showpoiler-logo

Sinopsis & Review Film Drama Taiwan Little Big Women

Ditulis oleh Desi Puji Lestari
Little Big Women
3.7
/5
showpoiler-logo
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Dalam sebuah keluarga, konflik antara suami istri adalah hal biasa. Beberapa kali salah paham, hati kecil selalu bersedia memaafkan. Namun, bagaimana jika hal tersebut membuat salah satunya pergi dan tidak lagi berkirim kabar? Kerinduan dan kekecewaan pasti menjadi perasaan yang dominan. Hingga suatu hari, seseorang harus menerima bahwa yang tersisa di hatinya hanya cinta dan penyesalan.

Nyonya Lin harus mengurus tiga putrinya sendiri semenjak kepergian sang suami. Suatu hari, suaminya kembali tapi tak lama pergi lagi dan kali ini untuk selamanya. Little Big Women, salah satu film drama keluarga dari Taiwan siap menghangatkan hati Anda di tengah cuaca yang sedang dingin seperti sekarang ini. Namun, sebelum itu bagaimana jika kita baca sinopsis dan ulasannya lebih dulu? Simak penjelasannya di bawah ini ya!

Sinopsis

Sinopsis little big women

Nyonya Lin Shoying (Shu Fang Chen) berulang tahun tapi seperti biasa dia mengurus keperluan tokonya seorang diri. Pagi-pagi sekali Nyonya Lin sudah pergi ke pasar ikan. Membeli semua kebutuhan untuk toko yang dikelola putrinya. Selesai sarapan dengan sang putri, pengusaha restoran terkenal di Tainan itu pergi menjemput cucunya, Clementine (Buffy Chen), di sebuah stasiun.

Nyonya Lin seorang perempuan pekerja keras. Dia membuka usahanya dari bawah dengan berjualan udang gulung mulai dari pinggir jalan. Berkat kerja kerasnya, Nyonya Lin bisa memiliki restoran yang terkenal sekaligus membiayai tiga anak perempuannya, yaitu Ching (Ying Hsuan Hsieh), Yu yang (Vivian Hsu) berprofesi sebagai dokter beda plastik dan Jiajia (Ke Fang Sun).

Di hari yang sama, Jiajia tiba-tiba mendapat kabar dari seseorang yang mengatakan bahwa sang ayah berada di rumah sakit. Tak lama setelah Jiajia sampai, ayahnya meninggal dunia. Sebelum meninggal, sang ayah mengatakan bahwa dirinya ingin pulang ke rumah. Kabar ini segera diketahui oleh Nyonya Lin, tapi wanita tersebut terlihat merasakan sesuatu yang berbeda.

Ada raut kesal, kecewa sekaligus sedih dari wajahnya yang tak lagi muda. Rupanya perasaan tersebut disebabkan karena sudah belasan tahun sang suami tidak diketahui keberadaannya, tidak juga memberi kabar kepada dirinya dan anak-anak. Di depan tiga putri dan cucunya, Nyonya Lin bersikap dingin. Dia bahkan tetap melanjutkan pesta ulang tahunnya ke 70.

Namun, selepas pesta, diam-diam dia datang ke rumah sakit, mencari tahu mengenai siapa yang membawa suaminya ke rumah sakit. Diketahui bahwa namanya adalah Tsai Meilin (Ning Ding). Sesampainya di rumah, Lin merapikan barang-barang mantan suaminya tersebut. Sembari melipat dan menggulung dasi, ingatannya kembali ke masa lalu.

Ketika itu, Lin yang sedang melayani pembeli menerima surat gugatan cerai dari Chen Bochang, suaminya secara langsung. Lin bertanya, berapa hutan yang dimiliki Chen hingga harus menikahi wanita lain. Padahal selama ini dia selalu memberi uang untuk apa pun rencana bisnis sang suami.

Chen mengatakan bahwa sudah banyak orang tau mengenai sikapnya yang mengecewakan keluarga Lin. Jika masih terus bersama, itu akan melukai harga dirinya. Chen merasa akan diremehkan seumur hidup. Setelah mengatakan itu, Chen pergi ke Taipei.

Hari pengurusan jenazah pun tiba. Ditemani Jiajia, Nyonya Lin mengurus pemakaman suaminya. Di tempat lain, tepatnya di rumah sakit, Ching sedang memeriksakan kesehatan, tapi hal tersebut urung dia lakukan. Sebelum itu, Ching merasakan ada sesuatu yang tidak beres di payudaranya.

Pada malam harinya, ibu dan anak-anak itu berkumpul untuk makan makanan cepat saji sembari mengenang masa lalu sang suami sekaligus ayah. Mereka tersenyum dan tertawa ketika ingat kejadian lucu seputar kebiasaan Chen yang senang main perempuan dan berhutang, juga soal derita Nyonya Lin yang harus ikut menanggung akibatnya.

Cerita berlanjut ketika Jiajia menghubungi Tsai Meilin melalui telepon. Dia mengabarkan bahwa jenazah sang ayah akan dimakamkan di Tainan, bukan di Taipei. Tsai hanya berpesan agar Jiajia membacakan kitab sutra, sebab Chen dan dirinya adalah pengikut Buddhis. Sementara, hal ini bertentangan dengan kepercayaan Nyonya Lin dan keluarga yang menganut Taoisme. Akibatnya, dua ritual keagamaan dilangsungkan bersamaan, persis perlombaan.

Hingga suatu hari Nyonya Lin diam-diam mengajak Clementine pergi mencari Tsai. Berhasilkah mereka bertemu? Apa yang harus diselesaikan Nyonya Lin sehingga dia mau menemui wanita itu? Kelanjutan film Little Big Women bisa Anda saksikan di Netflix mulai 5 Februari 2021.

Wanita dan Kekuatannya

Wanita dan KekuatannyaSumber: nytimes.com

Little Big Women menyuguhkan sebuah cerita tentang para wanita yang hebat dan kuat. Mereka adalah Nyonya Lin, Tsai Meilin, Jiajia, Yu, dan Ching. Ibu dan anak tersebut adalah karakter wanita yang mengagumkan, yang bisa Anda temui dalam film ini. Konflik per konflik yang dihadirkan sejak awal film, memang tidak terlalu padat, tapi terasa sangat nyata.

Film ini mempertunjukkan sebuah realita di masyarakat, bagaimana seorang wanita menghadapi masalah-masalahnya. Mereka bisa memendam kepedihannya sekian lama, bahkan hingga belasan tahun, dan tetap menjalankan kewajiban sebagai seorang ibu. Hal ini bisa Anda lihat melalui karakter Nyonya Lin.

Anak-anaknya sekalipun, tidak tahu persis seberapa dalam luka yang dimiliki sang ibu terhadap ayah mereka. Sesuatu yang Jiajia, Yu dan Ching tahu adalah ibunya cukup keras, ibunya cukup berkuasa terhadap ayahnya dan ibunya kerap menuntut. Selain Nyonya Lin, Anda juga akan menemukan karakter wanita lain yang tak kalah kuat dalam film ini.

Singgung Isu Agama

Singgung Isu AgamaSumber: vimooz.com

Ada satu hal menarik yang otentik dalam film ini yaitu scene prosesi pengurusan jenazah sang ayah. Nyonya Lin bersikeras bahwa sang suami adalah penganut Taoisme yang taat, sehingga dia merasa pengurusan jenazah harus dilakukan menurut aturan ajaran kepercayaannya. Sementara, setelah belasan tahun tidak bersama, Tuan Chen kini adalah seorang Buddhis.

Di sini terjadi persinggungan antara Nyonya Lin dan Jiajia yang diamanati oleh Tsia untuk membacakan kitab Sutra pada jenazah Tuan Chen. Ketika sekelompok orang datang untuk mendoakan jenazah Tuan Chen secara Buddhis, Nyonya Lin menggelar ritual kepercayaan Taoisme di waktu yang sama.

Melalui scene ini kita bisa sama-sama melihat bahwa isu agama turut disinggung dalam Little Big Women. Ia masih menjadi sesuatu yang relevan dalam kehidupan bermasyarakat, khususnya masyarakat Asia yang majemuk.

Konflik Ibu dan Tiga Anak Wanitanya

Konflik Ibu dan Tiga Anak Wanitanya

Hubungan antara ibu dan anak memang tidak selalu berjalan baik. Di tengahnya pasti akan selalu ada kesalahpahaman, terlebih antara ibu dan para anak wanitanya. Nyonya Lin dan ketiga anak wanitanya juga tidak luput dari masalah yang membuat mereka salah memahami kehendak masing-masing. Terlebih ketika sang ayah meninggal. Apa pun yang disampaikan atau diputuskan Nyonya Lin berujung pada perdebatan yang menyudutkan.

Di antara tiga anaknya, Jiajia dan Ching digambarkan terlihat sangat kontras menunjukkan kekecewaannya pada sang ibu. Alih-alih menenangkan atau menemani, mereka beberapa kali terlibat perselisihan dengan Nyonya Lin. Jiajia bahkan memperlihatkan keberpihakannya pada Nona Tsai, wanita lain yang bersama sang ayah selama belasan tahun terakhir.

Konflik antara ibu dan tiga anak wanitanya dalam Little Big Women juga cukup realistis. Emosi yang terbangun antara mereka juga tidak berlebihan. Sehingga scene-scene pertengkaran antara mereka cukup dekat dengan kehidupan nyata.

Little Big Women merupakan tontonan yang akan menghangatkan hati Anda dan mengingatkan kembali makna sebuah keluarga. Di akhir film, akan ada sebuah rahasia yang semakin membuktikan bahwa setiap keluarga pasti punya itu, untuk saling melindungi satu sama lain. Tertarik dan penasaran dengan kisah keluarga Lin? Ajak anggota keluarga yang lain untuk menontonnya. Selamat menyaksikan!

cross linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram