showpoiler-logo

Review Meg 2: The Trench, Kejutan Manis dari 3 Megalodon!

Ditulis oleh Gerryaldo
Meg 2: The Trench
2
/5
showpoiler-logo
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Di tahun 2018 silam, rumah produksi Gravity Pictures mengangkat kisah klasik tentang serangan hiu. Mereka menghadirkan film dengan genre thriller-survival yang melibatkan seekor ikan purba megalodon yang seharusnya sudah punah di akhir masa Pliosen atau sekitar 3,6 juta tahun yang lalu saat bumi masuk fase es.

Film ini dianggap sangat menarik karena para penggemar film akan merasakan Jurassic Park versi di dalam samudera. Mulai dari kengerian, ketegangan dan segala hal yang bisa menarik nafas panjang tersedia di dalam film yang diadaptasi dari buku novel series berjudul Meg karya Steve Alten ini.

Baca Juga: Sinopsis & Review The Meg, Kembalinya Sang Megalodon

Tampaknya, tangan dingin dari sutradara Jon Turteltaub berhasil memvisualisasikan karya Steve menjadi sebuah film dengan keuntungan total sebanyak $ 530,2 juta dari seluruh penayangannya di banyak belahan dunia. Berangkat dari kesuksesan tersebut, film ini pun dibuat sekuelnya berjudul Meg 2: The Trench.

Namun apakah film sekuel ini sebagus dan semenarik film pertamanya? Pertanyaan ini muncul karena bak sebuah kutukan, historinya, film sekuel akan selalu flop dari film awal. Belum lagi, rumah produksi, sutradara yang mengangkat kisah megalodon pertama, dan beberapa pemain utamanya berubah.

Megalodon dan Penggambarannya di Hollywood

Meg 2_Poster (Copy)

Seperti yang sudah kita semua tahu, film Meg menyajikan Megalodon sebagai bintang utamanya. Meski film sejenis ini sudah banyak berkeliaran di pasar film, namun saya rasa baru kali ini film tentang monster itu diangkat. Dalam cerita, Megalodon hidup di perairan laut dalam dan tidak membahayakan manusia.

Wilayah di mana Megalodon berada tertutup oleh layer yang dikenal dengan termoklin hidrogen sulfida, sehingga Megalodon tidak bisa melewatinya. Meski pada kenyataannya, hiu ini tidak tinggal di perairan dalam, melainkan di atas zona gelap. Well, saya pikir tim produksi lupa soal ini.

Meski banyak informasi yang tidak terlalu akurat, Hollywood mampu membangkitkan hewan purba ini dengan sangat baik. Memberikan informasi tentang bagaimana monster laut itu menjadi puncak rantai makanan dari semua makhluk bumi; dan seberapa agresif juga ganas. Tepuk tangan untuk para kreator yang terlibat dalam film ini.

Jason Statham Kembali Gelut

Meg 2_Jason Statham (Copy)

Dalam cerita, Jason Statham masih memerankan tokoh Jason Taylor yang entah bagaimana susah sekali mati. Rekan-rekannya tewas dalam hitungan detik ketika bersinggungan langsung dengan Megalodon.

Jason diceritakan bergabung dalam institusi kelautan yang dimiliki oleh keluarga Zhang. Untuk kalian yang belum tahu, dalam film pertama, Institut Kelautan Zhang lah yang membuat Megalodon keluar dari kediamannya, dan Jason membantu mereka melumat Megalodon.

Susah payah dilakukan, salah satu member keluarga Zhang, yakni Jiuming Zhang (Wu Jing), malah memelihara seekor Megalodon untuk diteliti.

Berangkat dari masalah ini, saya yakin kalau kalian punya pemikiran, ‘pasti masalah berawal dari penelitian itu’. Apabila kalian punya pemikiran sesederhana itu, kalian salah besar. Ada hal lain yang bikin pening Jason dan kawan-kawannya. Hal ini bermula saat Jason dan Jiuming melakukan ekspedisi laut dalam.

Naas, sebelum ekspedisi itu dilakukan, Megalodon peliharaan Jiuming kabur dari penangkaran dan mengejar kapal submarine milik para ilmuwan. Berusaha menghindar, kapal submarine pun menembus batas termoklin. Mengira sudah bebas dari kejaran monster laut itu, mereka malah masuk ke dalam kandang mereka.

Seperti biasa, kejar-kejaran pun terjadi. Ditambah ledakan kanan-kiri dari pelaku tambang bawah laut ilegal yang membuat semuanya jadi makin kacau. Mereka kembali mencoba naik ke permukaan, namun batas termoklin terbuka akibat ledakan sehingga terpecah dan membuat celah untuk Megalodon lain keluar.

Plot yang Melebar

Meg 2_Plot (Copy)

Jujur, 30 menit pertama, basa-basi dalam film tentang institusi dan rencana ekspedisi membuat saya sudah mulai bosan.

Tidak ada rasa fun selama menonton, Jason Statham pun seperti kurang memiliki gairah memerankan tokoh Jason. Meski demikian, harapan saya besar terhadap film yang lumayan ditunggu selama 4 tahun ini.

Namun semakin lama, jalan ceritanya mulai jadi ke mana-mana. Alih-alih merasakan kengerian Megalodon, jalan cerita jadi berpilin ke makhluk purba lain. Gurita raksasa dan makhluk purba amfibi yang membuat fokus terpecah. Ditambah lagi semua jadi terbeban untuk menyelamatkan keponakan Jiuming, Meiying (Sophia Cai).

90 menit terakhir akhirnya film ini mulai bisa dinikmati, di mana ada 3 Megalodon, 1 gurita purba raksasa, sepertinya Kraken, dan makhluk amfibi bergigi tajam memasuki wilayah laut dangkal dan sebuah resor bernama Fun Island berada. Para makhluk mengerikan itu bak rebutan ke meja All You Can Eat untuk mulai mengunyah manusia.

Kekecewaan kembali hadir,di saat saya mulai menikmati jalan cerita. Pengambilan gambarnya malah terasa receh, bayangkan saja, kita diberi p.o.v. di dalam mulut Megalodon dan melihat belasan manusia masuk dengan mudah tanpa perlawanan. Belum lagi Jason yang terlihat maksa saat melawan Meg pakai jetski dan harpun.

Akhir yang Hambar

Meg 2_Ending (Copy)

Begitu masuk babak akhir, dan kita sudah pasti tahu siapa saja yang selamat, tidak ada rasa ingin tepuk tangan atau sekedar bilang ‘wow’ dari mulut saya pribadi. Saya tidak menemukan adanya feel seram khususnya saat Jason bertarung melawan Megalodon. Apakah mungkin sang sutradara, Ben Wheatley, kehabisan ide?

Rasanya sangat datar. Ditambah dengan adegan di mana para penyintas berkumpul dan bergabung bersama beberapa turis untuk minum cocktail dan whisky, sebagai keberhasilan melawan Megalodon. Dear Ben, I know you’re a great director, but this movie is seriously third-rate. 2 bintang dari Showpoiler.

cross linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram