showpoiler-logo

Sinopsis dan Review Film Olahraga First Match (2018)

Ditulis oleh Dhany Wahyudi
First Match
3.3
/5
showpoiler-logo
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Berada dalam kesulitan hidup selama bertahun-tahun dalam pengasuhan, Monique, seorang gadis remaja yang besar di lingkungan Brooklyn Brownsville memutuskan untuk bergabung dengan tim gulat pria sebagai satu-satunya cara agar bisa mendekatkan diri dengan ayahnya. First Match adalah original film Netflix bertema olahraga yang dirilis pada 30 Maret 2018.

Olahraga gulat memang sangat jarang dijadikan latar belakang cerita dalam film, apalagi gulat tingkat sekolah, karena olahraga ini memang kurang populer di dunia, tidak hanya di Amerika dan Indonesia saja. Tapi film ini bukanlah film tipikal bertema olahraga, karena dominasi cerita berada pada pergulatan jiwa untuk menentukan pilihan terbaik dalam hidup Monique, tokoh utamanya.

Akankah kita akan mendapatkan kesan emosionil dalam ceritanya? Simak review kami tentang film yang berhasil meraih Audience Award dan LUNA/Gamechanger Award di festival South by Southwest ini.

Sinopsis

Sinopsis
  • Tahun: 2018
  • Genre: Drama, Sport
  • Produksi: Clubhouse Pictures
  • Sutradara: Olivia Newman
  • Pemeran: Elvire Emanuelle, Yahya Abdul-Mateen II, Jharrel Jerome

Monique adalah seorang gadis remaja yang selalu berpindah-pindah pengasuhan. Kepada Omari, dia berkata jika ayahnya keluar dari penjara nanti dia tidak akan bingung harus tinggal dimana. Tapi kenyataan yang terjadi tidaklah mudah untuk dihadapi. Secara tidak sengaja, Monique bertemu ayahnya yang ternyata sudah keluar dari penjara dan bekerja di sebuah café kecil.

Respon yang Monique terima dari ayahnya adalah sedikit penolakan. Monique baru tahu jika ayahnya tinggal di penampungan. Monique berpikir jika dia kembali bergabung ke dalam tim gulat sekolahnya, dia bisa mendekatkan dirinya dengan ayahnya, karena dahulu ayahnya adalah seorang pegulat juga. Monique kemudian bergabung dengan tim gulat pria di sekolahnya, karena tidak ada tim gulat untuk wanita.

Monique menunjukkan kesungguhannya dalam berlatih yang mengundang perhatian pelatih Castile, bahkan dia mampu mengalahkan rekan-rekan setimnya dalam latih tanding. Pertandingan resmi pertamanya dimenangkan dengan mudah, semua karena motivasi kehadiran ayahnya di kursi penonton. Setelah pertandingan, mereka berdua berbicara banyak dan mendekatkan diri.

Beberapa hari kemudian, ayahnya terlihat berbincang dengan Juan, bandar narkoba setempat, yang menawarkannya pekerjaan. Meski Monique tidak suka dengan pekerjaan ayahnya, tapi Monique cukup senang melihat perbaikan ekonomi ayahnya yang sudah bisa menyewa apartemen sendiri. Bahkan Monique pun dibelikan sepatu gulat yang baru.

Monique juga dekat dengan Malik, rekan setimnya, yang selalu bisa memberikan semangat kepadanya. Kedekatan ini nyaris berbuah asmara terlarang, jika saja tidak diketahui terlebih dahulu oleh kekasih Malik. Suatu malam, Monique diajak ayahnya untuk menonton pertandingan tarung bebas wanita yang kemudian menginspirasi ayahnya untuk mendaftarkan Monique sebagai salah satu petarungnya.

Alasan utama ayahnya adalah dia ingin cepat memiliki banyak uang untuk dijadikan modal usaha. Monique kemudian mencoba bertarung di pertandingan kecil yang berhasil dimenanginya, meski berbuntut dengan permasalahan dalam tim gulatnya ketika melihat luka bekas pukulan di wajahnya. Monique menghabiskan lebih banyak waktu untuk berlatih bela diri dengan ayahnya.

Saat berada di pertandingan gulat, Monique terpaksa keluar sebelum bertanding karena ayahnya datang menjemput untuk melakukan pertandingan tarung bebas dengan bayaran yang lebih tinggi. Masih dengan kostum tim sekolahnya, Monique kalah kelas dengan lawan tarungnya dan terjerembab di ring dengan luka-luka pukulan di wajahnya. Pertarungan itu terpaksa bubar karena kedatangan polisi.

Monique datang ke rumah Omari dan dikelilingi rekan-rekan setimnya saat dia sadar dari pingsan. Pelatih Castile memberikan keputusan kepada rekan-rekan setimnya untuk kelanjutan keberadaan Monique dalam tim. Mereka memutuskan untuk tetap menjadikan Monique anggota tim mereka menuju final. Di hari pertandingan, Monique memutuskan untuk memlilih timnya daripada ayahnya.

Bukan Film Bertema Olahraga Biasa

Bukan Film Bertema Olahraga Biasa

Jika melihat judulnya, First Match tampaknya adalah film bertema olahraga yang penuh inspirasi dan motivasi. Tapi ternyata kita salah menduga, film ini lebih banyak berkutat pada pergulatan jiwa seorang gadis remaja yang berada di persimpangan jalan dalam memilih hal yang terbaik bagi hidupnya. Pilihan itu ialah olahraga gulat yang ditekuninya atau berusaha dekat dengan ayahnya.

Awalnya Monique mendaftar ke tim gulat sekolah agar bisa menarik perhatian dan dekat dengan ayahnya yang dulunya adalah juara gulat tingkat sekolah. Strategi ini ternyata berhasil, tapi membawa Monique ke situasi yang lebih berbahaya, dimana dia diminta oleh ayahnya untuk mengikuti pertandingan tarung bebas wanita. Walhasil, wajahnya penuh dengan luka pukulan.

Pilihan ini memang sangat sulit bagi Monique, dimana satu-satunya keluarga yang dia miliki hanyalah ayahnya, yang awalnya seperti menolak untuk dekat tapi kemudian malah memanfaatkan keterampilan fisik Monique untuk mendapatkan uang yang lebih banyak. Pilihan ini juga menentukan lingkungan tempat Monique berada, apakah yang positif bersama tim gulatnya atau yang negatif bersama ayahnya.

Performa Akting yang Baik dari Para Pemerannya

Performa Akting yang Baik dari Para Pemerannya

Cerita yang ditampilkan dalam film First Match ini sebenarnya cenderung klise dan sering diangkat juga di beberapa film sejenis, tapi yang membuat kita betah menonton film dengan durasi 1 jam 42 menit ini ialah performa akting dari para pemerannya, terutama aktris utamanya Elvire Emanuelle. Aktris baru ini langsung dipercaya sebagai tokoh utama, meski dalam credit title disebut “introducing”.

Biasanya, istilah tersebut disematkan kepada pendatang baru dalam film debutnya. Tapi film ini sebenarnya bukanlah film pertama dimana dirinya berakting. Ada dua film sebelumnya dimana dia hanya tampil sebagai figuran tanpa nama karakter, yaitu di Rock of Ages (2012) sebagai waitress dan House of Bodies (2013) sebagai anggota paramedis.

Tapi memang benar, First Match adalah film debutnya sebagai pemeran utama meski dilabeli “introducing”, dan dia menunaikan tugasnya dengan baik lewat performanya yang nyaris sempurna. Tanpa banyak mengungkit kisah masa lalunya, kita bisa tahu bagaimana beratnya hidup yang dia jalani ketika ibunya telah tiada dan ayahnya masuk penjara.

Meski berada dalam pengasuhan, Monique lebih banyak hidup di jalan yang kemudian membentuk karakternya menjadi keras dan tidak bisa menyaring kata-katanya saat berbicara. Kita akan menaruh simpati padanya atas beratnya pilihan yang harus diambil dan konsekuensinya ketika dia salah dalam memilih jalan yang dilaluinya yang berimbas kepada renggangnya hubungan dengan teman-temannya.

Karena terfokus untuk mendapatkan perhatian ayahnya yang tampak seperti mengeksploitasi dirinya, Monique justru bersitegang dengan Omari, yang diperankan dengan baik oleh Jharrel Jerome, teman dekat yang sepertinya dia tahu Monique lebih banyak dibandingkan dengan apa yang dikatakannya. Dan juga pelatihnya yang sangat bijak dan membuat Monique merasa berada di lingkungan yang lebih baik.

Kesan Intim Karena Kerja Kamera yang Baik

Kesan Intim Karena Kerja Kamera yang Baik

Ada dua hal yang menarik dari film First Match ini. Pertama, judul film yang “kurang nyambung” dengan jalan cerita film dimana Monique sudah melakukan beberapa kali pertandingan gulat dan dua kali pertandingan tarung bebas. Jadi pertandingan manakah yang dimaksud sebagai “pertandingan pertama”? Apa mungkin ini hanya metafora saja?

Dan hal yang kedua ialah pengambilan gambar yang mayoritas menampilkan close-up wajah para karakternya, baik saat diam, berbicara dan bertanding. Kinerja Ashley Connor sebagai sinematografer, mampu menghasilkan kesan keintiman kita dengan Monique sehingga kita bisa ikut merasakan apa yang dia alami.

First Match adalah film sederhana yang terasa berat karena kita merasa ikut terbawa dalam betapa menyakitkannya untuk menentukan pilihan yang tepat. Sebenarnya sudah jelas bahwa sekolah dan lingkungan yang positif adalah pilihan terbaik, tapi cinta Monique kepada ayahnya tidak bisa diabaikan begitu saja meski resikonya adalah berada di lingkungan yang cenderung buruk.

Meski ada kesan aneh dimana Monique tidak berteman dengan teman-teman wanita sebayanya dan tidak adanya karakter wanita lain seusianya dalam film, kecuali kekasih Malik yang hadir hanya dalam tiga adegan saja, First Match tetaplah menjadi film yang layak untuk ditonton, terutama bagi kalian penyuka film drama tentang hubungan anak dengan orang tuanya.

cross linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram