showpoiler-logo

Sinopsis & Review Kill Boksoon, Kisah Pembunuh Bayaran

Ditulis oleh Desi Puji Lestari
Kill Boksoon
3.5
/5
showpoiler-logo
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Gil Boksoon, pembunuh bayaran kelas wahid sengaja menggagalkan tugas yang diberikan padanya. Hal ini menimbulkan keganjilan karena sebelumnya Boksoon tak pernah gagal membunuh target.

Rupanya Boksoon mulai berpikir untuk berhenti dari pekerjaan mengerikan itu karena khawatir dengan putri semata wayangnya. Dia takut rahasia yang ditutupi selama ini akan terbongkar.

Boksoon kemudian menyadari bahwa membesarkan anak jauh lebih sulit daripada menghabisi nyawa seseorang. Di bawah ancaman pembunuhan yang datang dari tempat kerjanya, Boksoon tetap pada pendirian. Seperti apa lengkapnya? Simak ulasan dan review film Kill Bookson (2023) berikut ini!

Baca juga: 20 Film Tentang Pembunuh Bayaran yang Tak Boleh Dilewatkan

Sinopsis

Sinopsis

Oda Shinichiro, generasi kedua zainichi Korea, dengan nama Korea Kim Gwang Il, terbangun di tengah jalan dalam keadaan hampir telanjang. Sekujur tubuhnya yang penuh tato tampak jelas di antara temaram lampu jalan.

Dalam keadaan bingung karena semua seolah terjadi tiba-tiba, Oda didatangi seorang wanita berbaju pelayan. Oda mengenalinya sebagai wanita pembunuh yang ahli dari semenanjung Korea karena sebelumnya telah beredar rumor bahwa dia tengah menjadi target pembunuhan.

Wanita itu bisa saja membunuh Oda saat tertidur, tetapi dia tidak melakukannya. Alasannya cukup menarik karena wanita tersebut mendadak membicarakan putrinya yang cantik tapi berperilaku cukup kasar.

Mereka tampak kerap berbeda pendapat, salah satunya soal perilaku curang yang dilakukan orangtua agar anaknya dapat masuk sekolah atau universitas yang diinginkan.

Sang putri mengatakan kalau dia jadi seorang ibu, dia akan mengajari anaknya cara bersaing yang adil, bukan hanya mengoceh soal ketidakadilan.

Maka dari itu, wanita tersebut bersiap untuk bersaing secara adil dengan Oda hingga tujuannya tercapai. Dia lantas memberi Oda sebilah katana tua yang ditempa 400 tahun lalu oleh seorang ahli pedang terhebat di era Shogun Edo.

Wanita itu tak lupa memberi Oda shower coat agar tubuhnya dapat lebih hangat.Untuk dirinya sendiri, dia cukup yakin menggunakan kapak yang bisa dibeli di Walmart.

Pertarungan sengit pun terjadi antara keduanya hingga wanita pembunuh itu terkena sabetan pedang di bagian lengan. Membayangkan posisinya yang tak menguntungkan dia ingin berganti senjata.

Oda yang merasa di atas angin menunggunya sambil memainkan pedang dan menari. Sedetik kemudian, sebuah peluru menembus dadanya tanpa aba-aba. Seketika Oda pun roboh.

Wanita pembunuh yang diketahui bernama Boksoon itu kembali melakoni aktivitasnya sebagai ibu rumah tangga dengan satu putri. Dia berbelanja dan membereskan rumah.

Saat membereskan pakaian-pakaian kotor putrinya, Boksoon mendapati sebungkus rokok. Seketika ingatannya langsung kembali ke masa lalu; ketika sang ayah menemukannya merokok.

Boksoon remaja diperintah mengunyah dan menelan rokok dalam keadaan babak belur oleh ayahnya. Peristiwa itu tampaknya sulit sekali dia lupakan.

Ketika putri semata wayangnya yang bernama Gil Jae Young pulang larut, Boksoon mencoba menasihati. Dia mengira-ngira nasihat seperti apa yang cocok untuk putrinya karena jika dilarang terang-terangan Jae Young akan berontak.

Boksoon pun memilih untuk bertanya secara lembut lalu mengajaknya merokok bersama. Namun, reaksi Jae Young tak tertebak. Dia mengatakan ibunya sok keren, tapi sejurus kemudian meminta maaf serta berjanji tak akan melakukannya lagi.

Jae Young juga tidak antusias ketika Boksoon membahas tentang pertemuan orang tua yang akan berlangsung besok. Bagi Jae Young itu hanya acara basa-basi yang dipakai para orangtua untuk membual soal uang dan anak-anak mereka.

Walau demikian, esok harinya Boksoon tetap datang dan mencoba berbaur dengan ibu yang lain. Statusnya sebagai ibu tunggal tampak sudah diketahui oleh umum, tetapi ibu-ibu itu penasaran dengan pekerjaan Boksoon.

Dengan canggung Boksoon menjawab kalau dia bekerja untuk perusahaan Perencanaan Acara. Sementara itu berita kematian Oda sudah tersiar di televisi.

Seorang pria paruh baya dan wanita muda menontonnya sembari mengomentari kalau Boksoon akan menyulitkan mereka karena menggunakan pistol untuk membunuh.

Boksoon sendiri melanjutkan hari dengan berkumpul bersama orang-orang yang dia kenali dan mengenalnya. Mereka mengagumi Boksoon sebagai pembunuh hebat, apalagi setelah mengetahui bayaran yang dia terima.

Namun, salah satu pemuda yang diketahui bernama Han Hee Sung, terlihat tidak begitu antusias dengan Boksoon. Hee Sung mengatakan bahwa semuanya berkat aturan yang dibuat MK tujuh tahun lalu.

MK adalah perusahaan yang menaungi para pembunuh bayaran profesional, termasuk Boksoon dan dirinya. Pemimpinya adalah Cha Min Kyu; seorang pria yang kharismatik dengan kacamatanya.

Sebagai pemimpin Min Kyu menyesali para pembunuh amatir yang menghabisi anak-anak demi bayaran kecil. Pasalnya hal tersebut merusak reputasi mereka sebagai pembunuh bayaran yang profesional. Sejak itu Min Kyu menetapkan tiga aturan untuk para pembunuh bayaran yang bekerja padanya.

Aturan pertama jangan bunuh anak di bawah umur, kedua hanya menerima pekerjaan yang diizinkan oleh MK, aturan ketiga harus bersedia selalu mencoba pekerjaan yang diizinkan oleh MK.

Jika para pekerja (pembunuh bayaran) mematuhi aturan yang dia buat, tidak akan ada lagi pembunuh amatir yang dapat merusak reputasi. Lantas apakah Boksoon bisa melakukannya?

Pembunuh Bayaran Nomor Satu yang Kerepotan Jadi Ibu

Pembunuh Bayaran Nomor Satu yang Kerepotan Jadi Ibu

Boksoon, seorang pembunuh bayaran nomor satu punya kehidupan ‘biasa’ sebagai seorang ibu dari satu orang putri berusia remaja. Namun, baginya membunuh ternyata lebih mudah daripada membesarkan seorang anak.

Boksoon yang merahasiakan pekerjaan dari sang putri mulai dilanda khawatir karena anak semata wayangnya itu semakin kritis. Pekerjaan yang asalnya mulus jadi terganggu karena Boksoon tak lagi fokus. Dari sana konflik utama film ini bermula.

Dengan premis se-menarik itu, Kill Boksoon (2023), film Korea thriller terbaru yang dibintangi Jeon Do Yeon, Sol Kyung Gu, Esom dan Koo Kyo Hwan, sangat meyakinkan sebagai tontonan yang menegangkan sekaligus emosional.

Dibuka dengan adegan pertarungan antara Boksoon dengan targetnya; seorang Yakuza yang terkenal, yang diperankan oleh Hwang Jung Min, film ini langsung menarik perhatian. Walau masih belum terlalu brutal, sinematografinya sudah menyuguhkan intensitas pertarungan yang sengit dan mematikan.

Sebagai perkenalan dan pemanasan, kamu akan mendapat suguhan mengerikan dari scene pertarungan itu; ada kepala terputus yang dikemas slow motion dan kematian tak terduga yang terjadi sangat cepat. Semakin memasuki ceritanya, bersiap saja dengan adegan yang lebih sadis dari itu.

Alur Penceritaan Lambat, tapi Menghanyutkan

Alur Penceritaan Lambat, tapi Menghanyutkan

Kill Boksoon (2023) menyajikan cerita dengan alur penceritaan yang cukup lambat. Akan tetapi, pengemasannya dapat membuatmu terhanyut.

Konflik antara pemeran dalam film ini memang disuguhkan dengan cukup pelan, tetapi menimbulkan satu perasaan yang dapat membawa kita masuk ke dalam pergulatan mereka, ke dalam emosi mereka.

Pembawaan Boksoon sebagai pembunuh bayaran dan seorang ibu bagai dua sisi magnet yang berbeda sekaligus menarik. Jeon Do Yeon bisa membawakan dua emosi itu secara bergantian dengan apik.

Alhasil selama menonton Kill Boksoon (2023) meskipun lambat, kamu akan sangat menikmatinya. Selain itu di beberapa bagian terdapat visualisasi dari kehebatan Boksoon yang dapat membaca gerak lawan selanjutnya.

Kehebatan itu ditampilkan dalam gerakan slow motion, dengan efek spesial yang menduplikat sosok Boksoon menjadi banyak. Gimmick semacam itu membuat alur lambat Kill Boksoon (2023) semakin ‘berbumbu’.

Brutal Sekaligus Mencoba Emosional

Brutal Sekaligus Mencoba Emosional

Kill Boksoon (2023) bukan film thriller yang hanya diisi oleh plot-plot berdarah. Walau bercerita tentang kehidupan seorang pembunuh bayaran, karakter utamanya tidak terus-menerus membunuh.

Di sini kamu bahkan akan melihat bahwa membunuh bukan sesuatu yang spesial; karena yang istimewa adalah membiarkan orang tetap hidup. Saking istimewanya ia bisa menjadi pemicu konflik yang lebih besar.

Dari sana, sentuhan drama dan sisi-sisi emosional sudah bisa dirasakan. Namun, yang paling kental ada pada interaksi antara Boksoon dan putrinya bernama Jae Young.

Sayangnya, bagian yang harusnya kuat tersebut terasa kurang dimaksimalkan. Chemistry antara Jeon Do Yeon dan Kim Si-a sebagai putrinya kurang kuat dengan minimnya penceritaan.

Kesulitan Boksoon dalam memahami Jae Young, tidak didukung dengan naskah dan adegan yang intim sebagai penyelesaiannya. Sampai akhir ikatan mereka terasa hambar dengan dialog dan interaksi yang cukup singkat.

Dalam durasi sekitar 1 jam 32 menit, kamu bisa memahami bahwa hubungan mereka sebagai ibu dan anak membaik, tapi penyajiannya kurang dramatis dan emosional; terutama jika mengingat konflik mereka adalah salah satu konflik yang penting dalam film ini.

Selain itu scene flashback yang memperlihatkan masa remaja Boksoon juga cukup membuat bingung. Di sana Boksoon digambarkan sebagai gadis psikopat yang membunuh ayahnya sendiri tanpa perasaan bersalah.

Namun, pada Boksoon dewasa tanda-tanda psikopat tersebut hilang ketika dia berhadapan dengan putrinya. Berdasarkan perubahan itu agaknya penulis kurang konsisten dalam menciptakan atau mengembangkan karakter Boksoon.

Kill Boksoon (2023) merupakan sebuah tontonan yang menyuguhkan kebrutalan sekaligus sisi lembut dan mengerikan seorang manusia ketika berhadapan dengan hal yang dia cintai.

Penampilan Jeon Do Yeon dan Sol Kyung Gu dalam film ini gak boleh dilewatkan! Belum lagi Esom, Koo Kyo Hwan dan Lee Yeon si pendatang baru yang tak kalah keren! Tertarik? Segera meluncur ke Netflix ya!

cross linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram