Sinopsis & Review Kumo no Mukou, Yakusoku no Basho

Kalau kamu mencari referensi manga atau anime karya Makoto shinkai, Kumo no Mukou, Yakusoku no Basho pasti masuk menjadi salah satu rekomendasinya. Film ini disebut-sebut sebagai salah satu karya terbaiknya.

Sang animator mengambil latar perang dunia II yang waktu itu membuat Jepang terbagi menjadi dua wilayah, yakni utara dan selatan dengan penguasa yang berbeda.

Di masa itu, dikisahkan hiduplah dua orang sahabat, yakni Hiroki Fujisawa dan Takuya Shirakawa serta Sayuri Sawatari.

Dua sahabat ini berniat untuk menerbangkan pesawat rakitan yang mulanya adalah sebuah pesawat bekas ke sebuah Menara yang tingginya mencapai langit. Rencana tersebut gagal sebab Sayuri koma dan muncul teori mengenai dunia paralel yang berpusat di menara itu.

Sinopsis

Hiroki dan Takuya adalah seorang anak SMA yang tinggal di Aomori, sebuah provinsi yang berada Hokkaido Selatan. Saat itu kawasan ini dikuasai oleh Amerika Serikat.

Dua sahabat ini punya minat yang sama, yakni pada pesawat terbang belum dan seorang gadis bernama Sayuri Sawatari. Punya dua ketertarikan yang sama tidak membuat Hiroki dan Takuya saling sikut-sikutan.

Ketertarikan pada pesawat membuat mereka rela mengambil kerja sambilan di sela-sela jam sekolah dan ekskul. Mereka bekerja di sebuah pabrik perakitan misil di perbatasan pulau yang dikuasai Amerika dan pihak yang disebut UNION. Uang hasil kerja sambilan mereka kumpulkan untuk membeli suku cadang pesawat yang mereka beri nama Bela Cielo.

Sementara itu, ketertarikan mereka pada Sayuri, teman sekelas mereka, membuat mereka terdiam. Mereka tidak berani banyak tingkah di depan gadis yang menyukai biola itu. Untungnya keberuntungan ada di pihak mereka sebab Sayuri mengakrabkan diri pada mereka sehingga mereka tidak butuh waktu lama untuk dekat.

Suatu hari Sayuri diajak ke tempat mereka bekerja sambilan. Sayuri terlihat senang melihat lingkungan pabrik yang berantakan tapi indah di mata gadis itu.

Ini adalah kali pertama ia melihat tempat seluas itu di Jepang. Setelah puas berkeliling, Sayuri diajak melihat lokasi tempat Hiroki dan Takuya merakit pesawat. Meski pesawat itu masih berbentuk rangkai tapi ia yakin Bela Cielo akan hebat.

Kedua sahabat itu berjanji akan menerbangkan pesawat ke Menara UNION dan akan mengajak Sayuri terbang ke sana. Ketika Hiroki dan Takuya sedang asyik mengerjakan pesawat dan programnya, Sayuri berjalan-jalan ke sekitar pabrik.

Tiba-tiba ia merasakan kesedihan luar biasa di sana dan tempat tersebut adalah tempat yang pernah ia lihat dalam mimpinya.

Setelah kedatangannya ke pabrik, ketiganya menjadi semakin dekat. Kepada Hiroki dan Takuya, Sayuri pernah menceritakan perihal mimpi yang kerap ia lihat dalam tidurnya. Di mimpi itu, ia terjebak di dunia yang kosong dan merasakan sangat kesepian.

Sejak saat itu, Sayuri tidak menampakkan diri lagi. Tiga tahun berlalu, Hiroki dan Takuya mencoba untuk hidup seperti biasa namun kehilangan Sayuri tetap membekas di hati masing-masing. Selain itu, mereka juga kerap mengalami mimpi yang berulang di mana ada Sayuri di dalamnya.

Suatu hari Takuya menerima sepucuk surat dari rumah sakit. Ketika dibukanya tertulis bahwa itu dari Sayuri. Dari surat tersebut diketahui bahwa Sayuri mengalami koma dan komanya itu berhubungan dengan dunia rangkap alias dunia paralel yang berpusat di sekitar Menara UNION.

Takuya yang saat itu sudah menjadi salah satu peneliti tentang dunia paralel dan mimpi mencoba menyelamatkan Sayuri dari mimpi panjangnya dengan mencari benang merah penghubung mimpi-mimpi Sayuri, Hiroki dan dirinya.

Pihak lembaga tempat Takuya bekerja menginginkan Sayuri tetap tertidur sebab ia adalah spesimen langka yang akan membawa mereka pada pemecahan misteri dunia paralel. Namun, bagi Takuya dan Hiroki, Sayuri harus bangun dan hidup normal.

Oleh sebab itu, mereka menyelesaikan pesawat demi membawa Sayuri ke Menara, sesuai dengan janji mereka dulu. Itu karena kedatangannya ke pabrik lalu melihat pesawat, Menara UNION, dan mimpi panjangnya itu rupanya saling berkaitan.

Penokohan Adalah Salah Satu Plot Twist