Sinopsis & Review Magic Of Zero, Miniseries GMMTV x Oishii

GMMTV stans pasti sudah tahu tentang Magic of Zero, kan? Itu loh.. Miniseries hasil kolaborasi antara GMM dengan perusahaan minuman Oishii. Menggaet enam aktor dan aktris GMM yang lagi naik daun, serial pendek ini memiliki genre fantasi-romansa.

Miniseries ini merupakan antologi yang ceritanya dibagi menjadi tiga. Ada Zero Photography, Zero in the Moonlight, dan Zero Supporter. Penasaran sama cerita dan ulasan masing-masing sub cerita? Showpoiler bakal membahas semuanya di sini!

Sinopsis

• Magic of Zero: Zero Photography

Cerita dimulai dengan Pa (Love Pattranite Limpatiyakorn) yang mengeluh enggak mau difoto lagi oleh pacar fotografernya, Ink (Milk Pansa Vosbein). Pa merasa sekarang dia enggak cantik lagi karena semakin gendut. Padahal Ink enggak merasa Pa jadi gendut maupun jelek, tapi pacarnya itu enggak mau mendengarkan.

Eits, sebelum melanjutkan, apakah kamu familiar dengan karakter di atas? Ya, InkPa! Mereka adalah second couple dari serial Bad Buddy!

Di rumah, Ink dan Pa melihat-lihat foto lama dan menemukan jepretan Ink beberapa tahun silam. Rupanya itu adalah foto Pa yang Ink ambil diam-diam sewaktu SMA. Ink mengaku pada Pa, kalau Pa adalah muse sekaligus penyelamat dirinya dari kemerosotan.

Pasalnya, Ink sedang buntu-buntunya saat itu, harus memotret apa. Untung ada Pa, gadis cantik yang mengobrol dengan kucing sekolah dengan imutnya. Walau enggak Pa sadari, dia telah menjadi sumber semangat Ink sejak dulu.

Setelah mendengarkan cerita kekasihnya, akhirnya Pa mau jadi model Ink lagi dalam kontes dari brand minuman Oishi. Tema fotonya adalah 0%, sesuai produk baru mereka: Oishi Honey Lemon 0% Sugar. Pa pun mendapatkan ide dari fotonya semasa SMA.

"Bagaimana kalau kita kembali ke sekolah, karena kala itu merupakan titik nol di mana phi memulai karir fotografi!", ujar Pa. Ink menyukai ide Pa, dan keesokan harinya mereka tiba di sekolah mereka. Pa menggunakan seragam SMA-nya dulu, dandanan rambut dan kacamatanya juga dibuat seperti jaman baheula.

Ketika sedang asik berfoto, tiba-tiba ada sepeda yang menabrak Pa, dan dia pun pingsan. Anehnya, Pa terbangun di masa lalu, ketika dia masih jadi murid di SMA tersebut! Rupanya dia kembali ke masa di mana Ink belum mengenalnya. Pa takut kalau terjadi perubahan saat dia ada di sana, maka masa depan pun akan ikut berubah.

Makanya, Pa berusaha keras agar Ink menotisnya, tapi itu malah membuat Ink agak ilfeel pada adik kelasnya tersebut. Like, ini anak caper banget, sih.. Mungkin itu yang ada di benak Ink. Pa enggak menyerah. Dia mencari cara agar Ink-nya di masa lalu mau mengobrol dengannya. Pa membahas tentang fotografi.

Benar saja, Ink mulai tertarik mengobrol dengan Pa. Tapi, kemudian Pa memaksa agar Ink mengambil fotonya. Karena, kalau enggak begitu, maka cerita mereka di masa depan mungkin enggak akan ada juga. Namun, Pa enggak mau memotret sesuatu yang enggak dia sukai dan pergi meninggalkan Pa tanpa memotretnya.

Pa frustasi dan sedih. Akhirnya dia mengaku kalau dia datang dari masa depan. Tentu saja Ink enggak percaya. Tapi, dia tetap mengambil foto Pa satu kali hanya agar anak itu enggak mengganggunya lagi. Pasrah, Pa akhirnya berjalan-jalan sendirian di taman belakang sekolah. Di sana dia bertemu si kucing sekolah yang famous banget.

Kucing itu terjebak di atas pohon, enggak bisa turun. Pa pun memanjat pohon untuk menolong si kucing. Tepat saat itu, Ink melihat kebaikan Pa dan merasa terinspirasi. Dia pun memotret Pa dengan sukarela sekarang, tanpa paksaan lagi. Sayang, segera setelah itu Pa terjatuh dari pohon dan pingsan.

Namun, Pa terbangun di masa depan! Dia merasa sangat lega karena melihat Ink yang telah dewasa di hadapannya, bukan Ink versi SMA lagi. Lalu dia cerita tadi saat pingsan dia pergi ke masa lalu. Ink antara percaya enggak percaya, tapi dia tetap meyakinkan Pa kalau dia cinta Pa sejak dulu dan akan terus melakukannya di masa depan.

Mereka pun melanjutkan sesi foto untuk kontes Oishi lagi. Kini Pa lebih semangat dan punya banyak ide. Begitu pula Ink yang mengarahkan gaya Pa dengan unik. Dia juga beberapa kali masuk frame. Tamat!

• Magic of Zero: Zero in the Moonlight

Berbeda dari dua sub judul lainnya, Magic of Zero yang satu ini bukan bagian dari cerita manapun juga.

Mengisahkan Maki (Tu Tontawan Tantivejakul), seorang junior graphic designer yang fobia O.. Ya, apapun yang berbentuk lingkaran, Maki sangat menolak untuk melihatnya. Jujur itu sangat mengganggu performanya dalam bekerja, juga dalam bersosialisasi dengan beberapa orang. Seperti dengan Fong (Dew Jirawat Sutivanichsak), seniornya di kantor.

Fong menggunakan kacamata dengan frame bundar. Itu membuat Maki enggak bisa menatap mata Fong ketika berbicara, dalam konteks pekerjaan maupun di luar itu. Sialnya, Fong yang baru kembali dari Jepang diutus sebagai supervisor Maki! Itu berarti Maki bakal sering berinteraksi dengan Fong, duuh..

Ibu Maki memiliki usaha kafe yang terhubung dengan rumah mereka. Suatu ketika di hari libur, Fong mengunjungi kafe Maki. Mungkin karena hari libur, Fong enggak menggunakan kacamata bundarnya hari ini melainkan lensa kontak. Fong menyadari ketika dia pakai contact lens, Maki mau menatap matanya ketika berbicara.

Ada masalah dalam pekerjaan Maki. Kliennya enggak suka hasil desain pertama yang Maki buat. Sempat down, akhirnya Maki bangkit lagi berkat bantuan Fong. Maki jadi punya ide baru untuk membuat desain restoran seperti yang kliennya inginkan. Satu masalah selesai, ada masalah lainnya. Desain lain yang Maki kerjakan ada eror-nya!

Maki harus segera menarik poster-poster yang sudah disebarkan oleh klien untuk mengurangi orang-orang yang sadar akan kesalahan tersebut. Fong lagi-lagi ada untuk membantunya. Bahkan Fong membuka payung pada malam hari yang enggak berhujan demi melindungi Maki yang fobia bulan (iya, Maki mengaku fobia bulan, padahal masalahnya bukan itu).

Maki izin ke toilet, sementara Fong terus mencabuti poster Maki yang salah sendirian. Ketika kembali, ada penjambret yang hendak mencelakai Fong. Maki yang marah dan ingin melindungi Fong pun nekat melihat bulan purnama. Dan.. Jeng jeng jeng, Maki berubah jadi (setengah) manusia serigala!

Tapi, enggak lama, Maki langsung berubah lagi jadi manusia biasa. Setelah itu, Maki menghindari Fong karena khawatir cowok itu takut padanya. Tapi, Fong malah nekat menghampiri Maki bahkan menyatakan rasa sukanya. Awalnya Maki enggak percaya, namun akhirnya dia memberi kesempatan pada Fong. Dan, secara ajaib, 'fobia' lingkaran yang Maki derita sirna. Mungkin jawabannya adalah cinta?

• Magic of Zero: Zero Supporter

Sama seperti cerita Magic of Zero yang pertama, yaitu Zero Photography, kisah ketiga sekaligus penutup dari omnibus ini merupakan spinoff dari couple serial terkenal GMMTV. Pemerannya adalah Earth Pirapat Watthanasetsiri sebagai Korn dan Mix Sahaphap Wongratch sebagai Win. Ya, Zero Supporter ini merupakan cerita lanjutan dari Cupid's Last Wish!

Kisah dibuka dengan Korn yang mengajak kekasihnya, Win, ke rumahnya di Bangkok. Anehnya, Korn membuat Win menutup matanya dari Chonburi (rumah Win) hingga Bangkok. Padahal jaraknya lumayan jauh, sekitar 90 KM atau satu jam perjalanan menggunakan mobil.

Setibanya di sana, Win mengira akan dilamar segera setelah Korn mengatakan 'selamat datang di rumah kita'. Eh, ternyata itu cuma ada di bayangan Win saja. Sebab, 'our home' yang disebut Korn itu sangatlah.. berantakan. Jadi, bukannya ber-lovey dovey di sana, Win malah jadi bersih-bersih.

Apalagi tiba-tiba Korn mendapat telepon dari Chef Phat (Na Thanaboon Wanlopsirinun), atasan yang suka banget sama Korn dari dulu. Jika kamu tahu sifat dan watak Win di Cupid's Last Wish, pasti kaget banget melihat dia di sini. Sebab, dia sudah jauh lebih dewasa. Dia bahkan enggak cemburu Korn masih bekerja dengan Phat, karena dia tahu menjadi chef itu merupakan cita-cita Korn.

Bahkan Win mau beres-beres rumah Korn (yang katanya rumah mereka bersama), sampai kinclong! Padahal Win itu kan penerus perusahaan dan peternakan Warodom yang kaya raya. Pasti di rumahnya sendiri dia enggak pernah mencuci piring sama sekali sebab sudah banyak asisten rumah tangga. Betapa berubahnya karakter Win jadi lebih baik di mini series ini.

Setelah selesai acara bebersih-nya, Win bermonolog. Setelah peternakan Warodom kembali berjaya, mereka memutuskan membuka cabang Korn's Bakery di Bangkok. Korn jadi lebih sibuk untuk belajar tentang pastry dari Chef Phat. Makanya dia harus stay di Bangkok.

Itu juga yang menjadi alasan Win rela diboyong ke kota lain. Karena, sejak dulu, Korn sudah melakukan banyak hal demi dirinya, keluarganya, bahkan perusahaan keluarganya. Kini, giliran dia yang melakukan sesuatu untuk Korn, katanya.

Sementara itu, Korn dan Phat tengah berada di kitchen. Korn mengatakan karena sekarang dia dan Win tinggal bersama, dia dan Phat enggak bisa bertemu di rumah lagi!! Phat pun berjanji untuk merahasiakan pertemuan mereka itu dari Win. Tapi, Win keburu menemukan asbak penuh dengan puntung rokok di teras rumah. Padahal Korn enggak merokok. Hmm..

Esok harinya, Korn masih sibuk dengan Chef Phat lagi, padahal dia janji mau ngajak Win makan bareng. Win yang masih berbesar hati berniat membawakan lunch box dan menyusul ke restoran-hotel tempat Korn bekerja. Sesampainya di sana, dia cemburu melihat kedekatan Phat dan Korn. Win yang badmood langsung menunggu di restoran yang sudah Korn sebutkan sebelumnya, sendirian.

Rupanya itu restoran vegetarian. Win yang enggak suka sayur marah-marah karena Korn memilih resto yang enggak dia sukai. Apalagi tadi pagi Korn mengatakan kalau Win harus mengurangi makan makanan yang enggak sehat, soalnya mukanya jadi makin chubby.

Sebenarnya Win lebih kesal karena adegan Phat dan Korn, enggak yang marah banget karena restoran vegetarian itu maupun ketika Korn implies kalau dia jadi gendut.. Tapi karena sudah kadung kesal, dia tumpahkan semua kekesalannya, deh. Mereka bertengkar lagi setelah sampai di rumah. Saat itu hujan petir, dan tiba-tiba saja petir menyambar ke arah mereka.

Bukannya meninggal, Korn dan Win malah switch body. Win yang sebelumnya pernah bertukar tubuh dengan adiknya, Lin, komplain "Hah, lagi?!". Rupanya si cupid yang menyatukan mereka jengah melihat keduanya bertengkar. Mereka akan segera kembali ke tubuh masing-masing jika sudah mengerti satu sama lain.

Mereka pun bertingkah seperti yang punya badan. Korn (yang ada di tubuh Win) dan Win (yang ada di tubuh Korn) melakukan aktivitas sesuai tubuh mereka. Korn beralih jadi 'ayah rumah tangga' yang mengerjakan semua pekerjaan rumah. Sementara Win jadi harus sibuk di luar rumah, mengurus calon kafe Korn yang akan segera dibuka.

Di sana, tiba-tiba ada seorang gadis yang meminta diajari cara bikin kue ala Jepang. Win yang enggak bisa menolak pun mengiyakan permintaan gadis yang enggak dia kenali itu. Tiba-tiba lagi, ada musuh bebuyutannya, Phat, yang muncul dari belakang dan memegang kedua tangannya (tangan Korn). Kecurigaan Win semakin tinggi saja melihat interaksi Phat dengan tubuh Korn.

Sepanjang hari, Phat sangat touchy pada tubuh Korn. Itu membuat Win risih dan cemburu. Apalagi ketika Phat mengatakan akan selalu menjaga rahasia antara mereka berdua. Juga tentang perjanjian kalau Korn sudah selesai dengan Win, maka Phat akan mendapatkan sesuatu dari Korn!

Setelah bertukar tubuh, Korn akhirnya menyadari kenapa Win makan banyak. Karena mengurus rumah itu capeeeek!! Ini hari pertama Korn doing house chores, tapi rasanya dia ingin mati saja. Dia pun merasa bersalah karena men-judge pola makan Win yang enggak sehat.

Hari berikutnya, Win memaksa datang ke appointment Korn dan Chef Phat. Rupanya dua orang chef itu berjanji membuat kue bersama. Tapi, karena Win dan Korn bertengkar, akhirnya Phat memilih melipir. Jadinya Korn dan Win yang membuat kue. Win semakin mengerti kalau pekerjaan Korn sebagai chef pastry itu enggak mudah.

Kue selesai, Korn pun jujur pada Win. Kalau selama ini dia bertemu Phat untuk membuat resep baru, khusus untuk Win. Karena Korn khawatir dengan kesehatan Win yang suka makan sembarangan, makanya dia membuat resep baru, dessert rendah kalori, khusus untuk pacarnya itu. Dan, tepat hari itu sebenarnya anniversary mereka yang ke-2.

Win sangat tersentuh hingga ingin menangis. Rupanya rahasia-rahasiaan yang dilakukan Korn semuanya demi dia. Mereka berdua saling meminta maaf dan makan kue bersama-sama. Keesokan paginya, mereka terbangun di tubuh masing-masing, yeay!

Native Advertising yang Berhasil

Dilansir dari Wikipedia, native advertising atau sponsored content adalah tipe iklan yang bisa berupa apa saja (dalam hal ini video), yang mana produknya berhubungan dengan ide cerita yang dibawakan. Jadi drama ini bukan serial GMMTV yang dapat sponsor dari Oishii, tapi memang Oishii bekerja sama dengan GMMTV untuk membuat series tentang mereka, begitu yaa.

Karenanya, di beberapa scene dari tiap sub judul akan terasa banget 'ngiklan'nya. Well, memang itu tujuan drama ini dibuat. Walau begitu, product placement-nya menurut saya enggak ganggu. Malah drama Thailand biasanya suka maksa kalau masukin iklan. Nah, kalau di serial ini terkesan lebih natural. Soalnya si Oishii-nya betul-betul masuk ke narasi.

Seperti di Zero Photography, InkPa memiliki misi untuk ikut kontes foto dari Oishii. Tema 'kembali ke 0%'-nya juga masuk. Kemudian untuk Zero in the Moonlight, agak sedikit maksa sih. Soalnya Maki diceritakan enggak bisa melihat yang bundar-bundar, sementara logo 0% di botol Oishii kan oval bukan bulat. Tapi, enggak apa-apa, masih masuk dengan tema workplace bidang desain grafisnya kok.

Yang paling masuk product placement-nya menurut saya adalah di segmen Zero Supporter. Karena ceritanya Win suka makan makanan yang kurang sehat. Kemudian Korn ingin bikin dessert worry-free menggunakan produk Oishii yang mereka iklankan. Jadi cerita sama ngiklannya lebih blend, gitu..

Fans Meminta Drama Baru dari MilkLove!

Sebagai second couple di serial populer Bad Buddy, pasangan Ink dan Pa sangatlah populer. Mungkin karena ini pertama kalinya GMMTV betul-betul membuat onscreen couple sesama cewek. Mengingat GMMTV sudah banyak mengeluarkan serial boy's love, banyak penggemar Milk dan Love berharap mereka berdua akan punya series girl's love dimana mereka berlakon sebagai pemeran utama.

Hint Drama DewTu di Masa Depan?

Semenjak beradu akting di F4 Thailand, banyak banget orang yang oleng ngeship Dew dengan Tu, padahal main couple F4 adalah Bright dengan Tu. Karena, selain pembawaan karakter mereka di F4, di luar akting pun Dew dan Tu tampak dekat. Mereka juga sudah beberapa kali mendapatkan proyek kerja bareng.

Jika Zero Photography dan Zero Supporter merupakan spinoff dari serial GMMTV, segmen Dew dan Tu ini merupakan cerita original. Mungkin lewat mini series ini akan menjadi hint kalau bakal ada drama DewTu di masa depan? Kita tunggu saja, ya!

Akting EarthMix Semakin Mumpuni

Earth bisa dibilang aktor senior, soalnya dia sudah lama berkecimpung di dunia akting. Kualitas akting Earth juga sudah sangat baik. Di sisi lain, Mix merupakan rookie, tapi dia langsung bersinar karena ketampanan dan permainan perannya yang bagus juga.

Tapi, kalau boleh saya mengatakan hal ini, akting Earth dan Mix semakin mumpuni di sini! Kalau soal chemistry antar mereka berdua enggak perlu ditanyakan lagi ya. Saya mau apresiasi bagaimana ketika Earth harus berakting seakan-akan di dalam tubuhnya itu jiwa Win, yang merupakan karakter Mix.

Begitu pula sebaliknya, ketika Mix harus berakting jadi Korn, mereka bisa membawakannya dengan sangat natural. Seakan-akan mereka memang bertukar jiwa sungguhan! Padahal berakting dengan satu peran saja sudah pusing, ini mereka harus tukeran peran lagi. Saya jadi makin enggak sabar menanti proyek EarthMix yang akan datang, yaitu Moonlight Chicken.

Nah, itu dia sinopsis ketiga mini series GMMTV dan Oishii, yaitu Magic of Zero. Showpoiler juga menambahkan review tentang serial ini. Kamus sudah nonton? Apa pendapatmu tentang Magic of Zero?