logo web

Sinopsis & Review Ghostbusters (2016), Petualangan Baru

Ditulis oleh Aditya Putra
Ghostbusters
3.5
/5
showpoiler-logo
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Mendengar kata hantu akan membuat kita membayangkan sosok-sosok dalam bentuk yang mengerikan, apalagi kalau sampai masuk ke dalam tubuh manusia.

Hantu bukan hanya dikenal di Indonesia, tapi juga di seluruh dunia. Yang membedakan adalah penjelmaan mereka yang mengikuti budaya lokal atau cerita rakyat dari masing-masing daerah.

Cara pengusiran hantu biasanya akan melibatkan pemuka agama. Sebagaimana di luar negeri sudah modern dan punya pendekatan berbeda, pengusiran hantu pun dibuat dengan cara yang berbeda.

Film Ghostbusters akan menceritakan sekelompok orang yang akan berjuang untuk memburu hantu. Mari kita kupas ceritanya dalam sinopsis dan review film berikut ini.

Sinopsis

sinopsis ghostbusters_
  • Tahun Rilis: 2016
  • Genre: Supernatural, Comedy
  • Produksi: Columbia Pictures, Village Roadshow Pictures
  • Sutradara: Paul Feig
  • Pemeran: Melissa McCarthy, Kristen Wig, Kate McKinnon, Leslie Jones, Chris Hemsworth

Dr. Abby Yates yang berprofesi sebagai fisikawan bersama temannya, Erin Gilbert, membuat buku berjudul Ghosts from Our Past.

Buku itu berisi kisah mereka dalam mendalami aktivitas paranormal sejak masih duduk di bangku SMA. Erin menyangkal pernah berkontribusi dalam buku tersebut sedangkan Abby meneruskan penelitiannya mengenai mahluk-mahluk astral di Kenneth P. Higgins Institute of Science di New York.

Abby nggak melanjutkan penelitian sendirian melainkan bersama seorang fisikawan lain, yaitu Jillian Holtzmann. Jillian tertarik untuk bergabung karena Abby akan menerbitkan ulang buku yang pernah ditulisnya.

Erin meminta Abby menghentikan penelitiannya tapi keputusannya berubah setelah membantu Abby dan Julian mengusir hantu di sebuah rumah menyeramkan.

Pengusiran hantu yang dilakukan Erin bersama Abby dan Jillian viral. Hal itu membuat Erin yang sedang melamar untuk posisi profesor di Columbia University hilang karena dianggap meneliti hal yang nggak konkrit.

Dia berusaha bergabung dengan penelitian Abby dan Jillian tapi penelitian itu malah dihentikan oleh Higgin Institute.

Abby bersama dua temannya mencuri alat-alat untuk mengusir hantu. Mereka bertiga kemudian mencari sebuah tempat yang akan disewa untuk markas. Mereka akhirnya memilih sebuah ruangan yang terletak di atas sebuah restoran makanan Cina.

Mereka menamai diri mereka Conductors of Metaphysical Examination yang menciptakan teknologi untuk melacak dan mengusir hantu. Mereka juga merekrut Kevin Beckman sebagai resepsionis.

Seorang staf Metropolitan Transportation Authority (MTA), Patty Tolan, bertemu dengan sesosok hantu di stasiun kereta bawah tanah.

Stasiun itu ternyata dibangun di bawah penjara yang terkenal ditinggali banyak hantu. Patty menghubungi Abby dan rekan-rekannya yang langsung datang untuk menguji alat-alat yang sedang dikembangkan.

Alat yang dikembangkan Jillian ternyata nggak berhasil menangkap hantu di stasiun kereta bawah tanah. Abby dan rekan-rekannya pun mulai mengubah mengiklankan jasa memburu hantu dengan logo yang dilihat Jillian di stasiun kereta bawah tanah. Orang-orang melabeli mereka sebagai Ghostbusters

Patty bergabung ke dalam tim sebagaimana dia mengetahui seluk-beluk New York serta paham betul jalur rel bawah tanah yang dijadikan tempat para hantu bersembunyi.

The Ghostbusters mendapat tambahan perlengkapan baru yaitu sebuah mobil jenazah yang diperbaiki dari paman Patty, Bill Jenkins. Mobil itu dinamai Ecto-1. 

Rowan North, seorang okultis memancing kemunculan hantu dengan menggunakan alat yang tercipta dari ion serta metode yang dia pelajari dari Ghostbusters. Dengan alat itu, dia bisa membuka dimensi yang sehingga para hantu bisa masuk ke dunia. Rowan berencana menggunakan alatnya pada sebuah konser musik. 

The Ghostbusters dipanggil untuk menghabisi hantu. Keberhasilan mereka mengusir hantu menjadi sensasi tersendiri di New York.

Bukan cuma itu, walikota New York, Bradley, mengajak Ghostbusters untuk bekerja sama dengan Department of Homeland Security (DHS) karena banyak gangguan yang berhubungan dengan supernatural di seluruh kota.

Di tengah mencuatnya The Ghostbusters, masih banyak yang menganggap mereka hanya membual. Sementara itu, Rowan menggunakan alatnya di berbagai gedung bersejarah di New York untuk membangkitkan hantu mengerikan dengan energi luar biasa di Times Square.

Bisakah The Ghostbusters mengamankan New York dari serangan supernatural? Silakan langsung tonton aksi mereka, ya.

Perubahan Drastis dari Film Original

perubahan drastis_

Ghostbusters yang dirilis pada 2016 merupakan reboot dari film originalnya yang dirilis pada tahun 1984. Sebagai film reboot, edisi terbaru para pemburu hantu ini melakukan sebuah perubahan drastis.

Keempat tokoh protagonis yang ikonik diganti menjadi sebuah tim yang berjumlah sama, empat orang. Perbedaannya, di film ini keempat orang itu adalah wanita.

Keputusan mengubah tim Ghostbusters menjadi wanita langsung memantik reaksi beragam. Banyak yang memprotes keputusan tersebut karena dianggap mengubah citra film originalnya. Sedangkan sebagian lain merasa perubahan itu bukanlah sesuatu yang perlu diperdebatkan selama masih menyimpan esensi yang sama.

Perubahan besar nggak serta-merta membuat film ini menjadi film yang baru bagi penggemar Ghostbusters yang lama.

Tema memburu hantu dengan pendekatan sains tetap dipertahankan. Banyak juga referensi ke versi original seperti kemunculan karakter-karakter lama menjadi cameo di film ini, termasuk Bill Murray.

Pengemasan Komedi yang Ringan

pengemasan komedi_

Ghostbusters versi original banyak melontarkan candaan-candaan cerdas. Ghostbusters versi reboot memilih jalan yang berbeda.

Komedi-komedi yang ditampilkan menjadi jauh lebih ringan. Komedi lewat dialog maupun slapstick a la film-film yang dibintangi Melissa McCarthy dimunculkan. Untungnya, sebagian besar jokes itu cukup berhasil memancing tawa.

Adegan Patty di konser musik, benar-benar receh tapi sangat lucu. Ada juga adegan Patty yang terus menampar Abby karena mengira Abby masih dirasuki hantu.

Kehadiran Liam Hemsworth pun dimanfaatkan untuk membangun komedi lebih banyak. Dia diceritakan memiliki karakter yang konyol. Candaan mengenai fisiknya yang prima cukup menyegarkan dengan trio Abby, Jillian dan Erin yang terus menggodanya.

Pengemasan komedi yang ringan ini sayangnya terlalu dieksploitasi. Nyaris sepanjang film, karakter-karakter yang hadir akan melontarkan candaan.

Ada beberapa adegan komedi yang hadir dalam momen yang nggak tepat. Tapi itu cuma kekurangan kecil semata, nggak sampai menjadikan film ini menjauh dari tujuan utamanya yaitu sebagai hiburan.

Chemistry Empat Karakter Utama

chemistry karakter_

Nyawa dari Ghostbusters adalah keempat karakter utamanya. Hebatnya ketika mereka menjalani adegan bersama, mereka bisa menunjukan chemistry yang baik.

Pendalaman karakter mereka pun cukup kuat dengan memiliki karakter serta kemampuan yang berbeda-beda. Perbedaan-perbedaan itulah yang membuat tim ini solid.

Secara sinematografi, film garapan sutradara Paul Feig ini berhasil tampil meyakinkan dengan penggunaan special effect yang maksimal.

Efek-efek yang ditampilkan terlihat masuk akal, nggak lebay sama sekali. Keindahan New York direkam dengan baik. Bahkan pertarungan Ghostbusters dengan hantu yang memiliki kekuatan luar biasa di akhir dilakukan di Times Square yang dibuat sepi. 

Ghostbusters berhasil membuat penonton bernostalgia pada versi originalnya. Perubahan-perubahan yang ada nggak membuat film ini menjadi berbeda jati dirinya dengan versi asli.

Durasi selama 116 menit cukup tepat untuk membawa kita berkenalan dengan anggota yang baru serta pembangunan konflik dalam pemburuan hantu. Kamu lebih suka versi original atau yang ini? Tulis di kolom komentar yuk, guys!

cross linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram