showpoiler-logo

Review & Sinopsis Manifest S4 - Part 2, Hari Penghakiman pun Tiba

Ditulis oleh Listiorini
Manifest S4 Part 2
3
/5
showpoiler-logo
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Keluarga Stone semakin terpuruk. Mereka masih membenci Angelina yang sudah menghancurkan keluarga Stone berkeping-keping, apalagi sejak insiden terakhir dimana Angelina menculik Eden dan membunuh istri Ben Stone.

Mereka semua mengira bahwa Angelina sudah tewas akibat ledakan dari batu Omega Safir yang dahsyat itu. Namun nyatanya, kisah mereka masih berlanjut. Beruntunglah sekarang semua penumpang pesawat 828 menemukan solusi atas semua bencana dan keganjilan yang hadir.

It's all connected!

Baca Juga: Review Manifest Season 4 Part 1

Sinopsis

sinopsis manifest s4_

"Aku memilih untuk bersama ayah. Kami sudah terpisah 5 tahun sebelumnya, sekarang aku terpisah hampir satu tahun." Mata Olivia begitu sayu dan memelas, memohon pada Vence untuk membiarkan dirinya dan Eden tetap tinggal di Pusat Penahanan bersama Ben Stone.

Melihat ekspresi Olivia yang begitu layu membuat vence terenyuh dan tak bisa berbuat apa-apa selain menghormati pilihan Olvia.

"Tolong katakan juga pada Cal, aku minta maaf." Vence mengangguk sesaat setelah mendengar permintaan Olivia tadi. Kemudian, Vence pun meninggalkan Pusat Penahanan. Dan, resmi, kini Pusat Penahanan ditutup secara permanen.

Para penumpang pesawat 828 dikurung di dalam sana. Semua masyarakat membenci dan menyalahkan mereka atas kejadian demi kejadian yang hadir, terutama munculnya gunung merapi di tengah kota. Gunung tersebut diramal sebagai sumber yang akan membuat dunia kiamat.

Dan, semua itu muncul setelah penumpang pesawat 828 selamat dari kecelakaan maut. Apakah ini semua masuk akal? Tidak ada yang masuk akal. Semuanya memang ditakdirkan seperti ini, dan tugas penumpang 828 harus menghentikan semua itu lewat "calling".

Namun sayangnya, para penumpang kehilangan kemampuan "calling" sejak Ben menyuntikan serum ke Angelina sehingga sekarang yang bisa melakukan "calling" hanyalah Cal seorang. Beruntung Cal adalah orang terpilih dan memiliki batu Omega Safir, jadi dia mampu menyelami semua "calling" dari setiap penumpang.

Baca Juga: Sinopsis & Review Manifest S3, yang Tersisa Terancam Binasa

Satu per satu "calling" diselesaikan bersama, bahu-membahu untuk mencegah kiamat terjadi. Sialnya, semakin sering Cal menggunakan kemampuannya maka kemampuannya itu semakin melemah, dan akhirnya pun menghilang. Padahal, ini adalah satu-satunya cara mereka untuk menghentikan kiamat.

Lalu, apa lagi yang harus mereka lakukan? Di tengah keputusasaan dan ketakutan para penumpang pesawat 828, tiba-tiba Olivia menyadari sesuatu. Ada tiga totem yang menggiring mereka semua ke satu tempat, yaitu tempat pertama kali saat lahar muncul dari bawah tanah.

Tanpa pikir panjang, Ben dan Mick langsung menyambangi tempat itu. Mereka ditemani oleh Olivia, Cal, Eden, Drea, Jared, TJ, dan Saanvi mencari tahu lebih dalam tentang retakan yang diakibatkan oleh lahar.

Saat sampai di sana, tiba-tiba batu Omega Safir yang ada di tangan Cal mengeluarkan cahaya biru yang begitu terang hingga membuat mata menyipit. Setelahnya, Cal menghilang bak ditelan oleh cahaya tadi. Ben sebenarnya tidak rela melihat anak laki-lakinya menghilang begitu saja, namun semua itu harus dilakukan demi keselamatan semua umat manusia.

Tak lama dari kejadian Cal, tiba-tiba semua penumpang pesawat 828 datang ke tempat mereka. Tidak ada yang tahu alasan mereka untuk mendatangi tempat ini. Mereka hanya mengikuti insting untuk mendatangi cahaya biru yang dibuat oleh Cal tadi.

Setelah semuanya berkumpul, tiba-tiba pesawat 828 yang menunggangngi penumpang tahun 2013 silam, muncul dari dalam lahar! Mereka semua bingung dengan kejadian ini. Namun, Ben dan Mick yakin bahwa mereka semua harus naik ke dalam pesawat.

Beruntunglah semua penumpang pesawat 828 percaya dengan Ben dan Mick, akhirnya mereka pun masuk ke pesawat itu. Namun saat Ben dan Mick mau naik pesawat, Angelina muncul dengan ke tujuh penumpang lainnya.

Angelina dan pengikutnya itu ingin pesawat 828 hanya untuk mereka saja. Angelina bahkan mengancam akan menembak Ben dan Mick jika tidak segera menurunkan penumpang lainnya dari pesawat. Tapi, tembakannya meleset dan Angelina terjatuh karena gempa bertubi-tubi yang datang .

Akhirnya, Ben memutuskan untuk menyelamatkan Angelina dan 7 pengikutnya untuk masuk ke pesawat. Dan, mulailah hari penghakiman. Di dalam pesawat ini Ilahi akan menghancurleburkan semua orang yang memiliki kesalahan.

Contohnya Saanvi, ia hampir dihancurkan karena sebelumnya pernah membunuh demi kepentingan pribadi. Namun, karena dia mengakui kesalahannya dan menyesali perbuatannya, akhirnya ia pun selamat dari hari penghakiman.

Dan, yang paling parah dihancurkan adalah Angelina. Ia terlalu banyak membawa petaka bagi dirinya dan orang lain. Bahkan, sampai akhir pun dia tidak mau mengakui kesalahannya, masih percaya bahwa dia adalah utusan Tuhan sebagai malaikat pembawa keselamatan. Akhirnya, ia pun lebur menjadi abu.

Setelah melewati penghakiman ini, pesawat pun mulai terbang dengan tenang. Para penumpang tidak tahu mau dibawa kemana oleh pesawat ini. Hingga akhirnya, pesawat itu berhenti. Dan saat pintunya dibuka, muncul cahaya yang sangat terang menyilaukan. Ada apa di balik pintu itu?

Alur dan Plot yang Lebih Teratur

Alur dan Plot yang Lebih Teratur_

Dibandingkan dengan musim-musim sebelumnya, terutama di musim kedua dan ketiga, alur dan plot di musim ke empat ini lebih teratur dan jelas. Benang merah yang disajikan lebih terarah, dan penonton bisa lebih mudah untuk memahami permasalahan utama.

Meski begitu, di beberapa episode part 2 ini masih banyak permasalahan yang memutar di situ-situ saja. Contohnya, calling tentang bapak yang mencari anaknya, atau calling tentang menyelamatkan orang dari penembakan. Sebenarnya kedua hal seperti tadi tidak terlalu penting banget, namun cukup menguatkan inti ceritanya.

Untungnya, setiap calling yang hadir di part 2 ini banyak terkoneksi dengan permasalahan inti, jadi kita bakal paham maksud dari: "it's all connected." karena semuanya benar-benar terhubung satu sama lain.

Poin plusnya lagi, plotnya tidak bertele-tele. Bahkan, setiap episode bisa diselesaikan dengan cepat. Pemotongan ending di setiap akhir episodenya pun terasa lebih smooth dan cukup bikin penasaran sehingga maraton Manifest S4 part 2 akan terasa lebih menyenangkan dan tidak melelahkan.

Bukan Sci-Fic, tapi Supernatural

Bukan Sci-Fic, tapi Supernatural_

Untuk yang pertama kali nonton Manifest, mungkin akan menganggapnya sebagai sebuah series sci-fic. Pasalnya, di musim pertama, Manifest ini selalu memberikan penjelasan ilmiah yang didukung dengan peralatan pemerintah dengan teknologi canggih dan modern. Jadi, wajar jika kita sebagai penonton mengharapkan sisi sains di seriesnya.

Namun, mulai masuk musim kedua, Manifest seperti kehilangan arah dan mulai condong dengan hal-hal supernatural yang mistis. Awalnya, aku pun bingung dan sedikit kecewa dengan hal ini. Setelah menonton lebih lanjut hingga Season 4 part 2 ini, akhirnya aku bisa menyimpulkan bahwa Manifest adalah series supernatural.

Sisi supernaturalnya sangat terasa di musim keempat, apalagi di part 2 ini. Kita bakal melihat gunung merapi yang tiba-tiba muncul dari bawah tanah, melihat pesawat keluar dari lahar, dan bahkan ada sosok seperti malaikat pencabut nyawa di series ini semakin membuatnya terasa supernatural.

Semua kemunculan hal-hal di luar logika seperti tadi justru bagus karena memperjelas benang merah dan arah ceritanya.

Sinematografi yang Biasa Saja

Sinematografi yang Biasa Saja_

Tidak banyak hal spesial yang ditawarkan dari sinematografi Manifest di musim ini. Sama seperti sebelumnya, semua terasa biasa saja, dan bukan sesuatu yang spesial. Namun, tidak spesial bukan berarti jelek, ya, hanya saja tidak memorable.

CGI yang diperlihatkan di sini terasa biasa saja. Bukan jelek, hanya saja penonton masih bisa merasakan bahwa itu hanyalah efek, terutama saat memperlihatkan background 'cahaya ilahi' saat pintu pesawat dibuka. Terasa banget bahwa itu hanyalah sebuah editan.

Tapi, hal tersebut tidak mengganggu keseruan cerita karena hanya muncul beberapa detik saja. Jadi, CGI yang kurang mulus seperti ini masih bisa dimaafkan.

Penggambaran 7 Deadly Sins

Penggambaran 7 Deadly Sins_

Kalian pernah dengar "7 deadly sins"? Sedikit informasi, tujuh dosa besar, yang juga dikenal sebagai "Seven Deadly Sins" dalam bahasa Inggris, adalah serangkaian konsep moral yang berasal dari tradisi Kristen. Ini meliputi kesombongan, keserakahan, nafsu, kemarahan, kemalasan, iri hati, dan kerakusan.

Setiap dosa besar mewakili bentuk dosa yang melanggar hubungan manusia dengan Tuhan dan sesama manusia. Kesombongan adalah pengangkatan diri yang berlebihan, sedangkan keserakahan adalah keinginan berlebihan akan kekayaan.

Nafsu merujuk pada ketidakmampuan mengendalikan keinginan duniawi, sementara kemarahan melibatkan emosi amarah yang tidak terkendali.

Kemalasan adalah kurangnya motivasi dan kerja keras, sedangkan iri hati melibatkan keinginan tidak sehat akan keberhasilan orang lain. Terakhir, kerakusan melibatkan keinginan berlebihan akan segala hal yang melibatkan duniawi.

Semua dosa mematikan yang disebutkan tadi dilakukan oleh para penumpang pesawat 828, utamanya adalah Angelina. Dia adalah tokoh antagonis di Manifest yang memperlihatkan setiap 7 dosa mematikan. Bahkan, semua itu diperkuat dengan pengikutnya yang berjumlah 7 orang.

Uniknya lagi, semua penumpang di pesawat 828 yang musnah menjadi abu adalah penumpang yang melakukan salah satu atau beberapa dari tujuh dosa mematikan. Jadi, series ini seperti membawa pesan tentang moralitas manusia dan mengingatkan penonton dengan adanya konsep Ketuhanan. Cukup deep, ya?

Overall, aku cukup puas dengan musim penutup Manifest ini, meski ending-nya tidak sesuai dengan yang aku pikirkan. Sedikit spoiler, semuanya berakhir dengan bahagia. Yang jahat mendapatkan ganjarannya, dan yang baik bisa mendapatkan kebahagiaan yang memang layak untuk mereka dapatkan.

Untuk yang belum nonton dari musim pertama, sebaiknya tonton dulu dari awal, ya karena semuanya sangat terhubung. Namun, di musim kedua dan ketiga memang agak sedikit membosankan dan melelahkan. Jadi, kapan kalian akan menjadwalkan untuk nonton Manifest?

Kategori:
cross linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram