showpoiler-logo

Sinopsis & Review Lhong Fai (2017), Keserakahan yang Menjerumuskan

Ditulis oleh Suci Maharani R
Lhong Fai
3
/5
showpoiler-logo
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Hidup mewah dan bergelimang harta, sepertinya hal ini menjadi impian banyak orang di dunia. Mimpi seperti ini juga yang ingin dicapai oleh Baifern Pimchanok dalam drama Lhong Fai.

Demi memenuhi kebutuhan hidup dan keluar dari kemiskinan, gadis ini tidak hanya bekerja sebagai model. Baifern sampai rela bekerja sebagai wanita panggilan dengan kedok sebagai seorang penerjemah.

Lhong Fai sendiri adalah drama produksi GMMTV yang cukup vulgar memperlihatkan dunia prostitusi di Thailand. Drama ini tidak hanya memperlihatkan adegan-adegan panas, tapi ada adegan kekerasan yang bikin penonton merinding.

Drama besutan sutradara Koo Ekkasit Trakulkasemsuk ini memiliki alur cerita yang simpel, tapi dipenuhi dengan masalah hidup yang cukup relate.

Lalu kehidupan sulit dan kotor seperti apa sih yang harus dilalui oleh Baifern Pimchanok dalam drama Lhong Fai ini? Bagi kamu yang penasaran dengan alur ceritanya, jangan lupa untuk membaca sinopsis dan ulasan dramanya di bawah ini.

Sinopsis

review lhong fai_Sinopsis_

KarnKaew (Baifern Pimchanok) adalah seorang mahasiswi yang sehari-harinya bekerja sebagai model dan MC. Gadis ini terpaksa bekerja keras untuk menghidupi dirinya sendiri, karena ia sebarang kara. Karn tinggal bersama paman dan bibinya, tapi hidupnya di sana sangat tidak nyaman.

Sang bibi selalu meminta uang padanya, lalu pamannya yang mesum terus saja mencoba untuk menyentuhnya. Karn sudah lelah dengan hidup miskin seperti ini, tapi ia harus bertahan demi mendapatkan pinjaman untuk membeli sebuah condo.

Meski hidup dalam kemiskinan, nyatanya penampilan Karn memang sangat berbeda dengan gadis biasa pada umumnya. Ia selalu berdandan layaknya perempuan kalangan atas, lengkap dengan perhiasan, tas dan sepatu merk terkenal.

Barang-barang branded miliknya ini asli, tapi dari mana Karn mendapatkan uang untuk membelinya? Jawabannya adalah dari hasil menjual diri. Karn diam-diam bekerja sebagai seorang wanita panggilan. Ia memiliki seorang muncikari di klub malam, setiap harinya Karn hanya melayani tamu-tamu VIP.

Kebanyakan dari mereka adalah pria asing, dengan bayaran per malam lebih dari puluhan ribu baht. Dari sinilah Karn bisa mendapatkan uang untuk membeli atau menyewa barang-barang branded.

Apalagi, sosok Karn memang terlihat seperti wanita berstatus sosial tinggi. Ia tidak hanya cantik dan seksi, tapi Karn memiliki table manner hingga pembawaan karakter yang memukau. Tidak ada klien yang tidak pernah puas dengan service-nya, bahkan mereka kerap memberikannya tip berlebih.

Namun, Karn sudah lelah dengan hidup seperti ini, sehingga ia memutuskan untuk mencari pria kaya yang akan menghidupinya.

Pertama, Karn memanfaatkan Chorn (Toy Pathompong) yang memang mencintainya sejak lama. Ia juga berusaha mengambil hati putra konglomerat dari keluarga Naka, pria itu bernama Chon (March Chutavuth) yang begitu tergila-gila padanya.

Dari dua pria ini, Karn memang mendapatkan banyak hal yang diinginkannya. Chorn yang dijanjikan akan menjadi suami Karn, rela menyerahkan semua uang hasil kerja sampingannya. Sementara Chon, pria ini berusaha keras untuk membatalkan pertunangannya dengan sang kekasih.

Tak puas dengan kedua pria tadi, Karn menargetkan Arwut (Boy Pidsanu), bosnya saat ia magang di perusahaan pariwisata. Dengan mudahnya, Karn membuat berbagai skenario agar tiga pria itu luluh padanya.

Tipuan demi tipuan dilancarkan oleh Karn, tujuannya agar pada pria itu semakin bersimpati padanya. Awalnya, Karn menjadikan Chon sebagai kartu As agar ia bisa keluar dari kemiskinan. Namun pacar dan ibu Chon yang tidak menyukainya, berusaha untuk menyingkirkannya.

Lalu, ia menggantungkan hidupnya kepada Arwut yang saat itu sedang melakukan proses perceraian. Tapi mantan istri Arwut tidak rela jika rumah tangganya hancur dan tidak mau Karn menikmati harta suaminya.

Arwut memilih memberikan semua hartanya kepada sang mantan istri, asalkan proses percerain bisa diselesaikan dengan cepat. Sayang, kepolosannya ini malah membuat Karn menjauhinya, karena kini Arwut tidak bisa memberikan apa-apa lagi untuknya.

Kesialan mulai berdatangan kepada Karn, ketika Chon akhirnya mengetahui bahwa Karn selama ini bekerja sebagai pelacur. Pekerjaannya dan kebohongan-kebohongan lain dari Karn juga tersebar luas, hingga Chorn mengetahui hal tersebut.

Karn yang membutuhkan uang untuk mempertahankan condo impiannya, malah terjebak dengan muncikari kejam. Karn disekap oleh muncikarinya sendiri, karena ia menolak melayani tamu biasa dan protes dengan penghasilannya.

Terkadang sang mucikari akan memukulnya hingga babak belur, jika Karn terus saja melawan perintahnya. Inikah akhir hidup KarnKaew?

Alurnya Simpel dan Relate dengan Kenyataan

review lhong fai_Alurnya Simpel dan Relate dengan Kenyataan_

Salah satu hal yang saya sukai dari drama-drama GMMTV adalah premis dan alur ceritanya yang sederhana. Hal ini juga saya rasakan saat menonton Lhong Fai yang disutradarai oleh Koo Ekkasit Trakulkasemsuk.

Drama berdurasi 27 episode ini memiliki alur cerita yang cukup light, meski membahas mengenai dunia prostitusi dan wanita yang terobsesi status sosial tinggi.

Skrip yang dibuat oleh Thunyaluck Julapong memang tidak sempurna, tetapi tidak terasa membosankan. Ia memberikan masalah secara runtut, tapi sumber masalahnya hanya datang dari satu orang saja yaitu KarnKaew.

Mengikuti pepatah “Apa yang kamu tanam, itu yang kamu tuai”, semua masalah dalam hidup Karn, memang gadis itu sendiri yang mendatangkannya. Penonton diajak untuk melihat realita bahwa tidak ada yang bisa mengubah hal buruk jadi baik.

Lalu, bagaimana manusia begitu egois dengan hawa nafsunya, hingga merusak moralnya. Berbagai plot twist yang ditampilkan juga cukup mengagetkan. Tapi saya menyayangkan soal pengulangan plot, karena waktu ini bisa dihabiskan untuk membuat ending yang lebih brutal lagi.

Baifern Pimchanok Keluar dari Zona Nyaman

review lhong fai_Baifern Pimchanok Keluar dari Zona Nyaman_

Harus diakui, Lhong Fai tidak akan sukses jika bukan Baifern Pimchanok yang memerankan karakter KarnKaew. Sebagai karakter utama, Baifern memang memimpin drama ini dengan sangat lugas dan luar bisa. Saya sendiri kaget, melihat akting dan penjiwaan karakter yang diberikannya.

Karakter KarnKaew ini membuat Baifern keluar dari zona nyaman, tapi tetap memukau para penggemarnya. Tidak ada sisi gemas atau jenaka, karakternya jelas-jelas seorang wanita penggoda pria.

Vibes yang dibawanya bukanlah sosok wanita kelas atas yang anggun. Caranya berpakaian, berperilaku dan kata-kata yang dikeluarkannya, jujur saya juga merasa emosi saat melihat KarnKaew. Tapi di sisi lain, saya juga merasa kasihan dengan diskriminasi sosial yang didapatkan gadis ini.

Penampilan Baifern Pimchanok dalam drama ini benar-benar sangat berkarisma dan ikonis. Saya tidak bisa membayangkan ada aktris lain yang bisa memerahkan KarnKaew selain Baifern. Apalagi untuk adegan seks dan kekerasan, perasaan kesal, sedih dan marah terpancar dari wajahnya.

Baifern terlihat sangat enjoy dan lepas memerankan KarnKaew dan hal ini membuat aktingnya jadi lebih natural dan matang.

Kualitas Drama Cukup Mumpuni, Meski Tidak Sempurna

review lhong fai_Kualitas Drama Cukup Mumpuni, Meski Tidak Sempurna_

Tidak lupa saya juga ingin menyinggung soal kualitas dramanya, mulai dari sinematografi hingga skoringnya. Dari sisi sinematografi, saya menyukai interpretasi dari sutradara Koo Ekkasit Trakulkasemsuk.

Pasalnya, gambar-gambar yang ditampilkan dalam drama ini terlihat cukup variatif dan sentimental. Salah satu adegan terbaik bagi saya justru ada di episode terakhirnya.

Adegan close up wajah KarnKaew saat menyadari dan menyesali semua kesalahannya kepada Chorn dan Chala. Pemilihan lampu berwarna oranye dengan aksen lampu sirine mobil polisi, bikin emosinya terasa semakin intens.

Sementara adegan paling jelek dalam drama ini hadir dalam episode empat. Tepatnya ketika KarnKaew menjadi model untuk acara launching sebuah produk makeup.

Makeup artis terlihat jelas hanya pura-pura menyentuh dan merias wajah KarnKaew. Apalagi before dan after saat Karn dirias, tidak ada perbedaannya sama sekali. Bagaimana mungkin luka-luka Karn bisa tiba-tiba hilang hanya dalam satu hari?

Jujur saja, beberapa hal ini terasa agak mengganggu bagi saya. Apalagi, kesalahan-kesalahan ini bertebaran cukup banyak di beberapa episode.

Inilah sinopsis dan ulasan saya mengenai drama Thailand berjudul Lhong Fai. Tidak bisa dibantah lagi, Baifern Pimchanok memang menjadi daya tarik utama dan paling bersinar.

Selain itu, KarnKaew adalah contoh tragis ketika manusia terlalu mengikuti hawa nafsu dan egonya saja. Drama satu ini memang lumayan vulgar dan brutal, tapi ada banyak nilai kehidupan yang bisa kamu ambil.

Kategori:
cross linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram