showpoiler-logo

Sinopsis & Review Last Holiday (2006), Harapan Terakhir Georgia

Ditulis oleh Gerryaldo
Last Holiday
3.7
/5
showpoiler-logo
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Mempunyai hidup sederhana, seorang diri, dengan pekerjaan yang cukup, sehat, rumah dan mobil sendiri, juga impian-impian yang ingin dilakukan di masa depan rasanya terdengar menyenangkan ya? Tidak perlu ada drama gila jabatan, atau mengencani seseorang yang sempurna bahkan haus uang.

Baca Juga: Sinopsis dan Review Film Romantis Pretty Woman (1990)

Hal diatas merupakan hidup seorang wanita bernama Georgia, she’s living her life. Namun tiba-tiba saja sesuatu hal yang tak pernah ia duga terjadi pada dirinya dan menghapus semua kemungkinan baik yang ingin ia jalani sepanjang hidupnya. Apakah ia bisa menerima kenyataan pada akhirnya? Simak ulasan film Last Holiday dibawah ini!

Sinopsis

Last Holiday_Poster (Copy)

Georgia Byrd (Queen Latifah) merupakan seorang wanita dewasa yang punya hidup serba cukup. Ia bekerja di perusahaan ritel untuk menghidupi dirinya sendiri, memiliki rumah kecil dan mobil juga tetangga yang perhatian padanya. Ia tidak kaya raya, namun ia merasa ‘kaya’ karena hal tersebut. Ia juga aktif paduan suara di gereja.

Ia memiliki crush yakni teman kantornya yang bekerja di divisi peralatan rumah tangga bernama Sean Williams (LL Cool J), namun ia tidak bisa mengungkapkan perasaannya. Ia hanya bisa membayangkan bagaimana kelak ia bisa menikah dengan Sean dan menggambarnya di sebuah jurnal pribadi yang ia beri judul Possibilities.

Georgia sangat jago dalam memasak, dan role modelnya adalah beberapa koki ternama seperti Emeril Lagasse dan chef Didier (Gérard Depardieu) yang bekerja di sebuah resor ski mewah, Grandhotel Pupp, Republik Ceko. Semua hobi dan kesukaannya itu, ia tulis dan gambarkan di dalam jurnalnya yang ingin ia lakukan setelah tua nanti. 

Pada malam natal, ia bekerja dan bertemu dengan Sean di station kerjanya. Georgia senang bukan main dan berniat untuk mengungkapkan perasaannya, namun karena kedua gugup, Georgia tidak sengaja terantuk pintu kayu lemari diatasnya hingga pingsan. Dokter klinik tempat Georgia bekerja, menyarankan Georgia untuk CT Scan.

Dr. Gupta (Ranjit Chowdhry) terkejut saat melihat hasil CT Scan Georgia, ia bahkan berulang kali melakukan CT Scan dan jawabannya tetap sama. Georgia didiagnosa mengidap tumor otak yang dikenal dengan nama lampington, dan sudah menyebar ke seluruh otaknya. Ini membuat Georgia divonis bisa bertahan hanya 3 minggu lagi.

Mendengar hal itu, semua harapan dan hidup Georgia seakan hancur, runtuh luluh-lantak. Ia berusaha untuk melakukan operasi namun biaya operasi menyentuh angka miliaran. Harga yang tak mungkin bisa didapatkan. Hari-hari Georgia lantas redup, ia bingung harus berbuat apa dengan waktu hidupnya yang sesingkat itu.

Georgia bahkan menolak ajakan Sean untuk menonton pertandingan football yang akan dilaksanakan 2 minggu lagi. Georgia berpikir bahwa di saat waktu pertandingan mulai, mungkin dia sudah tidak akan ada lagi di dunia. Pada saat ibadah di gereja pun, Georgia menanyakan berulang kali, ‘Mengapa aku ya Tuhan?’ sembari menangis.

Tidak mau hanya merenung di sisa hidupnya, Georgia lantas melikuidasi seluruh hartanya menjadi cash. Ia ingin bersenang-senang, pergi ke resor Grandhotel Pupp, menikmati semua hal yang ingin ia lakukan. Georgia akhirnya meninggalkan New Orleans untuk berangkat ke Republik Ceko menggunakan penerbangan first class.

Baru kali pertama ia menikmati hal mewah yang selama ini tidak bisa ia lakukan. Begitu sampai di bandara kota Karlovy Vary, ia tidak mau menunggu giliran naik taksi untuk sampai ke resor. Georgia pun menyewa helikopter untuk sampai di Grandhotel Pupp. Kegilaannya tidak sampai disitu saja, ia bahkan memesan kamar Presidential Suite.

Hari pertama ia berada di Karlovy Vary, ia segera membeli baju-baju mahal dan meminta pihak salon dan spa resor untuk mempercantik dirinya. Hal itu ia lakukan dengan rasa bahagia, ia berpikir kalau seandainya ia meninggal nanti, mungkin dia akan meninggal dengan senang. Georgia benar-benar menikmati waktu terakhirnya.

Georgia yang ramah pada semua staff menjadi perhatian banyak orang. Para staff di resor mengira bahwa Georgia adalah konglomerat yang baik hati. Puncaknya adalah saat ia mendapat kunjungan langsung dari chef Didier karena Georgia memesan semua menu masakan sang chef tanpa ada permintaan aneh seperti tamu lainnya.

Hal ini jadi perhatian satu kelompok elit yang terdiri dari pengusaha biliuner juga pemilik tempat Georgia kerja, Kragen’s Department Store yakni Matthew Kragen (Timothy Hutton) bersama wanita simpanannya, Mrs. Burns (Alicia Witt), anggota Kongres Stewart (Michael Nouri) bersama istri dan Senator Dillings (Giancarlo Esposito).

Tidak butuh waktu lama, kelompok elite ini akhirnya berteman baik dengan Georgia selama mereka menginap, kecuali Matthew Kragen yang kompetitif; begitu semua perhatian terpusat pada Georgia hingga chef kesayangannya, Matthew melihat Georgia sebagai rival berbahaya. Kragen pun meminta Mrs. Burns menjadi mata-mata.

Namun Mrs. Burns tidak mendapatkan hal yang mencurigakan, bahkan Mrs. Burns malah dekat dengan Georgia setelah sebelumnya Georgia memberi nasihat hidup padanya. Georgia jadi semakin terkenal setelah ia memenangkan jackpot berkali-kali di kasino. Semua orang senang dengan Georgia. Georgia merasa dia sangat beruntung.

Satu kali, Kragen benar-benar kesal dan akhirnya menyewa salah satu staff yang awalnya juga tidak begitu suka pada Georgia, adalah pelayan bernama Nyonya Gunther (Susan Kellermann), untuk mencari informasi siapa sebenarnya Georgia. Namun begitu Gunther menemukan catatan wasiat milik Georgia, dirinya merasa bersalah.

Sean yang khawatir karena mengetahui dari Dr. Gupta bahwa Georgia sakit parah dan punya waktu sedikit menyusul Georgia ke Karlovy Vary setelah mendapat informasi dari tetangga Georgia, Darius (Jascha Washington). Di saat Sean menyusul Georgia, wanita itu sedang asyik berpesta akhir tahun baru bersama para kelompok elite.

Georgia hendak dipermalukan saat pesta oleh Kragen yang tahu bahwa ia adalah sales di toko miliknya, dengan menyebar identitasnya pada kelompok elite tersebut. Tapi Georgia tidak panik, ia mengaku bahwa ia adalah sales, dan alasannya pergi ke tempat mahal itu karena ia menarik uangnya untuk menyenangkan diri sebelum ia meninggal.

Mendengar hal itu, para kelompok elite menganggap Kragen sudah keterlaluan dan meninggalkannya. Kragen pun akhirnya merasa bersalah dan frustasi. Georgia pun mendatangi Kragen yang ada di sudut luar gedung. Mereka pun berdamai bersamaan dengan datangnya Sean dan Nyonya Gunther yang tampak kegirangan.

Gunther mendapatkan pesan dari Dr. Gupta bahwa ada kerusakan pada mesin CT Scan yang membuat hasil pindai semua orang sama dengan hasil scan Georgia. Itu artinya Georgia sehat dan tidak akan meninggal. Semua orang senang bukan main. Georgia & Sean pun menikah dan melanjutkan hidupnya dengan membangun sebuah restoran.

Heartwarming

Last Holiday_Plot (Copy)

Cerita yang ditawarkan oleh film ini comfort sekali. Plot yang sederhana, setting jadul yang selalu jadi ciri khas film 2000-an, akting juga pemerannya yang oke, membuat film Last Holiday ini jadi salah satu jenis film chick flick yang kudu banget kalian tonton kalau merasa bosan dengan film-film saat ini.

Apalagi saat melihat bagaimana Georgia menjalani hidupnya. Ia menaruh semua harapannya di buku jurnal yang pasti sebagian dari kita pun melakukannya. Lalu bagaimana dirinya pertama kali merasakan menjadi orang yang kaya, karena ia menarik ratusan ribu dolar uangnya untuk dipakai sebelum ia meninggal. 

Queen Latifah

Last Holiday_Queen Latifah (Copy)

Tokoh Georgia Byrd ini sangat cocok diperankan oleh Queen Latifah yang terkenal dengan humornya namun bisa mendalami peran apapun dengan baik. Entah apa yang terjadi kalau sang sutradara, Wayne Wang, tidak mengajak perempuan kelahiran 1970 itu untuk bergabung dalam projek film ini, mungkin rasanya akan beda.

Mungkin tidak ada tawa ringan yang akan kita buat hanya dengan melihat Queen Latifah beraksi di depan layar sebagai Georgia, atau kita tidak bisa melihat tingkah kocak Queen Latifah yang khas dengan aksen kulit hitamnya. Berkat film ini, Queen Latifah pun mendapatkan nominasi di ajang NAACP Image Award.

Ending yang Dimau

Last Holiday_Ending (Copy)

Sedih sekali sebenarnya harus kehilangan wanita seasyik Georgia ini, para penonton berharap ada keajaiban supaya Georgia tidak usah meninggal akibat penyakit yang dideritanya. Ternyata harapan semacam ini sudah terbaca oleh sang penulis naskah yakni J.B. Priestley. Dalam film originalnya di tahun 1950 berjudul sama, ia tahu apa yang ia lakukan.

Ia tidak mematikan sang tokoh utama untuk jadi sebuah plot twist yang pastinya membuat para penonton jadi senang. Meski demikian ada adaptasi yang dilakukan oleh penulis naskah Last Holiday di tahun 2006 supaya ceritanya jadi lebih menarik, dan mereka sukses melakukannya tanpa benar-benar merombak isi seluruh cerita.

Sekilas beberapa adegan di film ini mengingatkan kita pada scene dalam film Pretty Woman (1990) khususnya ketika Georgia merasakan pertama kalinya menjadi orang kaya dan membeli baju indah, makan mewah dan mendapatkan perhatian penuh dari staff hotel. Pokoknya film ini wajib kalian tonton! Showpoiler memberi skor 3.7/5 untuk Last Holiday.

cross linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram