showpoiler-logo

Sinopsis & Review Five Nights at Freddy’s, Teror Geng Boneka

Ditulis oleh Gerryaldo
Five Nights at Freddy's
3.2
/5
showpoiler-logo
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Di tahun 2014 silam, sebuah permainan berjudul Five Nights at Freddy’s muncul menghibur para penikmat video game. Jalan ceritanya berpusat pada seorang penjaga malam bernama Mike yang bekerja menjaga restoran pizza keluarga yang penuh dengan boneka animatronik.

Ternyata kisah tersebut digandrungi banyak penggemarnya; sehingga membuat sutradara Emma Tammi melakukan kerja sama dengan rumah produksi Blumhouse Production untuk membuat versi filmnya. Kisahnya tak kalah menyeramkan dari game-nya loh! Penasaran dengan jalan ceritanya seperti apa? Check this out!

Sinopsis

Five Nights at Freddy's_Poster (Copy)

Sewaktu Mike Schmidt (Josh Hutcherson) berumur 12 tahun, ia melakukan kegiatan camping bersama keluarganya. Saat ibunya meminta Mike untuk mengawasi adiknya, Garrett, ia malah kecolongan oleh seorang penculik yang membawa adik lelakinya itu pergi hingga tidak ditemukan sampai Mike sudah besar.

Keluarga Mike pun jadi berantakan, sang Ibu meninggal karena tidak sanggup menerima kenyataan anaknya tak kembali, begitu juga dengan ayah Mike. Mike pun kini tinggal berdua bersama sang adik, Abby (Piper Rubio). Namun, masalah terus menghampiri Mike. Kini hak asuh Abby ingin diambil oleh bibinya sendiri.

Tidak ingin kehilangan anggota keluarganya lagi, Mike berusaha menjaga dan merawat Abby dengan mendapatkan pekerjaan layak dan membuktikan pada pengadilan bahwa ia mampu menjaga adiknya tersebut. Mike pun menerima pekerjaan di sebuah restoran pizza keluarga bernama Freddy Fazbear’s Pizza yang sudah terbengkalai.

Sang pemilik enggan merobohkan tempat itu karena merasa banyak kenangan yang tertinggal di sana. Tak pikir panjang, Mike melakukan tugasnya untuk menjaga tempat tersebut. Berkat menjaga tempat itu, ia berkenalan dengan seorang polisi wanita, Vanessa (Elizabeth Lail) yang berpatroli di sekitar restoran.

Vanessa mengatakan bahwa banyak penjaga yang tidak kuat bekerja di sana, dan ia berharap Mike bisa menjadi yang paling lama. Meski awalnya bingung, Mike mulai sadar bahwa di restoran pizza itu ada yang aneh, khususnya dengan boneka animatronik yang jadi ikon dari restoran tersebut, ada Freddy, Fazbear, Chica, Foxy, dan Bonnie.

Di sisi lain, Bibi June (Mary Stuart Masterson) yang mengetahui bahwa Mike sudah dapat kerja, membayar pengasuh Abby, Max (Kat Coner Sterling), serta kekasihnya dan beberapa orang lain untuk menghancurkan tempat kerja Mike. Hal ini dilakukan supaya Mike kehilangan pekerjaan dan Abby bisa direbut oleh Bibi June.

Nahas, saat kaki tangan Bibi June mulai menghancurkan isi restoran, hal kriminal tersebut tidak disukai oleh para boneka, sehingga mereka ‘hidup’ dan membantai setiap orang satu per satu. Di saat yang sama, Vanessa yang sedang berpatroli langsung membuat laporan pada Mike mengenai tempat kerjanya yang dibobol.

Mike pun segera bergegas untuk pergi bekerja, namun ia tidak bisa menghubungi Max untuk menjaga adiknya (karena ia sudah tewas dibunuh para boneka). Terpaksa, Mike mengajak sang adik untuk ikut bekerja dengannya. Abby menerimanya dan berjanji untuk tidak nakal selama Mike bekerja.

Selagi Abby tidur, Mike mulai membersihkan seluruh isi restoran yang telah diacak-acak oleh kaki tangan Bibi June. Setelah selesai, ia kembali ke ruang monitor untuk beristirahat. Saat subuh menjelang, sebuah suara terdengar memanggil Abby. Abby pun terbangun dan mencari sumber suara yang ternyata berasal dari para boneka yang ‘hidup’.

Mike kaget bukan main ketika melihat Abby tidak ada di ruangannya. Yang lebih mengejutkannya lagi, Abby ternyata ada di ruang makan dan sedang bermain bersama Freddy, Fazbear, Chica, Foxy, dan Bonnie. Abby mengatakan bahwa para boneka itu sangat baik terhadapnya dan tidak sabar ingin bermain lagi di lain waktu.

Ketakutan setengah mati, Mike segera mengajak Abby untuk pulang. Mike mencoba memproses semua hal yang baru saja ia lihat. Ia tahu bahwa adiknya itu punya teman khayalan, namun Mike tidak menyangka kalau Abby sampai bisa bermain dengan boneka animatronik yang tiba-tiba hidup. It’s like another level, dude!

Sangat tengah berpikir, Mike tak sengaja melihat sebuah lukisan Abby yang menggambarkan bagaimana Garrett diculik. Setelah adiknya itu bangun, Mike langsung bertanya bagaimana Abby tahu hal itu padahal kejadian hilangnya Garrett terjadi jauh sebelum Abby lahir. Meski segan, Abby pun menjawab bahwa ia diberitahu teman-temannya: Freddy, Fazbear, Chica, Foxy, dan Bonnie.

Membunuh rasa penasarannya, Mike pun meminta Abby coba menanyakan hal lebih detail lainnya pada mereka, seperti siapa pelaku penculikan tersebut. Namun apa yang diminta oleh Mike berujung fatal bagi Abby, karena setelah Mike dapat apa yang dia mau, para boneka meminta Abby sebagai imbalannya.

Mike pun meminta bantuan Vanessa untuk memberi tahu apa yang sebenarnya terjadi. Usut punya usut, para boneka tersebut merupakan boneka yang dirasuki oleh 5 orang anak yang memiliki nasib sama dengan Garrett. Mereka semua diculik oleh boneka Kelinci Kuning jahat yang ternyata adalah Ayah dari Vanessa, William Afton (Matthew Lillard).

Arwah mereka masuk ke dalam boneka dan dikontrol oleh William, sehingga mereka menjadi boneka jahat. Mengetahui Abby dalam bahaya, Vanessa dan Mike berusaha mencegah para boneka yang hidup dibawah kendali William untuk membunuh Abby dan memasukan rohnya ke dalam boneka. Mike meminta Abby menggambar apa yang sebenarnya terjadi.

Begitu Abby berhasil memperlihatkan lukisannya yang menunjukan bahwa William adalah orang jahat yang bersembunyi di balik boneka kelinci kuning yang terlihat baik hati; Freddy, Fazbear, Chica, Foxy, dan Bonnie pun balik menyerang William dan membiarkan Mike, Vanessa dan Abby pergi dengan selamat dan hidup normal kembali.

Alasan Penutupan Freddy Fazbear’s Pizza

Five Nights at Freddy's_Pizzaria (Copy)

Seperti yang kita tahu, restoran pizza yang diawasi oleh Mike mendapat pamor besarnya selama tahun 1980-an, namun di tahun yang sama pula, restoran itu harus ditutup karena kasus hilangnya 5 anak secara misterius. Namun penjelasan mengapa restoran itu ditutup dan hubungannya dengan kasus kehilangan anak tidak diperlihatkan.

Alasan mengapa ikon restoran tersebut yakni boneka animatronik, Freddy, Fazbear, Chica, Foxy, dan Bonnie dipakai oleh William untuk menaruh roh anak-anak yang diculik pun tidak diceritakan secara detail, sehingga yang kita tahu hanyalah restoran pizza tersebut sangat berbahaya karena ada boneka pembunuh di dalamnya.

Lebih Menyeramkan Game-nya

Five Nights at Freddy's_Games (Copy)

Setuju atau tidak, tapi saya yakin beberapa pecinta film akan beranggapan sama, bahwa film ini tidak memiliki sense seram yang bikin jantungan penonton. Malah rasa deg-degan dan tidak nyaman bisa didapatkan lebih banyak dari permainannya, di mana Mike harus main petak-umpet supaya tidak bertemu dengan para boneka.

Film ini malah cenderung menampilkan aksi gore walaupun beberapa adegan sadis yang dilakukan oleh para boneka tidak ditampilkan secara blak-blakan. Meski demikian, film ini tidak bisa dibilang film buruk juga, karena mampu menjadi obat penggemar Five Nights at Freddy’s yang sudah lama menunggu versi filmnya.

Vanessa si Penyelamat

Five Nights at Freddy's_Vanessa (Copy)

Ada alasan mengapa Vanessa muncul di awal film, saya rasa bukan karena hanya ingin berpatroli saja, namun ingin melindungi Mike saat menjaga Freddy Fazbear’s Pizza yang terkenal angker dan menyeramkan. Vanessa tahu bahwa selama ini  banyak penjaga yang mengawasi tempat tersebut tewas mengenaskan.

Vanessa bahkan akhirnya berkata jujur pada Mike mengenai ayahnya yang adalah dalang dari semua kejadian mengerikan di restoran pizza itu. Hal ini dilakukan karena Vanessa mau Mike sadar dengan apa yang akan dihadapi nanti saat menyelamatkan Abby. Vanessa bahkan mengorbankan dirinya supaya sang ayah tidak berbuat jahat lagi.

Menyaksikan film ini ternyata tidak seseram yang ditayangkan di dalam trailer-nya. Bagian yang paling memuaskan adalah ending-nya karena sesuai dengan ekspektasi, sedangkan sisanya cukup standar.

Apakah cocok menjadi rekomendasi untuk tontonan akhir pekan? Saya rasa bisa dipertimbangkan, meski mungkin beberapa dari kamu akan ada yang tidak puas dengan film ini. Selamat menyaksikan!

cross linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram