Sinopsis & Review Live-Action From Me to You: Kimi ni Todoke (2023)

Kimi ni Todoke mungkin sudah tidak asing lagi bagi penggemar manga dan anime tahun 90-an. Pada akhir tahun 2022, diumumkan bahwa akan ada adaptasi live-action ke dalam sebuah drama series dari kisah ini. Dan pada Maret 2023, serial drama ini resmi dirilis di Netflix.

Akankah live-action drama ini sesukses filmnya? Mengingat dua karakter utamanya yang diperankan oleh mendiang Haruma Miura dan Tabe Mikako pasti akan menjadi pembanding. Daripada penasaran, mari kita ikuti ulasan Showpoiler berikut ini untuk menggalinya lebih jauh.

Sinopsis

Cerita berawal ketika seorang gadis SMA bernama Sawako Kuronuma mencoba menyapa teman-teman sekelasnya. Namun, semua siswa selalu ketakutan ketika Sawako menyapa atau mendekati mereka. 

Rambut panjang dan wajahnya yang pucat membuat Sawako sering disebut sebagai ‘Sadako’, sosok hantu yang ada pada film horor Jepang terkenal.

Ada rumor yang mengatakan jika menatap Sawako lebih dari tiga detik, maka orang tersebut akan terkena kutukan. Tidak hanya itu, rumor lainnya bahkan menyebutkan kalau Sawako bisa melihat dan memanggil hantu.

Kebalikan dengan Sawako, Shouta Kazehaya merupakan seorang laki-laki yang populer dan ramah pada siapa pun. Kazehaya merupakan satu-satunya siswa yang mau menyapa Sawako. Oleh karena itu, Sawako akhirnya mengagumi Kazehaya dan ingin menjadi sepertinya. Ia menganggap senyuman Kazehaya sangat menyegarkan.

Setiap pagi, Kazehaya selalu menyapa Sawako. Berbeda dengan siswa lainnya, Kazehaya selalu memanggil Sawako dengan nama depannya, Kuronuma. Kazehaya juga selalu memperhatikan Sawako secara diam-diam. Sawako tidak menyadari kalau Kazehaya memperlakukannya dengan cara berbeda.

Suatu ketika, saat akan diadakan acara uji nyali, Sawako memberanikan diri mendekati Chizuru dan Ayane. Sawako mengatakan jika dirinya ingin menjadi hantu dalam acara tersebut. Dan ketika acara uji nyali itu berjalan, Sawako berhasil menakut-nakuti semua siswa kecuali Kazehaya.

Dalam kesempatan itu, Kazehaya diam-diam sudah memperhatikan Sawako, menemani Sawako, bahkan berbincang dengannya. Tak lama, Chizuru dan Ayane menghampiri Sawako untuk memberikan minum atas usaha kerasnya.

Kemudian ketika masuk sekolah kembali, setelah acara uji nyali selesai, Pin (Arai) meminta salah satu murid untuk mengerjakan tugas selama libur musim panas. Sawako yang tak memiliki acara pun mengajukan diri. 

Ketika kelas selesai, siswa di kelas Sawako mulai membicarakan hukuman untuk Kazehaya pada acara uji nyali sebelumnya.

Salah satu siswa mengatakan Kazehaya harus berkencan dengan Sawako sebagai hukuman. Namun, Kazehaya merasa itu sebagai penghinaan bagi Sawako. Situasi ini membuat teman sekelasnya bingung, hingga akhirnya Sawako mengatakan kalau Kazehaya hanya bersikap baik pada semua orang.

Saat libur musim panas tiba, Sawako merasa sedih karena tidak bisa bertemu dengan Kazehaya. Tapi secara mengejutkan Kazehaya malah menemaninya mengerjakan tugas dari pak Arai. Kazehaya juga mewakili teman sekelasnya mengucapkan permintaan maaf pada Sawako atas kejadian sebelumnya.

Ketika libur telah usai, ada pergantian tempat duduk di kelas Sawako. Semua siswa termasuk Sawako mengambil nomor undian untuk menentukan tempat duduk yang baru.

Semua siswa ingin menghindari tempat duduk di dekat Sawako kecuali Kazehaya, Ayane, Chizuru dan Ryu. Mereka memilih duduk di dekat Sawako. Sejak pertukaran tempat duduk itulah perlahan hidup Sawako mulai berubah.

Akan tetapi, kebahagian Sawako mulai diuji ketika tersebar rumor tak enak mengenai Chizuru dan Ayane. Tidak hanya hubungan Sawako dengan kedua temannya saja, tapi kedekatannya dengan Kazehaya pun turut terdampak. Akankah Sawako mampu menghadapi semua cobaan itu dan bisa hidup bahagia?

Film Live-action-nya Jadi Pembanding

Bagi kamu yang pernah menonton film live-action Kimi ni Todoke, pasti merasa ragu dengan drama adaptasi ini. Terlebih mendiang Haruma Miura dan lawan mainnya, Tabe Mikako, menjadikan mereka dua pemain yang sangat pas dengan karakter dalam versi manga-nya.

Karenanya, sangat wajar jika dua pemeran utama dalam drama ini otomatis akan dibandingkan dengan Haruma Miura dan Tabe Mikako. 

Bagi saya sendiri, kedua pemeran utama dalam drama ini aktingnya tidak se-apik Haruma Miura dan Tabe Mikako. Sikap kikuk Sawako dalam drama ini terasa kurang. Perilaku Kazehaya dalam drama ini juga terkadang terasa cringe dan agak berbeda dengan manga-nya.

Sebaliknya, akting dari pemeran Chizuru dan Ayane terasa lebih baik jika dibandingkan live-action-nya. Meskipun di drama ini Ayane tidak memiliki tindikan di telinga, tapi aktingnya tetap mumpuni.

Kabar baik juga bagi yang merindukan akting aktor ternama Shohei Miura. Kalian pasti merasa senang melihat aktingnya di drama ini.

Walaupun ada kekurangan, tapi secara keseluruhan para pemeran dalam drama ini sudah bermain dengan baik. Mereka juga bisa memperlihatkan hubungan persahabatan, percintaan dan keluarga yang menyentuh.

Merangkum 123 Chapter dari Manga

Drama ini mengadaptasi dari manga Kimi ni Todoke yang berjumlah 30 volume dan 123 chapter. Dari total volume dan chapter tersebut, drama ini merangkum ceritanya ke dalam 12 episode. Jadi, wajar sekali jika ketika menonton drama ini alurnya terasa sangat cepat.

Dalam 12 episode tersebut, secara keseluruhan terbagi ke dalam empat cerita besar. Bagian pertama memperkenalkan karakter utama, teman sekelas, dan juga keluarga Sawako. Bagian kedua menceritakan tentang hubungan persahabatan dan percintaannya.

Kemudian, bagian ketiga menceritakan peristiwa setelah Sawako dan Kazehaya pacaran beserta permasalahannya. Selain itu, pada bagian ini juga mengembangkan lebih jauh kisah masing-masing teman Sawako.

Sementara pada bagian terakhir, drama menitikberatkan pada masa depan yang ingin dicapai oleh Sawako beserta teman-temannya.

Selain itu, beberapa adegan kecil lainnya yang menurut saya cukup lucu pun ada yang dihilangkan. Meskipun begitu, alur yang terasa cepat ini berhasil menceritakan semua adegan penting serta perkembangan Sawako yang cukup sesuai dengan manga.

Beberapa Latar dan Adegan yang Berbeda

Perbedaan latar tempat dan beberapa adegan sudah menjadi hal biasa dalam adaptasi drama atau film. Begitu juga dengan adaptasi drama ini. Dan bagi kamu yang mengikuti manga-nya, pasti langsung mengetahui perbedaan beberapa latar tempat pada drama ini. 

Seperti persimpangan jalan tempat Sawako dan Kazehaya pertama kali bertemu. Tempat Sawako menyiram bunga dan berbincang dengan Kazehaya juga jadi berbeda. Adegan perubahan tempat duduknya di kelas pun sedikit berbeda dengan manga.

Sebenarnya masih cukup banyak perbedaan latar tempat dan beberapa adegan dalam drama ini. Namun, secara keseluruhan, drama ini berhasil menggambarkan visual khas drama romantis sekolah Jepang. Ia sudah cukup baik memvisualisasikan manga ke dalam live-action drama dengan segala kekurangannya. 

Bagi kamu pecinta drama romantis sekolah, drama ini bisa menjadi pilihan untuk kamu tonton. Ceritanya sangat ringan, juga punya banyak adegan yang menghibur, menggemaskan, serta heartwarming. Selamat menonton!