'akhir bahagia' bagi Pengantin Berbaju Merah dan mengakhiri keberadaan hantu mesin tik. Setelah semua selesai, nampaklah si pegawai wanita dibalik baju pengantin berbaju merah yang sudah berubah menjadi putih setelah arwah hantu mesin tik pergi.

Midnight Museum (2036)_

Karena menggunakan mesin tik terkutuk itu, Khatha, Thripop, dan si pekerja wanita enggak bisa mengingat nama pekerja wanita itu sendiri. Lalu si pekerja wanita memilih dipanggil June (Namtan Tipnaree). Baru saja selesai dengan masalah Pengantin Berbaju Merah, tiba-tiba alarm museum berbunyi. Triphop mencari tahu sumber masalahnya.

Ternyata, Jib bersama rekan-rekannya datang untuk merampok museum. Dome syok karena Khatha dipukuli hingga pingsan. Dome semakin kaget karena Jib berterima kasih padanya sambil menunjukkan kartu nama museum miliknya yang terjatuh saat dia berusaha kabur dari Jib.

midnight museum ep 1_

Jib dan rekan-rekannya berhasil membawa artefak terkutuk diXona 16. Setelah sadar, Khatha marah pada Dome. Dan menekankan kalau Dome harus bertanggung jawab atas perampokan ini.

Episode 2: The Poisonous Animal Dagger

Jib bersama lima rekannya membawa hasil rampokan dengan menggunakan mobil boks. Mereka berencana membagi hasil rampokan yang enggak dipesan klien dengan adil, seperti enggak khawatir dengan kutukan pada setiap artefak. Salah satu artefak, yakni mumi yang disimpan di jok depan sebelah Jib yang sedang menyetir, tiba-tiba bergerak.

Midnight Museum

Mumi itu menghilang dan muncul di depan mobil dalam sekejap mata. Jib mengerem dan menghantam trotoar. Karena mobil boks jadi rusak, mereka terpaksa bermalam di sebuah pabrik kosong di dekat sana. Sementara itu, Khatha kesal kepada Dome karena enggak menjaga kartu nama yang diberikan kepadanya dengan baik.

Dome merasa sedih saat Khatha mengusirnya, dan June memberikan semangat dengan mengatakan pepatah tentang burung unta. "Burung unta menyembunyikan kepalanya di dalam pasir bukan untuk lari dari masalah, tapi untuk melindungi hal berharga yang tersembunyi di bawah."

midnight museum d

June menyerahkan kartu nama baru, Triphop yang menyuruhnya untuk jaga-jaga siapa tahu Dome ingin kembali ke museum. Saat Dome pulang ke kostannya, dia seperti mendengar suara radio yang menyala, lalu tiba-tiba muncul sosok hitam menakutkan. Enggak tahu harus ke mana, dia kabur ke museum dan menemui June.

June menyarankan Dome untuk konsentrasi supaya bisa mendengar suara frekuensi radio itu dengan jelas. Mengikuti saran June, Dome akhirnya bisa 'melihat' lokasi Jib dan rekan-rekannya berkat suara radio itu. Dia langsung menuju lokasi itu sendirian.

midnight museum thief (2)_

Mobil boks pengganti belum juga datang, membuat Jib dan rekan-rekannya gelisah. Ditambah satu artefak, belati, enggak ada di mana pun. Karena enggak ada yang bersedia, akhirnya It (Winny Thanawin) memaksa si kembar, Petch (AJ Chayapol) dan Boss (JJ Chayakorn), mencari artefak itu di dalam mobil.

Artefak itu akhirnya ketemu. Tapi, saat Petch meraih belati di antara tumpukan barang, dia terpatuk ular kobra! Boss membaringkan kembarannya di trotoar, lalu dia memukuli ular itu. Anehnya, saat dia kembali menghampiri Petch, adiknya itu enggak ada di sana.

midnight museum b

Boss terkejut saat melihat Petch malah berdiri di belakangnya. Tubuhnya masih manusia, tapi mata, mulut dan lidahnya berubah seperti ular cobra. Di sisi lain, Dome tersadar dari 'penglihatannya' dan meminta June untuk menyampaikan ke Khatha dan Triphop bahwa dia akan bertanggung jawab atas perampokan ini.

Di saat yang bersamaan, Khatha dan Triphop sedang melihat rekaman CCTV di kantor polisi dengan bantuan teman Triphop, Bam (Ployphach Phatchatorn). Khatha melihat mobil boks para maling itu di monitor, lalu enggak lama kemudian Dome muncul dengan skuternya.

midnight museum

Bam memanggil regu bantuan sebelum menuju lokasi. Tapi, Khatha yang enggak sabaran pergi lebih dulu, meninggalkan Triphop dan Bam. Petch melemparkan belati ke kepala It. Melihat itu, Thief menembakkan pistol ke arah Petch, tapi enggak mempan.

Jib memukul Petch dari belakang, dan tiba-tiba Jib ditusuk oleh It yang matanya telah berubah seperti Kalajengking. It mengambil gunting rumput yang ada di dekatnya, dan mengejar Thief (Mike Chinnarat) sambil mengarahkan gunting tersebut padanya. Thief refleks menusukan belati yang dipegangnya ke leher It. 

midnight museum a

It tersungkur, Thief berlari dan bersembunyi. Namun, dia dihadang Boss yang muncul dengan posisi katak dan menjulurkan lidahnya ke wajah Thief. Akhirnya Dome sampai di pabrik kosong yang sempat dia 'lihat'. Dia kaget melihat rekan-rekan Jib dengan kondisi terbalut jaring, menempel di tiang, dan tergantung di dalam pabrik.

Dome mundur dan terjatuh karena tersandung tubuh Jib. Dome berusaha membangunkan Jib, dan ketika Jib sadar, mereka merasakan marabahahaya. Benar saja, ada 'Laba-laba' yang mengejar mereka. Salah satu kaki Jib terlilit jaring 'Laba-laba' itu. Dome berusaha memotong jaring dari kaki Jib.

Saat terlepas, Jib malah melarikan diri meninggalkan Dome yang tertangkap oleh 'Laba-laba'. Kemudian artefak mumi terbangun dan 'mengaktifkan' teman-teman Jib yang terikat dengan jaring. Dome berhasil kabur dari 'Laba-laba', akan tetapi 'Hewan Beracun' lainnya telah siap untuk menangkap Dome.

midnight museum ep 2_

Khatha menarik Dome dan bersembunyi. Katha meminta maaf pada Dome, karena menyadari perampokan ini bukan salah Dome. Khatha menjelaskan kalau yang mengejar adalah 'Hewan Beracun'. Belati yang mereka sentuh merupakan belati yang dibuat melalui ritual kutukan dengan membuat 5 hewan beracun saling membunuh untuk bertahan hidup.

Sehingga, siapapun yang menyentuh belati terkutuk itu akan mati karena racun atau berubah menjadi monster beracun. Khatha menarik tangan Dome dan berlari untuk keluar dari pabrik itu. Tapi 'Ular' menangkap Khatha dan menggigit pundaknya. Khatha menyuruh Dome lari, Dome pun meninggalkan Khatha.

Midnight Museum_

Untungnya Khatha bisa terlepas dari sang 'Ular' dengan memukul 'Ular' itu menggunakan tongkat yang selalu dibawanya. Ujung tongkat yang bulat seperti bola bening kemudian bersinar terang saat menghantam 'Ular'. Lalu, Khatha menyelamatkan Dome yang tertahan oleh It.

Namun, It berhasil menusuk perut Khatha menggunakan belati terkutuk. Dome tiba-tiba saja mengucap mantra sihir, matanya menjadi hitam, dan muncul bayangan-bayangan hitam menyerupai siluet manusia yang menahan It. Bayangan-bayangan itu lenyap bersama It, hanya meninggalkan belati di lantai.

midnight museum c

Triphop akhirnya tiba di lokasi. Dia menyuruh Dome memapah Khatha untuk segera kembali ke museum. Meski kebingungan, bukannya membawa Khatha ke rumah sakit malah dibawa pulang saja, Dome tetap melakukan perintah Triphop. Sesampainya di museum, June berlari menghampiri mereka.

Midnight Museum

Dome panik karena Triphop malah sibuk melihat jam tangannya dan June hanya diam enggak melakukan apapun terhadap Khatha yang enggak sadarkan diri. Tapi, eggak lama kemudian, Khatha terbangun. Dome sangat syok sekaligus lega. Namun, dia juga heran mengapa Khatha bisa kembali sadar begitu saja tanpa pengobatan.

Episode 3: Moths of Memory

Kakek Triphop meminta Triphop kecil untuk menunggu diluar. Kakek Triphop mengingatkan janji Khatha padanya, untuk enggak mengorbankan nyawanya demi hal yang enggak penting. Tapi, Khatha meyakinkan Kakek Triphop bahwa apa yang dilakukannya itu penting. Kakek Triphop tiba-tiba berdiri dan menyuruh Khatha untuk bangun.

Setelah itu, Khatha tersadar dari 'kematiannya'. Dome kaget dan bingung karena dia yakin kalau Katha sudah meninggal. Triphop juga mengingatkan Khatha supaya enggak semudah itu mengorbankan nyawanya demi orang lain. Tapi Khatha meyakinkan Triphop kalau dia melakukan hal yang benar.

Midnight Museum

Khatha ingin menolong Dome karena Dome mirip dengan seseorang yang berharga untuknya. Khatha meminta waktu kepada Triphop untuk membuktikan dugaannya. Dia juga meminta Triphop untuk membawakan Ngengat Memori yang telah dicuri sebelumnya.

Triphop meminta bantuan kepada Bam, namun Bam mengatakan bahwa semua artefak telah hilang dari TKP. Di saat bersamaan, seekor ngengat terbang dari TKP menuju kota. Ngengat ini masuk ke sebuah kamar yang cukup berantakan, ada seorang pria tengah tertidur di lantai.

Midnight Museum

Ngengat itu hinggap di lengan pria tersebut, lalu menghisap darahnya yang membuat dia terbangun. Pria itu kemudian mengamati seorang gadis di dekat rumahnya menggunakan teropong kecil. Penampilan pria ini serampangan, dengan mata teler dan rambut berantakan.

Midnight Museum_

Dome meminta penjelasan pada June soal kejadian yang dialaminya kemarin saat June meletakkan Belati Terkutuk kembali di tempatnya. June bilang kalau Khatha bisa hidup kembali karena kutukan keabadian. Belum detail June menjelaskan, Khatha datang dan menginterupsi.

Khatha malah balik bertanya kepada Dome tentang bagaimana Dome memanggil roh dari dalam Belati, juga caranya memanggil roh Pengantin Berbaju Merah melalui tubuh June. Dome enggak mampu menjelaskan kemampuan supernaturalnya, juga siapa dirinya, karena dia enggak punya ingatan tentang itu. 

Midnight Museum

Tiba-tiba Triphop dan Bam datang, menjelaskan kejadian yang dialaminya di TKP. Bam bilang ketika dia dan anak buahnya sedang menyelidiki TKP, mereka merasakan sensasi yang aneh selama kurang lebih dua jam. Dan, ketika tersadar, seluruh artefak telah hilang.

Khatha meminta Triphop untuk terus mencari Ngengat Memori. June menjelaskan kepada Dome kalau Ngengat Memori bisa digunakan untuk melihat memori dari darah yang telah dihisap oleh si Ngengat. Saat menghisap darah makhluk hidup, ngengat otomatis mendapatkan ingatan dari inangnya.

Midnight Museum bam

Dome mengajukan diri untuk membantu mencari Ngengat yang hilang dengan menggunakan kemampuannya mendengar frekuensi. Khatha melarangnya, namun Dome bersikeras.

Di sisi lain, ada seorang gadis yang dijemput pacarnya, lalu mereka masuk ke dalam mobil. Setelah mereka pergi, pria misterius yang tadi disengat Ngengat memanjat pagar rumah gadis itu.

Midnight Museum joss

Dia mengambil kunci dari pot bunga dan masuk ke rumah gadis itu, mengunci pintunya dari dalam seolah-olah itu rumahnya sendiri. Dia membuka kulkas dan melihat ada anniversary cake dengan tulisan nama Rin dan Zen. Dia mengambil kue itu dan merusak bagian nama Zen-nya saja.

Sambil membawa pisau dapur gadis itu, pria ini memasuki kamar dan berbaring di ranjang si gadis seperti sedang menikmati aroma si gadis yang tertinggal di sana. Lalu, dia mengacak-acak laci meja, menemukan sebuah kalung, dan melihat-lihat foto-foto si gadis yang sedang bersama… dirinya.

Midnight Museum b

Tiba-tiba terdengar suara seorang pria yang menuju kamar itu. Ternyata itu pacar si gadis. Saat masuk ke kamar itu, dia terkejut karena ranjang terlihat berantakan. Lalu, saat mencari sesuatu di laci meja, dia terkejut lagi karena ada foto-foto pacarnya bersama pria lain.

Si pria yang menerobos masuk rumah si gadis diam-diam menghampiri pacar gadis itu sambil mengacungkan pisau. Namun, dia enggak berhasil melakukan niatnya karena si gadis memanggil pacarnya. Gadis itu, Rin (Pat Chayanit) menunjukan kondisi kue pada pacarnya, Zen (Joss Way-ar).

Saat mereka kebingungan, si pria tampak mengintip dari luar jendela dan tersandung. Zen berjalan menuju asal suara, tapi enggak menemukan siapa pun. Rin memasuki kamarnya dan kaget karena ada sebilah pisau menancap di atas kalung di mejanya yang dikelilingi foto-foto Rin dengan pria si penerobos rumah Rin.

Midnight Museum wayar

Ketika Rin berjalan ke teras, dia melihat pria itu mengacungkan jari tengah pada Rin. Pria misterius itu kembali ke rumahnya, mencari sisa-sisa narkoba di lantai kamarnya, dan kembali teler. Ketika melihat iguana peliharaannya, ternyata iguana itu mati dan darahnya sedang dihisap oleh Ngengat-ngengat.

Anehnya, tiba-tiba saja muncul 'mata' di sayap Ngengat itu. Terkejut, pria itu membanting aquarium sarang iguana, sehingga para Ngengat berhamburan dan menyerangnya. Ketika berhasil memukul Ngengat yang menempel di dinding kamarnya, dia tergoda untuk menjilat darah Ngengat yang menempel di telapak tangannya.

Karena dia menelan darah Ngengat itu, ingatan iguana peliharaannya berpindah padanya. Dia melihat dirinya sedang bercumbu mesra dengan Rin.

Midnight Museum bright

Saat kenangan itu hilang, dia terobsesi dengan darah Ngengat. Segera dia berusaha menjilati sisa darah yang menempel di sela-sela jarinya dan di dinding kamarnya. Dia menikmati kenangan itu seolah Rin benar-benar ada di sisinya.

Rin dan Zen sedang berada di kantor polisi, Zen marah-marah karena polisi enggak melakukan apa pun. Padahal tentu saja polisi enggak bisa asal menangkap tertuduh pelaku karena enggak ada bukti pembobolan rumah. Polisi justru menduga Rin mengenal pelaku dengan baik. Pada waktu yang sama, Triphop berada di sana bersama Bam.

Bam menyerahkan berkas kepada Triphop, yang bukannya membaca berkas itu, malah memperhatikan Rin dan Zen. Di tempat lain, Dome menemui pemilik kedai tempat dia bekerja sebelumnya untuk menanyakan alamat Jib, tapi enggak ada informasi tentang itu. Dome pun menggunakan kekuatannya walau Khatha melarangnya.

Midnight Museum gun

Saat Dome menggunakan kekuatannya untuk mendengar frekuensi, Khatha dan June akan mengalami kebisingan yang menyakitkan di telinga mereka. Jadi mereka pasti tahu ketika Dome melakukan hal tersebut. Lewat penglihatannya, Dome 'melihat' seorang pria yang memakan Ngengat. Ketika tersadar dari penglihatannya, keluar Ngengat dari mulut Dome.

Setelah pulang dari kantor polisi, Rin menghampiri rumah pria yang menerobos ke rumahnya. Rin sebenarnya hanya ingin berbicara dengan pria ini, karena ya, dia mengenalnya. Naas, Rin malah mati di ranjang di mana mereka pernah bercumbu mesra.

Midnight Museum dead

Pria ini memakan Ngengat yang telah menghisap darah Rin, dan dia melihat Zen bersikap kasar pada wanita yang dia cintai itu. Ketika Zen menghubungi Rin, si pria memancing Zen untuk datang ke rumahnya, dan dia langsung menghabisi Zen di sana. 

Khatha membawa Dome kembali ke museum dan menjaganya semalaman. Ketika tersadar dari pingsannya, Dome dimarahi oleh Khatha. Setelah Khatha meninggalkannya bersama June, Dome mencoba menggunakan kekuatannya lagi. Dalam penglihatan terbarunya, Ngengat ini berhubungan dengan pasangan orang yang enggak Dome kenali.

Midnight Museum tor

Tapi, dia tahu lokasi itu, ada di kantor polisi di mana Triphop dan Bam berada. Khatha, Triphop, Bam, Dome, dan June kemudian mendatangi rumah Rin. Ngengat sudah berkerumun di area rumah gadis itu. Dalam kenangan Rin yang masuk ke benak si pria psikopat, pria itu terlihat memberikan Rin kalung sebagai hadiah hari jadi pertama mereka.

Rin memanggil pria ini Moth (Bright Vachirawit). Mereka saling mencintai, tapi Rin menginginkan hal berbeda. Rin ingin melakukan hal-hal baru dengan Moth. Sementara Moth orang yang jarang keluar rumah. Dia merasa nyaman berada di rumah saja.

Di dalam memori itu, Moth mengatakan bahwa dia mencintai Rin, namun saat dia bertanya apakah Rin mencintainya balik, Moth terbangun. Dia menghampiri jasad Rin dan terus bertanya tentang perasaan Rin kepadanya. Lalu Moth memakan Ngengat yang sedang menghisap darah Rin, dan kembali terbuai dalam 'ingatan' Rin. Moth tersadar setelah mendengar suara pintu didobrak.

Midnight Museum khatha

Khatha, Triphop, Bam, Dome dan June masuk ke dalam rumah Moth. Dome mengarahkan mereka untuk ke lantai atas, tapi Khatha menyuruh Triphop dan Bam memeriksa lantai bawah. Khatha menemukan Zen bersimbah darah di lantai. Sementara Khatha mendobrak pintu yang ditunjuk oleh Dome di lantai dua.

Ngengat berhamburan keluar dari kamar itu, June menjadikan dirinya perisai supaya Khatha dan Dome bisa masuk ke dalam kamar. Pakaian June tiba-tiba berubah menjadi merah yang berhasil menghalau para Ngengat. Khatha dan Dome melihat tubuh Rin sudah bersimbah darah dari kepalanya.

Midnight Museum_

Saat fokus hanya pada Rin, Moth menyerang Dome menggunakan jarum suntik narkoba miliknya. Dome tampak teler, sedangkan Khatha berjuang melepaskan diri dari Moth yang mencekiknya. Tapi, Dome masih cukup kuat, bahkan dia mengendalikan Rin dengan kemampuannya.

"Rin" terbangun dan menghampiri Moth. Mencumbunya, Moth merasa kegirangan karena berpikir Rin hidup lagi. Lalu ciuman Rin tiba-tiba membuat Moth menjadi serpihan, lalu menghilang. Kemudian muncul sayap Ngengat di punggung Rin. Khatha mengambil pemantik api milik Moth, dan membakar sayap di punggung Rin.

Midnight Museum bright

Seluruh tubuh Rin terbakar, tiba-tiba Moth muncul kembali. Moth memeluk Rin dan meminta maaf kepada Rin. Lalu mereka menghilang bersama sisa-sisa Ngengat di sana. Khatha berhasil menyelamatkan satu ekor Ngengat dari rumah Moth serta jarum suntik yang Moth gunakan untuk melukai Dome.

Khatha menyuruh Bam untuk memakan Ngengat itu agar dapat melihat ingatan di TKP. Bam pun 'melihat' sosok berjubah yang mengambil artefak yang dicuri. Di dalam ruangan kerjanya, Khatha mengambil satu Ngengat dan meminumkan darah Dome yang ada di suntikan.

Khatha memakan Ngengat itu dan melihat ingatan Dome. Tapi, Dome enggak punya ingatan terdahulu. Khatha hanya melihat ingatan Dome saat masih bekerja di cafe dan bulan saat tengah malam. Khatha kebingunan, dan bertanya-tanya siapa sebenarnya Dome.

Episode 4: The Terrestrial Rock

collage_

Dome (Boom Tharatorn) sedang teleponan dengan Jib ketika Jib menyanyikan lagu selamat ulang tahun untuknya. Kemudian Dome berdiri melihat ke luar jendela. Dari arah bulan, ada seberkas cahaya yang meluncur cepat ke arah Dome. Cahaya itu diiringi suara frekuensi radio.

Ponsel Dome terjatuh, Jib memanggil-manggil Dome karena Dome enggak menyahut lagi. Dome lainnya (Gun Atthaphan) terbangun dari tidurnya. Dia kebingungan, meraba wajahnya, melihat tangannya, dan melihat ke sekeliling. Dia pun berganti pakaian.

MidnightMuseumEP4 l__

Anehnya, foto Jib dengan Dome (Boom Tharatorn) berubah menjadi Jib dengan Dome (Gun Atthaphan). Jadi, Dome yang asli itu yang mana? Kenapa ada dua Dome?

Dome (Gun Atthaphan) keluar rumah dan menyusuri trotoar. Di zebra cross, dia berpapasan dengan Khatha. Tapi Dome enggak menyapanya. Rupanya itu masa lalu ketika Dome belum mengenal Khatha. Akan tetapi, tampaknya Khatha mengenali Dome. Khatha mengejarnya, mencari-cari jejak Dome, dan akhirnya menemukan pria itu.

MidnightMuseumEP5 e_

Kembali ke masa sekarang, Khatha menemani Dome pulang ke apartemennya. Mereka terkejut saat melihat pemilik apartemen sedang membersihkan darah di lantai. Tetangga Dome juga seperti sedang merapalkan 'mantra' sambil memperhatikan mereka berdua. Khawatir, Dome mengajak Khatha untuk segera masuk ke apartemennya.

Khatha menyuruh Dome segera mengemasi pakaiannya, karena dia ingin Dome tinggal dengannya di museum. Bukan hanya sebagai bentuk tanggung jawab Dome terhadap Khatha atas kasus pencurian tempo hari, tapi juga supaya Khatha bisa melindungi Dome seandainya terjadi sesuatu lagi.

MidnightMuseumEP5_

Di kamar itu, Khatha melihat foto Jib dan Dome dan menanyakan kedekatan mereka. Tapi, Dome sama sekali enggak ingat, termasuk masa lalunya. Khatha meminta Dome berusaha kembali mengingat siapa dirinya, masa lalunya, dan dari mana asalnya. Dome coba menggunakan kekuatannya untuk itu.

Tiba-tiba kamar menjadi gelap, Khatha segera membangunkan Dome yang jadi lemas. Dome menunjuk bayangan yang sering menghampirinya kepada Khatha. Bayangan ini menyerupai manusia, dia berjalan menghampiri Dome dan Khatha. Bayangan itu berwajah Dome (Boom Tharatorn) dan memohon untuk 'dikembalikan'.

dome

Khatha melihat foto yang digenggamnya, dan Dome (Gun Atthaphan) di foto tersebut berubah menjadi Dome (Boom Tharatorn)! Setelah bayangan itu menghilang, Dome pingsan. Sambil menunggu Dome sadar, Khatha melunasi hutang sewa apartemen Dome ke pemiliknya.

Di saat yang sama, tetangga Dome menyampaikan keanehan mengenai Dome kepada Khatha. Dia bilang, tiga bulan sebelumnya ada meteor yang muncul di langit. Dome (Boom Tharatorn) asli, penghuni kamar itu, menghilang. Tapi, tiba-tiba muncul Dome (Gun Atthaphan) yang lain.

MidnightMuseumEP4 f_

Setelah Dome (Gun Atthaphan) terbangun, Dome bertanya kepada Khatha apakah dia memilihnya bekerja di museum untuk mengangkat kutukannya. Khatha bilang bukan karena kutukan, dia enggak butuh siapapun untuk melepaskannya dari kutukan karena dia enggak dikutuk.

Katha juga bilang kalau Dome jangan pernah mendengarkan perkataan June lagi. Karena June terlahir dari sebuah cerita, makanya June sangat pandai bercerita. Triphop menelepon Khatha untuk memberitahukan kalau dia telah menemukan salah satu artefak yang hilang, dan itu ada di sebuah sekolah.

bam #MidnightMuseumEP4_

Bam bersama rekan-rekan polisinya menangkap salah satu siswa yang membunuh teman-teman sekolahnya. Auto (Java Bhobdhama) kebingungan saat diperlihatkan video yang memperlihatkan dirinya tengah membunuh teman-temannya. Bam memperlihatkan artefak yang ditemukan saat menangkap Auto.

Artefak itu berbentuk batu sebesar bola pingpong berwarna putih. Namun, karena Bam masih memerlukan artefak itu untuk penyelidikan, Bam menyitanya dan disimpan di ruang barang bukti. Bam juga memperlihatkan bukti ponsel milik Jib kepada Khatha, Triphop dan Dome.

Bam sangat ingin menemukan Jib, karena dia satu-satunya pencuri artefak yang masih hidup. Tapi, Dome ingin mengambil artefak sitaan itu. Dia pun menghafal nomor dus barang bukti dan membobol ruangan tempat dus itu disimpan. Enggak sulit menemukannya, karena batu itu bersinar ungu terang.

MidnightMuseumEP4 w_

Ketika Dome memegang batu itu, terjadi koneksi antara Dome dengan seseorang yang jauh melalui batu tersebut. Orang itu bilang kalau Dome ke bumi untuk menjalankan misi. Belum sempat dijelaskan apa misinya, Dome tertangkap basah oleh polisi. Tapi Khatha, Triphop, dan Dome berhasil kembali ke museum.

Khatha menjelaskan kepada Dome bahwa batu itu berbahaya. Dia melarang Dome untuk menyentuhnya. Batu itu memiliki kekuatan luar angkasa, siapa pun yang menyentuhnya bisa terjebak dalam pengaruh luar biasa dari batu tersebut. Enggak lama kemudian, Bam menghubungi Triphop.

Gadis itu memberitahukan kalau Auto menghilang bersama bola artefak. Jay (Indy Thanathat) yang telah dibunuh oleh Auto, tiba-tiba hidup kembali saat akan diautopsi. Dia membunuh petugas autopsi dan kabur. Jay menemukan Auto dan merampas batu artefak dari tangan pembunuhnya itu.

MidnightMuseumEP4 u_

Enggak mau kalah, Jay membunuh Auto menggunakan kekuatan dari batu artefak. Khatha dan Dome tiba tepat waktu. Khatha memukulkan tongkatnya ke tubuh Jay hingga batu terlepas dari tangannya. Ketika Dome hendak mengambil batu itu, Khatha melarangnya. Jay membalas memukul Khatha dan berhasil merebut tongkat milik Khatha.

Katha terjatuh dan enggak sengaja menyentuh batu itu. Sinar ungu pun menyala dari batu. Khatha seolah terhipnotis, dia menyerang Jay tanpa ampun. Dome segera mengambil batu itu dari tangan Khatha. Gantian, sekarang Dome yang seperti tersihir dan berakhir membunuh Jay.

Triphop dan Bam yang baru tiba membantu Khatha menyadarkan Dome. Akhirnya Dome tersadar dari pengaruh batu itu, lalu pingsan. Kondisi Dome seperti kosong, dia banyak melamun. Dia menyesali diri karena sering menyebabkan Khatha dalam kondisi hampir mati.

MidnightMuseumEP4 s_

Dome memilih untuk mengunci dirinya di sebuah ruangan, demi keselamatan Khatha. Flashback, sekitar tahun 1182, sebuah perahu berlayar di sebuah sungai yang penuh dengan mayat. Khatha berjalan pincang sambil memegang tongkat kayu.

Dan saat sinar bulan enggak terhalangi awan, Khatha melihat Dome yang terbaring di atas sebuah perahu. Anehnya, pada tahun tersebut, pakaian Dome terlalu modern, seperti pakaian manusia masa kini.

Episode 5: Salt

midnight fah

Ing (Fah Yongwaree) sedang memasak dengan penuh semangat. Sedangkan suaminya, Kong (On Nophand) terlihat sedang mengganti foto pernikahan yang lama dengan foto pernikahan yang baru. Bee (Tu Tontawan), anak Kong, melihat itu dan marah. Ing gelisah di antara hubungannya dengan Bee sebagai ibu sambung.

Karena, enggak cuma Bee yang kurang menerima kehadirannya, para tetangga pun membicarakan dia seolah dia adalah penyebab ibu kandung Bee bunuh diri. Sementara itu, Dome enggak mau makan sama sekali. Khatha dan Triphop harus pergi ke pelelangan. June mengkhawatirkan kondisi Dome yang mogok makan.

MidnightMuseumEP5

Tiga orang wanita tetangga Kong memuji kemesraan Kong dengan Ing. Namun, selanjutnya mereka membandingkan Ing dengan ibu kandung Bee. Ing merasa dipojokkan atas kematian ibu kandung Bee. Ing kembali ke apartemennya, dan memasuki kamar di mana Kong menyimpan foto pernikahannya dengan ibunya Bee.

Saat Ing akan menutup pintu, di belakang Ing berdiri ibu Bee dengan wajah yang terluka. Di kelas yoga, Ing mendapatkan teman baru, yakni Nisa (Dao Pimthong). Nisa tahu kalau Ing menjadi sumber gosip panas saat itu, tapi Nisa menyemangati Ing.

MidnightMuseumEP5 d_

Di tempat lain, Khatha dan Triphop tiba di lokasi pelelangan. Khatha mendapatkan kartu 'The Hermit' sebagai kartu lelang. Triphop mengingatkan kalau karya yang diincar Khatha akan dilelang di hari terakhir. Khatha menyuruh Triphop untuk membeli karya apapun yang dia mau untuk dipajang di museum.

Termasuk Telur Fabergé yang sangat Triphop inginkan. Khatha mengecek kondisi Dome melalui CCTV yang terkoneksi dengan ponselnya. Dome masih terlihat murung. Di sisi lain, Nisa mengajak Ing ke unit apartemennya. Nisa membicarakan 3 orang wanita tetangga yang menggunjingkan Ing saat di kelas yoga.

midnight fah

Nisa tahu banyak rahasia mereka, termasuk ibu Bee. Nisa menyuguhkan sup untuk Ing, dan memaksa Ing memakannya. Awalnya Ing menolak, namun, setelah mencobanya dia enggak bisa berhenti makan. Nisa memberikan sebuah kantong yang berisi garam yang sudah dimantrai.

Nisa menyuruh Ing untuk memasukan sedikit saja garam itu ke sup yang dimasak Ing nanti, supaya hubungannya dengan Kong dan Bee lebih harmonis. Ing pun mencobanya, dan berhasil. Kong menjadi lebih mesra kepada Ing. Bee melihat kemesraan Ing dan ayahnya. Dia semakin depresi, dan mengalami gangguan tremor di tangannya.

MidnightMuseumEP5 b_

Kondisi tangannya sangat membahayakan, karena dia seorang pianis. Ratchanee (Mook Worranit), guru piano Bee, mendekati gadis itu. Melihat tremor di tangan Bee, dia mengatakan kalau kondisi itu disebut Distonia Musikus hal yang biasa terjadi kepada musisi yang berlatih terlalu sering atau dengan buruk, dan bisa juga karena kondisi psikologis.

Ratchanee meminta Bee menunjukkan tangannya, lalu memegang tangan Bee dan menjentikkan jarinya di telinga Bee. Seketika Bee kembali bisa bermain piano. Ratchanee memberitahu Bee kalau dia akan memberi les piano pada jam 6 malam dengan bayaran tiap jam.

MidnightMuseumEP5

Ratchanee memberikan sebuah kartu yang ada gambar seperti bulan sabit yang di tengahnya seperti gambar bunga kepada Bee, dan meyakinkan Bee bahwa dia akan membuat semua orang kembali melihatnya. Pintu kamar piano sekaligus tempat Kong menaruh foto pernikahannya dengan Ibu Bee sedikit terbuka.

Penasaran, Ing mengeceknya, dan melihat sebuah kain putih tergeletak di lantai. Ketika Ing hendak mengambilnya sambil menatap foto ibu Bee, tiba-tiba ada sosok wanita yang menyergap Ing menggunakan kain putih itu. Setelah Ing berhasil membebaskan dirinya, Ing mencari-cari Bee karena dia menduga Bee sedang menjahilinya.

museum

Bee baru saja tiba, Ing bertanya apakah Bee ada bersamanya di kamar. Bee menjawab enggak, lalu dia melihat foto ibunya di lantai. Bee menyudutkan Ing, berkata kasar dan merendahkan Ing. Kong baru saja pulang kerja dan syok melihat kejadian ini. Kong menyuruh Bee untuk meminta maaf pada Ing, tapi Bee enggak bersedia.

Kong lepas kendali dan menampar Bee. Ing merasa bersalah, dan meyakini bahwa kematian Ibu Bee memang salahnya. Tapi, Kong menjelaskan kalau Ing enggak bersalah, karena sejak lama Kong dan Ibu Bee sudah enggak saling mencintai.

MidnightMuseumEP5

Bee akhirnya les piano, tiba-tiba Ratchanee menjentikkan jarinya di telinga Bee. Tremor Bee kembali muncul, Bee bertanya pada Ratchanee hal apa yang harus dia lakukan. Ratchanee meminta Bee untuk memakan sup yang dibuat oleh Ing. Seperti Kong, yang menyukai sup buatan Ing. Begitu pun Bee, bahkan dia minta supnya ditambah.

Ing menambahkan sup di mangkuk Bee, tapi terlihat sesuatu yang ganjil dari dalam sup. Saat les piano, Bee semakin mahir. Sampai banyak anak-anak yang menonton penampilan Bee. Bee juga terlihat lebih akrab dengan Ing. Kong pun lebih berani mencium bibir Ing di depan umum. Nisa menghampiri Ing dan memberikan garam baru.

MidnightMuseumEP5 _

Tiga wanita penggosip melihat itu. Dan mereka meminta Nisa membagi hal yang sama pada mereka. Triphop memperingatkan Khatha tentang kekalahan mereka di pelelangan selama tiga hari terakhir. Seseorang pemilik kartu lelang 'The High Priestess' berhasil membeli 5 karya yang ingin dibeli oleh Triphop.

Khatha dengan percaya diri meyakinkan Triphop bahwa dia akan selalu mendapatkan apa yang diinginkan. Khatha mencari tahu pemilik kartu ini. Dia mencurigai salah seorang tamu wanita dengan banyak tato di punggungnya di bar. Salah satu tato itu, ada didalam kartu yang diberikan Ratchanee kepada Bee.

Simbol seperti bulan sabit dan bentuk bunga. Khatha mencoba mengorek identitas wanita ini, tapi enggak berhasil. Khatha juga mencoba memperingatkan wanita ini untuk enggak melanggar aturan pelelangan dengan membeli lebih dari 10 karya sekaligus.

collagea_

Wanita ini enggak bergeming, malah dia menerima tantangan Khatha dalam pelelangan selanjutnya, bahkan dia tahu kalau Khatha adalah Pemilik Museum. Khatha kembali ke ruangannya, dan mengawasi Dome melalui ponselnya. Dome terlihat mengambil makanan yang June sediakan.

Di acara lelang terakhir, Khatha duduk di kursi samping wanita yang ditemui di bar. Karya pertama yang dilelang adalah Telur Fabergé. Khatha membalaskan dendam Triphop yang gagal mendapatkan karya-karya yang telah dibeli oleh 'The High Priestess', dan mencoba menawar harga untuk Telur Fabergé.

'The High Priestess' juga memasukkan harga penawaran yang lebih tinggi dari Khatha. Khatha enggak mau kalah, dia juga memasukkan harga yang lebih tinggi lagi. Melalui earphone, Triphop menghentikan Khatha untuk membeli karya itu. Lanjut ke karya lainnya. Mereka berdua terus bersaing tanpa henti. Mereka menang bergantian.

5

Di karya yang memang Khatha inginkan, Triphop mengingatkan Khatha bahwa dia terlalu dipengaruhi Dome. Triphop mengakui kalau Dome memang mirip dengan adiknya Khatha, tapi mereka tetap berbeda. Dunia Khatha terlalu berbahaya bagi Dome, tapi Triphop tetap mendukung Khatha untuk membeli gelang berkat untuk melindungi Dome.

Khatha memenangkan gelang itu. Saat Khatha sedang melihat hasil akhir lelang, tiba-tiba semua orang menghilang, termasuk 'The High Priestess'. Di bangku tempat 'The High Priestess' duduk sebelumnya, Khatha menemukan sebuah buku dengan simbol salib. Khatha membuka halaman yang ditandai, dan membacanya.

collage_

Di sana terselip kartu milik 'The High Priestess', dan ada pesan dibalik kartu itu. Khatha kembali ke museum, dan memasangkan gelang berkat itu di kaki Dome. Khatha memperingatkan Dome untuk selalu memakai gelang itu dan enggak pernah melepasnya. Khatha memecat Dome, supaya Dome kembali ke kehidupan normalnya.

Dome berpamitan dengan Triphop dan June dan mengembalikan kartu nama museum ke Triphop. Yang artinya Dome enggak akan pernah bisa menemukan museum lagi.

MidnightMuseumEP5 (1)_

Ing kehabisan garamnya, dan mengunjungi Nisa, tapi dia enggak ada di sana. Para wanita penghuni apartemen juga sedang mencari Nisa. Tiba-tiba, pintu unit apartemen Nisa terbuka. Di sana hanya ada 1 kantong garam saja. Mereka saling berebut untuk mendapatkan garam itu. Ing tersadar, lalu dia meninggalkan tempat itu.

Ing kembali ke unit apartemennya, dan shock karena dia melihat Nisa sedang menyayat pipi Kong dan membakarnya seperti sedang barbekyu. Nisa dengan tenangnya menjelaskan bahwa garam yang dipakai berasal dari air mata. Kong dalam kondisi terikat di kursi, Ing mencoba melawan Nisa dengan mengacungkan pisau dapur miliknya.

bee

Ing mencari Bee, Bee juga memegang sebuah pisau. Ratchanee berada disamping Bee, seperti menghipnotis Bee untuk melukai Ing. Ing dan Bee saling menyerang, tapi malah Kong yang tertusuk. Bee menyerang Ing, dan menusuk perut Ing. Bee pun pergi bersama anak-anak lain di gedung apartemen yang sama.

cult

Mereka menuju atap, disana Bee melihat ibunya dan tersenyum. Lalu, Bee dan anak-anak lainnya tiba-tiba melesat ke langit. Mereka tiba di depan sebuah rumah besar dengan taman yang asri. Ratchanee dan Nisa pun tiba. Mereka berubah dan menyatu menjadi sosok 'The High Priestess'.

Bee dan anak-anak lainnya memasuki rumah itu. Ternyata disana ada mumi milik Khatha. Dan 'The High Priestess' masih menunggu Mumi itu terbangun.

Episode 6: The Mannequin

manekin

Ton (Nanon Korapat) sedang menyeleksi potongan manekin di sebuah pabrik. Manekin dengan kondisi enggak layak akan dibuang di tempat khusus. Ton berjalan dengan pincang, dia bergerak lebih lambat dari pekerja lainnya. Dia menemukan potongan manekin yang kondisinya masih cukup baik di antara yang rusak.

Kemudian dia membawa potongan manekin itu ke apartemennya, lalu disusun hingga menjadi manekin yang sempurna, meski bagian kaki kanannya cacat sedikit. Setiap hari dia berdoa meminta belas kasih Tuhan, namun kali ini dia marah, karena Tuhannya membiarkannya sendirian tanpa pasangan. 

dome

Dome memulai hari dengan canggung. Ada lowongan di toko bunga di mana dulu Khatha menemukannya, Dome pun mencoba melamar pekerjaan di sana.

Saat sedang menunggu untuk di interview, Anthika (Saiparn Apinya) tiba-tiba meminta Dome untuk memilihkan karangan bunga yang bermakna 'menyambut kembalinya seseorang yang penting'.

kembang

Dome sudah mengatakan bahwa dia belum menjadi pegawai dan enggak tahu apapun soal bunga, tapi Anthika tetap meminta Dome melakukannya. Dome memilih bunga bakung gunung, yang artinya kembalinya kebahagiaan atau kelahiran kembali.

Anehnya, Anthika malah menyudutkan Dome sampai dia tersungkur. Anthika mengulurkan tangannya untuk membantu Dome berdiri, tapi tangannya berubah hitam dengan kuku panjang yang menyeramkan. Anthika menarik kembali tangannya.

anthika

Saat Dome berdiri, Anthika melihat gelang berkat di kaki Dome. Dia menyadari gelang itulah penyebab Anthika enggak bisa menyentuh Dome. Tiba-tiba saja ruangan disinari cahaya merah, dari langit pun tampak meteor berjatuhan. Orang-orang di luar seolah kesakitan. Dome meminta Anthika menghentikan perbuatannya. Tapi wanita ini menolak.

Anthika malah marah karena Dome memiliki kekuatan Tuhannya. Dome merasa semakin marah dan gelangnya bereaksi sehingga membuat wajah Anthika terlihat hitam separuh. Anthika menghilang saat pemilik toko bunga menghampiri Dome. Tersadar dan kebingungan, dome berlari keluar toko dan melihat keadaan. 

Di sisi lain, Anthika tampak sedang berbicara di dalam bilik pengakuan. Dia akhirnya tahu alasan seseorang yang diajaknya bicara ini memerintahkannya untuk memberikan gelang berkat kepada Khatha. Seharusnya Khatha menggunakan gelang itu untuk menyerap kekuatan Dome.

tay

Tapi, Khatha malah memberikannya pada Dome supaya pria itu jauh dari 'kekuatan Tuhan'. Bahkan gelang itu enggak mampu menyegel kekuatan Dome.

Pria di bilik sebelah menyangkal kalau Dome adalah Tuhan. Karena, pria ini sudah menguji Dome berkali-kali. Pria berjubah ini terlihat seperti pria yang mengambil artefak di TKP pada episode awal.

Pria ini meyakinkan Anthika, bahwa gadis itu akan setuju dengannya jika benar-benar telah bertemu Tuhan seperti dia, karena dia pernah bertemu dengan 'Tuhan' yang mereka sebutkan. Anthika menjanjikan kepada pria berjubah bahwa dia akan membuktikan, apa yang dia lihat dan yakini tentang Dome adalah kebenaran. 

namtan

Ketika Khatha sedang membereskan foto-foto Dome di ruang kerjanya, June membujuk Khatha untuk membawa Dome kembali. Dengan membiarkan Dome sendirian diluar sana akan jauh lebih berbahaya ketimbang saat Dome di sisi Khatha, menurut June.

Enggak lama setelah June meninggalkan Khatha sendirian, Triphop datang menginfokan soal ponsel Jib. Panggilan terakhir yang dilakukan Jib adalah ke sebuah toko barang antik. Khatha, Triphop, dan Bam pun meluncur untuk mengunjungi toko barang antik itu.

Pemilik toko mengakui jika Jib memang menghubunginya karena dia ingin menjual barang antik. Namun, karena Jib meminta kenaikan harga, pemilik toko menolaknya. Lalu, pemilik toko memberikan kartu yang ditinggalkan Jib pada Bam. Belum sempat Bam menyentuh kartu itu, Khatha merebutnya dan melihat simbol di kartu nama itu.

bam

Bulan sabit dan bunga seperti tato di punggung Anthika. Khatha memberitahu Triphop dan Bam, bahwa dia pernah melihat simbol itu di punggung 'The High Priestess' alias Anthika saat acara lelang. Sementara itu, Dome menabrak Ton saat kembali ke apartemennya karena jalan sambil melamun. Lengan manekin yang dibawa Ton pun terjatuh.

Dome mengambil lengan itu dan menyerahkannya kepada Ton sambil meminta maaf. Dalam flashback terlihat, kalau Ton merupakan manekin terkutuk di museum yang bangkit saat kejadian 'The Bride in the Red Wedding Dress'. Dia kabur dari museum dan mencari manekin lainnya.

Kembali ke saat ini, Ton menyempurnakan manekinnya dengan wig panjang, pakaian wanita, dan sepatu. Tiba-tiba dia meminta maaf kepada seseorang bernama Anne, lalu mencium kening manekin tersebut. Ton kemudian mengikat tali untuknya menggantung diri. Sambil melihat manekin itu, dia tersenyum lalu memasukkan tali itu ke lehernya.

ton

Tiba-tiba, tali itu dipotong dengan pisau oleh seseorang. Ton terjatuh, kebingungan dan melihat talinya yang putus. Lalu, dia melihat ke meja di mana manekin tadi berada. Manekin itu ternyata hidup, berdiri tegak, dan Ton memanggilnya Anne (View Benyapa). Ton memberitahu Anne kalau sekarang nama dia adalah Anne.

Anne belajar dengan cepat. Ton berterima kasih kepada Tuhannya karena telah menjawab doanya selama ini dengan mengirimkan Anne ke dalam hidupnya. Namun, kaki kanan Anne kaku seperti manekin. Ton berjanji akan menyempurnakan kakinya.

anne

June mengunjungi Dome dan mengajaknya pergi. Mereka melewati Ton dan Anne. Saat itu, Anne memperhatikan kaki June. Ton merasa bersalah karena dia enggak bisa mendapatkan kaki manekin sempurna saat Anne belum 'hidup'. Ton memperlakukan Anne dengan sangat baik, dia membersihkan kaki manekin Anne dengan telaten.

Ton berjanji, dia enggak akan membiarkan Tuhannya menyakiti Anne seperti saat Tuhan menyakitinya dengan memberikan kaki pincang untuknya. Pindah lokasi, June membawa Dome ke taman hiburan. Saat June dan Dome memasuki area bermain, langit tiba-tiba gelap dan kembali terang dengan cepat seolah pertanda akan terjadi sesuatu.

junedome

June merasakan ada orang yang mengikuti mereka berdua, tapi dia masih betah di taman bermain. Sebaliknya, Dome dikagetkan oleh pantulan dirinya sendiri di cermin. Takut, Dome segera mengajak June pulang. Sedang Ton membawa pulang seorang pelacur ke apartemennya. Dia memotong kaki milik pelacur itu, tapi kaki itu belum sempurna.

June dan Dome kembali ke apartemen Dome. Mereka menghubungi Triphop, memberitahu kalau permata gelang Dome retak. Anne ternyata menginginkan kaki Dome, Ton pun mengunjungi unit apartemen Dome. June yang membuka pintu, langsung ditusuk oleh Ton.

the one

Ketika Khatha dan Triphop tiba di tempat Dome, June sudah bersimbah darah dengan pisau masih menancap di perutnya. Triphop menolong June, sedangkan Khatha mencari Dome. Enggak sadarkan diri, Dome diikat terlentang di sebuah meja. Anne enggak bisa menyentuh Dome karena perlindungan dari gelang di kakinya.

Ton membujuk Anne untuk menggunakan kaki palsu. Tapi Anne terus menghasut Ton. Anne juga mengingatkan Ton bahwa Dome orang yang telah membangkitkan Ton di museum. Saat Ton akan memotong kaki Dome, Khatha datang dan menghentakkan tongkatnya ke lantai yang membuat Ton dan Anne terpental.

gun atp

Khatha membujuk Ton untuk kembali ke museum, tapi enggak tinggal di area 16 lagi. Dia boleh bebas berada di area manapun di museumnya. Anne memukul gelang kaki Dome yang membuat Dome pingsan, sedangkan itu membuat Anne berubah menjadi manekin kembali.

Tiba-tiba Anthika muncul, menghalangi Khatha untuk menyelamatkan Dome. Ton marah saat melihat kondisi manekin Anne, lalu dia memukuli Anthika. Ton kaget saat menyadari yang dia pukuli ternyata manekin. Sedangkan Anthika berdiri di belakangnya. Anthika menghasut Ton untuk membenci Tuhan, dan kembali menjadi manekin.

Anthika ingin menyentuh gelang kaki Dome, tapi gelang itu masih melindungi Dome. Anthika memberitahu Khatha, kalau Dome akan terlahir kembali menjadi Tuhan baru di malam Bulan Darah. Gadis itu lalu menghilang, sementara Dome masih enggak sadarkan diri.

Episode 7: Witch's Game

collage_

Semenjak Dome enggak sadarkan diri, Khatha tenggelam dalam pengaruh alkohol. Bam sampai bosan mengurusi Khatha karena selalu mabuk dan membuat masalah. Bahkan Triphop enggak bisa menghentikan Khatha. Bam memberikan informasi tentang Anthika yang kini bersembunyi dengan banyak nama di dunia barang antik. 

Dengan panik, June menghampiri Triphop dan menyampaikan kalau Dome hilang. Lalu, dimana Dome berada? Ternyata dia ada di sebuah dimensi ruang, bersama seseorang yang menyerupai dirinya sendiri. Dia menahan Dome di sana, kemudian muncul di hadapan Khatha sebagai 'Dome'. Bam dan Triphop senang melihat Dome sehat.

dome

Tapi, hanya Khatha yang sadar kalau orang itu bukan Dome. Dia adalah The One, yang kemudian memaksa mereka bermain game. Di sisi lain, Dome masih bisa melihat mereka, tapi mereka enggak bisa melihat Dome. The One menjentikkan jarinya, dan rubik terkutuk di Zona 16 mulai bergerak sendiri.

Tiba-tiba June berada di sana, kebingungan sekaligus karena berpikir Dome sudah kembali. Lalu, The One memulai game 'menemukan siapa pembunuh Sang Penyihir'. The One memperkenalkan orang Thailand pertama yang bertemu Sang Penyihir. The One menjentikkan jarinya, lalu muncul layar besar.

khatha

Satu sisi layar bisa dilihat Khatha dan yang lainnya, semenara sisi lainnya bisa dilihat oleh Dome. Di narasi tersebut, Khatha seolah menjadi narator sekaligus pemeran. Dia menceritakan kejadian pada tanggal 18 Mei 1820. Khatha menemukan seorang pria berwajah persis seperti Dome yang terbaring di atas perahu yang terdampar di dermaga.

Karena Khatha pincang, dia malah terjatuh ke dalam air. Pria misterius itu terbangun, melepas topinya, lalu menolong Khatha. Karena tanpa nama, Khatha menamai pria ini sebagai Chan dan menganggapnya sebagai adik. Chan mengobati kaki Khatha yang pincang, sehingga dia bisa berjalan normal. 

chan

Saat itu terjadi wabah (yang di masa depan dikenal sebagai Kolera) yang penyakitnya menular dari air yang tercemar dan penderitanya sulit disembuhkan. Kembali ke masa sekarang, The One membuat Bam meminum air, lalu dia muntah-muntah. Khatha berusaha menghentikan The One dan mengabaikan Bam sampai gadis itu berakhir tewas.

Triphop bukan hanya rekan kerja saja, tapi dia mencintai Bam. Merasa sangat sedih, dia berusaha merusak tabir yang mengurung mereka.

bam

The One menjentikkan jarinya, dan rubik sekali lagi berputar-putar. Triphop jatuh tersungkur dengan mulut mengeluarkan darah. June yang masih panik dengan kondisi Bam, semakin syok saat menyadari Triphop juga mati.

Kembali ke masa lalu, Khatha membawa Chan untuk melihat kondisi Boon (Tay Tawan), warga yang sedang sakit karena wabah. Chan terlihat iba, dan berniat menyembuhkan para warga dengan kekuatannya. Khatha melarang Chan mengobati mereka, karena Chan akan dianggap penyihir.

gun

Chan enggak mendengarkan larangan Khatha, dan tetap menolong warga yang sedang sakit. Dugaan Khatha pun terjadi, warga menganggap Chan penyihir. Tiba-tiba rombongan prajurit datang ke desa itu. Prajurit (Guy Sivakorn) mengumumkan pembukaan pendaftaran bagi siapapun yang pemberani untuk menjadi prajurit. 

Chan muncul, dan para warga menghampiri dia dengan hormat. Prajurit merasa heran lalu marah. Karena pada saat itu, enggak wajar warga menghormati seseorang yang bukan penguasa Ming. Prajurit menghampiri Chan dan menghinanya. Dia dengan sengaja menggores pipi Chan menggunakan pedangnya.

Khatha berusaha menahan Prajurit, tapi enggak berhasil. Khatha enggak bisa memperbaiki kejadian tersebut, karena kondisi yang Khatha alami adalah kejadian di masa lalu yang sudah pernah terjadi. Jika Khatha mencoba mengubahnya, tetap akan kembali ke cerita awal.

tay

Chan mengusir para prajurit dengan menghempaskan mereka dengan angin yang dia buat. Para warga makin mengagumi Chan. Khatha mencoba membujuk Chan untuk berhenti dan kembali bersamanya, layaknya saudara kandung seperti sebelumnya. Tapi, Chan menolak.

Khatha pun meninggalkan Chan, yang membuat kaki Khatha kembali pincang. Chan mengejar Khatha, mencoba menahan kepergiannya. Khatha membujuk Chan untuk ikut bersamanya, tapi Chan bersikeras ingin tetap berada di desa itu. Karena di sana, Chan merasa bisa menjadi dirinya sendiri tanpa harus menyembunyikan kekuatannya.

prajurit

Khatha melanjutkan langkahnya menghampiri tempat pendaftaran prajurit. Prajurit menanyakan kondisi kaki Khatha yang pincang, karena sebelumnya dia  bertemu Khatha dalam kondisi kaki yang normal. Khatha menjelaskan memang begitulah kondisi yang sebenarnya. 

Prajurit enggak bisa menerima Khatha yang pincang, kecuali Khatha mau membawa Prajurit kembali ke desa Khatha. Khatha menolak dan melangkah pergi. Tapi, karena hal itu di luar dari apa yang sudah terjadi, sistem terus menerus membuat Prajurit bertanya kembali apakah Khatha mau jadi prajurit dan membawa dia ke desa Khatha.

khatha

Akhirnya Khatha menyerah, dan tetap mengikuti alur. Khatha mengiyakan prajurit tersebut, lalu dia dan para prajurit kembali ke desa Khatha. Ini menyebabkan para prajurit menangkap Chan dan Boon. Chan diikat di sebuah tiang, sementara Boon enggak tahu di mana. Khatha ingin menolong Chan, tapi ditahan oleh anggota prajurit.

Chan kecewa dan marah, lalu mengutuk Khatha sebelum akhirnya dia dibakar oleh prajurit. Khatha mengakui kesalahannya, bahwa dia telah membuat Sang Penyihir mati. The One membawa Khatha kembali ke saat ini, bersamaan dengan Bam dan Triphop yang hidup kembali.

the one

The One bilang kalau Khatha bisa mengembalikan Dome, asal punya kuncinya. The One meninggalkan tubuh Dome dan beralih ke manekin. Sekarang The One memiliki tubuh Ton (Nanon Korapat). Tapi, karena dikuasai oleh The One, kaki Ton yang seharusnya pincang jadi bisa berjalan normal.

Ton/The One mengatakan bahwa Dome adalah kuncinya, dan Khatha harus menjawab teka tekinya. Lalu Ton a.k.a The One melangkah keluar museum.

Episode 8: The Payphone

cult

Anthika berada di sebuah tempat sembahyang. Dia bersujud di hadapan artefak mumi yang dicuri dari museum Khatha. Dia memohon ampunan atas kesalahannya. Kemudian dari artefak itu terdengar suara pria, yang seolah-olah menjawab pengakuan dosa Anthika.

Pupil mata Anthika berubah putih sebagai hukuman atas kejahatan Anthika dari Tuhannya. Anthika tergoda pada kekuasaan iblis, hingga dia hampir merusak rencana Tuhan terhadap Dome. Di hadapan artefak itu, Anthika mengakui kalau sumber suara itu adalah satu-satunya Tuhan yang diakuinya. Perlahan, pupil mata Anthika kembali normal.

khatha

Dome sedang melihat flashback Chan dan Khatha, ketika Khatha menganggap Chan sebagai adiknya. Lalu, Chan memberikan nama 'Khatha' kepada Khatha. Dome cemburu melihat mereka yang terlihat akrab. Tiba-tiba 'Khatha' muncul di ruang dimensi dan bilang kalau dia juga bisa menganggap Dome sebagai adiknya.

'Khatha' di dalam dimensi adalah bagian dari khayalan Dome, karena dia berharap Khatha benar-benar di sana bersamanya. Khatha bertanya kepada Dome, tentang tempat sepenglihatan Dome. Kabut sedikit menghilang, dan samar-samar terlihat benda-benda yang berada Zona 16 di museum. Dome menghampiri box telepon umum terkutuk.

purple

Khatha terbangun dari tidurnya. Di sampingnya ada tubuh Dome yang terbaring enggak berdaya di tempat tidur. Dia melihat June, Triphop, dan Bam sedang duduk di sekitarnya dengan kesibukannya masing-masing. Khatha minta maaf kepada mereka karena enggak sanggup menyelamatkan saat The One membuat mereka mati.

bam phob

Triphop membeberkan informasi yang didapatnya tentang kartu nama dengan logo bulan sabit & bunga. Ternyata itu adalah logo sebuah Kultus Keabadian yang berlokasi di TKP Terrestrial Rock. Suara dering telepon mengejutkan mereka semua. Ternyata dering itu berasal dari The Payphone di Zona 16.

Khatha menjawab telepon itu dan Dome berbicara dari seberang sana. Dome memberitahu Khatha bahwa dia terperangkap di dalam Limbo—julukan The One untuk celah dimensi di mana Dome berada sekarang.

payphone

Sementara itu ada Tum (Junior Panachai) sedang memberikan kuliah tentang frekuensi resonansi di sebuah kampus. Khatha tiba-tiba masuk ke dalam kelas, dan menginterupsi kelas Tum. Khatha meminta bantuan Tum untuk persoalan The Payphone, atau box telepon umum terkutuk. Dulu, Tum lah yang menemukan The Payphone itu.

Walau enggan, Khatha mau enggak mau harus meminta bantuan Tum. Diceritakan, Tum memiliki teman dekat—romantis yaitu Phone (Mark Jiruntanin). Phone tampak begitu mencintai Tum yang cool. Phone ingin lebih dari sekedar teman dengan Tum.

phone

Phone juga mengungkapkan kepada Tum, keanehan Tum yang selalu meneleponnya dan bertanya hal-hal yang aneh dan menyuruh Phone untuk mengikuti sinyal. Tum merasa yakin kalau dia enggak pernah menelepon Phone pada jam yang diberitahukan oleh Phone kepadanya.

Tum meninggalkan Phone dan menyeberang jalan. Tiba-tiba Phone mendorong Tum ke trotoar lalu Phone tertabrak mobil. Setelah kematian Phone, Tum terobsesi untuk mereparasi ponsel Phone. Sambil membongkar ponsel itu, terdengar suara dari berita yang sedang didengar oleh Tum bahwa hari itu diramalkan sebagai hari kiamat.

tum

Semua bagian ponsel sudah dilepas, dan tiba-tiba listrik padam. Anehnya, Tum mendengar suara frekuensi resonansi yang sering didengar oleh Dome. Dia menemukan sumber suara frekuensi resonansi yang berasal dari ponsel yang sedang direparasinya. Lalu, dia berdiri dan menjauhi ponsel itu.

Suara frekuensi resonansi melemah, dan semakin kuat ketika Tum kembali mendekati ponsel. Tum mengambil ponsel, dan mencoba mencari sumber frekuensi resonansi lainnya yang terdengar lebih kuat. Sehingga ponsel itu dapat aktif padahal dalam keadaan baterai yang belum terpasang.

tum

Kondisi malam hari, bulan terlihat dalam proses gerhana. Tum menemukan sebuah payphone terbengkalai. Tiba-tiba, langit menjadi merah, dan bulan bukannya bersinar putih, tapi berwarna merah juga (blood moon). Ponsel yang dipegang Tum mengeluarkan percikan listrik. Lalu, lampu di dalam bilik telepon umum itu tampak menyala.

Ketika The Payphone berdering, Tum buru-buru menjawab telepon itu. Suara pria di seberang telepon bertanya tanggal pada saat itu. Tum menjawab dengan masih kebingungan bahwa saat itu tanggal 21 Desember 2012. Lalu, pria itu bertanya tentang jumlah bulan di sana. Pria ini mengaku sebagai Tum, tapi Tum mengoreksi bahwa dia lah Tum.

Tapi, Tum yang diseberang telepon meyakinkan Tum yang lain bahwa mereka orang yang sama. Tum yang ada di seberang sana menelepon Tum yang di sini pada tanggal 4 April 2023.

time loop

Tum menjadi lebih bingung setelah Tum yang di sana menjelaskan kalau The Payphone yang sedang digunakan Tum bisa digunakan untuk menelepon ke masa lalu. Tum menyuruh Tum yang di sini untuk menelepon Phone. Belum sempat Tum bertanya lebih jelas, sambungan telepon terputus.

Khatha dan Tum berada di dalam mobil, membahas tentang The Payphone. Tum menceritakan tentang dirinya yang mencoba menelepon Phone, dengan harapan bisa mengubah masa lalu. Tapi takdir kematian Phone enggak bisa diubah, tapi lokasi kematiannya yang berubah.

phone

Kematian kedua jadi lebih sadis, Phone meninggal tertusuk besi di lokasi konstruksi. Di kematian ke-3, Phone mati karena tenggelam. Lalu, yang terakhir, Phone meninggal dengan cara yang pertama, yaitu tertabrak mobil. Saat Tum dalam kondisi terpuruk, Khatha muncul. Itu adalah pertama kalinya Tum dan Khatha bertemu.

Kembali ke saat ini, Tum mengatakan kepada Khatha bahwa sejak bertemu Khatha waktu itu, dia telah mencari The Payphone ke mana-mana. Namun, Tum enggak bisa menemukannya. Khatha mengajak Tum ke museumnya, dan akhirnya Tum tahu kenapa dia enggak bisa menemukan The Payphone.

depressed

Khatha yang bersama Tum menceritakan kondisi Dome. Khatha meminta Tum untuk membantunya menemukan Dome dengan menggunakan The Payphone. Khatha membujuk Dome untuk belajar menguasai kekuatannya. Tiba-tiba, permen karet yang Khatha makan di dunia nyata berada di dalam genggaman tangannya.

Triphop mengantar Tum kembali ke rumahnya yang lama. Ibu Phone menemukan kado yang disiapkan Phone untuk ulang tahun Tum yang ke-19. Isinya sebuah ponsel Blackberry dengan pesan di sebuah kertas untuk Tum. Di ponsel tersebut ada sebuah video yang berisi Phone.

gum

Triphop melihat sesuatu di depan rumah Tum. Saat Tum mengajak Triphop kembali ke museum, seperti ada yang berbeda pada diri Triphop. Khatha yang sedang bersama Tum di museum seolah kehilangan sesuatu. Dome tiba-tiba memuntahkan koin dan sekrup, lalu dia pingsan.

Sebelum Tum membongkar The Payphone, dia menelepon Phone. Kali ini, Phone mengatakan ada dua bulan di langit. Tum menyimpulkan kalau yang kali ini dia telah menghubungi Phone di masa lalu, tapi di dunia paralel. Dan, dia berpikir Dome ada di dunia paralel itu.

gerhana

Dunia multiverse adalah dunia di mana Chan, The One, dan Dome tinggal. Sadar akan hal itu, Tum membongkar The Payphone untuk membuat jalan ke dunia paralel. Di Limbo, Dome menemukan keahlian baru. Bila dia menggerakkan tangannya seperti mengusap langit, maka kondisi langit malam akan berganti siang.

Dia mempercepat gerakan tangannya karena ingin melihat masa depannya. Tum hampir siap dengan pintu ke dunia paralel. Khatha diminta membawa tubuh Dome supaya Dome di dunia paralel bisa pulang. Tapi, tubuh Dome enggak ada di tempatnya. Dome melihat masa depan, langit merah dan bumi yang dihujani meteor.

paralel

Tiba-tiba pintu paralel terbuka, Khatha dan Tum bisa melihat Dome. Begitu pun Dome yang bisa melihat mereka. Akan tetapi, Dome enggak kembali ke museum.

June kaget melihat Dome berada di dalam cermin miliknya. Sementara Bam menyelidiki markas Kultus Keabadian. Dia bersembunyi saat melihat Dome duduk di kursi roda. Dan yang membawa Dome adalah Triphop, dengan tato bulan sabit logo Kultus Keabadian.

Episode 9: The Hymns from Church

anthika

Anthika memimpin para remaja yang ada di gereja untuk berdoa, meyakinkan mereka kalau Tuhan akan dibangkitkan atas dasar firman Tuhan melalui Nabi-nya. Di antara para remaja ini, ada Bee di dalamnya. Mereka adalah remaja-remaja yang dilaporkan hilang oleh anggota keluarga masing-masing.

Bee yang seorang pianis terobsesi untuk menjadi pemain musik untuk menyambut kedatangan Tuhan. Anthika dan Bee berseteru atas kelayakan Bee menjadi pemusik dalam sekte mereka karena Bee enggak mengimani Tuhan. Bee balik menyindir Anthika yang sudah ragu kepada Tuhannya, dan juga menghina wujud Tuhan.

bee tu

Seseorang memberikan satu buah tuts piano dengan logo tongkat iblis kepada Bee. Selanjutnya, Bee melepas salah satu tuts piano dan menggantinya dengan tuts piano berlogo tongkat iblis tersebut.

Bee mengiris jarinya, sehingga darah menetes ke tuts piano itu, sebagai tanda perjanjian Bee dengan sang pemilik tuts piano. Bee pun bisa memainkan Himne Gereja dengan sempurna.

tay

Di sisi lain, Khatha, June, dan Tum sedang melihat Dome yang terjebak di cermin. Namun, hanya June yang bisa mendengar suara Dome. Tum menduga karena enggak menemukan tubuhnya saat keluar dari dunia paralel Limbo, Dome mencari 'wadah' yang bisa memperlihatkan wujudnya.

Lalu, Triphop muncul dengan kondisi berantakan. Triphop menjelaskan kepada Khatha, June, dan Tum bahwa seseorang dari sekte telah menyerangnya. Triphop bergegas menelepon Bam, dan menyuruh Bam berhenti menyelidiki markas itu. Bam menolak, karena dia melihat 'Dome' ada di sana.

Mendengar itu, Khatha, Triphop dan June pun bergegas ke markas sekte. June menjelaskan kepada Khatha, Triphop dan Tum tentang temuannya dalam Alkitab milik Anthika. Alkitab Kultus Keabadian isinya telah dimodifikasi, melenceng sangat jauh dari agama yang sebenarnya.

dome

Banyak mantra dan ritual sihir alias Kodeks Gigas, sebuah Alkitab versi iblis. Sekte Anthika membutuhkan anak-anak remaja untuk dikorbankan supaya dapat membangkitkan Tuhan yang mereka yakini. Bam yang sedang bersembunyi kepergok oleh Anthika.

Bam kemudian menuntut jawaban dari Anthika tentang para remaja di sana, dan Dome yang dibawa Anthika ke sekte. Anthika justru terkejut mendengar itu karena dia enggak tahu Dome ada di sana. Bam lebih heran lagi saat Anthika menyebut Dome sebagai 'tubuh Tuhan'.

Tiba-tiba terdengar Himne Gereja dari speaker markas sekte. Suara itu membuat pistol yang diarahkan Bam ke Anthika malah berbalik menembak kepala Bam. Anthika sama terkejutnya karena kekuatan itu bukan dari dirinya.

triphob

Anthika menemukan Bee yang sedang memainkan Himne Gereja. Anthika mematahkan leher Bee, namun beberapa saat kemudian Bee hidup kembali dan melanjutkan memainkan Himne Gereja. Anthika terkejut dan menghilang setelah iblis muncul dan mau menangkapnya.

Khatha, Triphop dan June akhirnya tiba di museum. Dome mengikuti mereka melalui setiap kaca jendela maupun cermin di markas sekte. Ketika mereka sudah berada di dalam markas, suara Himne Gereja mempengaruhi Triphop dan Khatha. June mencari sumber suara, dan menghentikan Bee memainkan Himne Gereja.

khatha june

Khatha dan Triphop akhirnya terlepas dari pengaruh Himne Gereja, namun kemudian mereka ditangkap. Anthika membawa tubuh Dome ke sebuah ruangan. Dia menyiapkan ritual untuk membangkitkan Tuhan di dalam tubuh Dome, tapi enggak berhasil. Anthika melihat Dome di cermin, namun dia enggak bisa mendengar suara Dome.

Anthika menusuk kupingnya sendiri, lalu dia pun bisa berkomunikasi dengan Dome. Anthika menyebut Dome sebagai Tuhan, tapi Dome menyangkal. Namun, Anthika meyakinkan Dome dengan menjelaskan kekuatan Dome yang sudah pernah dia lihat sebelumnya. Anthika ingin menjadi satu-satunya pengikut Dome saat kiamat tiba.

dome

Boon tiba-tiba muncul dan melumpuhkan Anthika. Yang mengejutkan, ternyata Anthika adalah cucu Boon. Bam menghujani tembakan pada Triphop, tapi Triphop berhasil mengalahkan Bam. Sampai dia menyadari kalau Bam sebenarnya sudah mati dengan bekas tembakan dikepalanya.

Triphop begitu terpukul karena satu-satunya wanita yang dia cintai telah mati. Sementara Bee memimpin ritual, Khatha terikat di tiang. Kemudian Boon mendorong Dome yang duduk lunglai di kursi roda. Para remaja yang paling taat telah Bee pilih untuk meminum darah pada misa tersebut.

sekte

Bee menggunakan kekuatannya untuk membuat piano bergerak sendiri memainkan Himne Gereja. Terpengaruh suara Himne Gereja, mereka mengeluarkan emosi terdalam mereka, seperti apa yang dialami Triphop dan Khatha sebelumnya. Lalu, bulan berubah menjadi merah, dan menyerap para remaja itu.

Dome meminta bantuan kepada June. Anthika masih terbaring di tempat dia melakukan ritual kepada Dome. June kemudian membantu Anthika duduk. Anthika mengeluhkan dirinya yang telah kehilangan imannya. Lalu, June menunjukan kepada Anthika sebuah gambar wajah, seperti wajah Dome. Anthika mengatakan bahwa itu wajah Tuhan.

anthika

Kakeknya Anthika, Boon, bertemu Tuhan saat sedang sekarat, di mana saat itu Chan sedang dibakar. Lalu, Boon menulis Alkitab atas nama firman Tuhan. Anthika akhirnya menyadari bahwa selama ini Boon telah membohongi dirinya.

Boon mempermainkan iman Anthika yang sebenarnya sangat tulus. June menyadari gambar wajah itu bukan Dome ataupun Chan, melainkan The One. Berkat bantuan Dome, Khatha bisa terlepas dari ikatannya. Bee buru-buru memainkan Himne Gereja agar memunculkan iblis untuk menyerang Khatha.

tay tawan

Triphop menembaki Bee. Tembakan itu juga mengenai tuts piano yang terikat perjanjian dengan Bee. Itu membuat Bee menghilang bersamaan dengan si Iblis. Khatha mengejar Boon yang sedang membawa tubuh Dome. Boon menyalahkan Khatha atas apa yang terjadi kepada Chan.

Boon mencela Khatha karena enggak mampu melakukan apapun terhadap jasad Chan. Ternyata, mumi yang selama ini berada di Zona 16, dan juga yang menjadi simbol Tuhan dalam Kultus Keabadian, adalah jasad Chan yang mati terbakar. Boon merendahkan rasa cinta dan kasih yang Khatha miliki terhadap Dome.

boon

Khatha enggak mau membangkitkan Chan, karena Chan mampu menghancurkan dunia. Lalu, Boon menyarankan untuk menghancurkan jasad Chan. Anthika muncul dan langsung menusuk Boon dengan pecahan kaca. Sebelum meninggal, Boon sempat mengutuk cucunya tersebut.

Anthika menyarankan Khatha untuk melakukan ‘tugas terakhir’, sementara dirinya akann menjaga tubuh Dome. Di masa lalu, Chan 'membuat' sebuah bola kristal berwarna orange dan memberikan bola itu kepada Khatha. Yang kemudian Khatha pasang pada tongkat yang selalu dibawanya.

kristal

Khatha menghampiri mumi yang dipajang di Altar untuk melakukan misi terakhirnya. Dome menyemangati Khatha dari dalam cermin. Khatha kemudian memukulkan tongkat itu ke kepala mumi Chan, yang membuat mumi itu menghilang, dan bola kristal pun pecah.

Episode 10 (Final): The Magician's Embodiment

annop

Tahun 1823 setelah Chan tewas dibakar hidup-hidup, Khatha menggendong kerangka Chan dengan penuh rasa sedih dan bersalah. 114 tahun berlalu, Khatha masih berada di tempat yang sama dengan kerangka Chan ditangannya. Dua orang pria dewasa sedang berpatroli di hutan dan menemukan Khatha. Mereka membawa Khatha ke rumah Annop.

Annop menawarkan Khatha tinggal bersamanya. Keduanya bekerja sama untuk mencari artefak-artefak terkutuk, seperti Belati Beracun, misalnya. Meski Khatha tertusuk Belati Terkutuk, dia hanya pingsan alih-alih berubah wujud. Tapi Annop enggak kaget, dia seperti sudah tahu kalau Khatha memang enggak bisa mati karena kutukan Chan.

khatha

Khatha mengajak Annop menggunakan lahan di mana mereka sedang berada sebagai tempat menyimpan artefak. Annop menyebut tempat itu 'museum'. Khatha senang punya tempat privat, karena dia membutuhkan tempat khusus untuk menyimpan artefak-artefak yang sudah dia miliki, khususnya untuk menyimpan kerangka Chan.

Kembali ke Khatha di masa sekarang, yang sedang meratapi pecahan bola kristal pemberian Chan. Dome muncul sambil mencekik Anthika dari jauh menggunakan kekuatannya. Separuh wajah Dome menghitam, bahkan warna aura yang keluar dari tangan Dome yang mencekik Anthika pun berwarna hitam.

dome chan

Khatha menyadari kalau Dome yang ada di hadapannya adalah Chan. Kemudian Chan menghempaskan tubuh Anthika ke lantai. Sepuluh jam sebelumnya, fenomena bulan merah menjadi trending topic. Berita televisi mengabarkan perkembangan kondisi bulan yang semakin melebar.

Seorang ahli menjelaskan jika kondisi bulan terus menerus seperti itu, maka semua kehidupan di bumi bisa punah. Tum masih di Zona 16, mengurusi The Payphone sambil melihat berita tentang fenomena bulan merah di laptopnya. Tiba-tiba ponsel milik Phone yang enggak terpasang baterai aktif lagi. Tum mengambilnya, lalu tersenyum girang.

tum

Sementara itu, masyarakat mulai panik karena fenomena bulan merah ini. Berbeda sendiri, Ton malah berjalan-jalan santai, dan masuk ke dalam sebuah toko. Kembali ke markas Kultus Keabadian. Khatha tampak terharu melihat Chan. Dari dalam cermin, Dome mencoba membantu Khatha. Chan mencegah Dome.

Dia mengingatkan bahwa kekuatan mereka terhubung. Apa yang Dome lakukan, Chan juga bisa melakukannya. Chan menghancurkan cermin di mana Dome berada, membuat Dome berada dalam ruangan gelap. Khatha meminta maaf atas perbuatannya kepada Chan dan memohon untuk melampiaskan amarahnya padanya saja.

Chan langsung membakar Khatha, lalu Khatha pun menjadi abu. Khatha terbangun di dekat Dome yang dalam kondisi terbaring. Dome mengatakan kepada Khatha kalau tempat itu adalah rumahnya. Bagi Khatha enggak masalah di mana mereka, yang penting mereka bersama.

dome pingsan

Sebuah sinar sangat terang muncul dan berbicara kepada Khatha dan Dome. Suara ini mengaku sebagai Sang Pencipta, Sang Penguasa, dan Sang Penghancur. Suara itu ternyata merupaan cahaya terakhir milik Tuhan. Dia meminta Khatha dan Dome untuk mencegah bulan meledak. Itu artinya, Khatha harus membunuh Chan.

Khatha marah pada Tuhan. Dome mencoba meyakinkan Khatha dengan mengatakan keinginannya untuk terus hidup bersama Khatha, June, Triphop, dan Bam. Khatha pun bersedia, lalu dia dikembalikan ke bumi. Dari cahaya terakhir milik Tuhan, terlihat siluet sosok Khatha.

Siluet itu mengatakan Khatha dan Dome pasti bisa melakukan tugas yang selama ini belum mampu diselesaikan. Sedangkan Dome dikembalikan ke dalam cermin. Dome menemukan tubuh Ton, dan mengambil alih tubuhnya. Sedangkan The One yang ada di dalam tubuh Ton berbalik terkurung di dalam cermin.

anitha

Ton yang asli menemukan June, kemudian menjelaskan apa yang terjadi. June berjanji melindungi Ton dari The One yang kemungkinan akan mengambil tubuhnya kembali. Di sisi lain, Anthika mencoba membunuh Chan. Namun dia gagal. Anthika bergegas meminum darah, dan menyerahkan jiwa murninya kepada abu Khatha.

Khatha pun terlahir kembali, sesuai dengan firman Tuhan yang diyakini Anthika selama ini. Bahwa Tuhan akan terlahir kembali dari abu yang diberi persembahan jiwa yang paling murni. Chan kaget melihat Khatha kembali hidup. Khatha mencoba membujuk Chan menghentikan dendamnya, tapi Chan enggak menggubris.

Hingga akhirnya, Khatha terpaksa menggunakan belati beracun yang dibawanya saat dihidupkan kembali. Belati itu menyayat pipi Chan, dan Chan pun tersungkur. Khatha memeluk tubuh Chan ketika itu. Chan melepas kutukannya dari tubuh Khatha, dan bulan merah pun pecah perlahan.

chan

June dan Ton sampai di gedung tertinggi. Menggunakan kekuatannya, Ton berusaha mengambil The Terrestrial Rock di museum. The Terrestrial Rock muncul di tangan Ton yang langsung diserap energinya oleh Ton. Kemudian dia menghentikan pecahan bulan merah agar enggak mencapai Bumi.

Enggak sendiri, banyak pihak dengan kekuatan super yang membantunya di tempat lain. Saat Bee hancur menjadi abu, Triphop menemukan sebuah harmonika dengan simbol tongkat iblis di dekat abu Bee. Triphop mengambil harmonika itu, menjalin perjanjian dengan iblis, dan menukar 'nyawa'nya dengan nyawa Bam.

bam

June dan Ton melakukan video call dengan Khatha. Tapi mereka lupa untuk menjauhkan cermin dari Ton. The One pun berpindah dari layar ponsel ke tubuh Ton. Khatha dan June kembali dibodohi oleh The One. Ton menyerang Khatha dan June. Ton bilang kalau dia sama seperti June, terlahir dari sebuah buku.

Tugasnya adalah menceritakan dari awal sampai akhir semua hal di alam semesta. Sedangkan di dalam Alkitab, The One adalah Kematian. Salah satu dari Empat Penunggang Kuda yang terdiri dari Wabah, Perang, Kelaparan, dan Kematian. Tugas mereka adalah mengakhiri tiap kehidupan di dunia.

Mereka bukan berasal dari Alkitab di Bumi, melainkan dari dunia lain. Saat Tuhan mereka mati, semuanya kehilangan keseimbangan. Termasuk Bumi yang Khatha, June, Triphop, dan Bam tempati. The One mencari Khatha untuk menjadikannya Tuhan yang baru karena Tuhan yang sebelumnya telah dia bunuh.

ton

The One menganggap takdir yang dibuat oleh Tuhan sebelumnya terlalu kejam. Dia ingin setiap manusia bisa memilih takdirnya sendiri. The One mengatakan meski sekeras apapun berusaha melawan takdir, semua akan kembali sesuai kehendak Tuhan.

Dome dipindahkan ke Desember 1941, berada di dunia yang punya dua bulan di langit. Dome menggunakan pakaian tentara, dan bertemu dengan Khatha yang menodongkan pistol ke arahnya. Khatha di tahun 1997, kehilangan Dome yang dipindahkan ke tahun 1820.

Khatha menolak permintaan The One untuk menjadi Tuhan yang baru. Khatha hanya ingin menjadi dirinya sendiri. The One memahami, lalu berpamitan kepada semuanya, namun dia meyakinkan semuanya kalau mereka akan bertemu lagi.

historical

June merawat tubuh Dome yang jiwanya belum dapat ditemukan. Tum melakukan perjalanan menemui Phone di dunia di mana bulan ada tiga di langit. Tum mencoba mengubah takdirnya, dan kematian Phone akhirnya bisa dicegah. Bam sudah sadar, namun kehilangan ingatannya, terutama tentang Triphop.

Khatha juga melakukan perjalanan untuk mencari Dome. Dia menggunakan The Payphone di mana Tum sudah menentukan koordinatnya. Triphop lah yang menjaga museum selama Khatha pergi.

Kepolisian berhasil menangkap anggota Kultus Keabadian yang tersisa. Boon berhasil lolos. Dan, berada di museum seolah-olah museum itu adalah miliknya. Dan, Midnight Museum pun tamat.

Plot Hole Sejak Awal Episode

Protes Sosial

Di episode pertama sewaktu Dome menghampiri paman pemilik kedai yang terluka, tiba-tiba saja adegan lompat ke Dome yang malah mengambil kartu nama di meja tempat tamu misterius (Khatha) duduk. Jadi seakan-akan Dome enggak melakukan apapun pada mantan bosnya.

Seharusnya diperlihatkan Dome membantu paman itu duduk kek, diobati kek, atau sekedar menelepon ambulans. Soalnya dengan adegan yang jumpy seperti ini, aksi Dome yang sebelumnya jadi enggak heroik lagi, malah jadinya percuma.

Lalu adegan pekerja wanita yang dirasuki arwah Pengantin Baju Merah. Sejak awal kemunculannya saja dia memang enggak diperkenalkan secara langsung oleh Triphop. Setelah dirasuki, Khatha dan Triphop enggak mengingat nama wanita ini, yang akhirnya memilih untuk dipanggil June.

Logikanya, kalau mereka lupa.. ini siapa ya nama pegawainya? Kenapa mereka enggak 'cek CV' pegawai untuk memastikan? Dan kenapa wanita itu bisa merasa sangat santai, "Oh, aku lupa ingatan dan kalian semua juga lupa siapa aku." dan dengan entengnya dia memilih nama baru dan selesai. Itu sangat aneh, bukan?

Menurut saya GMMTV sedang 'senang' memproduksi serial yang bikin mikir seperti Midnight Museum ini. Contohnya The Eclipse (2022) yang tayang pada tahun sebelum Midnight Museum. The Eclipse mendapatkan antusiasme yang besar sebenarnya dari penonton.

Tapi, eksekusi & inti ceritanya kurang matang, jadi ending-nya membuat banyak penonton kecewa. Padahal GMMTV (dan juga produsen serial Thai lainnya) memiliki banyak waktu sekitar 1-2 tahun untuk mematangkan cerita sebelum disuguhkan ke publik. Ini sedikit mengecewakan, dan saya memiliki kekhawatiran yang sama untuk Midnight Museum.

Protes Sosial atau Blooper?

Midnight Museum bam_

Di Episode 2 saat Triphop datang ke pabrik kosong, Bam, teman detektifnya itu ternyata datang seorang diri. Padahal sebelumnya Bam sudah meminta kepolisian setempat untuk membantu, bukan? Tapi, pada akhirnya Bam tiba di lokasi sendiri saja.

Mungkinkah memang jalan ceritanya dibuat serealistis mungkin, karena pihak kepolisian Thailand terkenal suka terlambat menangani kasus (karena harus melewati birokrasi yang panjang). Atau, mungkin karena jarak yang terlalu jauh?

Bam sendiri mengatakan, kalau perjalanan ke sana membutuhkan waktu 3 jam. Tapi, menurut saya, segala prosesnya terlalu lambat dan kaku. Mungkin akan lebih masuk akal kalau Bam lebih dulu pergi bersama Triphop. Atau, hal ini memang miss dipikirkan oleh screenwriter dan sutradara? Entahlah.

Meski ada hal ganjal, Episode 2 lumayan membuat penonton senyum-senyum karena ada momen romance saat Triphop mengelap saus disudut bibir Bam. Terlihat kalau Triphop dan Bam diam-diam saling menyukai meski mereka telah berteman lama.

Bright, the Scene Stealer

bright midnight museum_

Bright Vachirawit, sepertinya nama dan wajahnya sudah enggak asing lagi, ya? Apalagi di Indonesia, yang notabene banyak banget fans Bright-nya. Kabar baik buat kamu penggemar si ganteng B, karena dia jadi kameo di Episode 3. Dia berperan sebagai Moth.

Lewat perannya kali ini, Bright mendapatkan banyak pujian, loh. Di sini, Bright berakting sebagai psikopat, dan itu menunjukkan bakat aktingnya yang selama ini mungkin kurang diakui oleh beberapa pihak. Biasanya Bright sering berakting dalam drama romantis, sehingga mungkin orang melihatnya Bright cuma bisa sampai sana saja.

Tapi, ternyata Bright ini aktor versatile yang bisa piawai berakting menjadi orang enggak waras juga. Salut sama Bright, yang berani ambil peran berbeda dari yang biasanya dia lakukan!

Masih Tanda Tanya

MidnightMuseumEP6 d_

Masih misteri soal ibu pemilik apartemen yang Dome sewa (Episode 4). Darah apa yang dia bersihkan? Ada kejadian apa yang membuat darah itu berceceran di sana? Tetangga Dome juga mencurigakan. Di kamarnya banyak hal-hal yang berbau mistis, dia juga terlihat merpal mantra. Apa mereka punya kaitan dengan misteri musem Khatha?

Sampai saat episode ini, baru dua artefak curian yang berhasil kembali ke museum: Belati dan Ngengat. Apa tiap episodenya akan menjadi perjalanan mencari artefak-artefak lain, seperti Harry Potter yang mencari horcrux?

Setiap episode juga menampilkan karakter-karakter baru, dan sisipan cerita lain juga dari kisah inti (museum, Khatha, dan Dome). Jadinya akan sangat membingungkan bagi orang-orang yang hanya membaca sinopsis tanpa menontonnya langsung.

Jib juga masih menjadi misteri. Berbeda dari teman-temannya yang sudah berubah menjadi 'hewan-hewan beracun' karena kutukan Belati, hanya Jib yang diperlihatkan berhasil kabur. Kalau dia berubah jadi hewan juga, seharusnya diperlihatkan saja, bukan? Apakah penundaan perubahan tubuh Jib menandakan sesuatu?

Obsesi yang Terjawab

triphob

Kenapa Khatha sangat peduli kepada Dome? Di episode 5, semuanya terjawab. Karena, ternyata Dome mirip dengan adiknya Khatha. Akhirnya kita bisa tahu obsesi Khatha terhadap Dome, ya. Bahkan Khatha bersedia membeli gelang berkat seharga US $3,000 miliar, demi Dome.

Permata gelang itu terbuat dari garam murni yang konon bisa menangkal dan menyembuhkan dari pengaruh jahat, gelang yang dibutuhkan untuk menyembuhkan Dome supaya terbebas dari pengaruh 'The Terrestrial Rock'. Meski Khatha harus melepas Dome untuk keluar dari dunianya supaya Dome enggak masuk dalam hal berbahaya lagi.

Perpisahan mereka terasa sedihnya. Meski baru beberapa bulan mereka bersama, kedekatan layaknya keluarga enggak bisa dihirau dikan. Meski begitu, June berjanji pada Dome akan sering mengunjunginya.

Apakah nantinya Dome bisa menemukan museum itu kembali? Kita lihat di episode-episode selanjutnya. Karena kita juga belum diberi tahu tentang asal usul Dome, misinya, dan bagaimana kondisi Dome yang asli.

Nanon Panen Pujian

nanon view

Sama seperti Bright yang muncul di Episode 3: Moths of Memory, Nanon juga mendapatkan pujian dari berbagai pihak setelah muncul di Episode 6: The Mannequin. Karakter yang Bright dan Nanon perankan juga kurang lebih sama, yaitu psikopat.

Ini bukan pertama kalinya Nanon bermain di proyek dark, tapi kali pertama Nanon bermain sebagai orang tanpa hati nurani dan pembunuh berdarah dingin. Bahkan ada dinamika akting yang dipertontonkan Nanon. Mulai dari putus asa, jatuh cinta, hingga sadis, dia tunjukkan semuanya hanya dalam satu episode.

Nanon memang dikenal memiliki bakat akting yang baik, jadi fans-nya enggak terkejut melihat performanya yang luar biasa di Midnight Museum, walau hanya muncul di satu segmen saja. Oh, ya, di sini Nanon dipasangkan dengan View. Couple on screen dadakan ini mendapat antusiasme yang cukup besar dari penonton, loh!

Nanon dan View baru dipasangkan di serial ini, bahkan mereka enggak memiliki kisah yang indah, tapi banyak yang mengakui betapa naturalnya akting keduanya sebagai pasangan kekasih. Kamu setuju enggak, nih, kalau misalnya suatu saat nanti Nanon dan View bakal dipasangkan lagi di proyek selanjutnya?

Enggak cuma di satu episode saja, ternyata Nanon 'bangkit dari kubur'. Dia masih muncul di Episode ke tujuh, sehingga kemungkinan besar dia masih akan muncul di episode-episode selanjutnya juga.

Time Loop Bikin Mikir

MidnightMuseumEP7 a_

Setelah Episode 7, akhirnya penonton tahu kalau pria yang mirip Dome yang Khatha selalu cari adalah Chan. Dan, Chan ternyata bukan adik kandungnya, melainkan 'adik-adikan' saja.

Fakta baru juga, Khatha ternyata telah hidup sejak tahun 1820. Dia hidup abadi karena dikutuk Chan. Tapi, sampai saat ini penonton belum tahu alasan Khatha bisa memiliki museum dengan koleksi artefak terkutuk dan sangat terobsesi dengan menambah koleksi artefaknya.

Dan, episode ini, penonton juga belum bisa tahu siapa Dome sebenarnya. Kenapa dia begitu diincar oleh Anthika dan Pria Berjubah? Misi apa yang Dome harus laksanakan? Lalu apa tujuan Khatha sebenarnya?

Mal-wardrobe, atau Teori?

dome chan

Di Episode 7 saat Dome a.k.a Chan ditemukan di atas perahu, dia menggunakan topi yang terlalu modern, seperti yang kita gunakan di masa sekarang. Padahal dia enggak diceritakan datang dari masa depan, loh. Saya pikir ketika melihat teaser episode tersebut, Dome datang dari masa sekarang ke masa lalu. Ternyata bukan begitu.

Sandal yang digunakan Khatha dan Chan juga terlihat terlalu modern untuk tahun yang diceritakan, yakni tahun 1820. Kemungkinan besar belum ada sandal jenis itu pada masanya. Seharusnya bisa lebih baik lagi kalau wardrobe disesuaikan dengan kondisi pada tahun 1820. Misalnya mereka nyeker tanpa alas kaki?

Lalu, penataan rambut Khatha dan Boon yang terlihat rapi dengan gel atau wax rambut. Sebaiknya, disesuaikan juga supaya lebih terasa feel zaman dulunya. Memang untuk urusan style dan wardrobe menurut saya Midnight Museum memang masih banyak kekurangan. Bagaimana menurut kalian?

Siapakah Dome?

tay dome

Kita semua setuju Dome adalah karakter paling memusingkan di serial ini, kan? Dome diceritakan memiliki kekuatan istimewa, karena ternyata dia di kirim ke bumi dengan sebuah misi. Dan sepertinya Dome diciptakan untuk mencegah kehancuran dunia akibat Kultus Keabadian.

Setiap artefak di Zona 16 mempunyai kekuatan untuk membangkitkan hasrat terdalam manusia. Setiap artefak memiliki kisahnya sendiri. Tapi, semua artefak di sana seolah terhubung dengan Dome. Midnight Museum hampir tamat, tapi sampai Episode 8, karakter Dome pun masih jadi misteri.

Dome, Chan, dan The One. Ketiga karakter itu diperankan oleh Gun Atthaphan seorang. Sampai Episode 9, kita baru mengetahui kalau Dome mirip dengan Chan dan The One. Chan adalah Sang Penyihir. The One kemungkinan Sang Iblis, karena selama kemunculannya hanya menciptakan kekacauan.

Kemungkinan misi yang Dome harus kerjakan yaitu mencegah kehancuran dunia. Jadi, apakah Dome adalah Tuhan?

Antara Chan, The One, dan Dome, ketiganya memiliki 'wajah' yang sama. Chan pada tahun 1820 ditemukan Khatha yang kakinya pincang. Ternyata saat itu, Chan berasal dari tahun 1997. Makanya saat ditemukan, Chan menggunakan pakaian dan topi modern.

The One muncul karena ingin menghancurkan dunia yang dibuat oleh Tuhannya yang telah dia bunuh. Hanya karena dia ingin dirinya sendiri dan seluruh manusia bisa memilih jalannya sendiri tanpa terikat dengan takdir yang telah Tuhan siapkan.

Dome dikirim Tuhan untuk menghentikan Chan meledakkan bulan. Misinya berhasil, namun Dome masih belum kembali ke tubuhnya. Memusingkan? Ya, cukup membuat bingung, tapi seru juga. Apakah ada kemungkinan untuk melanjutkan Midnight Museum Season 2 agar pertanyaan ini terjawab?

Chemistry Tor dan Gun, Bintang Top Thailand

Midnight Museum (2032)_

Tor Thanapob dan Gun Atthaphan, keduanya merupakan A list actors di negaranya. Jadi, tentu saja bakat akting mereka enggak perlu dipertanyakan lagi. Tapi, untuk soal chemistry, terkadang aktor/aktris enggak mendapatkannya dengan lawan mainnya, walaupun mereka berbakat dalam soal akting.

Nah, kalau Tor dan Gun, mereka bukan hanya piawai berakting, tapi juga berhasil membangun koneksi yang kuat antara karakter yang mereka perankan: Khatha dan Dome. Sampai penonton itu kadang bingung, ini serial supernatural apa BL, soalnya kalau melihat Khatha dan Dome kelihatan seperti couple.

Serial Filsafat & Teologi

khtatha

Disimpulkan dari ending Midnight Museum bahwa Khatha menjadi Tuhan yang baru. Anthika terobsesi dengan Dome karena Boon menjejali dirinya dengan Alkitab ciptaannya. Wajah Dome sama persis dengan wajah Tuhan di dalam Alkitab.

Firman Tuhan melalui Nabi-Nya mengatakan kalau Tuhan akan terlahir kembali dari abu jika diberi persembahan jiwa yang paling murni. Anthika pun mencoba buktikan dengan membangkitkan Tuhan pada diri Dome. Namun ternyata gagal. Pada akhirnya, Anthika menjadi tahu kalau Tuhan yang dia tunggu adalah Khatha.

Khatha ditakdirkan menjadi Tuhan yang baru, tapi dia memilih jalannya sendiri. Meski bebannya masih berat karena harus menemukan Dome, dia enggak mau jalan hidupnya diatur oleh Tuhan yang terdahulu.

Konsep cerita seperti ini berhubungan erat dengan filsafat dan teologi. Jika kamu menghubungkannya dengan religi tentunya enggak akan nyambung, ya! (Dan sebaiknya jangan dihubung-hubungkan). Cerita ini cukup dinikmati saja, bukan untuk diresapi.

Hint untuk Season 2?

tay

Ending yang menggantung dan jutaan pertanyaan bersisa meyakinkan penonton kalau Midnight Museum akan memiliki kelanjutan ceritanya di musim kedua. Tapi, hal ini belum dikonfirmasi oleh pihak GMMTV, walau Midnight Museum sudah beberapa minggu tamat. Jadi, kita tunggu saja kabar baiknya, ya!

Selesai sudah sinopsis per episode dan juga ulasan lakorn Midnight Museum. Konsep dan inti ceritanya sangat berbeda, jadinya menarik untuk ditonton. Sayang, kualitas CGI-nya terkadang bagus, terkadang kurang. Pengambilan gambarnya juga lebih banyak menggunakan eye angle, jadinya mirip dengan sinetron, atau drama seri di Indonesia.

Sepanjang serial, set lokasinya lebih banyak di dalam ruangan. Meski ada beberapa bagian yang memperlihatkan area tempat tinggal, gang, pertokoan, dan jalan raya yang tampak biasa saja. Jadinya kurang 'wah'. Sayangnya lagi, museum sebagai tempat krusial dan menjadi judul cerita ini pun tampak terlalu lengang.

Enggak seperti museum yang berisi benda-benda keramat, yang dijaga ketat, yang mewah, gitu loh. Meski terfokus pada Zona 16, sebaiknya ruangan lain pun diisi artefak atau benda-benda yang pantas berada di museum. Bahkan lobi utamanya terlihat sangat kosong.

Apakah anggarannya terlalu banyak untuk wardrobe? Padahal wardrobe dan makeup di serial ini pun enggak bagus-bagus amat. Untunglah serial ini 'diselamatkan' oleh aktor & aktrisnya. Setiap pemain berakting dengan maksimal. Tapi, enggak diiringi perkembangan karakter yang menarik. Da

Dari keseluruhan episode, hanya episode yang ada Bright-nya lah yang mendapatkan rating tinggi. Sepertinya, banyak penonton yang melihat demi melihat Bright saja. Itu menandakan kalau cerita dan eksekusi Midnight Museum masih jauh dari kata oke, karena masih memerlukan dongkrakkan dari artis tertentu.

Garis keterikatan setiap episode dengan alur cerita ada yang kurang. Jadi secara garis besar, untuk alur cerita yang padat dengan 10 episode itu enggak maksimal. Bahkan episode terakhir dieksekusi seperti terburu-buru karena dikejar durasi.

Akhir yang menggantung, biasanya sebagai penanda kalau suatu karya akan berlanjut ke season selanjutnya. Apakah nanti akan ada Midnight Museum 2? Semoga saja, ya! Apa pendapat kamu tentang Midnight Museum the Series?

cross linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram