showpoiler-logo

Sinopsis & Review God of Gamblers 2, Melawan Ksatria Judi Palsu

Ditulis oleh Suci Maharani R
God of Gamblers 2
3.7
/5
showpoiler-logo
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Setelah sang Dewa Judi memutuskan untuk beristirahat sejenak, kini giliran murid-muridnya yang unjuk gigi. Dikenal sebagai “Ksatria Judi” Michael Chan awalnya hanya menganggap Sing sebagai seorang ahli hipnotis berkedok murid gurunya.

Namun, setelah berbagai hal yang terjadi, keduanya akhirnya bekerja sama untuk melawan Hussein si “Ksatria Judi” gadungan yang menipu banyak orang. Tidak lagi mengandalkan Chow Yun Fat, kini God of Gamblers II malah memiliki karakter baru yang diperankan oleh Stephen Chow.

Meski sempat membuat penonton bingung, ternyata sekuel film ini berhubungan erat dengan film All for The Winner (1990). Selain itu, kehadiran Stephen Chow dan Man-Tat Ng memberikan kesan fresh dan bikin sisi komedinya makin enjoyable.

Untuk rating di iMDb film ini mendapatkan skor 6.8/10, kira-kira apa alasannya? Untuk mengetahuinya, kamu wajib banget membaca sinopsis dan review filmnya di bawah ini.

Baca Juga: Sinopsis & Review God of Gamblers, Dewa Judi Hilang Ingatan

Sinopsis

God of Gamblers II_

Menjadi murid langsung dari “Dewa Judi” Ko Chun (Chow Yun Fat), Little Knife atau Michael Chan (Andy Lau) kini dikenal sebagai penjudi papan atas di Amerika Serikat. Mendapatkan julukan “Ksatria Judi”, kehidupan Michael sudah sangat berbeda dari sebelumnya.

Sudah pindah dari rumah di pinggiran, pria ini kini tinggal di vila mewah bersama dengan Lung Ng (Charles Heung) pengawal gurunya. Menggantikan posisi gurunya, Michael Chan juga akrab dengan Tuan Yama (Luk Chuen), mereka sedang merencanakan proyek kasino amal di Hong Kong.

Ajang tersebut juga dijadikan sebagai momen untuk mengumumkan identitas Michael sebagai “Ksatria Judi” pada khalayak. Di sisi lain, Chan Kam Sing yang kini mendekam di penjara juga membangun usaha balas dendam.

Menggunakan anak baptisnya yang bernama Hussein (Pal Sinn), pria itu akan menyamar jadi “Ksatria Judi” dan mengeruk uang dari proyek kasino amal. Dengan begitu, mereka bisa merusak reputasi “Dewa Judi” dan “Ksatria Judi” hanya dengan satu skema yang mudah.

Di tempat lain, ada Sing (Stephen Chow) yang dikenal sebagai “Malaikat Judi” kelas dunia justru hidup miskin dan bernasib buruk. Bersama dengan pamannya, Sing berusaha untuk membujuk Michael agar bisa bertemu dengan “Dewa Judi”, namun hal ini ditolak mentah-mentah.

Hingga di pagi hari, vila Michael diserang oleh sekelompok orang bersenjata yang ingin membunuh mereka. Berusaha melarikan diri, Michael kabur bersama Sing dan pamannya yang masih tinggal di luar vilanya.

Mereka kembali ke rumah lama Michael dan mulai mencari tahu dalang di balik penyerangan ini. Menggunakan kekuatan gaib Sing, Michael akhirnya mengetahui soal keberadaan Lung Ng dan siapa yang berada di balik penyerangan ini.

Singkat cerita, Singh dan Michael tidak berhasil untuk menyelamatkan Lung Ng dan membuat paman Sing diculik. Lebih parahnya lagi, Sing kehilangan kekuatannya karena ulah sang paman yang masuk kejebakan Hussein.

Tapi mereka tidak bisa tinggal diam begitu saja setelah Hussein menyebarkan info pada pers soal Kapal Kasino penipuan dan identitasnya sebagai “Ksatria Judi”.

Rencana mereka untuk membuktikan diri sebagai “Ksatria dan Malaikat Judi” gagal total. Mereka dicurangi saat bermain judi dan mengancam akan membunuh Lung Ng dan paman Sing. Sing dan Michael merasa frustasi, namun keduanya tidak menyerah begitu saja.

Berniat balas dendam, Michael memilih untuk pergi sendiri melawan Hussein dan meninggalkan Sing di rumahnya. Bisakah Michael mendapatkan lagi identitasnya sebagai “Ksatria Judi” yang sesungguhnya?

Cerita yang Lebih Fresh

Cerita yang Lebih Fresh_

Tidak lagi mengandalkan Chow Yun Fat, sekuel God of Gamblers II (1990) memang terasa lebih seru untuk ditonton. Alasannya adalah kehadiran beberapa karakter baru dalam film ini, salah satunya Stephen Chow dan Ng Man-tat. Kehadiran keduanya di film ini berhasil menambah sense humor dan komedinya makin menggila.

Stephen Chow dan Ng Man-tat berhasil membuat para penonton tertawa dengan aktingnya yang sangat totalitas dan lucu banget. Contohnya ketika mereka sedang bermalam di rumah Michael, keduanya malah berpose seperti anjing penjaga rumah.

Setiap perkataan Sing (Stephen Chow) mengenai pamannya akan langsung terjadi dan hal ini tidak pernah gagal bikin saya tertawa. Kalau dilihat-lihat, God of Gamblers II (1990) memiliki keseimbangan jalan cerita yang baik.

Mulai dari komedi, aksi, drama hingga supernatural, menjadi kombinasi yang terasa fresh dan menyenangkan. Saya menyukai ketika Sing dan Tai Kwan (John Ching) saling menghipnotis satu sama lain di Kapal Kasino. Ketika Sing berpikir dirinya adalah seorang penyair di masa lalu, maka Tai Kwan bermimpi dirinya adalah seorang gadis yang sedang menari.

Sisi supernatural dalam film ini berhasil membuat unsur komedinya naik tingkat, padahal plotnya sangat sederhana. Namun semuanya tetap memegang premis yang sama, para jagoan Judi yang low profile dan menggunakan uangnya untuk beramal.

Untuk unsur sinematografi dan editing filmnya, saya pikir cukup mumpuni untuk film tahun 90-an. Namun untuk background music-nya, saya pikir terasa lebih jenaka dan cocok banget dengan filmnya. Kualitas akting dari seluruh pemainnya juga sangat baik, saya tidak menemukan karakter yang kurang maksimal atau lemah.

Kehadiran Stephen Chow yang Bikin Bingung

Kehadiran Stephen Chow yang Bikin Bingung_

Bagi penggemar God of Gambler (1989), mungkin banyak yang merasa bingung dengan kehadiran wajah-wajah baru di sekuelnya. Kehadiran Stephen Chow, Ng Man-tat dan Sharla Cheung, memang terkesan tiba-tiba dan tidak ada penjelasan.

Maka dari itu, kehadiran Sing dan pamannya menjadi plot hole yang membuat penonton merasa bingung. Fyi, ternyata kehadiran Sing, Paman Tat dan Madam Dream ternyata bukanlah karakter yang sembarangan dibuat oleh Wong Jin.

Dikutip dari iMDb, ternyata karakter mereka memang sudah ada dari sebelumnya. Pernah mendengar film All for The Winner (1990)? Film yang disutradarai oleh Jeffrey Lau ini dibintangi oleh Stephen Chow, Ng Man-tat dan Sharla Cheung.

All for The Winner (1990) adalah parody dari God of Gamblers (1989) yang tidak disangka-sangka berhasil jadi box office dengan pemasukan HK$40 juta.

Berkat keberhasilan film ini, maka sutradara Wong Jin sengaja memasukan karakter dari film ini ke sekuel God of Gamblers II (1990). Hasilnya memang tidak mengecewakan, film ini terasa lebih fresh dengan tambahan unsur komedi dan supranatural.

All for The Winner (1990) ini mengisahkan Sing (Stephen Chow) si country boy yang datang ke Hong Kong mengunjungi pamannya Blackie Tat (Ng Man-tat).

Sing memiliki kemampuan supernatural, contohnya mengubah kartu remi hanya dengan menggosoknya. Di film inilah Sing mendapatkan julukan “Malaikat Judi” yang tergila-gila dengan seorang perempuan bernama Yee Mung (Sharla Cheung).

Meski ide memasukan karakter dari film All for The Winner (1990) ke God of Gamblers (1989) jadi ide yang brilian, sayangnya Wong Jin yang juga jadi penulis ceritanya tidak memberikan entrance yang benar untuk Stephen Chow, Ng Man-tat dan Sharla Cheung.

Alhasil bagi para penonton baru, kehadiran ketiganya malah membuat bingung dan jadi plot hole paling buruk.

Bromance Andy Lau dan Stephen Chow Sangat Kuat

Bromance Andy Lau dan Stephen Chow yang Sangat Kuat_

Meski membuat penonton bingung dengan kehadirannya yang tiba-tiba di God of Gamblers (1989). Tidak bisa dipungkiri bahwa kehadiran Stephen Chow malah membuat film ini makin seru untuk ditonton.

Salah satunya adalah membahas soal kemistrinya dengan Andy Lau, keduanya berhasil menampilkan bromance yang kuat dari awal hingga akhir. Mengawali dengan hubungan musuh, pada awalnya Andy Lau sebagai Michael menganggap karakter Sing sebagai penipu.

Hal ini sangat wajar, karena Sing memang tidak memiliki bukti bahwa dirinya adalah murid “Dewa Judi” seperti dirinya. Namun perjuangan Sing untuk tetap berada di vila Michael membuahkan hasil, meski nyawanya hampir melayang.

Hubungan Michael dengan Sing yang awalnya sebagai musuh, justru berubah jadi pertemanan yang solid. Keduanya bekerjasama dengan baik, mereka membangun rencana untuk mengalahkan “Ksatria Judi” palsu yang menipu banyak orang.

Bahkan Sing tidak rela membiarkan Michael bertarung sendirian untuk mendapatkan kembali identitas dan harga dirinya. Dengan kekuatan spiritualnya, Sing menghancurkan kamera dan mesin judi milik Hussein.

Keduanya juga berhasil menipu Tai Kwan, sehingga mereka bisa mengikuti judi kelas atas. Mereka menunjukkan sinergi hubungan bromance yang saling melengkapi dengan cara yang lucu dan unik. Bahkan setelah misi mereka selesai, hubungan keduanya malah berakhir seperti persaudaraan.

God of Gamblers II (1990) memang terasa lebih fresh karena menambahkan karakter baru dan jalan ceritanya yang lebih menegangkan.

Sayangnya pengenalan karakter barunya sangat buruk, sehingga hal ini malah berakhir jadi plot hole. Bagaimana menurutmu? Jangan lupa menuliskan pendapatmu di kolom komentar di bawah ini.

cross linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram