showpoiler-logo

Review Home School, Sekolah Misterius untuk Anak Nakal

Ditulis oleh Syuri K.N.
Home School
3.1
/5
showpoiler-logo
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Dinanti sejak tahun 2022, akhirnya Home School pecah telur juga! Banyak penggemar bersorai karena serial GMMTV yang tayang pada tahun 2023 ini pernah dirumorkan batal diproduksi.

Untunglah, GMMTV memutuskan untuk terus menjalankan proyek serial ini, karena memang seru sekali ceritanya. Penasaran? Showpoiler untuk mengetahui sinopsis per episode dan juga ulasannya!

Sinopsis

Agar bisa memahami cerita dengan lebih lugas dan detail, kali ini Showpoiler akan memberikan sinopsis dari episode awal hingga akhir. Selengkapnya, silakan baca di bawah ini!

Episode 1

Home School (2023)

Run (Gun Atthaphan) berlari dari kejaran guru sekolahnya, Prasat (Chalad Na). Run tertangkap basah dalam perjalanannya untuk kabur dari penjara berkedok sekolah itu. Di hutan, Run terciduk oleh Prasat. Ia lalu dipaksa memakan jelly berwarna merah yang dicekoki oleh Prasat.

Menelan jeli tersebut membuat Run enggak bisa mengendalikan tubuhnya, seolah-olah seluruh dunia terdistorsi, Run pun enggak mampu melihat dengan jelas. Orang terakhir yang dilihatnya adalah kepala sekolah Home School, Amin (Nappon Gomarachun).

Home School

Time skip kembali ke masa sekarang, Amin menjelaskan kalau Home School merupakan alternatif istimewa untuk sekolah berbasis asrama. Sekolah yang terletak di tengah hutan antah berantah ini hanya membuka penerimaan siswa tiga tahun sekali. Setiap angkatan disebut dengan GEN, singkatan dari generasi.

Perbedaan tata cara penerimaan murid di Home School dengan sekolah lainnya adalah, jika di sekolah lain muridnya yang melakukan tes, di Home School justru orang tuanya yang pertama mengerjakan ujian masuknya. Home School juga mewawancarai orang tua calon murid, alih-alih anak-anaknya terlebih dulu.

Home School

Berbagai macam alasan yang diutarakan oleh para wali murid. Ada yang ingin anaknya berperilaku jadi lebih baik, ada yang ingin anaknya mendapatkan pendidikan terbaik, setiap anak ini memiliki masalah dan kelebihannya masing-masing.

Tapi, ada satu kesamaan di antara mereka, yaitu semuanya kaya raya dan percaya penuh pada pendidikan yang ditawarkan Home School. Atau, mungkin mereka hanya ingin menjauhkan diri dari anak-anak mereka saja. Di antara semua calon murid, hanya dua anak saja yang menjadi calon penerima beasiswa.

Home School

Mereka adalah Tibet (Nani Hirunkit) dan Maki (Film Rachanun). Setiap pembukaan GEN baru, ada lebih dari seribu kandidat untuk mendapatkan dua posisi murid beasiswa di Home School. Dan, Tibet juga Maki lah yang menjadi peserta teratasnya.

Untuk Tibet, ibunya yang ingin ia bersekolah di sana supaya enggak perlu memikirkan biaya kuliah, sebab Home School akan meng-cover-nya. Sementara Maki, ia enggak punya keluarga maupun uang. Jadi, jika diterima di sekolah dengan SPP satu juta Baht (Rp 429 juta) per bulan dan masa depan terjamin, tentu ia akan merasa sangat bersyukur.

Home School

Welcoming party untuk 13 GEN6 Home School pun dimulai. Para murid diminta mengganti pakaian menjadi seragam, kemudian dijamu makanan mewah. Ada seorang butler yang bertugas, namanya adalah Phoban (Dew Seksun).

Walau di meja sudah terisi penuh dengan aneka kudapan, Phoban membawa satu nampan berisi cookies yang ditawarkan ke satu per satu murid GEN6. Enggak lama setelah memakan kue kering itu, semua GEN6 jadi enggak sadarkan diri.

Home School

Maki lah yang pertama terbangun. Mereka berada di dalam sebuah bus yang berjalan. Sekeliling mereka hutan yang entah ada di mana. Sesampainya di sebuah gedung besar, Master Amin menjelaskan, kalau ini adalah Home School. Sadar ada yang enggak beres dengan sekolah ini, semuanya ingin kembali.

Hugo (Kay Lertsittichai) dan Jean (Indy Thanathat) yang pertama bergerak, namun enggak jadi ke mana-mana karena butler Phoban mengancam akan menghukum mereka. Dengan enggan, semuanya menuruti peraturan sekolah, yaitu mengumpulkan ponsel mereka karena penggunaan HP dilarang di sana.

Home School

Peraturan lainnya, sebenarnya enggak terlalu aneh, yaitu setiap murid harus tidur dan bangun di jam yang sama. Kalau sudah lewat jam tidur, mereka dilarang keluar kamar. Setiap hari Sabtu dan Minggu, semua anak-anak wajib memasak makanan mereka sendiri, tiga kali sehari.

Mereka hanya boleh berkeliaran di dalam area sekolah, enggak boleh masuk ke 'area terlarang', dan haram bagi mereka memasuki hutan. Bagaimana, peraturan Home School sama seperti peraturan sekolah asrama pada umumnya, bukan? Jadi, enggak ada yang harus anak-anak GEN6 takuti, dong?

Home School

Setelah beberapa hari, Nai (Dew Jirawat) dan Fuji (View Benyapa) akhirnya buka suara kalau mereka semua ingin pulang. Mendengar larangan pergi ke hutan, 1/2 dari murid Home School malah nekat kabur ke sana. Mereka enggak menyadari semua gerak-gerik mereka terekam kamera CCTV.

Maki, Nai dan Tibet berjalan-jalan di area kosong dekat sungai di sekitar sekolah. Mereka mengobrol untuk lebih mengenal satu sama lain. Nai bertanya mengapa Tibet dan Maki ingin sekolah di Home School, padahal sekolah ini penuh peraturan yang enggak masuk akal. Maki balik bertanya, bukankah yang aneh orang tua Nai?

Home School_

Mereka sudah tahu apa yang akan dijalani oleh para murid di Home School, tapi berusaha keras untuk lulus tes agar anak-anak mereka dididik di sana. Tiba-tiba terdengar pengumuman kalau semua murid GEN6 harus berkumpul. Rupanya setengah murid GEN6 melarikan diri dari sekolah.

Murid yang tersisa disuruh bertanggung jawab oleh Master Yani (Cindy Sirinya) untuk menemukan dan menyeret semua yang kabur kembali ke Home School. Mereka yang kabur adalah Hugo, Mek (AJ Chayapol), Mork (JJ Chayakorn), Fuji, Jingjai (Jamie Juthapich), White dan Jean.

Home School_

Terjadi perkelahian di antara mereka yang kabur, mereka terpisah antara yang mau kembali ke sekolah dan yang tetap tinggal di hutan. Semuanya akhirnya memutuskan untuk kembali, menyisakan Hugo, Jean dan Jingjai yang terus menelusuri hutan.

Di tengah jalan, murid kabur yang memutuskan kembali ke Home School mendengar teriakan seseorang, teriakan itu terdengar seperti orang kesakitan. White berlari karena takut, diikuti si kembar Mork dan Mek juga Fuji. Untunglah mereka segera bertemu dengan anak-anak yang tetap tinggal di sekolah, Maki dan Tibet.

Home School

Maki tadinya mau pergi ke arah sumber teriakan, tapi dilarang oleh Tibet. Semua pun kembali ke Home School dengan mudah karena Pennueng (Chimon Wachirawit) yang menderita autisme sudah membuat tanda arah pulang sejak awal masuk ke hutan.

Tapi, sesampainya di sekolah, Master Yani menyuruh mereka mencari anak-anak yang tersisa. Pennueng, Tibet, dan Maki pun kembali ke dalam hutan, diikuti White yang merasa bersalah telah menyusahkan mereka.

Mari putar balik waktunya sedikit. Diperlihatkan Jingjai, Hugo dan Jean yang masih menelusuri hutan. Jingjai mulai kesal karena hutan ini seperti enggak memiliki jalan keluar, dan dua cowok yang ia harap bisa diandalkan, ternyata enggak tahu apa-apa juga.

Home School

Sempat bertengkar, mereka panik ketika mendengar suara teriakan seorang lelaki yang sepertinya kesakitan. Jadi, teriakan itu bukan berasal dari salah satu dari mereka. Walau begitu, mereka ketakutan dan lari tunggang langgang. Jingjai yang terjatuh dan enggak bisa berdiri lagi ditinggalkan begitu saja oleh Hugo dan Jean.

Sementara itu, tim lain yang mencari Hugo CS pertama kali: Nai, Biw (Prigkhing Sureeyares), Phleng (Love Pattranite), tersesat. Mereka enggak punya ide untuk menandai jalan pulang seperti Pennueng, sehingga masih terjebak di dalam hutan.

Home School

Anehnya, setelah semuanya saling menemukan satu sama lain, butler Phoban tiba-tiba muncul dan menuntun mereka pulang dengan selamat. Akhirnya mereka semua sadar, kalau selama ini setiap gerak-gerik mereka dipantau oleh sekolah. Dan, enggak ada jalan keluar bagi mereka untuk kabur dari sekolah ini.

Ketika dibubarkan, Maki berjalan seorang diri dan menemukan ruangan penuh dengan foto-foto murid dari GEN sebelumnya. Dan, ternyata di sana ada foto seseorang yang sangat Maki kenal. Ialah Run, kakak Maki, atau yang bernama asli Rin. Sewaktu kecil, Rin ditinggalkan oleh Run di panti asuhan.

Home School

Mereka berpisah dalam tangis dengan tubuh yang berlumuran darah. Tapi tampaknya darah itu bukan milik mereka, melainkan dari orang lain. Run berjanji akan kembali untuk menjemput Rin. Ia juga berpesan, apapun yang terjadi, jangan sampai Rin pergi ke Home School.

Episode 2

home school ep 2

Semester pertama bagi GEN6 pun dimulai. Para Master (guru) pun secara resmi diperkenalkan pada anak-anak. Ada Master Yani, Kepala Sekolah Home School sekaligus guru bahasa asing; lalu Master Phraephon (Sobee Chotiros), dokter di rumah sakit sekolah sekaligus guru psikologi.

Ada pula Master Deluxe sebagai pengajar matematika dan sains yang senang bernyanyi. Sementara guru laki-lakinya ada Prasat, guru ilmu sosial dan sejarah; Master Champ (Papang Phromphiriya) sebagai guru olahraga dan fisiologi; terakhir Khru Phoban, butler yang memastikan seluruh kegiatan di sekolah berjalan lancar.

home school ep 2

Master Amin pun memberitahu GEN6 kalau seminggu ini mereka enggak memiliki kelas, tapi ada satu tugas yang harus dilakukan, yaitu mengurus anak bebek. Anak-anak pun membelah diri jadi dua kelompok, ada yang mengurus makanan dan ada yang mengurus rumah bagi para bebek. Tapi, ada tiga anak yang enggak melakukan apapun.

Tentu saja mereka adalah Hugo, Jingjai dan Jean, trio biang kerok. Bahkan Jean dan Hugo merisak Pennueng, anak yang mengidap autism spectrum disorder (ASD) hingga teramplifikasi dan meraung-raung untuk "Jangan mengurung Pennueng." yang mungkin merupakan ledakan dari trauma terpendamnya.

home school ep 2

Setelah kandang bebek beres pun, ketiga biang keladi itu masih enggan merawat bebek mereka, sampai Master Amin menjanjikan hadiah berupa makanan enak dan kamar pribadi. Barulah Hugo semangat. Akan tetapi, ternyata Hugo dan Jean malah meng-gaslight Pennueng untuk merawat bebek mereka.

Sementara Jingjai berpura-pura lemah karena kakinya terluka tempo hari lalu, jadi meminta Phleng dan Biw untuk merawatkan bebeknya. Suatu malam, akan ada hujan petir, itu membuat Pennueng langsung berlari ke arah kandang bebek dan mengambil bebeknya, bebek Hugo, juga bebek Jean.

home school ep 2

Ia meninggalkan semua bebek lainnya di dalam rumah bebek di kandang, itu saja ia sudah inisiatif untuk mengumpulkan semuanya dan memasukkannya ke rumah-rumahan yang mereka buat. Pennueng memang sangat tinggi empati dan pintar.

Keesokan paginya, Mork dan Mek terkejut melihat keadaan kandang bebek sudah rusak dan semua bebek menghilang. Master Yani pun memerintahkan mereka untuk menemukan bebek masing-masing, kalau enggak berhasil, mereka enggak akan mendapatkan makanan.

home school ep 2

Semuanya pun mencari bebek di hutan, namun karena enggak berhasil, mereka pun meminta bantuan dari Pennueng yang tampak mengerti cara merawat bebek. Di tim lain ada Maki, Nai dan Tibet yang enggak tahu kalau semua bebek sudah ditemukan dan masih mencari ke dalam hutan.

Tapi, tampaknya mereka malah lebih tertarik mencari hal lain, atau lebih tepatnya Maki saja. Mereka menemukan sebuah pagar terkunci, dan Maki sangat penasaran dengan apa yang ada di dalamnya. Akan tetapi sebelum berhasil membuka kunci pagar, Master Prasat keburu datang mencegah mereka dan meminta semuanya kembali ke sekolah.

home school ep 2

Malam itu Jingjai dan Hugo pergi ke hutan untuk bercumbu. Kemudian Jingjai melihat ada satu anak bebek yang tergeletak begitu saja. Khawatir telah mati, Jingjai menyuruh Hugo untuk memeriksa bebek itu. Dan, benar saja, bebek itu sudah tiada. Mereka lebih kaget lagi ketika melihat nametag di kaki bebek itu yang menunjukkan nama Hugo.

Mereka dengan licik menukar nametag Hugo dengan Pennueng, sehingga bocah malang itu yang dihukum dikurung di ruangan isolasi selama semalam. Sementara Jingjai dan Hugo enggak mengakui kesalahan yang mereka lakukan sama sekali.

home school ep 2

Keesokan paginya, anak-anak yang berhasil menjaga para bebek tetap hidup mendapatkan makanan spesial, sesuai janji Master Amin. Akan tetapi, ketika menyantap makanan lezat itu, Phleng menyadari ada nametag bebeknya di sana. Ia pun berteriak dengan horor, kalau steak yang mereka makan adalah bebek-bebek yang selama ini mereka rawat.

Episode 3

Home School 3

Semua anak-anak GEN6 marah karena para Master menghidangkan anak bebek yang mereka rawat sebagai kudapan. Itu membuat semuanya memberontak, mereka enggak akan mengikuti pelajaran. Hanya Maki dan Tibet saja yang masuk ke kelas, mungkin karena mereka murid beasiswa.

Sementara semua anak-anak orang kaya yang memutuskan bolos berkumpul di bagian lain sekolah dan merencanakan siasat untuk kabur dari penjara berbalut sekolah ini. Namun, pada akhirnya mereka ditemukan oleh Master Prasat dan butler Phoban, sehingga mereka terpaksa masuk kelas.

Home School - Filmi_

Kelas mereka dipisah menjadi beberapa bagian. Untuk kelas sejarah yang dipimpin oleh Master Prasat, ada Nai, Mork atau Mek (sulit membedakan si kembar), Jingjai, Fuji, White, Hugo, dan Jean.

Dari percakapan di kelas, Master Prasat mengatakan kalau orang tua mereka sudah tahu tentang kondisi Home School yang menggunakan metode ajar berbeda dengan sekolah pada umumnya. Nai mengancam kalau ayahnya enggak akan suka jika mengetahui hal sebenarnya.

Home School

Tapi, dengan yakin Master Prasat mengatakan kalau orang tua mereka enggak akan tahu, sebab anak-anak akan tinggal di sekolah selama tiga tahun ke depan. Maka mereka harus menganggap Home School sebagai rumah mereka.

Di sisi lain, Master Yani bertemu dengan Master Amin di selasar Home School. Master Yani mengabarkan, kalau semalam kondisi Run memburuk. Ya, mereka membicarakan Run kakak kandung Maki alias Rin. Master Yani tampak sedikit khawatir, tapi Master Amin mengatakan kalau ia lah yang akan mengurus Run seorang diri.

Home School

Keesokan paginya, semua GEN6 ketiduran karena enggak ada alarm yang membangunkan mereka. Orang yang pertama terbangun adalah Maki, karena ia bermimpi buruk. Ia berusaha membangunkan teman-temannya, tapi hanya Fuji dan White yang bangun, sementara yang lain memutuskan untuk terus tidur.

Sesampainya di hutan untuk pelajaran olahraga, dari pihak anak lelaki pun hanya ada Mork, Nai dan Tibet. Master Champ pun memerintahkan mereka semua untuk lari mewakili teman-teman mereka yang terlambat. Mereka enggak boleh berhenti hingga semua teman mereka tiba.

Home School 3

Setelah kelas olahraga selesai, semuanya tiba di ruang makan hanya untuk menemukan ayam panggang gosong dan nasi goreng yang tampak enggak lezat sama sekali. Semua anak orang kaya hendak protes pada Master, hanya White yang memakan makanan tersebut tanpa komplain.

Home School 3

Master Yani tiba tepat pada waktunya, seolah-olah ia telah mengetahui hal ini akan terjadi. Ketika protes, Master Yani pun memerintahkan teman mereka yang mau makan untuk memakan semua makanan dari anak-anak yang menolak makan. Nai berkata ini enggak benar, karena Home School seperti sengaja mengadu domba mereka semua.

Home School 3

Setelah selesai makan, Maki dan White pergi mencari Master untuk menanyakan kondisi Pennueng. Master Yani menjawab kalau kondisi Pennueng baik-baik saja setelah mendapat pengobatan. Maki dan White khawatir, mereka izin untuk mengunjungi Pennueng. Master Yani memperbolehkan, asalkan mereka sudah selesai dengan kelas hari ini.

Sekarang kelas matematika bersama Master Deluxe. Anak-anak belajar di ruang tengah, di mana biasanya mereka makan. Master memberi soal matematika yang sangat sulit, dan mereka hanya memiliki waktu 5 menit untuk mengerjakannya.

Home School 3

Setiap kali dari mereka ada yang menjawab dengan salah, maka mereka akan terus mendapatkan soal baru sampai semuanya menjawab dengan benar. Semua anak-anak merasa iri dengan Pennueng yang enggak perlu melakukan ini semua karena sedang dikurung seorang diri. Yang mereka enggak ketahui, Pennueng dipaksa memakan jeli merah.

Ya, jeli merah yang sama dengan yang Master Prasat cekokkan pada Run beberapa tahun lalu. Kali ini Khru Phoban lah yang memaksa Pennueng untuk meminumnya. Setelah dipaksa menelan jeli merah itu, Pennueng jadi sedikit menurut, tapi ia tetap enggak tenang.

Home School 3

Ia terus teringat memori ketika ayahnya mengurungnya di rumah. Ketika panic attack menguasai Pennueng, Maki dan White tiba tepat waktu untuk menenangkannya. Mereka juga membawakan camilan, croissant favoritnya Pennueng. Anak lelaki itu pun mulai memakannya dan bertukar cerita bersama teman-temannya dengan tenang.

Home School 3

Master Amin pernah mengatakan kalau memori Pennueng sangat kuat. Ia memang mengingat banyak hal, bahkan lebih banyak daripada anak-anak 'normal' lainnya. Ia mengingat satu per satu bebek dari teman-temannya. Anehnya, bebek yang mati tempo hari bukan milik siapapun, walau nametag-nya bertuliskan Hugo.

Jadi, mungkinkah para Master sengaja menyimpan bebek yang telah mati untuk menguji mereka? Ketika makan siang, Jingjai ditugaskan untuk mengantar makan siang ke ruangan isolasi Pennueng oleh Khru Phoban. Jingjai dan Hugo saling bertukar pandangan, apakah kiranya mereka telah ketahuan sudah memfitnah Pennueng?

Home School 3

Maki pun mengkonfrontasi Jingjai, menyuruh ia dan Hugo mengaku pada Master agar hukuman-hukuman enggak masuk akan yang mereka dapatkan selama ini berakhir. Setelah didesak semua GEN6, akhirnya Hugo dan Jingjai mengaku pada Master Amin, dan semuanya terbebas dari hukuman.

Termasuk Pennueng yang akhirnya dibebaskan juga. Kasihan sekali, ia telah dikurung lebih dari satu malam, karena Master Amin menunggu momen pengakuan dosa ini. Keesokan harinya, Jingjai dan Hugo meminta maaf pada Pennueng, dan Pennueng dengan mudahnya memaafkan mereka.

Home School 3

Segera setelah itu, semua murid dipanggil untuk berkumpul di ruang utama. Semua Master juga berkumpul di sana. Rupanya Master Amin ingin mengumumkan bahwa mulai hari itu, Maki ditunjuk sebagai class president dari angkatan GEN6.

Episode 4

Adegan dibuka dengan masa lalu, ketika Master Amin mendelegasi Run sebagai class president untuk GEN4. Tapi, Run menolak, karena Master Amin memintanya melakukan sesuatu yang di luar perikemanusiaan. Walau begitu, tentu saja dia enggak bisa membantah sang kepala sekolah.

home school ep 6

Kembali ke masa sekarang, seperti kakaknya dulu, Maki juga menolak jabatan class president. Tapi, bagaimana lagi, jika Master Amin sudah berkata, maka itu mutlak. Maki berhasil sedikit menggali informasi tentang Run dari sang Master, bahkan beliau berkata kalau Maki mengingatkannya pada Run.

Malamnya, semua murid dikumpulkan di ruang pertemuan. Para Master memberi kabar gembira, kalau GEN6 diperbolehkan pulang selama weekend ini. Tapi, hanya satu murid saja yang diperkenankan. Mereka dibuat untuk saling vote siapa kiranya murid yang paling pantas untuk pulang ke keluarganya walau sebentar.

home school 4

Pagi harinya, Master Phraephon (Sobee Chotiros) memberikan selembar kertas kosong pada GEN6. Rupanya, walau hanya satu orang yang diperbolehkan pulang, tapi semuanya berkesempatan untuk menulis surat untuk keluarga masing-masing.

Walau begitu, ada murid yang enggak peduli, atau bingung mau menulis surat untuk siapa, sebab mereka dan keluarganya enggak dekat. Tapi, ada juga yang menuliskan suratnya sepenuh hati, curhat tentang betapa konyolnya sekolah Home School.

home school 4

Perbincangan tentang siapa yang harus di-vote pun dimulai. Sebagai ketua angkatan, Maki didaulat untuk menengahi semuanya. Dia pun mengusulkan untuk masing-masing menceritakan urgensi untuk pulang, lalu dari sana mereka bisa melakukan voting. Tapi, sepertinya cara ini enggak akan berhasil.

Malam itu di kamar para cowok, Jean mengatakan kalau semuanya memberikan suara untuk dirinya, maka dia akan memberikan per orang satu juta Baht. Tapi, Nai mengingatkan yang lain, kalau uang itu enggak akan berguna sekarang-sekarang, sebab mereka baru bisa keluar dari Home School tiga tahun lagi.

home school 4

Setelah pelajaran olahraga, Mek tiba-tiba membawakan air minum untuk semua murid perempuan. Semuanya langsung menangkap sinyal kalau Mek melakukan ini dengan niat terselubung. Benar saja, dia ingin semua cewek memberikan suara untuknya agar dia bisa pulang.

Sebagai gantinya, dia rela menjadi budak mereka selama satu semester. Enggak lama kemudian, Mork, kembaran Mek, datang dan meledek cara Mek mendapatkan vote. Mereka juga keceplosan tentang rencana Jean yang mau menyuap anak-anak dengan uang.

home school 4

Maki mengatakan kalau cara licik mereka semuanya enggak benar. Karena, Master Amin bilang mereka harus vote anak yang benar-benar layak untuk pulang. White pun mengatakan kalau dia berpikir untuk memberikan suaranya pada Pennueng, karena di antara semuanya, cowok itu lah yang paling banyak merasakan kesulitan di sekolah.

Suatu siang, semua murid (kecuali trio rebel) tengah bersih-bersih di taman. Kemudian Phleng teringat ucapan White tentang dia yang akan vote Pennueng karena iba. Phleng pun mulai berakting kalau dia sakit-sakitan dan lemah untuk mendulang simpati.

home school 4

Rencananya berhasil, sebab Biw—teman terdekat Phleng—langsung otomatis memberikan vote padanya. Padahal (hampir) semua teman-temannya betulan khawatir dengan kondisi Phleng, tapi ternyata dia hanya berakting. Sedikit flashback ke masa lalu Phleng, ternyata ibunya enggak terlalu memperhatikan dirinya.

home school 4

Ibunya yang single mother sangat sibuk dengan bisnis, sehingga Phleng tersisihkan. Kemudian dia menemukan cara agar ibunya memperhatikannya, yaitu ketika dia 'kesakitan'. Makanya, sekarang pun dia menggunakan taktik tersebut agar teman-temannya kasihan dan memberikan vote untuknya.

home school 4

Karena telah mendapatkan 'kepercayaan' teman-temannya sekali, Phleng jadi keterusan. Dia berkali-kali menyakiti dirinya sendiri agar dikasihani. Untungnya ada seorang GEN6 yang melihat aksi Phleng ketika berbohong, yaitu Fuji. Hingga hari pengumuman vote datang, benar saja, yang memenangkan suara terbanyak adalah Phleng.

fuji_ home school 4

Fuji sebagai satu-satunya saksi tentu saja enggak terima. Tapi, enggak ada yang bisa membuktikannya, jadi anak-anak GEN6 malah balik menyerang Fuji. Untung saja master-master yang lain datang dan mempertontonkan penggalan video ketika Phleng menyakiti dirinya sendiri.

Walau begitu, Phleng tetap enggak mengaku. Dia malah menuduh para Master yang berbohong. Master Phraephon mengatakan, mereka sebagai guru sudah tahu tabiat Phleng, karena ibunya sendiri yang mengatakannya saat mendaftarkan Phleng ke Home School. Phleng langsung menyebut sang ibu pembohong dengan mudahnya.

home school 4

Karena ulah Phleng, pengambilan suara hari itu dibatalkan, dan enggak ada satupun dari mereka yang berhak pulang. Nai protes, tapi mau bagaimana lagi, semua sudah terjadi. Anak-anak pun pergi meninggalkan Phleng—yang masih kekeuh kalau dia enggak berbohong—seorang diri di ruang pertemuan.

Kembali ke asrama perempuan, semuanya enggak ada yang mau berbicara dengan Phleng. Bahkan Jingjai dan Fuji mengusirnya, mengatakan enggak ada tempat di dunia ini bagi tukang bohong sepertinya. Walau ditahan Maki dan White, Phleng pergi dari kamar.

home school 4

Khawatir, White dan Maki menyusul Phleng, namun kehilangan jejak. Mereka berpapasan dengan beberapa anak cowok dan meminta pertolongan mereka untuk menemukan Phleng. Setelah mencari ke seluruh sudut sekolah, akhirnya Maki dan White melihat Phleng yang ada di balkon lantai dua sekolah, bersiap untuk terjun.

Episode 5

home school ep 5

Untunglah Maki, White, Tibet, Nai dan Pennueng menemukan Phleng tepat waktu. Phleng berhasil ditenangkan oleh Tibet dan enggak jadi melompat dari lantai dua. Setelah diberi masukan oleh mereka, Phleng mengerti kalau yang dilakukannya salah, tapi bukan berarti Phleng enggak bisa berubah jadi lebih baik ke depannya.

Langkah pertama yang Phleng lakukan untuk berubah adalah meminta maaf pada sahabatnya, Biw. Namun, kebohongan Phleng tampaknya begitu menyakiti hati Biw, sehingga dia tampak enggan menerima permintaan maaf itu secara instan.

home school ep 5

Hari berganti, Master Yani tiba-tiba mengumumkan besok akan ada ujian. Tentang apa? GEN6 juga enggak tahu, karena seperti biasa, Home School selalu penuh rahasia. Hari ujian tiba, Master Amin enggak mengatakan jenis ujian maupun kisi-kisi ujian yang akan GEN6 laksanakan. Sehingga, tentu saja hal ini mendulang protes dari beberapa murid.

Namun, mereka jadi lumayan semangat ketika diberi tahu pemenang ujian akan mendapat kesempatan untuk menggunakan ponsel. Uniknya, ujian yang akan segera mereka lakukan ini sudah turun temurun dilakukan oleh GEN sebelumnya.

home school ep 5

Dan, hanya ada satu orang yang berhasil menyelesaikan sampai final, yakni Run GEN4. Ya, benar, Run kakaknya Maki. Untuk sesi pertama, mereka akan mengerjakan 'ujian' pada umumnya. Tiap anak boleh memilih mata pelajaran yang dirasa paling mereka kuasai untuk kerjakan. Ada matematika, sejarah, Bahasa Inggris, olahraga, dan agrikultur.

Setiap mata pelajaran memiliki beban dan waktu ujian yang berbeda-beda, akan tetapi semuanya memiliki kesamaan, yaitu para murid bisa melakukan apapun untuk lulus ujian. Jadi, ada yang terang-terangan mencontek pun, para Master enggak masalah.

home school ep 5

Master Prasat mengingatkan murid-murid yang mengambil ujian sejarah bersamanya, yaitu Nai, Fuji, dan Mork. Dia mengatakan kalau ujian ini hanya mencetak satu pemenang, dan orang itu akan dicatat dalam sejarah Home School.

Perkataan tersebut membuat Nai teringat akan ambisi ayahnya untuk membuat seluruh keluarganya menjadi nomor satu dalam hal apapun. Ayahnya bahkan 'mengajarkan' Nai untuk melakukan apapun untuk menjadi juara, walaupun jika dia harus menyuap atau mencontek. Enggak perlu waktu lama, ujian pun dimulai.

Dalam mata pelajaran agrikultur yang tampak 'paling mudah' daripada ujian yang lain, satu-satunya murid yang mengambil ujian ini adalah Biw. Sayangnya, dia terlalu meremehkan ujiannya dan berakhir tersesat di hutan seorang diri.

home school ep 5

Sementara dari mata pelajaran sejarah, Nai yang mendapat nilai tertinggi, jadi cuma dia yang bisa lanjut ke ujian selanjutnya. Karena Nai menang, otomatis Mork dan Fuji enggak berhasil lolos. Di kelas matematika, White, Pennueng, Hugo dan Jingjai lulus juga, walau Hugo dan Jingjai terang-terangan mencontek pada Pennueng.

Kemudian, Jean dan Mek gagal adu lari melawan Master Champ. Terakhir, semua anak yang mengambil ujian Bahasa Inggris, yakni Maki, Tibet dan Phleng, lulus karena mereka bekerja sama dengan adil dan berhasil memecahkan jawaban soal ujian mereka.

home school ep 5

Ujian tahap kedua diuji oleh Master Phraephon. Kali ini, semua murid yang lulus tahap pertama dipertemukan. Mereka akan melawan satu sama lain, secara harfiah. Bagi anak-anak yang enggak lulus, mereka dikumpulkan di ruang meeting dan menonton anak-anak lain yang masih ujian lewat televisi.

Anehnya, ujian kedua ternyata sebuah permainan kursi musik. Seperti ujian pertama, Master mengumumkan bahwa mereka bisa melakukan apa saja untuk mempertahankan kursi mereka, baik itu dengan memohon, hingga melakukan kekerasan.

home school ep 5

Pada awalnya, Jingjai enggak mendapatkan kursi, yang berarti dia enggak akan bisa lulus ujian. Akan tetapi, dia mendorong Phleng terjatuh dan merebut kursinya dengan dalih Phleng enggak layak setelah menipu mereka semua tempo hari. Phleng sebenarnya terima-terima saja, tapi White yang memang sudah kesal dengan Jingjai jadi murka.

Mereka pun adu mulut tanpa bergeser sedikitpun dari kursi masing-masing. Ini membuat Pennueng mengalami panic attack. Situasi semakin kacau ketika Tibet memutuskan untuk menghancurkan semua kursi di sana, agar semuanya enggak lulus ujian bersama-sama.

Episode 6

Home School ep 6_

Tentu saja ada pihak yang enggak setuju dengan keputusan Tibet, sehingga memicu perkelahian di antara beberapa murid. Maki akhirnya turun tangan dan memberikan masukan yang paling adil, yaitu mereka akan mengulangi ujian dari awal lagi.

Sementara itu, anak-anak yang sudah dinyatakan enggak lulus malah menonton adegan itu dengan suasana riuh. Headmaster Yani datang memarahi mereka, bukannya meratapi kesalahan malah seru-seruan nonton teman-temannya berantem.

Home School ep 6_

Adegan berpindah ke Master Amin yang menonton semua kejadian lewat layar TV seorang diri. Dia mengatakan 'seseorang' begitu mengecewakan. Mungkin dia mengatakan hal ini untuk Maki, karena Master Amin mengatakan hal itu tepat setelah Maki memberikan solusi yang adil untuk semuanya.

Ujian kursi musik dimulai kembali dengan kekacauan. Sebab, kali ini para murid langsung menggunakan kekerasan. Tapi, bisa dibilang ada dua kubu di sini, yaitu Hugo-Jingjai vs. everybody. Kini, semuanya bekerja sama untuk membuat Hugo dan Jingjai enggak mendapatkan kursi.

Home School ep 6_

Bahkan, Maki dan Pennueng juga sedikit menggunakan kekerasan demi melancarkan tujuan ini. Karena Hugo dan Jingjai memperebutkan satu kursi dan enggak ada satupun dari mereka yang berhasil duduk tepat waktu, keduanya pun dinyatakan enggak lulus.

Ronde kedua dimulai, kali ini Phleng menggugurkan dirinya sendiri karena merasa enggak pantas setelah membohongi mereka semua kemarin. Maka, ronde ketiga menjadi babak terakhir dari ujian. Master Phraephon pun memerintah anak-anak untuk menyisakan satu kursi saja.

Home School ep 6 (1)_

Maki kemudian tersadar 'kode' yang selalu diingatkan oleh Master setiap kali ujian akan dimulai, yaitu mereka harus menganalisis ujian untuk bisa lulus. Akhirnya Maki mengerti, kalau untuk lulus ujian ini, mereka enggak perlu berebutan kursi untuk duduk, tapi mereka diminta menemukan tempat untuk duduk.

Maki pun mengajak anak-anak yang tersisa duduk di mana saja. Kemudian Master Phraephon mengumumkan kalau mereka semua lulus dan bisa mengikuti ujian terakhir bersama Master Amin. Lokasi ujiannya ada di kantor pribadi sang master. Anak-anak harus menjawab satu pertanyaan dari Master Amin untuk bisa lulus.

Home School ep 6 (2)_

Akan tetapi, ketika mereka membaca kertas soal dari Master Amin, enggak ada apapun di sana. Kertas ujian itu kosong tanpa pertanyaan apapun. Setiap anak mencoba memunculkan soal yang mereka pikir disembunyikan di kertas itu, akan tetapi semuanya gagal.

Pennueng mencoba menjawab, tapi ternyata dia salah dan akhirnya didiskualifikasi. Menyisakan Tibet, Maki, White, dan Nai yang diberi waktu tambahan satu jam lagi untuk menjawab. Kita diperlihatkan penggalan masa lalu ketika mereka sedang berdiskusi.

Home School ep 6 (2)_

Rupanya berbeda dari anak-anak lainnya, bahkan Maki yang mendapat beasiswa juga, Tibet secara khusus didatangi langsung oleh Master Amin. Ya, sang master berkunjung ke kediaman Tibet dan mengobrol dengan ibu Tibet yang sakit. Master Amin berjanji akan memberikan beasiswa bagi Tibet hingga lulus nanti.

Kembali ke pembahasan ujian, Maki memiliki ide kalau mereka harus bekerja sama lagi demi mendapatkan jawaban ujian kali ini. Setelah brainstorm bersama-sama, Tibet menyadari bagaimana cara menjawab pertanyaan, dan mereka akan mencoba taktik itu.

Home School ep 6_

Di sisi lain, anak-anak yang telah gagal ujian sebelumnya masih berkumpul di ruang serbaguna. Master Yani akhirnya memberi tahu mereka kenapa mereka bisa gagal. Master Yani mengatakan kalau mereka semua egois dan hanya mementingkan diri sendiri.

Padahal para master ingin mengajarkan satu hal, yaitu semua GEN6 adalah teman yang harus saling membantu setiap saat. Balik lagi ke anak-anak yang masih mengerjakan ujian. Semuanya menjawab ujian dengan cara mengembalikan kertas ujian kosong pada Master Amin, karena satu-satunya orang yang tahu soalnya ya hanya sang master saja.

Home School ep 6

Ternyata taktik ini tepat. Master Amin pun memberi tahu mereka soal yang harus mereka pecahkan, yaitu 'Siapa yang paling pantas mendapatkan hadiah?' White, Maki dan Nai memberikan vote pada Tibet untuk memenangkan hadiah dari ujian kali ini.

Akan tetapi, Tibet enggak mengambil hadiah itu karena teman-temannya yang lain enggak mendapatkannya. Akhirnya untuk ujian kali ini, enggak ada yang memenangkan hadiah, tapi untuk pertama kalinya dalam sejarah Home School, ada lebih dari satu anak yang lulus ujian.

Home School ep 6

Malam itu, Master Phraephon mendatangi kantor Master Amin. Dia ingin mengonfirmasi lagi keputusan Master Amin untuk melakukan 'pengobatan itu' untuk Run, sebab Master Phraephon khawatir cara itu bisa membahayakan nyawanya. Tapi, Master Amin tetap teguh dengan pendiriannya. Dan Master Phraephon pun pergi ke hutan.

Home School ep 6

Di sana ternyata sudah ada Master Prasat yang menunggu, dan mereka berdua pun pergi ke hutan yang lebih dalam lagi. Melihat itu semua, Maki diam-diam membuntuti para master. Ternyata Tibet mengikuti Maki dan menghentikannya.

Home School ep 6

Kemudian Maki menjelaskan kalau tujuan dia masuk Home School adalah untuk mencari kakaknya, Run GEN4, yang hilang hingga kini. Maki pikir Master Prasat dan Phraephon menuju lokasi di mana Run berada, makanya dia mengikuti para master dari belakang.

Home School ep 6

Di lokasi lain, Master Amin tampak seperti berada di penjara, atau ruangan bawah tanah yang terisolasi. Di sana ada Run yang dalam kondisi diikat pada kursi.

Master Amin mengatakan kalau hari ini hari pertama ujian GEN6. Ada satu murid yang mengingatkan Master Amin pada Run, yaitu Maki. Setelah itu, sang master menutup kepala Run dan membawanya pergi untuk melakukan 'treatment'.

Episode 7

Home School ep 7.1_

Dalam keadaan kepala ditutup kain, Run dibawa ke 'ruang perawatan'. Setelah penutup kepalanya dibuka, Run melihat empat master: Amin, Phraephon, Prasat dan Phoban. Run histeris meminta dibebaskan, tapi Master Amin mengingatkan bahwa mereka semua sedang mencoba membantu menyembuhkan Run.

Home School ep 7.2_

Di hutan, Maki dan Tibet masih membicarakan tentang Run. Tiba-tiba Khun Phoban yang memang enggak stay bersama para master terlihat berjalan kembali ke Home School. Takut ketahuan, Tibet menarik Maki ke balik pepohonan untuk bersembunyi.

Tibet berpikir kalau Maki tetap nekat mencari Run malam ini, dia akan ketahuan dan menyebabkan masalah. Maka, Tibet mengajak Maki kembali ke sekolah dan berjanji untuk membantunya menemukan Run di kemudian hari.

Home School ep 7.3_

Keesokan paginya, GEN6 tengah mengambil kelas kimia bersama Master Deluxe. Setiap anak harus berkelompok untuk mengerjakan tugas. Karena mereka ada 13 anak, maka satu kelompok akan terdiri dari tiga orang. Ketika Phleng mengajak Biw untuk membuat kelompok, Biw malah meminta join ke si kembar Mek dan Mork.

Rupanya sampai saat ini Biw masih sangat marah pada Phleng. Setelah itu, Pennueng berdiri dari kursinya ke arah kursi Phleng dan mengajak gadis itu untuk membuat kelompok bersama.

home school ep 7

Suatu hari, diperlihatkan kalau Maki dan Tibet semakin ‘dekat’, begitu pula dengan White dan Nai. Tapi, yang paling terang-terangan tentu saja Jingjai dan Hugo, yang enggak tahu malu flirting di hadapan Master Yani walau sudah dilarang.

home school ep 7

Semenjak itu, Master Yani mengumumkan ada peraturan tambahan di Home School, yakni enggak boleh ada jalinan asmara di sekolah. Hal ini ditentang oleh hampir semua murid, karena bagi mereka larangan dilarang pacaran itu enggak masuk akal. Ya.. namanya juga remaja.

home school ep 7

Di asrama perempuan, Jingjai, Fuji dan Biw tengah mengobrol soal peraturan baru itu. Jingjai mengatakan kalau dia enggak peduli, dia malah berniat untuk mengencani semua lelaki di GEN6. Fuji tiba-tiba kesal, karena dia sangat membenci aksi perselingkuhan. Rupanya ayahnya yang sering menghina perempuan itu adalah tukang selingkuh. 

home school ep 7

Keesokan paginya saat sedang mengerjakan tugas Master Deluxe, Fuji menyuruh Jingjai mengambilkan buku, tapi gadis itu enggak mendengarkan. Dia malah sibuk memperhatikan Nai, target kencannya selanjutnya. Fuji yang dongkol langsung menghujat Jingjai sebagai anak yang enggak dicintai keluarganya.

Flashback memperlihatkan kalau memang benar, Jingjai kurang mendapatkan kasih sayang dari kedua orang tuanya. Rupanya ibu Jingjai berselingkuh, tapi walau sudah ketahuan pun dia enggak peduli. Ayah Jingjai juga enggak menunjukkan rasa sayang padanya.

Home School ep 7.2

Di tempat lain, Biw menghampiri Nai dan White yang sedang kerja kelompok. Dengan alasan teman kelompoknya–Mek dan Mork–enggak muncul, Biw menanyakan tugasnya pada White dan Nai. Tapi, sorot mata Biw hanya memandang Nai saja. Semua orang yang melihat bisa tahu kalau Biw menyukai Nai.

Dan, dia juga enggak merahasiakannya, kok. Dia mengaku pada White, sekaligus ‘meminta dukungan’. Akan tetapi, Nai enggak terlihat menunjukkan tanda-tanda kalau dia tertarik pada siapapun. Kalaupun ada, Nai mengatakan tipe cewek kesukaannya adalah cewek seperti White.

Home School ep 7

Malamnya, Jingjai dan Hugo pergi ke tepi danau untuk menenangkan diri. Setelah Jingjai menceritakan tentang hidupnya, mereka melakukan hubungan intim. Setelah itu, gantian Hugo yang bercerita tentang kehidupannya.

Home School ep 7.

Yang mereka enggak ketahui, Khun Phoban telah menemukan lokasi mereka. Di tempat lain, Master Phraephon tengah mengendap-endap untuk menuju hutan. Aksinya itu ketahuan oleh Master Yani. Dia mengusulkan untuk pergi ke hutan bersama-sama, karena masuk ke sana pada malam hari sangat bahaya.

home school ep 7

Enggak lama setelah kedua master pergi, Maki dan Tibet segera menyusul mereka. Akan tetapi, tiba-tiba saja Pennueng dan Phleng ada di belakang mereka. Maki dan Tibet enggan mengaku pada kedua temannya itu, kalau tujuan mereka adalah mengikuti para master untuk menemukan lokasi Run.

Maki dan Tibet pun memutuskan untuk lari, tapi ternyata Pennueng dan Phleng mengejar mereka dan melarang untuk terus masuk ke hutan. Akhirnya Maki menyerah, dia pun kembali ke Home School karena enggak mau teman-temannya terseret masalah gara-gara dirinya.

home school ep 7

Rupanya Master Yani dan Master Phraephon menerima panggilan dari Khun Phoban untuk melihat Hugo dan Jingjai. Setelah itu, Master Yani masuk ke kamar anak perempuan dan menarik Jingjai pergi dengan paksa. Khun Phoban telah membawa Hugo juga dari kamar anak lelaki.

Jingjai dan Hugo akan dihukum karena melanggar aturan, yaitu berpacaran. Akan tetapi, saat akan dikurung, Hugo dan Jingjai menghajar Khun Phoban lalu mengambil kunci dari celananya. Kebetulan, kunci tersebut merupakan kunci mobil. Kedua insan tersebut langsung tancap gas menuju hutan. 

home school ep 7

Sayang, setelah mencoba setiap jalan yang ada, mereka enggak menemukan jalan keluar. Seakan-akan tempat itu adalah labirin tanpa ujung. Akhirnya, mereka berhasil ditangkap dan kembali ke Home School.

Sementara itu, suatu siang, Maki mendatangi Master Phraephon. Dia menanyakan soal Run GEN4 pada sang master. Lalu, master menjawab dia enggak mengetahui apa-apa.

Episode 8

home school ep 8_

Sudah seminggu sejak Jingjai dan Hugo dikurung di ruangan isolasi. Tapi, menurut Master Amin, mereka masih belum berubah dan akan mendapatkan pelajaran tambahan dari Khun Phoban. GEN6 terpecah, antara pihak yang setuju dengan hukuman untuk Jingjai dan Hugo, tapi ada juga anak-anak yang merasa Home School sudah keterlaluan.

home school ep 8 (1)_

Walau bagaimanapun, pendapat mereka enggak berguna karena keputusan tetap ada di tangan Master Amin. Master Amin memanggil Master Phraephon ke ruangannya. Dia meminta sang guru untuk segera memulai Lizard Game atau Permainan Kadal.

Paginya, Permainan Kadal dimulai. Anak-anak dikumpulkan di lapangan. Setibanya di sana sudah ada sebuah telepon tua yang enggak berfungsi. Dari pengeras suara, Master Phraephon mengumumkan cara bermain Permainan Kadal. Seorang anak akan diberi titel sebagai si kadal secara rahasia. Dia juga enggak boleh mengungkapkan identitasnya.

home school ep 8 (31)_

Sementara anak-anak lain yang mendapat peran sebagai hewan lain harus menemukan siapa di antara mereka kadal yang sebenarnya. Permainan baru berakhir dalam tiga hari atau ketika si kadal sudah ditemukan. Jika si kadal ketahuan, maka dia kalah dan akan dihukum.

Tapi, jika si kadal berhasil mempertahankan identitasnya sampai hari ketiga, maka dia menang dan anak-anak lainnya yang dihukum. Di sini, berarti satu anak yang menjadi kadal melawan sepuluh anak lainnya yang menjadi hewan lain. Karena si kadal diberi kebebasan memerintah, dia melakukan hal-hal yang membuat teman-temannya dongkol.

home school ep 8 (1)

Seperti memberikan PR ekstra, hingga membuat orang lain enggak bisa makan malam. Ketika Mek dan Mork adu mulut karena saling menuduh sebagai si kadal, ternyata ucapan mereka dianggap sebagai jawaban dari permainan.

Namun, menurut Master dari pengeras suara, jawaban mereka salah. Dan, hukuman bagi mereka yang menjawab salah adalah dikurung di ruang detensi. Suatu siang, si kadal memberikan surat untuk Maki dan White. Surat itu berisi perintah kalau Maki dan White harus membersihkan Home School dari ujung ke ujung.

home school ep 8 (22)_

Nai dan Tibet yang sedang bersama mereka pun menawarkan untuk membantu. Ketika sedang bersih-bersih, Maki tiba-tiba memikirkan kode hewan dari masing-masing anak. Malam harinya, Master Champ membangunkan Pennueng. Dia mendapat perintah dari si kadal untuk lari selama dua jam.

Enggak sendiri, Tibet dan Nai yang ketahuan membantu White dan Maki pun ikut-ikutan dihukum untuk lari seperti Pennueng. Ternyata bukan cuma mereka saja, Phleng pun kena sebagai satu-satunya cewek yang diperintahkan si kadal untuk berlari. Perintah-perintah menjengkelkan terus berdatangan untuk semua murid.

home school ep 8 (19)_

Tapi, ada dua anak tersisa yang enggak pernah tersentuh si kadal, yaitu Jean dan Biw, yang membuat anak-anak lain mencurigai mereka sebagai si kadal. Terutama Fuji, si gadis berjiwa bebas yang selalu berkata sesuai keinginannya. Dia menuduh Jean habis-habisan.

Dia yakin Jean lah si kadal, sebab dia selalu senang melihat teman-temannya mendapat hukuman. Fuji juga memberitahu GEN6 kalau Jean pernah membakar pabrik ayahnya sendiri. Kemudian Jean membela diri, bahwa dia melakukan itu karena pabrik ayahnya telah menelan banyak korban jiwa. 

home school ep 8

Puncak kekesalan anak-anak adalah ketika semuanya enggak mendapat jatah makan kecuali Jean dan Biw. Kecurigaan kalau keduanya adalah si kadal semakin meninggi. Tapi, mereka mengaku bukan si kadal, dan memutuskan untuk enggak makan juga.

Ada baiknya juga mereka disudutkan seperti itu, karena Biw dan Jean bisa saling terbuka satu sama lain, terutama tentang keluarga mereka. Akhirnya semua GEN6 memutar otak bersama-sama, kiranya siapa si kadal sebenarnya. Mereka akhirnya menemukan satu nama, yaitu Master Phraephon sendiri.

home school ep 8 (8)_

Esoknya, semua memberi jawaban pada sang master, kalau dialah si kadal. Dan, ya, jawaban itu benar. Mereka pun mendapatkan hadiah yang dijanjikan, yaitu surat dari keluarga mereka. Akan tetapi, ternyata enggak ada surat, karena Home School bisa saja enggak pernah mengirimkannya, atau menyembunyikan surat balasan dari orang tua mereka.

home school ep 8

Walau kesal dengan trik dan kebohongan para master, ada hal yang lebih mengganjal yang membuat anak GEN6 khawatir. Yaiu Hugo dan Jingjai yang walau sudah dilepas dari ruang detensi, tapi malah jadi bertingkah aneh.

Master Phraephon dengan santainya menjawab Jingjai dan Hugo hanya sedang dihukum karena melanggar aturan. Tapi, kenapa mereka terlihat seperti robot tak berjiwa sekarang? 

Episode 9

home school ep 9

Setiap episodenya, penonton akan mendapat cuplikan tentang Run yang sampai saat ini masih disekap oleh para Master. Sampai episode ini, masih membingungkan mengapa Run diberi 'perawatan' secara intensif dan sembunyi-sembunyi oleh Home School.

home school ep 9.1_

Tiap pukul 12 malam, Hugo terbangun dengan sendirinya. Dia tiba-tiba berdiri mematung dan tatapannya kosong. Kelakuannya itu membangunkan semua teman-temannya di asrama lelaki. Ketika diajak berbicara oleh teman-temannya, Hugo hanya meneriaki sebuah tempat, yaitu Ruang Perawatan.

Pagi harinya, beberapa anak berdiskusi tentang keanehan Hugo dan Jingjai. Dibanding Hugo yang benar-benar seperti robot, sebenarnya Jingjai kelihatan lebih ‘manusia’ setelah keduanya dilepas dari hukuman kurungan. Akan tetapi, terkadang Jingjai nge-lag seperti komputer.

home school ep 9

Misalnya, suatu saat dia tiba-tiba terpaku menatap satu titik dan mengulang-ngulang kalimat yang enggak bisa dimengerti, kurang lebih sama seperti Hugo. Jika digabung, maka kalimat yang diucapkan Hugo dan Jingjai adalah “harus diubah (di) Ruang Perawatan” atau “Ruang Perawatan harus diubah.”

Tapi, di luar kelakuan aneh Jingjai dan Hugo, mereka tapak seperti mereka sendiri ketika sedang berkegiatan di sekolah. Siangnya anak-anak GEN6 harus mengikuti kegiatan bersama Master Champ. Sang master membagi mereka dalam dua kelompok, Tim Hitam dan Tim Putih.

home school ep 9_

Hadiah game kali ini adalah, tim yang menang bisa mendapat bahan makanan untuk dimasak, sementara tim yang kalah enggak diperbolehkan makan sama sekali. Tim Hitam dan Putih dipimpin oleh si kembar Mek dan Mork. Sebagai representative tiap tim, mereka diharuskan ‘adu jotos’ untuk memenangkan babak pertama. 

Game ini seperti sengaja dibuat untuk mereka. Sebab, beberapa saat sebelum permainan ini dimulai, Mek dan Mork memang sedang berkelahi karena makanan, tapi merembet ke masalah pribadi juga. Enggak tahan dengan perkelahian si kembar, Maki, White, Nai dan Tibet turun tangan. Nai bahkan membogem dan memaki Master Champ.

home school ep 9_

Hal ini membuat keempatnya dikurung di ruangan detensi. Anehnya, Master Champ mengatakan sudah memprediksi mereka akan memberontak. Jadi, pengasingan keempat anak ini justru memang diinginkan Master Champ.

Menurutnya, anak-anak GEN6 lain ‘enggak akan bisa bertahan’ tanpa Maki, White, Nai dan Tibet yang ‘paling waras’ dan memiliki jiwa kepemimpinan tinggi. Adegan dipotong pada Master Yani yang mengunjungi Run. Master Yani memperingatkan Run untuk ‘menyerah’ saja, tapi Run enggak mau.

Kemudian sang master mengingatkan Run, kalau adiknya bisa saja dalam bahaya. Memang, bukan Master Amin yang akan menyakiti adik Run, tapi tetap saja Rin bisa berada dalam bahaya jika Run terus ‘keras kepala’.

home school ep 9

Kembali ke GEN6, mereka sudah kembali ke asrama masing-masing. Di asmara laki-laki, Mek dan Mork menceritakan bagaimana mereka yang kembar jadi membenci satu sama lain. Rupanya, kedua orang tua mereka memiliki favorit, jika sang ayah mencintai yang satu, maka membenci yang lainnya.

Begitu pula dengan ibu mereka, yang menyebabkan persaingan dan rasa benci tumbuh di antara Mek dan Mork. Ayah si kembar lebih menyukai Mork dibanding Mek. Sang ayah menginginkan Mork menjadi dokter dan meneruskan bisnis rumah sakit yang dimiliki keluarga.

Sementara Mek yang nilai-nilai pelajarannya lebih buruk dibanding Mork selalu mendapat perkataan sinis dari sang ayah. Di saat itulah ibu mereka maju ke depan, membela Mek. Tak jarang, ayah dan ibu si kembar jadi berkelahi karena membela salah satu dari mereka. 

home school ep 9 mek mork

Time skip, keempat anak yang dihukum sebelumnya, kini diajak Master Yani ke Tree of Remorse alias Pohon Penyesalan. Maki, White, Nai dan Tibet harus berlutut di hadapan pepohonan dalam waktu yang enggak terbatas, hingga mereka mengakui kesalahan mereka.

Sementara itu di Home School, Tim yang menang game kemarin diperbolehkan masak sebanyak yang mereka mau, tapi jangan berpikir untuk membagi makanan pada tim lain, maupun menyimpan makanan untuk hari-hari ke depan. Sebab, untuk makanan mereka selanjutnya, kedua tim akan dihadapkan lagi untuk berkompetisi. 

home school ep 9 pohon_

Petang tiba, GEN6 yang masih mengikuti permainan Master Champ dikumpulkan di hutan untuk bertanding lagi. Jingjai melawan Hugo, yang otomatis Hugo merelakan dirinya untuk kalah. Fuji melawan Jean, yang dimenangkan telak oleh Fuji.

home school ep 9

Tapi, pertarungan paling epic adalah antara Biw dan Phleng, yang malah memutuskan untuk berbaikan dan berteman lagi. Mereka bahkan memutuskan untuk sama-sama kalah dalam permainan ini. Babak terakhir sebagai penentu adalah Pennueng vs Mek.

home school

Entah karena terpengaruh Biw dan Phleng, atau mereka sudah menyadari, kalau ini bukan murid vs murid, tapi GEN6 vs para master yang selalu memberikan tugas aneh-aneh. Untuk pertama kalinya, GEN6 memutuskan hal yang paling ‘benar’ dan adil untuk mereka semua, walau tanpa adanya Nai, Maki, White dan Tibet yang sedang dihukum.

Rupanya apa yang dikatakan Maki benar, bahwa GEN6 enggak seburuk yang para master pikirkan. Walau enggak ada dirinya sebagai penengah, GEN6 masih bisa menggunakan akal sehat mereka.

home school ep 9.4_

Di tempat lain, Master Amin memarahi Master Prasath karena kehilangan Master Deluxe ‘yang sedang sakit’. Master Prasath pun diperintahkan untuk segera menemukan Master Deluxe. Dia mendapat bantuan dari Master Yani untuk menemukan Master Deluxe di hutan.

Semua master membicarakan hal misterius, seakan-akan Master Deluxe ‘memiliki penyakit’, ‘alasan khusus’ Master Deluxe bergabung dengan Home School, dan betapa Master Deluxe ‘belum siap’ dengan semua ini. Sementara itu, kondisi Master Deluxe tampak kebingungan dan ketakutan, bersembunyi dari para master yang sedang mencarinya.

home school ep 9

Pencarian Master Deluxe berlangsung hingga berhari-hari. Siang itu, Master Prasath dan Khun Phoban mencari Master Deluxe ke hutan terlarang lagi. Ada yang berbeda, karena saat itu mereka menemukan clue, yaitu dua jejak kaki yang berbeda. Mereka pun yakin kalau Master Deluxe enggak kabur sendirian, melainkan dibantu seseorang. 

Kembali ke geng yang dihukum di hadapan Pohon Penyesalan. Hingga malam hari, mereka masih teguh dengan pendirian kalau mereka enggak bersalah. Master Yani enggak keberatan menunggui mereka seperti itu, dia dengan santai meminum teh dan cemilan yang tersedia. Akan tetapi, tiba-tiba terdengar teriakan dari dalam hutan.

home school ep 9

Master Yani pun panik mencari sumber suara, dan memerintah semuanya untuk enggak beranjak ke mana-mana. Akan tetapi, Maki enggak menurut. Dia penasaran dengan teriakan yang terdengar seperti suara Master Deluxe itu.

Maki, Tibet, Nai dan White pun pergi, dan mereka lah yang pertama kali menemukan Master Deluxe yang dalam keadaan terikat. Master Deluxe berada dalam kondisi yang mirip dengan Jingjai dan Hugo ketika sedang konslet. Master Deluxe terus menerus berkata “Run ada di sini, di Home School.”

Episode 10

home school ep 10

Setelah meracaukan Run ada di dalam Home School, Master Deluxe dengan panik menyuruh anak-anak untuk kabur. Tapi, sebelum bisa bertindak lebih jauh, Khun Phoban dan Master Prasath sudah keburu menemukan mereka. Tak lama kemudian, Master Yani juga sampai di tempat mereka.

Para Master pun segera membawa Master Deluxe dan anak-anak kembali ke Home School. Paginya, Maki memberitahu Nai dan White tentang Run. White kemudian ingat kalau dulu sekali waktu dia mencoba kabur dari sekolah, dia mendengar suara teriakan dari dalam hutan. Dia pikir itu suara Run. Maki juga berpikiran yang sama.

home school ep 10

Tapi, walau sudah mencoba menelusuri hutan pun, Maki belum juga menemukan lokasi tempat Run disembunyikan. Saat Master Deluxe tengah berjalan, anak-anak itu menghentikan sang Master untuk menanyakan kondisinya. Maki juga menanyakan perihal lokasi Run yang sempat diracaukan sang Master.

Akan tetapi, Master Deluxe mengatakan dia enggak mengerti, bahkan dia enggak tahu siapa itu Run. Enggak lama setelah itu, Master Prasath datang menyela pembicaraan mereka. Setelah dua Master itu pergi, anak-anak kembali membicarakan tentang kondisi Master Deluxe yang mirip dengan Hugo dan Jingjai.

home school ep 10

Mereka berpikir pasti semuanya sudah dihapus memorinya menggunakan ‘obat’ yang tadi sempat Master Deluxe sebutkan. Kemudian, Pennueng datang menghampiri, mengajak mereka bertemu GEN6 yang lain. Di dalam gudang, rupanya semua GEN6 sudah berkumpul. Mereka membicarakan rencana untuk kabur bersama dari Home School.

Awalnya Maki enggak mau, karena dia ingin menemukan Run terlebih dulu. Tapi, akhirnya dia setuju untuk memulangkan ketigabelas GEN6. Tiba-tiba saja Jingjai seperti ‘dikontrol’ oleh sesuatu karena terdiam mendadak, lalu dia teriak kencang dan jatuh pingsan. 

home school ep 10

Saat dibawa ke UKS, Master Phraephon mengatakan Jingjai hanya kelelahan saja. Setelah sadar, Jingjai langsung mengajak semuanya untuk kabur malam itu juga. GEN6 menyusun rencana dengan menyalakan api di beberapa tempat. Kemudian anak lainnya bertugas mencari kunci bis yang dulu membawa mereka semua ke Home School.

Anehnya, Mek dan Mork menemukan kunci itu dengan sangat mudah, seolah-olah pihak sekolah memang ingin melancarkan rencana GEN6. Benar saja, saat hendak mencari bis, GEN6 dihadang oleh Master Amin. Sang Master enggak melarang anak-anak pergi, justru dia mengizinkan. Bahkan dia mengizinkan Khun Phoban yang menyetir.

home school ep 10

Sama seperti waktu datang, GEN6 diminta makan kukis yang membuat mereka enggak sadar selama perjalanan. Mau enggak mau, anak-anak itu pun memakan kukisnya. Hanya satu anak yang enggak pulang, yaitu Maki. Alasannya adalah karena dia yatim piatu, dia enggak punya keluarga yang menantinya, jadi dia akan tetap di Home School.

home school ep 10

Master Amin mengekspresikan bahwa dia senang Maki memutuskan untuk enggak pulang. Setelah itu, Master Amin pergi meninggalkan Maki sendirian. Ternyata Master Amin pergi mengunjungi Run. Dia menceritakan kalau malam ini GEN6 dipulangkan atas keinginan mereka sendiri. Run membalas, kalau yang dilakukannya itu sangat kejam.

home school ep 10

Master Amin mengatakan ada satu anak yang bertahan, entah untuk tujuan apa dia mengatakan itu pada Run. Segera, Run menyadari kalau anak itu pasti Rin, adiknya sendiri. GEN6 yang memutuskan pulang terbangun di lokasi ‘Home School’ yang pertama kali mereka datangi sebelum di’bius’ dan dibawa ke lokasi Home School yang sebenarnya.

home school ep 10

Sebelum turun dari bis, Khun Phoban memberi tahu mereka, kalau bis Home School setia menunggu di sini, jika di antara mereka ada yang ingin kembali. Pada awalnya semua anak mendengus, merasa ucapan Khun Phoban adalah hal paling konyol di dunia.

home school ep 10

Akan tetapi, setelah mereka pulang ke rumah masing-masing, benar adanya, bahwa Home School itu ‘rumah’. Ada anak yang rumahnya dijual oleh kerabatnya, ada anak yang menemukan bahwa orang tuanya telah bercerai, ada anak yang mengalami kekerasan fisik dan batin.

home school ep 10

Intinya, hampir semua orang tua GEN6 sengaja ‘membuang’ anak-anak mereka ke Home School karena enggak mau mengurus mereka lagi. Semua anak terpaksa kembali ke Home School, hanya Jingjai dan Hugo yang punya rencana lain. Mereka memang enggak berniat pulang ke keluarga mereka, karena mereka membencinya.

home school ep 10

Jingjai pulang untuk kemudian kabur ke daerah lain. Maka itu, Jingjai ditemani Hugo menjajal perhiasan di rumahnya sebagai modal memulai hidup baru. Tapi, saat akan pergi, ayah Jingjai menangkap mereka. Dia menampar Jingjai dan mengancam akan menembak Hugo. Sebelum bisa melakukannya, Jingjai memukul kepala ayahnya hingga pingsan.

home school ep 10

Sementara Tibet pulang ke rumah yang telah kosong, karena ibunya yang memang sakit-sakitan sudah meninggal dunia. Di sana sudah ada Master Amin, yang menyebutnya sebagai keluarga. Rupanya, Master Amin mengenal ayah Tibet dengan sangat baik, karena dulunya ayah Tibet lah kepala sekolah di Home School.

home school ep 10

Di tempat lain, Master Phraephon bertemu diam-diam dengan Run. Dia tampaknya berada di tengah-tengah, antara pihak Master Amin dan pihak Run.

Mereka membicarakan tentang langkah selanjutnya yang akan diambil Master Amin. Run sempat khawatir Master Amin akan menggunakan Maki. Tapi, rupanya Master Amin ingin menggunakan Tibet. Tapi, untuk apa?

Episode 11

home school ep 11 (1)

Di episode sebelumnya, Master Phraephon mengatakan kalau Master Amin menginginkan satu anak Home School untuk melanjutkan proyeknya. Run takut kalau sang Master memilih Maki, tapi ternyata sejak awal Master Amin sudah mengincar Tibet.

Rupanya, proyek ini dulunya dikerjakan oleh Master Puth, ayah Tibet. Tapi, karena meninggal sebelum berhasil menyelesaikannya, maka proyek tersebut ditunda.

home school ep 11 (1)

Di kediaman Tibet, Master Amin dan Tibet duduk menghadap satu sama lain. Sang Master mulai menjawab pertanyaan dari Tibet mengapa ibunya enggak ingin Tibet menyaksikan kepergiannya, hingga ayahnya yang ternyata mantan Headmaster Home School.

Jadi, dulu Puth merupakan Headmaster Home School. Dia tengah mengerjakan proyek penting, tapi tiba-tiba saja dia gantung diri. Dia ditemukan telah meninggal dunia oleh para Master lainnya (minus Master Deluxe, karena dia ‘orang baru’ di Home School). Anehnya, Run segera datang dan begitu terkejut melihat kepala sekolahnya terbujur kaku.

home school ep 11

Semua orang di sana yakin kalau Master Puth enggak bunuh diri, melainkan dibunuh. Tapi, hingga kini, masih belum diketahui siapa dalangnya dan apa motifnya. Atau, mungkin saja Master Puth memang bunuh diri? Tidak ada yang tahu.

Kembali ke masa sekarang. Master Amin memberi tahu Tibet tentang ayahnya yang dulu mengerjakan proyek besar. Jika penasaran, Tibet harus kembali ke Home School, maka, kembalilah dia.

home school ep 11

Sementara itu malam hari di Home School, Maki membuntuti Master Deluxe. Rupanya mereka enggak sendiri, sebab Master Prasath juga mengikuti mereka. Master Prasath mengingatkan Master Deluxe untuk mengonsumsi obat yang sudah disiapkan Home School tepat waktu.

Master Deluxe protes, bukankah yang bertanggung jawab soal obat adalah Master Phraephon? Mengapa dia sibuk sekali mengurusinya. Master Prasath mengatakan, kalau Master Amin sendiri yang menitahnya untuk menjaga Master Deluxe dan juga GEN6, termasuk Maki yang sedang bersembunyi.

home school ep 11_

Ya, Master Prasath sudah mengetahui Maki yang mengendap-endap mengikuti Master Deluxe sedari tadi. Gelagat Master Deluxe sebenarnya sudah sangat aneh sejak tadi, tampaknya efek obat Home School sudah berkurang atau justru menghilang.

Dia terlihat ingin membicarakan sesuatu dengan Maki, tapi Master Prasath seolah enggak mengizinkannya dengan dalih dia lah yang akan mengantarkan kembali Maki ke asramanya. Ketika Maki bertanya apa Master Prasath takut dia menemukan misteri Home School, sang Master justru menjawab kalau dia ingin Maki segera menemukannya.

home school ep 11

Paginya, seluruh GEN6 sudah kembali ke Home School. Master Amin dan Master Yani menjelaskan mengapa kurikulum Home School sangat aneh, dan mereka juga tahu alasan para orang tua mereka mengirim anak-anak ke Home School. Yaitu, karena para orang tua sudah enggak menginginkan mereka lagi.

Malamnya, geng Maki, White, Nai dan Tibet berkumpul lagi. Mereka membicarakan soal Master Puth, ayah Tibet, yang ternyata dulu mengajar subyek yang diambil alih oleh Master Deluxe. Saat itu, White menyadari ada orang yang menguping pembicaraan mereka.

home school ep 11

Untung itu hanya Pennueng dan Phleng, mereka khawatir Maki CS akan terlibat masalah. Karena keduanya sudah mengetahui apa yang Maki CS bicarakan, Pennueng memberitahu mereka kalau dia pernah ‘melihat’ Run GEN4 dan Master Puth berbicara di perpustakaan.

home school ep 11

Rupanya, ketika sedang membaca buku, Pennueng menemukan memory card di dalamnya. Karena penasaran, dia membuka memory card itu, dan di dalamnya ada video orang yang sedang bermain catur. Sepertinya orang itu adalah Master Puth dan Run.

Saat Pennueng berhasil menemukan buku yang dia maksud, yaitu buku “Best Loved Winnie the Pooh Stories” karya Milne, A.A., Maki ketakutan, bahkan sampai menangis. Tapi, dia sendiri enggak ingat mengapa dia begitu histeris melihat buku tersebut.

home school ep 11

Maki CS sempat heran, biasanya para Master sudah mengetahui jika anak-anak melakukan hal yang melakukan pelanggaran. Tapi, mereka bisa ‘santai’ kabur ke perpustakaan pada tengah malam seperti ini. Rupanya, para Master sedang berkumpul di Hutan Terlarang untuk melangsungkan suatu ritual.

Akan tetapi, Master Prasath memotong acara dengan mengatakan kalau ada Master yang ‘membelot’. Siapakah itu? Apakah Master Deluxe, Phraephon, atau Yani?

home school ep 11

Kembali ke tempat Maki dan kawan-kawan berada, mereka berhasil menonton file video yang ada di memori tersebut berkat bantuan Pennueng yang menemukan handycam dan layar monitor jadul. Dan, Pennueng benar, itu adalah video Run dan Master Puth. Mereka tengah membicarakan tentang ‘menghapus memori dan mimpi buruk’.

Sepertinya keduanya sedang membuat proyek tersebut. Run kemudian memberitahu Master Puth, kalau mimpi buruk yang dia alami sebenarnya bukan tentang dirinya, melainkan sang adik. Dari percakapan tersebut, tampaknya Rin pernah mengalami hal yang sangat mengejutkan hingga membuatnya syok berat. Tapi, Maki sendiri enggak ingat.

home school ep 11

Sejak malam itu, Maki a.k.a Rin bermimpi buruk. Di dalam mimpinya, seseorang sedang menyiksa dirinya. Enggak tahu siapa, yang dia ingat hanya tangannya sangat sakit, dan ada buku Winnie the Pooh favoritnya di dalam mimpinya.

Paginya, Khun Phoban memberitahu kalau GEN6 harus mengikuti kelas Up To You, di mana mereka akan belajar dari Master yang mereka inginkan. Bukan tentang pelajarannya, tapi tentang para Master itu sendiri. Penonton diperlihatkan bahwa para Master juga punya masa lalu dan punya perasaan, layaknya manusia pada umumnya. 

home school ep 11

Seperti Master Phraephon yang bercerita, kalau dulu dia punya suami dan anak lelaki. Naas, keduanya meninggal karena menjadi korban tabrak lari dari remaja yang nekat membawa mobil sendirian.

Sementara Mek/Mork dan Hugo yang memilih kelas bersama Master Prasath mengatakan mereka mengerti mengapa Master Prasath bersikap menjengkelkan. Kemudian Master Champ yang dulu merupakan atlet profesional, Mek/Mork dan Jean menyayangkan mengapa sang guru enggak bisa terus menjadi atlet.

home school ep 11

Semua karena kronisme dan koneksi masih memengaruhi Thailand. Di kelas bersama Master Yani, beliau membuka sesi konsultasi dan refleksi untuk anak-anak GEN6 yang memilih kelasnya, yaitu Jingjai, Fuji dan Biw. 

Setelah Master Phraephon selesai bercerita, Maki meminta pada Master untuk membuatnya mengingat kembali mimpi buruknya agar bisa mengatasinya. Setelah sang Master melakukan sesi hipnotis, Maki pun mengingatnya.

home school ep 11

Dia ingat ketika ayahnya menyiksanya, lalu Run menggantikan posisinya jadi yang dipukuli oleh ayah mereka. Kemudian datanglah Master Amin yang menyelamatkan mereka berdua. Ketika terbangun, Maki ingat kalau waktu kecil Master Amin membawanya ke Treatment Room dan menghapus memorinya.

Episode 12

home school

Maki menghampiri Master Amin di kantornya. Dia bertanya, jika para Master sudah mengetahui jati dirinya sebagai Rin, adik kandung Run, mengapa semua tampak pura-pura enggak tahu? Maki juga bertanya apa hubungan Master Amin dengan ayahnya.

Master Amin pun mengatakan kalau Bodin hanyalah ayah angkat Maki, bukan ayah kandungnya, dan bahwa Run lah yang memohon padanya untuk menghapus ingatan Maki. Setelah itu, Maki menyendiri di bangku taman hingga Tibet datang menghampirinya.

Maki bertanya apakah Tibet mempercayai Master Amin. Tibet malah menjawab sebaiknya mereka mengikuti apa keinginan Home School agar bisa segera mengetahui misteri yang disembunyikan sekolah ini.

ep 12 home school

Pagi harinya dimulai dengan pelajaran olahraga bersama Master Champ. Tibet dan Nai ketinggalan jauh dari Master Champ yang larinya super ngebut. Mereka pun memutuskan untuk istirahat sejenak sambil bercakap-cakap. Di episode ini akhirnya penonton diberi tahu kejelasan, bahwa Nai memang menyukai White.

Begitu pula Tibet yang menyukai Maki. Tapi, keduanya belum berani menyatakan perasaan masing-masing karena keadaan yang kurang mendukung.

ep 12 home school

Siangnya, para gadis berkumpul di asrama mereka dan membicarakan tentang romansa. Sedang asik-asiknya, Master Yani memotong pembicaraan mereka untuk mengumumkan mulai sekarang GEN6 harus mengambil kelas yang sudah dipilihkan oleh para Master.

ep 12 home school

Ketika Maki bertanya untuk apa, sang Master menjawab demi kesiapan para murid mengikuti ‘pengobatan’. Rupanya, kelas yang ditunjuk oleh para Master sama seperti yang sudah GEN6 pilih sebelumnya dalam Up To You class. Walau satu tema yaitu ‘pengobatan’, pelajaran kali ini dilalui dengan cara berbeda oleh setiap kelas.

ep 12 home school

Dalam kelas Master Phraephon, dia meminta murid-muridnya memakan cupcake berwarna pink. Maki enggan karena dia ingat cupcake itu, cupcake yang sama dengan yang Master Amin berikan padanya sebelum ingatannya dihapus.

Sementara kelas Master Prasath memerintah Mek/Mork dan Hugo untuk membawa benda yang paling mereka cintai, kemudian sang Master akan membakarnya tanpa memberi tahu mereka tujuan membawa benda itu ke kelas.

ep 12 home school_

Bersama Master Yani, Jingjai, Fuji dan Biw lagi-lagi membahas tentang perempuan. Semua yang hadir di sana setuju perempuan tidak mendapat kesempatan yang sama seperti para lelaki. Sementara Phleng dan Pennueng bersama Master Deluxe lebih peaceful dengan suasana hutan dan nyanyian, tapi tetap membahas percakapan yang mendalam.

Walaupun dengan cara yang berbeda-beda, setiap Master ingin membuat GEN6 ‘lupa’ akan masa lalu yang menyakiti mereka. Home School melakukan ini agar para muridnya bisa lebih siap menghadapi masa depan dan kembali ke masyarakat. 

home school ep 12

Di ‘penjara’ Run, Khun Phoban tengah mengantar makanan untuk satu-satunya siswa Home School yang disekap oleh sekolah. Run mencurigai sesuatu karena biasanya Master Phraephon yang bertugas, namun sekarang diganti oleh Phoban. Run pun mengajak Phoban mengobrol.

Awalnya Phoban ragu, tapi kemudian mengiyakan permintaan Run. Terjadi perubahan mood dan raut wajah Run. Dia bukan ‘mengajak Phoban mengobrol’, tapi justru menghipnotis butler sekolah tersebut. Saat akan kabur, di tangga sudah ada Master Amin. Run pun mundur kembali dari niatnya.

home school ep 12

Run melontarkan semua yang selama ini berkecamuk di dalam pikirannya. Bahwa dia telah dibohongi oleh Master Amin, dan dia yang dikurung di sini padahal enggak sakit sama sekali. Master Amin berdalih kalau ini dia lakukan demi Run, dan dia dikurung karena enggak mempercayai Home School.

home school ep 12

Di tempat lain, Master Phraephon membangunkan White, Maki, Tibet dan Nai dari hipnotis cupcake yang mereka konsumsi sebelumnya. Semuanya histeris karena terbangun di Pohon Penyesalan dalam posisi berlutut dan tangan seperti sedang berdoa. Tibet curiga bahwa Jingjai dan Hugo diberi cupcake seperti ini juga sehingga berperilaku aneh.

home school ep 12

Tapi, Master Phraephon mengatakan kalau mereka justru mendapat ‘obat yang lebih kuat’. Dan, obat yang lebih kuat itu tengah dibagikan oleh Master Prasath untuk beberapa anak. Mereka adalah Hugo, Jingjai, Fuji, Jean dan Biw. Mereka ditipu dengan embel-embel itu hanya dessert, hadiah karena mereka telah berperilaku baik.

home school ep 12

Tanpa perasaan curiga, mereka memakan jeli itu dengan suka hati. Di area lain, Master Phraephon tengah berbicara empat mata dengan Master Deluxe. Ketika diminta mengingat siapa yang bersama Master Deluxe pada malam saat dia kabur, sang Master menjawab bahwa dia bersama Master Phraephon sendiri.

home school ep 12

Di Hutan Terlarang, Master Amin bersama dengan Master Yani, Master Prasath, dan Khun Phoban telah berkumpul. Biw, Fuji dan Jingjai adalah murid perempuan terpilih yang akan mendapatkan ‘pengobatan’ kali ini. Kemudian Khun Phoban mengumpulkan murid lelaki yang terpilih, yang melalui proses yang sama dengan murid perempuan terpilih.

home school ep 12

Murid pertama yang masuk ke Treatment Room adalah Fuji. Selama ini penonton selalu mengira-ngira ‘pengobatan’ apa yang dilakukan Home School, kan? Ternyata mesin di Treatment Room itu berguna untuk mencuci otak para GEN6.

Bukan demi kebaikan, tapi ternyata untuk membuat para murid memiliki niat untuk ‘membalas dendam’ pada para orang dewasa yang sudah menyakiti mereka selama ini. Phleng membangunkan White dan Maki dengan panik pagi itu. Dia mengatakan semua murid perempuan telah menghilang kecuali mereka.

home school ep 12

Para Master juga enggak terlihat sama sekali. Di UKS, Master Phraephon yang sedang merokok ketahuan oleh Master Yani yang langsung merampas dan mematikan rokoknya. Master Phraephon berdalih sedang stres, tapi Master Yani mengingatkannya untuk percaya pada Master Amin.

home school ep 12

Di ruangan utama, Master Amin menenangkan anak-anak GEN6 yang ada di sana untuk enggak mengkhawatirkan mereka yang menghilang. Master Amin menekankan bahwa dia sedang mengobati anak-anak itu, maka mereka harus percaya apa yang dilakukan Home School pada mereka.

home school ep 12

Di tempat Run berada, dia lagi-lagi tengah merapal dan mengingat-ingat arah untuk kabur dari Home School. Kemudian Master Phraephon datang dan mengatakan kalau dia akan membantu Run kabur dari sana.

Episode 13

Episode dibuka dengan kilas balik ke 6 tahun lalu, di mana Run baru kembali setelah dihukum Master Prasath. Master Amin memuji Run bahwa dia dan Zero adalah siswa terbaik di GEN4. Bahkan Run satu-satunya siswa yang berhasil menguasai teknik hipnotis yang diajarkan Master Amin.

Masih asik mengobrol, keduanya dikejutkan dengan kehadiran Bodin, ayah adopsi Run dan Rin. Terkuaklah fakta bagi penonton kalau Home School dimiliki oleh Bodin. Tapi, dia hanya peduli dengan uang, tidak peduli dengan kurikulum sekolah.

ep 13 home school

Kembali ke masa sekarang, Maki, White, Nai dan Tibet berkumpul untuk membicarakan tujuan Home School. Mereka bingung sebenarnya Home School berniat menolong atau mencelakai mereka. Kemudian, Maki menyadari satu hal, jika mereka enggak mengikuti arahan Master Amin, maka mereka akan berakhir dikurung seperti Run. 

Di penjara Run, dia masih bersama Master Phraephon mendiskusikan tentang Master Amin. Run yakin bahwa Master Amin berubah karena memiliki dendam yang sangat besar akan seseorang atau sesuatu. Makanya Master Amin memerintah Run untuk membunuh Bodin, ayah angkatnya sendiri. 

ep 13 home school

Phleng bertanya pada sahabatnya, White, Pennueng, dan Nai kenapa Tibet dan Maki dihukum. Tapi, mereka juga enggak tahu karena Maki dan Tibet enggak menceritakan apapun sebelumnya. White menebak kalau sekarang keduanya sedang dihukum di Tree of Remorse seperti yang sudah pernah dia dan kawan-kawan alami dulu.

Tebakan White benar, Maki dan Tibet memang ada di sana, diawasi oleh Master Yani semalaman. Kesal, Maki dan Tibet terus mencerca Master Yani dengan pertanyaan. Hingga sang Master pun keceplosan mengatakan kalau Bodin, ayah angkat Maki, adalah pendiri Home School bersama dengan Master Amin.

ep 13 home school

Di ruangan kerja Master Amin, dia tengah berbicara pada Master Phraephon soal Project R. Master Phraephon berkata belum terlambat untuk menghentikan semua ini, tapi Master Amin tetap kekeuh untuk menjalankan Project R. Setelah perdebatan singkat dengan bawahannya itu, Master Amin turun ke penjara Run.

Ya, ruangan tersembunyi yang ditemukan Maki dan Tibet, yang membuat keduanya dihukum, adalah benar penjara Run. Master Amin dan Run beradu argumen seperti biasanya, tapi kali ini Master Amin mengemukakan hal baru, yaitu asal muasal Home School. Menurut Master Amin, Home School dimulai atas dasar cinta, bukan dendam. 

ep 13 home school

Kembali ke tahun 1980, dimana Master Amin masih bergelar Amin (Joong Archen) saja. Dia menceritakan kalau ruangan penjara Run saat ini merupakan tempat berlindung Bodin pada waktu sekolah dulu. Jika para Master menyakitinya, dia akan bersembunyi di sana, dan yang akan mengeluarkannya dari ruangan itu adalah Amin.

Terkuak bahwa Home School adalah kediaman pribadi milik keluarga Bodin, yang disulap menjadi panti asuhan. Walau merawat banyak anak tanpa orang tua dengan penuh kasih sayang, ayah Bodin gampang main tangan pada anak kandungnya sendiri. 

ep 13 home school

Walau kisah hidup Bodin sedikit kasihan, tapi sebenarnya dia sama saja seperti ayahnya. Dia kasar pada anak-anak di panti asuhan. Sebagai anak yatim piatu yang enggak pernah diadopsi oleh siapapun, Amin berakhir menjadi ‘teman’ walau dia lebih seperti butler pribadi Bodin (Sing Harit).

Pada awalnya, Amin menerima menjalani kehidupannya seperti ini. Hingga datang Phinya, gadis yang merupakan tunangan Bodin. Amin mengagumi Phinya yang ramah dan menyukai anak-anak panti. Dari luar, mereka tampak seperti pasangan yang berbahagia. Tapi, di dalam, Phinya (Jan Ployshompoo) sebenarnya menderita.

ep 13 home school

Dia korban perjodohan paksa oleh orang tuanya yang menginginkan banyak uang dari keluarga Bodin. Walau terpaksa menikahi Bodin, Phinya tidak terlalu menyesal karena dia sudah mengandung, dan dia akan mencintai anaknya sepenuh hati. Naas, suatu hari Bodin marah besar pada Phinya dan menyakitinya hingga gadis itu terjatuh dari tangga.

ep 13 home school

Bayi yang dikandungnya pun harus digugurkan. Amin mengatakan kalau dia bisa membuat Phinya pergi dari sana, tapi dia enggak mau, karena dia ingin menjadi ‘ibu’ bagi anak-anak di panti asuhan. Dia bermimpi suatu hari tempat ini bisa menjadi sekolah bagi anak-anak terbengkalai, dan dia akan memberi nama 'Home School'.

ep 13 home school

Enggak lama setelah itu, Phinya meninggal dunia. Bodin enggak punya alasan lagi untuk mempertahankan panti asuhan dan berniat menjualnya.

Tapi, Amin menawarkan untuk menjadikan tempat itu sekolah bagi kaum elit yang ingin ‘membuang’ anak-anaknya dengan bayaran mahal. Bodin segera menyetujuinya ketika Amin menjanjikan profit yang banyak.

ep 13 home school

Kembali ke masa sekarang, Run bertanya alasan Bodin mengadopsi dia dan adiknya, Rin. Bukan karena Phinya, Bodin mengadopsi Rin dan Run hanya karena ingin cari muka di hadapan masyarakat.

Run mengingatkan kembali atas ucapan Master Amin, bahwa membalas kejahatan dengan kejahatan sama saja menciptakan iblis. Master Amin ingat, tapi dia merubah persepsinya setelah mengetahui bahwa dirinya sedang sekarat.

Episode 14

home school episode 14

Master Amin akhirnya jujur pada Run, bahwa sebenarnya dia putus asa karena mengetahui hidupnya tak lama lagi. Maka, dia pun memaksa Bodin untuk memindahkan semua aset atas namanya, kemudian menghipnotis tuannya itu untuk bunuh diri.

Run sangat kecewa terhadap Master Amin, karena selama ini sang Master membuatnya berpikir kalau dialah yang membunuh Bodin. Dan, sejahat apapun Bodin, tidak pantas mati mengenaskan seperti itu.

home school episode 14

Setelah selesai mengobrol dengan Run, Master Amin menanyakan sesuatu pada Master Prasath. Dia merasa ragu apakah yang mereka lakukan benar, yang dijawab oleh Prasath kalau tidak ada yang salah dari membalas dendam.

Di tempat lain, Master Praephon menyarankan Maki dan Tibet untuk menonton video yang ada di dalam memory card yang diselipkan di buku Winnie The Pooh. Maki dan Tibet terkejut, ternyata selama ini para Master mengetahui kegiatan anak-anak GEN6 yang suka menonton video rahasia tersebut di perpustakaan.

home school episode 14

Sementara Master Amin mencuci otak Hugo, Maki CS kembali menonton video yang berisi Run dan Master Puth. Anak-anak GEN6 yang ada di sana berpikir bahwa Master Amin menyimpang dari tujuan awal Project R yang seharusnya mulia, malah digunakan untuk keuntungan pribadi.

Setelah berhasil menebak tujuan Project R yang dilanjutkan oleh Master Amin, tiba-tiba Master Prasath muncul sambil bertepuk tangan. Dia senang Maki CS sudah berhasil menemukan pintu gerbang misteri Home School, tapi masih banyak pintu misteri lainnya yang belum terbuka.

home school episode 14

Paginya, seperti ucapan Master Prasath sebelumnya, kini dia yang menggantikan Master Amin untuk 'merawat' Run. Walau di luar kebiasaan, Run tidak terkejut melihat Master Prasath yang datang ke penjaranya. Dia malah mengajak sang Master untuk bermain permainan koin yang sangat disukai Master Prasath.

Ternyata Run menang dan Prasath harus menjawab pertanyaan Run soal GEN6 dan Project R. Akan tetapi, Prasath berbohong dan Run tahu itu. Di lapangan, hanya Maki dan Tibet saja yang berkumpul untuk kelas olahraga. Anehnya, tidak ada satupun GEN6 yang muncul, begitu pula dengan para Master yang tidak terlihat di mana pun.

home school episode 14

Tiba-tiba Khun Phoban menghampiri Master Prasath dengan panik, dia memberi kabar bahwa Master Amin ditemukan dalam keadaan pingsan di Tree of Remorse. Ketika Master Prasah dan Phoban sampai di sana, sudah ada Master Praephon yang tengah memeriksa Master Amin.

Master Praephon masih berusaha membujuk Master Amin untuk pergi ke rumah sakit dan menyudahi Project R. tapi, Master Amin bersikukuh untuk tidak mempedulikan kesehatannya dan tetap melanjutkan misi Home School tersebut. Mengetahui ini akhirnya, Master Praephon menghampiri Run dan memerintahkannya untuk kabur malam ini.

home school episode 14

Master Praephon akan membantu Run lari dari Home School. Dia juga tidak perlu khawatir soal Maki, karena Master Praephon yang akan menjaganya.

Malam pun tiba, semua Master lelaki datang menjemput Run untuk membawanya ke Treatment Room. Akan tetapi, Master Amin tiba-tiba gelisah. Master Prasath pun mengantarkan sang kepala sekolah untuk beristirahat.

home school episode 14

Jadi lah yang mengantarkan Run ke Ruangan Perawatan hanya Khun Phoban dan master Champ saja. Dengan mudah Run menghipnotis keduanya, dan kabur dari Treatment Room dengan mengikuti arah yang selama ini dia hafalkan.

Namun, ketika sampai di Home School untuk menghentikan Master Amin melanjutkan Project R, Run malah menemukan Master Amin yang sedang dihipnotis oleh Master Prasath.

Episode 15

Episode 15 home school

Run memaksa Master Prasath untuk mengatakan yang sejujurnya, mengapa dia menghipnotis Master Amin dan ada apa dengan ini semua? Waktu kembali pada tahun 2017, ketika itu Bodin ingin bertemu dengan Master Amin. Bodin memaksa Amin untuk menambah kuota murid agar profit yang masuk ke kantungnya lebih banyak lagi.

Jika Amin menolak, maka Bodin akan menutup Home School. Semenjak itu, Master Amin sakit keras dan divonis tidak akan berumur panjang. Amin sangat depresi jadinya, dia tidak bisa menerima takdirnya yang selalu berada di bawah kontrol Bodin.

Episode 15 home school

Dia juga marah pada Tuhan, karena orang jahat seperti Bodin selalu mendapatkan segalanya, mulai dari kekayaan, cinta, hingga kesehatan dan umur panjang. Sementara Amin, yang telah mengabdikan hidupnya membantu anak-anak Home School, malah akan segera meninggal.

Master Puth menyarankan Amin untuk berobat ke rumah sakit, tapi Amin malah meminta Puth menyembuhkannya menggunakan jeli merah yang mereka buat selama ini. Amin juga memerintah Prasath untuk menghipnotisnya agar tetap seperti sedia kala, atau malah jadi orang yang memiliki mindset lebih baik lagi.

Episode 15 home school

Setelahnya, Master Amin memerintahkan Project R untuk segera diimplementasikan pada para murid yang saat itu tengah mereka bimbing, yaitu GEN4. Semua Master sebenarnya ragu, karena jeli merah itu sebenarnya masih dalam tahap pengembangan, tapi Master Amin tidak peduli, dia hanya ingin menolong para murid sebelum dia meninggal.

Master Amin, yang menaruh rasa sayang pada Run, sangat khawatir dengan masa depan anak itu jika dia meninggal dunia. Master Prasath pun langsung menanamkan ideologi baru di benak Master Amin, bahwa membunuh adalah satu-satunya jalan untuk membalas dendam. Sejak itulah Amin berubah, karena hipnotis yang dilakukan Prasath.

Episode 15 home school

Run sangat ingin membunuh Master Prasath dengan pulpen pemberian Master Praephon, tapi dia tidak bisa, dia tidak ingin menjadi monster pembunuh seperti yang Prasath inginkan. Run pun berusaha menyadarkan Master Amin dari kondisi hipnotisnya, yang tentu saja percuma.

Prasath kemudian memaksa Run untuk tetap mengikuti protokol Project R, tapi Run bersikukuh untuk tidak melakukannya dan pergi mencari adiknya. Sementara itu, Master Praephon memberitahu semua hal pada Master Yani dan Master Deluxe, mulai dari Run, Master Amin, hingga kondisi Mek dan Mork.

Episode 15 home school

Master Yani dan Deluxe yang akan membawa si kembar ke rumah sakit, sementara Master Praephon ditinggalkan untuk mengatasi semuanya sendirian. Master Praephon pun pergi ke hutan terlarang untuk menyelamatkan Run, tapi dia malah bertemu Master Champ dan Khun Phoban yang mengatakan kalau Run telah kabur.

Di dalam Home School, Maki mengendap-endap untuk mengikuti Master Praephon. Ternyata, aksinya ketahuan oleh teman-temannya yang khawatir, sehingga Maki pun ditemani oleh teman-teman setianya. Bukannya bertemu Master Praephon, Maki CS malah berpapasan dengan Run.

Episode 15 home school

Reuni yang mengharukan terjadi antara kakak-adik yang sudah lama terpisah itu. Run menjelaskan kalau Master Amin selama ini dihipnotis Master Prasath, dan dia pun langsung mengajak Maki dan yang lainnya untuk kabur dari Home School. Sayang, mereka tak bisa melangkah jauh karena Master Prasath, Champ, dan Phoban menghalangi mereka.

Master Praephon datang mencoba menyelamatkan mereka, tapi tentu saja dia kalah kekuatan dan jumlah melawan tiga Master lelaki. Akhirnya Master Praephon menjadi sandera, sementara anak-anak GEN6 yang tersisa dikurung di asrama masing-masing.

Episode 15 home school

Paginya, Master Prasath datang ke kamar anak cowok dan membawa Pennueng untuk dihukum. Sementara dari asrama perempuan, Khun Phoban datang menjemput Phleng.

Prasath mengajak keduanya bermain coin flipping game, jika koin A yang muncul, maka Pennueng akan menyuntikkan racun ke tubuhnya sendiri. Sementara jika koin B yang muncul, hal itu akan dilakukan oleh Phleng ke tubuhnya sendiri juga.

Episode 15 home school

Di Tree of Remorse, Master Prasath dan Khun Phoban mengumpulkan Maki, Run, White, Nai dan Tibet untuk menjalankan hukuman mereka. Master Prasath memberi tahu kalau dia telah meracuni dua orang, yakni Master Praephon dan Pennueng. Dan, di hadapan anak-anak itu ada empat botol yang dua di antaranya adalah antidote.

Episode 15 home school

Mereka diperintahkan untuk menebak, mana serum yang bisa menyelamatkan dua orang yang berarti bagi mereka itu. Run pergi ke Treatment Room untuk menyelamatkan Master Praephon, sementara GEN6 pergi ke Home School untuk menyuntikan serum ke tubuh Pennueng.

Episode 15 home school

Walau mereka tidak tahu botol yang mereka bawa benar antidote atau hanya cairan infus, mereka tetap mencoba. Segera setelah disuntikkan serum, Pennueng malah kehilangan denyut nadinya.

Teman-temannya panik berusaha membangkitkan kembali Pennueng dari kematian. Mereka berhasil, denyut nadi Pennueng kembali, sementara Master Praephon tidak terselamatkan.

Episode 15 home school

Di penjara Run, Amin ternyata memiliki Bodin di dalam alam bawah sadarnya. Walau dalam kondisi terhipnotis Prasath, Master Amin ternyata masih 'ada' di sana. Dengan bayang-bayang Bodin yang menyuruhnya untuk bangun, Master Amin pun berhasil terbebas dari jeratan hipnotis Prasath.

Episode 16

episode 16__

Ketika GEN6 berhasil membawakan antidote untuk Pennueng, Run gagal. Dia salah menebak botol yang seharusnya, jadi yang dia suntikkan untuk Master Praephon hanyalah cairan infus. Segera setelah Master Praephon meninggal, Prasath masuk ke Treatment Room dan mengatakan kalau Run lah yang telah membunuh Master Praephon.

Master Prasath memprovokasi Run untuk membalas dendam padanya dengan menggunakan kekerasan. Dia bahkan menyodorkan pistol agar Run menembaknya. Dengan sekuat jiwa dan raganya, Run berhasil mengelak. Run yakin dia bisa menyelamatkan anak-anak Home School yang tersisa dari Master Prasath.

episode 16__home school

Sang penjahat utama kita mengatakan semuanya terlambat, sebab dia telah menciptakan monster-monster baru yang siap berperang untuknya. Di Home School, GEN 6 yang tersisa menanti kepulangan Run dari Treatment Room bersama Master Praephon. Tapi, yang datang malah Maser Prasath dalam keadaan menangis, dan Run yang terpaku.

Master Prasath akhirnya mengaku kalau isi serum yang dibawa Run adalah racun, dan Master Praephon telah tiada. Khun Phoban yang mendengar itu malah mengatakan itu semua salah Master Praephon karena telah mengkhianati Home School. Namun, di dalam hatinya, Phoban sudah merasa goyah dengan kepercayaannya terhadap Home School.

episode 16 home school

Walau begitu, dia harus pura-pura tetap percaya agar tidak menimbulkan korban berjatuhan lagi di tangan Prasath. Master Prasath memerintahkan Phoban dan Master Champ untuk menjemput Mek, Mork, Master Deluxe dan Master Yani kembali ke Home School, maka pergi lah mereka.

Sementara adik kakak Run dan Rin berbicara hati-ke-hati. Mereka saling catch up dengan tahun-tahun yang mereka lalui tanpa satu sama lain. Mereka juga berdiskusi tentang cara menghentikan Master Prasath.

episode 16 home school

Sesampainya di Home School, Master Yani dan Master Deluxe berduka atas kematian Master Praephon. Master Yani berencana untuk menghentikan Master Prasath, tapi hal itu didengar oleh Prasath yang langsung memerintahkan Champ dan Phoban membawa pergi Master Deluxe.

Sementara Prasath membuat kesepakatan yang tidak bisa ditolak Master Yani, di ruang UKS, Pennueng, Mek, dan Mork yang sudah sadar mengobrol tentang teman-temannya yang selama ini menghilang dari pandangan Maki CS.

episode 16 home school

Mereka adalah anak yang sudah di-treatment oleh Master Prasath dan Master Amin tempo hari: Hugo, Biw, Fuji, Jean, dan Jingjai. Menurut Mek dan Mork yang telah bangun lebih dulu daripada Pennueng, kelima temannya bersikap sangat aneh.

Hal ini disaksikan langsung oleh Maki, White, dan Run yang hendak makan. Mereka disapa oleh Hugo, Biw, dan Jingjai yang memperlakukan mereka seperti tamu yang harus mereka layani.

episode 16 home school

White, Run, Maki, dan Phleng sedang berbicara di gudang. White khawatir karena Khun Phoban telah membawa Nai dan Tibet terlalu lama, dia takut Nai dan Tibet akan kembali dalam versi aneh seperti Jingjai CS.

Tiba-tiba saja Master Prasath datang dan memprovokasi mereka agar melakukan kekerasan, tapi untunglah Run selalu ada mengingatkan mereka untuk tidak ke-trigger. Malam harinya, Mork membangunkan Pennueng untuk mencari makanan, meninggalkan Mek yang masih tidur sendirian di kamar.

episode 16 home school

Langkah Mork dan Pennueng dihentikan oleh Jingjai. Sikap Jingjai kelewat aneh sekarang, karena dia membawa pisau dan mengatakan "Kalian telah melanggar peraturan, kalian harus dihukum". Jingjai kemudian tanpa ragu menebaskan pisau ke Mork dan Penneung.

Untunglah Master Yani datang tepat waktu, dan Jingjai langsung tidak sadarkan diri setelah disuntikkan sesuatu olehnya. Di ruangan kerja Master Amin, Run dan Maki menemui Master Prasath. Sang Master 'keceplosan' kalau dia sedang melakukan eksperimen dan ingin Run melihatnya.

episode 16 home school

Ternyata Master Prasath menculik beberapa orang tua dan wali GEN6, khususnya dari anak-anak yang sudah berhasil dicuci otak. Setelah semua ini terjadi, kalian tahu arahnya ke mana, kan?

Episode 17

Metha, ayah Nai, merasakan horor yang luar biasa ketika terbangun dalam keadaan diikat ke kursi. Dia begitu murka saat mengetahui Prasath yang telah menculiknya dan Nai tidak bersedia membantunya. Padahal, saat itu Nai sedang dalam kondisi terhipnotis oleh Project R, bukannya tidak mau menolong sang ayah. 

home school ep 17_

Sementara itu, anak-anak yang belum terdoktrin Master Prasath dikurung di gudang selama Project R berlangsung. Ada Run, Maki, White, Mek, Mork, Pennueng, dan Phleng di sana. Mereka bertanya-tanya kenapa mereka tidak ditargetkan oleh Master Prasath?

Run pun mencapai teori bahwa sang master ingin menghancurkan orang-orang yang punya kuasa di Thailand terlebih dulu. Jika ditelusuri, ayah dan ibu yang diculik merupakan orang-orang yang sangat berpengaruh, seperti politisi, keluarga termasyur, pebisnis terkenal, dan sebagainya.

Anak-anak yang sekarang berada di gudang belum digembleng untuk melakukan Project R karena keluarga mereka tidak sekuat atau sekaya anak-anak yang sudah didoktrin. Lalu, anak-anak GEN6 yang bersama Run juga tidak memiliki rasa benci yang sangat kuat sampai ingin membunuh, jadi mereka dinilai ‘belum siap’ untuk Project R.

home school ep 17_

Run dan kawan-kawan membuat hipotesis, bahwa ada cara untuk mengembalikan teman-teman mereka menjadi seperti dulu lagi, tapi hanya Master Amin yang mengetahui caranya. Master Yani datang ke gudang dan membicarakan rencana Run untuk melawan Prasath.

Anak-anak yang lain ingin membantu, yang tentu saja langsung ditentang keras Master Yani dan Run. Namun, karena mereka berdua saja tidak mungkin bisa mengalahkan Master Prasath, akhirnya mereka mengizinkan anak-anak GEN6 yang tersisa untuk menolong anak-anak yang terhipnotis Project R.

home school ep 17_

Master Yani dan Run pun pergi ke ruangan Master Amin dan berusaha untuk mengembalikan kesadarannya agar terbebas dari hipnotis Master Prasath.

Run mengatakan pada Master Amin, bahwa dialah satu-satunya figur ayah di dalam hidup Run dan Maki, bukan Bodin ataupun orang tua kandung mereka. Mendengar itu, Master Amin pun bisa terlepas dari pengaruh hipnotis Prasath. 

episode 17

Ketika Run, Master Yani, dan Master Amin menemukan lokasi Prasath, di sana sudah ada Tibet yang tengah memegang pistol dan membidik Prasath. Rupanya Tibet sudah diberi tahu oleh Prasath, bahwa dialah yang telah membunuh ayah Tibet.

episode 17

Jadi, selama ini Master Puth bukan bunuh diri, melainkan dihabisi nyawanya oleh Prasath. Untunglah Master Amin tiba tepat waktu untuk menyadarkan Tibet, bahwa membalas dendam tidak perlu dengan cara kekerasan, karena itu hanya akan membuat mereka menjadi monster.

Episode 18

Master Prasath tidak gentar walau pun Master Amin sudah kembali sadar, keluar dari pengaruh hipnotis ciptaannya. Dia bahkan terus memprovokasi mereka semua agar masuk ke dalam permainannya, terutama Run.

Menurut Prasath, saat ini mereka tidak seharusnya mengkhawatirkan Maki, Nai, dan White, sebab saat ini Master Champ sedang memburu ketiga anak itu. Run dan Tibet pun langsung berlari mencari mereka.

home school

Di saat bersamaan, Champ telah menemukan Maki, White, dan Nai. Maki langsung pasang badan ketika Master Champ menodongkan pistol ke arah teman-temannya. Hasilnya, sebuah peluru bersarang di perut Maki.

Untunglah Khun Phoban yang telah menyadari ada yang tidak beres dengan sekolah mulai mengambil sisi anak-anak GEN6, yang berarti dia melawan perintah Master Prasath. Jadi, beberapa waktu lalu ketika Phoban diperintahkan mencuci otak Tibet dan Nai, dia tidak melakukannya.

Sekarang pun dia datang sebagai pahlawan, mengalihkan perhatian agar Nai, Maki, dan White bisa kabur. Namun, dia tetap kalah karena Champ sangat kuat secara fisik, secara dia kan mantan atlet.

home school ep 18

Nai pun mengorbankan dirinya untuk menghadang Master Champ, sementara White dia percaya untuk membawa pergi Maki menjauh dari hutan. Setelah Maki ingin ‘menyerah’, Run dan Tibet berhasil menemukan mereka, dan memintanya untuk terus bertahan.

home school ep 18_

Sementara itu di Home School, Master Amin mengajak Prasath melakukan sebuah permainan. Mereka akan mempertaruhkan keyakinan masing-masing. Master Amin percaya, bahwa anak-anak GEN6 yang sudah Prasath cuci otak tidak akan jadi monster, dan kembali menjadi diri mereka sendiri.

home school ep 18

Tapi, Prasath tertawa, dia yakin salah satu murid Home School akan membunuh seseorang. Dan, dia tidak mengatakan kalau murid itu dari GEN6.

home school ep 18_

Di Hutan Terlarang, anak-anak GEN6 yang sadar masih mencoba menolong teman-teman mereka yang telah dicuci otak dengan Project R. Ada beberapa anak Project R yang ditemukan oleh teman-temannya, tapi ada juga yang berakhir sendiri. Biw ditahan oleh Pennueng dan Phleng ketika hendak memenggal kepala ayahnya.

home school ep 18_qq

Fuji ditemukan oleh Mek dan Mork tepat sesaat sebelum menghabisi nyawa sang ayah yang tukang KDRT dan patriarki. Sementara Jingjai, Jean, dan Hugo enggak ditemukan oleh siapa-siapa. Namun, seperti kepercayaan Master Amin, tidak ada satupun anak-anak yang terdoktrin Project R yang akhirnya membunuh orang tua mereka.

home school ep 18

Bahkan Jingjai dan Hugo yang tidak dicegah oleh teman-temannya, mereka menyadari sendiri bahwa hal yang mereka lakukan tidak benar. Akhirnya Jingjai ditemukan oleh Master Yani dalam keadaan telah tersadar. Dia termenung setelah membiarkan ibunya melarikan diri.

Sementara Hugo menghentikan aksinya ketika sang ayah mengatakan kalimat yang selalu ingin dia dengar, yaitu bahwa ayahnya tidak ingin kehilangan putranya. Sementara Jean baru akan memukul kepala ayahnya dengan gancu besar, tapi Mek, Mork, Phleng dan Pennueng tiba tepat waktu untuk menghentikannya.

home school ep 18

Malam tiba, namun Master Champ masih saja memukuli Nai. Hingga tibalah Run, mengalihkan perhatian Champ padanya. Champ sengaja menyulut emosi Run agar berkelahi dengannya, tapi Run punya cara lebih efektif untuk mengalahkan Champ, yaitu lewat hipnotis.

Run menghipnotis Champ untuk memukuli dirinya sendiri, lalu setelah dia enggak berdaya lagi, Run hendak menusuk Champ menggunakan pulpen yang dia bawa. Untunglah Master Deluxe dan Khun Phoban datang tepat waktu dan menghentikan aksi Run.

home school ep 18

Tapi, kata-kata Nai lah yang membuat Run menyerah, karena Nai bilang kalau Run melakukan itu, maka Master Prasath yang menang. Segera setelah itu, ambulans dan polisi datang ke Home School. Orang-orang yang membutuhkan pertolongan segera dibawa ke rumah sakit, sementara Prasath dan Champ telah diborgol polisi.

Sebelum Champ dan Prasath dibawa ke kantor polisi, mereka sempat berpapasan dengan Master Amin dan Run. Sebagai pemilik Home School, Master Amin mengatakan kalau pun di masa depan dia sudah enggak ada lagi di dunia ini, sekolah akan tetap berjalan di tangan Run.

Prasath, yang sepertinya sudah mengetahui hal itu, enggak bereaksi. Tapi, dia punya pesan pada calon pemimpin Home School di masa depan, kalau selama dirinya masih hidup, Project R akan terus berlanjut. Walau bukan oleh dirinya, mungkin oleh orang lain.

home school ep 18

Para orang tua yang diculik ke Home School diberikan cupcake agar lupa ingatan mengenai Project R. Tapi, untuk memori kalau beberapa dari mereka mau menyerahkan diri ke polisi, akan tetap terlaksana.

Satu bulan pun berlalu, Maki telah kembali ke Home School setelah mendapatkan perawatan di rumah sakit. Kita diajak untuk melihat sedikit kisah romansa antara Maki - Tibet, White - Nai, dan yang mungkin enggak pernah dibayangkan oleh penonton sebelumnya, couple Pennueng - Phleng.

home school ep 18

Melihat Home School sudah kembali ke visi dan misi awal, Master Amin merasa tenang jika dia harus meninggalkan semuanya sekarang. Dia sudah sangat merindukan kekasih hatinya, Khun Phinya, dan dia juga mempercayakan Home School pada Run.

home school ep 18

Setelah menulis sepucuk surat perpisahan dan wasiat untuk Run, Master Amin meninggal dunia dalam tidurnya. Enam bulan berlalu, Run kini menjadi pemimpin Home School. Di sana enggak ada guru baru, hanya ada Master Yani, Master Deluxe, dan Khun Phoban saja.

home school ep 18

Semua anak-anak GEN6, para Master, dan Run terlihat bahagia. Hingga tiba-tiba saja Home School kedatangan seorang tamu yang enggak pernah dibayangkan akan muncul lagi di sana.

Zero (Khaotung Thanawat), teman satu angkatan Run yang dulu disuruh didekati oleh ayah angkat Run, kini berdiri di hadapan Run dengan sorot mata membunuh.

Another Thriller-Mystery from GMMTV

Home School -_

Ingat serial "The Gifted", "Blacklist", "The Eclipse", dan "Who Are You"? Tadi merupakan beberapa serial bertemakan misteri, thriller dan remaja yang diproduksi oleh GMMTV. Tapi, beberapa judul yang saya sebutkan tadi masih mengandung muatan 'ringan' seperti romansa dan komedi.

Kalau "Home School", sepanjang episode pertamanya saja sudah sangat menegangkan. Penonton seperti enggak diberi jeda untuk bernapas. Apalagi dengan coloring abu-abu yang ditampilkan, nuansa mencekam series ini semakin membuat dada terasa sesak.

Semoga intensitas ketegangannya enggak berkurang apalagi menghilang di episode-episode selanjutnya, ya. Karena, saya pikir "Home School" akan menjadi serial yang 'serius' tanpa bumbu humor sama sekali. Saya juga berharap enggak akan ada yang jadian di cerita ini, walau beberapa kali di-hint bakal ada yang saling suka di antara para murid.

Teka-teki Run dan Rin

home school ep 2

Ketika diperlihatkan bangkai bebek di Episode 2, Maki terlihat gelisah, ia mengalami panic attack. Walau begitu, ia berhasil menahannya hingga enggak ada orang yang curiga. Kematian anak bebek yang mereka rawat mengingatkan Maki atas memori masa lalunya.

Penonton sudah diberi tahu sejak Episode 1, kalau nama asli Maki adalah Rin, dan ia punya kakak laki-laki bernama Run. Suatu malam, Rin memergoki kakaknya dalam keadaan gemetar dan tangan berlumuran darah. Run pun meminta maaf karena ia telah membunuh ayah mereka.

Sampai sini, kita sudah mengerti kalau tujuan Rin masuk Home School adalah untuk mencari Run, kakaknya yang hilang. Tapi, sisanya masih menjadi misteri. Siapakah Rin dan Run sebenarnya?

Mengapa anak-anak orang kaya ini jadi hidup tunggang langgang? Mengapa Run membunuh ayahnya dan memutuskan kabur dari Home School? Semua itu masih belum terjawab, mungkin kita akan mengetahuinya di episode-episode terakhir.

Home School, Baik atau Jahat?

Home School

Tiga episode sudah terlewati, tapi rasanya masih bingung untuk mengkotakkan Home School. Sebenarnya sekolah ini berniat jahat atau enggak, sih? Sebab, jika kita merujuk kembali pada episode pembuka, kita diperlihatkan adegan penyekapan Run. Lalu, di episode ketiga, terbuka fakta bahwa Run masih ada di Home School.

Untuk apa? Mengapa? Pertanyaan-pertanyaan seperti ini bermunculan tanpa henti. Apalagi para Master kadang berkata dengan nada tinggi dan sering memberi hukuman enggak jelas pada mereka. Kalau sebatas ini, Home School sudah bisa dipastikan memiliki niat jahat.

Akan tetapi, jika dipikir lagi, sebenarnya hukuman dan pelajaran yang diberikan Home School itu sangat berguna bagi manusia. Apalagi buat anak-anak privileged seperti 90% anak GEN6 (hanya Maki dan Tibet saja yang datang dari keluarga sederhana).

Beberapa di antara mereka sangat kurang empati dan tanggung jawab, sehingga tugas yang diberikan sekolah sebenarnya memang tepat untuk mengubah hidup para muridnya menjadi lebih baik. Untuk sampai sini, bisa disimpulkan kalau Home School itu baik.

Tapi, jika kedua poin disatukan, tentunya jadi membingungkan, bukan? Kadang Home School baik, kadang mereka jahat juga. Bagaimana menurut kamu, kira-kira Home School itu sebenarnya punya tujuan apa?

Master Amin Sudah Tahu Identitas Maki?

home school ep 4_

Sejak Episode 2, ketika Maki berdiri tepat di depan foto Run, Master Amin telah memergokinya. Tapi, Maki bisa ngeles dengan menanyakan siapa gerangan pria di foto tersebut. Kemudian pada Episode 3, Master Amin tiba-tiba mengumumkan kalau Maki yang menjadi class president, sama persis seperti Run.

Bahkan ketika Maki mengkonfrontasi Master Amin soal pengangkatannya sebagai ketua angkatan, Master Amin malah mengatakan kalau Maki mengingatkannya pada Run. Apakah sebenarnya Master Amin sudah mengetahui kalau Maki dan Run kakak beradik?

Pembahasan Tentang Isu Sosial

capitalist_home school ep 5

Sejak awal, diperlihatkan tentang 'keanehan' sistem pendidikan Home School. Yang, anehnya lagi, begitu diinginkan oleh orang tua murid yang tajir melintir. Para orang tua ini rela membayar biaya pendidikan dengan harga selangit demi 'mengasingkan' anak-anak mereka.

Saya sedikit mengerti, bahwa tiap anak-anak privilaged ini memang memiliki masalah. Dan kurikulum Home School berguna untuk memperbaiki diri mereka, bukan untuk mengajari mereka agar pintar dalam pelajaran sekolah. Jadi, saya pikir semua murid di Home School bertabiat buruk dan manja, mengingat 90% di antara mereka orang kaya.

Namun, saya cukup lega ketika mengenal karakter White yang senang membela keadilan. Dia selalu melindungi yang lemah, enggak takut melawan pihak yang jahat, dia juga bermulut pedas (tapi yang dia bicarakan selalu tepat sasaran). Ini membuat saya berpikir, walau hidup dengan kemewahan, ada juga kok anak yang 'baik'.

White adalah ikon anti-kapitalis di serial ini. Dia seringkali mengujarkan betapa kecurangan itu enggak adil. Dia juga sebal sekali pada Jean yang ingin menyuapnya demi mendapatkan vote. Karakter White membuat saya berpikir, walau hidup dengan kemewahan, ada juga kok anak yang 'baik'.

Ikon Feminis Kita!

feminis_

Selain membahas isu tentang status sosial dan ekonomi, serial ini juga menyoroti feminisme. Ada satu tokoh yang sangat kental sekali aura feminisnya, yaitu Fuji yang diperankan oleh View Benyapa. Pada suatu kilas balik, kita diajak mengetahui sejumput kisah hidup Fuji.

Rupanya dia hidup bersama ayahnya yang sangat patriarki. Sang ayah menganggap seorang putri bagaikan punya toilet yang disimpan di depan rumah! Dia menganggap perempuan sampah yang enggak berharga.

Perlakuan sang ayah yang selalu menyalahkan dirinya karena terlahir sebagai perempuan membuat Fuji menjadi sosok feminis tingkat tinggi. Hal ini terlihat jelas ketika di Home School, Fuji selalu stands up untuk perempuan. Dia juga selalu mendamprat para lelaki yang mengatakan hal yang merendahkan perempuan. Salut untuk karakter Fuji!

Ternyata bukan hanya Fuji, tapi Jingjai dan Master Yani juga memegang prinsip yang sama. Bahwa perempuan enggak lebih rendah dari laki-laki, dan enggak harus selalu bergantung pada mereka. Perempuan bisa independen, enggak perlu hidup dalam dikte dan keinginan para lelaki, biarpun itu ayah mereka sendiri. 

Trouble in Paradise?

Home School ep 7.2

Episode 7 membahas soal romansa. Seperti remaja pada umumnya, GEN6 di Home School juga mengalami yang namanya cinta monyet. Apalagi mereka terisolasi di hutan antah berantah, hanya bertemu dengan orang itu-itu saja selama tiga tahun, tanpa berhubungan dengan dunia luar.

Jadi, rasanya wajar jika perasaan suka tumbuh di antara satu atau dua insan, bukan? Melihat kemungkinan GEN6 berpacaran dan melakukan hal-hal senonoh, para master pun membuat aturan tambahan, yaitu larangan menjalin hubungan romansa selama sekolah.

Karena melihat Hugo dan Jingjai dihukum akibat ketahuan pacaran, anak-anak lainnya yang sempat menunjukkan tanda kalau mereka sedang kasmaran pun jadi takut. Sepertinya mereka memilih untuk melupakan perasaan itu dan fokus belajar.

What’s With Home School and Hunger?

makanan_ home school ep 10

Apakah kalian memperhatikan, kalau sejak awal Home School tampak ‘senang’ membuat para muridnya kelaparan? Dimulai dari peraturan hanya memakan makanan yang disediakan, entah makanan itu mengerikan, gosong, ataupun sangat enak. Beberapa waktu tertentu juga anak-anak GEN6 harus memasak makanan mereka sendiri.

Langkah-langkah yang diambil Home School ini cukup masuk akal, mengingat hampir seluruh GEN6 anak dari keluarga kaya raya, bisa saja sekolah ingin mengajarkan pada mereka untuk lebih bersyukur, terutama akan makanan. 

Tetapi, semakin ke sini, terutama setelah Episode Permainan Kadal, saya jadi berpikir ulang, ada masalah apa Home School dengan membuat anak-anak muridnya kelaparan? Fuji beberapa kali ‘dihukum’ untuk skip makan, kemudian beberapa anak lainnya juga mendapat giliran, hingga akhirnya semua GEN6 enggak diberi makan sama sekali.

Apa maksud dari Home School dengan membuat anak-anaknya berpuasa? Dengan kegiatan yang super padat dan kehidupan yang stressful, ditambah enggak boleh makan, seharusnya satu per satu GEN6 tumbang. Anehnya, sejauh ini belum ada satupun dari mereka yang dinyatakan sakit.

Saya jadi berpikir lagi, jangan-jangan Home School mencampurkan sesuatu pada makanan dan minuman GEN6, makanya mereka enggak bisa jatuh sakit?

Teori Run

run_

Sebenarnya ketika Episode 6 tayang, saya sudah memiliki spekulasi tentang mengapa Run disekap. Pernahkan kalian sebagai penonton berpikir, kalau Run memiliki penyakit mental yang serius? Seperti skizofrenia, yang menyebabkan dia membunuh orang? Sebab, di episode-episode awal, kita diperlihatkan cuplikan Run membunuh ayahnya sendiri.

Bahkan, dia mengakui itu perbuatannya kepada sang adik, Rin. Jadi, bisa saja Home School sebenarnya bertindak baik, mereka ingin mengobati Run sebelum mengembalikannya ke masyarakat.

Namun, saya akui cara Home School memang bukan hal yang tepat. Seharusnya mereka bisa mengabari pihak keluarga Run soal keadaannya, dan meminta consent sebelum memberikan treatment ala mereka terhadap Run. Bagaimana menurut kalian dengan teori ini?

Character Development bagi Semua GEN6

Home School - F_

Mulai dari Episode 7, satu per satu anak GEN6 mulai berubah. Tiap episodenya diperlihatkan bagaimana backstory masing-masing karakter. Bagaimana sifat mereka terbentuk dan bagaimana mereka menyelesaikan masalah masing-masing. Tiap anak mendapatkan bagian yang cukup adil dalam penceritaannya.

Tapi, yang paling jelas pengembangan karakternya mungkin anak-anak 'antagonis' seperti Hugo, Jingjai dan Jean. Walaupun biasanya mereka menyebalkan, tapi ternyata semuanya punya sisi fragile. Sebenarnya mereka hanyalah anak-anak yang ingin disayang oleh keluarga mereka. Tapi, keluarga mereka enggak memberikan itu.

Seiring waktu, lebih tepatnya pada Episode 8, semua anak GEN6 menyadari kalau mereka memang berteman, bahkan merupakan keluarga, jadi mereka harus solid. Mereka juga punya musuh yang sama: yaitu Home School (dan keluarga masing-masing, yang sama-sama enggak menginginkan mereka).

Jadi, sudah terlihat jelas template drama "Home School" ini ya, tiap episodenya membahas masalah per anak. Kemudian seiring episode, disisipkan juga kisah tentang Run dan misteri Home School yang sedikit demi sedikit mulai terkuak.

MUA-nya Siapa, Sih?

home school ep 11

Well, this is a youth series, jadi wajar jika visual para aktor dan aktrisnya begitu dipoles. Semuanya, termasuk anak-anak GEN6 yang menjadi bintang utama serial ini, sangat menawan. Tapi, bukankah itu aneh? Seharusnya jika mereka bersekolah di asrama, yang bahkan ponsel dilarang selama 3 tahun, kok anak-anaknya bisa pakai makeup?

Perhatikan saja, semua siswi tampil dengan rambut badai dengan gaya tertentu dan sangat rapi. Kemudian riasan wajah mereka lengkap, menggunakan pensil alis hingga eyeliner dan maskara. Kapan anak GEN6 punya waktu untuk berdandan? Bukankah kegiatan mereka sangat padat, sehingga seharusnya mereka enggak bisa ‘centil’?

Bagaimana bisa Jingjai retouch kuteknya setiap bulan, bukankah dia enggak boleh pergi keluar sekolah? Lalu, anak-anak yang mewarnai rambut seperti Maki dan Jingjai, kapan ada waktu mereka untuk mewarnai ulang rambut mereka? Namanya warna rambut pasti luntur dan rambut akan memanjang, tapi style rambut mereka selalu sama.

Padahal mereka enggak bisa keluar sama sekali selama 3 tahun. Ya, saya tahu ini semua dilakukan untuk membangun karakter. Tapi, kalau dipikir-pikir, semuanya enggak masuk akal, bukan? Lalu, saya mau sedikit komplain juga pada pihak makeup artist-nya. Sebab, terkadang riasan wajah para aktrisnya bagus, sesuai umur, lokasi dan waktu.

Misalnya riasan wajah saat akan tidur lebih tipis seakan-akan enggak pakai makeup, sementara riasan wajah waktu siang hari lebih ‘kelihatan’. Akan tetapi, terkadang makeup yang dipakai oleh beberapa aktris terlihat sangat buruk. Parahnya, ini kejadian pada Maki (Film Rachanun)  yang notabene pemeran utama serial ini.

Seharusnya dia mendapat riasan yang paling oke, tapi malah dia yang sial dapat MUA kurang kompeten. Lihat saja perbandingan riasan Maki dari dua gambar di atas. Gambar di samping kiri membuat Maki terlihat seperti ibu-ibu dengan alis dan contour yang medok, bukan?

Misteri Home School Mulai Terkuak

home school ep

Jika sudah melewati Episode 10, tampaknya premis drama ini semakin jelas arahnya, ya? Misteri utama yang disembunyikan Home School adalah tentang proyek penghapusan memori. Proyek ini digadang oleh Master Puth selaku kepala sekolah Home School pada waktu itu.

Master Puth menggunakan Run sebagai human tester pertamanya. Tapi, sebenarnya Run enggak memerlukan proyek itu, karena baginya yang membutuhkannya adalah Rin, adiknya. 

Kemudian kata-kata Master Prasath pada Episode 10 terngiang-ngiang di benak saya. Dia mengatakan kepada Mork/Mek dan Hugo kalau mereka harus “Memilah apa yang mereka percayai”. Kalimat itu sama persis dengan yang diucapkan Master Phraephon ketika menjadi juri permainan Si Kadal!

Menurutmu, apa benar misteri Home School hanya sebatas proyek ini saja, atau ada hal lain yang masih tersembunyi? Sepertinya kita masih harus menunggu lagi untuk mendapatkan jawabannya, ya.

Sinematografi Indah

ep 13 home school

Sejak baru ada pilot trailer pun, Home School sudah menggunakan teknik sinematografi yang baik. Pemilihan set-nya juga dibuat sedimikian rupa sehingga tidak terlihat ada di Thailand sama sekali, benar-benar sekolah klasik di antah berantah, namun tetap terlihat mewah dan misterius disaat bersamaan.

Cara kamera berpindah dari satu adegan ke adegan lainnya juga dibuat begitu smooth. Contohnya di episode 12, ketika Nai bertanya pada teman-teman dekatnya “Apa yang akan terjadi jika mereka enggak percaya pada Home School?” dan scene berpindah ke tempat penyekapan Run. 

Pas sekali bukan? Jadi dari pertanyaan Nai, kamera beralih pada posisi Run, yang berarti itulah jawabannya jika kamu tidak menuruti Home School. Dengan gaya pengambilan gambarnya seperti ini, cerita bisa sampai ke penonton secara langsung tanpa perlu banyak dialog.

Puntiran Alur di Dalam Plot Twist

home school episode 14

Terhitung sudah beberapa kali terjadi perubahan alur cerita di serial Home School ini. Baru saja saya berpikir, "Oh, ini dia dalangnya!" ternyata dipatahkan setelah beberapa episode kemudian. Plot series ini bisa banget membuat penontonnya menebak-nebak, tapi ternyata tebakannya salah semua.

Episode 14 menjadi titik cerah yang membongkar bahwa main villain-nya ternyata Master Prasath. Selama ini saya, dan mungkin kamu juga, mengutuk Master Amin karena perbuatannya yang patut dipertanyakan. Akan tetapi, ternyata Master Amin juga dihipnotis oleh Master Prasath.

Ya, ternyata otak jahat di balik Project R yang menyimpang dari tujuan awal adalah Prasath yang memang menyukai kekerasan dan punya dendam tersendiri (namun belum jelas apa motif Prasath melakukannya). Hal yang membuat saya heran adalah, kok bisa Maser Amin yang paling jago hipnotis di antara semuanya, malah terkena hipnotis?

Ketegangan yang Dinantikan

Episode 15 home school

Semenjak pilot trailer Home Scholl dirilis, saya membayangkan kalau serial ini akan sangat menegangkan, pakai banget. Sayang, esensi thriller yang benar-benar mencekam baru terasa di episode 13 ke atas, yaitu setelah Master Prasath menunjukkan diri sebagai penjahat yang sebenarnya.

Sejak awal, Master Prasath memang tokoh guru yang menjengkelkan, manipulatif, dan mengerikan. Apalagi gaya tertawanya itu, benar-benar seperti psikopat, deh!

Tapi, saya enggak menyangka kalau dia sungguhan psikopat. Ketika ditanya alasan mengapa Master Prasath melakukan ini semua, dia menjawab sambil tertawa, kalau dia enggak punya alasan. Benar-benar sakit jiwa, kan?

Iklan Bikin Ngakak

iklan ngakak_

Saya enggak menyangka kalau Home School bakal menyelipkan iklan di dalam plotnya. Well, kita semua penonton serial Thailand pasti tahu mereka punya banyak sponsor. Dan, seringkali si sponsor itu diselipkan di cerita. Yang saya enggak habis pikir, kok bisa Home School memasukkan iklan merek air minum ke detik-detik krusial.

Oke lah jika itu di episode awal-awal ketika cerita belum menegangkan. Tapi, di episode 16 di mana thrilling sensation-nya sedang berada di puncak? Sangat keterlaluan, sih. Scriptwriter iklannya seperti enggak bisa melihat waktu lain untuk memasukkan paid partnership ke dalam cerita.

Bayangkan, Biw, Jingjai, dan Hugo yang sedang dalam keadaan terhipnotis mempromosikan si merek air minum! Sangat enggak masuk akal, bukan?

Aksi Bunuh Diri

home school

Sebenarnya sejak episode 9, saya selalu menemukan plot hole dari drama ini. Tapi, yang paling membuat saya geregetan adalah episode 16 ketika Master Yani dan Master Deluxe sedang ada di luar Home School karena mengantarkan Mek dan Mork ke rumah sakit.

Seharusnya mereka punya kesempatan untuk membawa polisi, bukan?! Kita pikir pakai logika saja, di Home School ada psikopat yang hendak membunuh banyak orang dan memegang senjata api pula. Tapi, mereka dengan lugunya kembali ke sekolah seolah-olah pekan liburan sudah habis. Sangat diluar nalar, bukan, jalan ceritanya?

Di Luar Perkiraan

home school ep 18

Pada mulanya saya berpikir Run ditawan karena dia berbahaya bagi masyarakat, tapi ternyata semua ini akal-akalannya Prasath saja yang memang psikopat. Untuk plot twist-nya oke lah, sayang eksekusinya terlalu alot. Karena episodenya dibuat terlalu panjang, ceritanya jadi bertele-tele dan bosenin.

Ke Mana GEN 1 - 5?

home school 18

Kita semua tahu Home School sudah mencetak lima angkatan sebelum GEN6. Lalu, ke mana mereka semua pergi? Siapa saja orang-orangnya, setelah lulus jadi apa, drama ini enggak membahasnya sama sekali.

Hanya dua anak GEN lain yang dibahas, yaitu Run dan Zero. Itu pun keduanya sama-sama dari GEN4, dan juga enggak stabil secara mental. Apakah semua jebolan Home School ‘sakit jiwa’ semua?

Sentilan untuk Pemerintah

home school

Karya seni asal Thailand memang sering menyenggol soal pemerintahan dan isu sosial lainnya. Dan, kamu akan menemukan beberapa di dalam drama ini, seperti nepotisme, korupsi, hingga KDRT, dan feminisme.

Walau cuma menonton dari drama remaja, sebagai penonton kita jadi memiliki bayangan dengan apa yang sebenarnya terjadi di negara tersebut.

Bumbu Romansa, Penting atau Enggak?

home school

Walaupun saya berharap drama ini enggak memiliki kisah romansa sama sekali, apa yang saya harapkan dari drama remaja besutan GMMTV? Tentu saja GMMTV akan menyelipkan romansa di dalamnya.

Well, untungnya cerita cinta di antara GEN6 bukan yang menye-menye, dan menurut saya porsinya cukup untuk sebuah drama yang mengedepankan genre misteri, investigasi, dan thriller. Percakapan para remaja tentang kisah cinta pun seharusnya normal terjadi, karena pada usia tersebut rata-rata remaja mulai merasakan cinta monyet.

Di episode 12 ada adegan di mana anak-anak cewek membicarakan cowok yang mereka sukai. Ini pertama kalinya GEN6 mengobrol tanpa saling sikut dan saling jambak. Rasanya seperti menonton cuplikan drama asrama gadis biasa-biasa saja.

Para GEN6 terlihat natural, sebagaimana remaja pada umumnya, dan saya jadi mendukung adanya plot romansa di serial Home School karena mengingatkan saya kalau GEN6 pada dasarnya memang hanya anak remaja pada umumnya.

Setelah semua yang kita lalui selama 18 episode, saya menyimpulkan kalau Home School merupakan tontonan yang lumayan seru. Inti ceritanya sebenarnya unik, jarang diangkat dalam drama Thailand. Sayang, pengemasannya dibuat terlalu ‘drama’ jadi saya kehilangan interest setelah episode pertengahan. 

Mungkin ini PR yang harus diperbaiki oleh GMMTV, karena drama serupa dari mereka yang berjudul Midnight Museum pun sama memiliki cerita yang luar biasa, tapi pengemasan ceritanya kurang apik.

Maka dari itu, saya memberikan rating 3,1 untuk serial Home School. It’s a fun and long journey, sampai jumpa di ulasan dan sinopsis drama selanjutnya!

cross linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram