showpoiler-logo

Sinopsis & Review Firestarter, Remake Novel Populer Stephen King

Ditulis oleh Dhany Wahyudi
Firestarter
1.7
/5
showpoiler-logo
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Masih belum bisa mengendalikan kekuatan supernya, Charlie harus melarikan diri bersama ayahnya dari kejaran para agen DSI yang menginginkan kekuatannya.

Dalam suasana duka karena kematian ibunya, Charlie pun harus merelakan ayahnya ditangkap agar dia bisa melanjutkan pelariannya. Tidak bisa tinggal diam, Charlie harus menemukan jalan untuk membebaskan ayahnya.

Firestarter adalah film thriller bernuansa fiksi ilmiah karya Keith Thomas yang dirilis oleh Universal Pictures pada 13 Mei 2022.

Merupakan adaptasi novel karya Stephen King yang populer sejak diterbitkan pada tahun 1981, film ini juga menjadi remake dari film Firestarter produksi tahun 1984.

Diproduksi oleh studio spesialis film-film horror, Blumhouse Productions, film ini langsung dipimpin oleh Jason Blum sebagai produsernya. 

Apakah film ini akan tampil lebih baik dari film adaptasi sebelumnya yang dibintangi oleh Drew Barrymore cilik? Simak review berikut dari film yang menjadikan Ontario sebagai lokasi syutingnya ini.

Baca juga: Film Terbaik yang Diadaptasi dari Novel Stephen King

Sinopsis

Sinopsis

Andy terbangun dari tidurnya karena sebuah mimpi buruk. Dia mendapati Charlie duduk di ruang makan sambil memainkan pemantik api.

Charlie berkata kepada ayahnya itu tentang keanehan pada dirinya yang menurutnya sebagai hal buruk. Andy memberikan saran kepada Charlie agar bisa menenangkan keresahannya, yaitu dengan memikirkan hal lain.

Saat di sekolah, Charlie diejek oleh siswa di kelasnya pada pelajaran biologi karena tidak mengenal internet dan ponsel. Di pelajaran olahraga, siswa tadi dengan sengaja melemparkan bola ke kepala Charlie. Merasa kesal, Charlie berlari ke kamar mandi yang kemudian diikuti oleh gurunya.

Charlie kemudian meledakkan kamar mandi dengan kekuatan pyrokinesis yang muncul kala dia resah. Peristiwa itu menjadi bahan berita dan identitas Andy sekeluarga mulai terekspos media.

Kapten Jane Hollister, pimpinan Department of Scientific Intelligence (DSI), membujuk Dr. Joseph Wanless untuk kembali ke fasilitas eksperimennya. Tapi Wanless menolak dan menyuruh Hollister untuk memusnahkan mereka daripada menelitinya.

Hollister juga kemudian menghubungi John Rainbird untuk memburu Andy dan keluarganya. Rainbird mengunjungi rumah Andy dan bertemu dengan Vicky yang melawannya dengan kekuatan telekinesis.

Tapi Rainbird berhasil mengalahkan Vicky dan membunuhnya. Melihat aksi Rainbird ini, Charlie mengeluarkan kekuatannya dan membakar seisi rumah lalu pergi bersama Andy.

Di perjalanan, mereka menumpang mobil Irv. Dia dihipnotis oleh Andy agar mau membawa mereka ke Boston. Tapi sebelumnya, Irv ingin menjamu mereka di rumahnya.

Saat berkeliling di sekitar rumah Irv, Charlie melihat istri Irv yang dirawat di sebuah ruangan. Irv sempat marah, tapi dengan kekuatan telepati Charlie yang bisa membuat berkomunikasi dengan istri Irv, dia mengizinkan mereka menginap.

Keesokan paginya, satu regu polisi datang hendak menangkap Andy atas laporan dari Irv. Tapi Irv yang terbuka hati nuraninya oleh Charlie berusaha menenangkan situasi dan mencoba berbicara dengan polisi.

Kemudian terdengar suara tembakan dan satu persatu polisi tewas oleh bidikan Rainbird. Andy menyuruh Charlie berlari dan dia menghadapi Rainbird.

Sayang, kekuatan Andy semakin melemah dan tidak bisa mempengaruhi pemikiran Rainbird. Tim dari DSi datang dan menangkap Andy. Sementara Charlie bermalam di hutan.

Dia mencoba belajar untuk mengendalikan kekuatannya seorang diri. Hingga suatu hari dia mendengar suara Andy memanggil dan diperlihatkan bayangan lokasi fasilitas DSI.

Charlie masuk ke fasilitas itu dengan membunuh salah satu agen dan mengambil kartu identitasnya. Berhasil menemukan ayahnya yang diikat di kursi, ternyata bukan dia yang memanggil Charlie.

Lalu siapa pelakunya? Akankah Charlie berhasil membebaskan ayahnya? Tensi cerita semakin meninggi dan kita wajib menontonnya hingga tuntas untuk mendapatkan jawabannya.

Film Horror Tanpa Hal Menyeramkan

Film Horror Tanpa Hal Menyeramkan

Meski dirilis sebagai film bergenre horror, berdasarkan novel dari penulis horror terkenal, dan diproduksi oleh studio spesialis pencetak film-film horror, Firestarter nyatanya bukanlah film horror.

Tidak ada kesan menakutkan atau nuansa menyeramkan di sepanjang film berdurasi 1 jam 34 menit ini. Justru kisah yang ditampilkan lebih mendekati cerita superhero dengan kekuatan supernya.

Saat opening credit, diperlihatkan eksperimen yang dilakukan oleh Dr. Wanless kepada beberapa mahasiswa. Salah satu dari mereka adalah Andy dan Victoria, ayah dan ibu Charlie.

Sehingga mereka memiliki kekuatan super dimana Andy menguasai telepati dan Victoria menguasai telekinesis.

Dalam satu adegan, Andy sempat mempraktikkan kemampuannya untuk mengubah pola pikir seorang pecandu rokok untuk berhenti dari kebiasaannya. Sedangkan kemampuan Victoria baru diperlihatkan ketika dia berusaha melawan Rainbird di rumahnya.

Dan Charlie adalah anak dari kedua manusia super ini. Tentu saja dia mewarisi kemampuan kedua orang tuanya dan satu kemampuan baru, Pyrokinesis.

Yang menjadi masalah adalah Charlie masih terlalu muda untuk bisa mengendalikan kekuatannya. Ada perbedaan yang sangat mencolok antara film ini dengan cerita dalam novelnya.

Jika di film ini, Charlie melatih dirinya sendiri dalam waktu singkat, mungkin hanya satu malam saja. Sedangkan di dalam novelnya Charlie dilatih oleh Rainbird yang berpura-pura baik kepadanya.

Karakterisasi yang Terkesan Dangkal

Karakterisasi yang Terkesan Dangkal

Ternyata, satu perbedaan saja diubah dari sumbernya dapat membuat cerita dalam film ini menjadi lemah secara keseluruhan.

Apabila mengikuti pakem novelnya, dimana Rainbird melatih Charlie, mungkin di akhir film ketika Charlie sudah tidak memiliki orang tua dan Rainbird membawanya, kita bisa percaya. Tapi karena tidak ada keterikatan emosi antara mereka, sehingga adegan ini terasa konyol.

Bagaimana bisa Charlie memaafkan dengan mudah orang yang sudah membunuh ibunya dan menangkap ayahnya? Hanya karena Rainbird bersimpuh pasrah untuk dieksekusi olehnya, dendam Charlie langsung punah?

Sekedar informasi saja, di dalam novelnya, meskipun ada keterikatan emosi sebagai guru dan murid, Rainbird diceritakan tewas oleh api yang disulut oleh Charlie.

Sebenarnya potensi pendalaman psikologis di film dengan sinematografi yang tidak spesial dalam menampilkan nuansa horror ini bisa digali lebih baik.

Memang ada banyak kesamaan karakter antara Charlie dengan Carrie White di film Carrie (1976), terutama latar belakang perundungan yang mereka terima. Tapi setidaknya Scott Teems sebagai penulis naskah harus mampu menggali lagi karakter ini.

Perbedaan Mencolok dari Novelnya

Perbedaan Mencolok dari Novelnya

Tanpa harus membaca novelnya, kita sebenarnya sudah bisa menduga kemana arah cerita film ini. Yang kita harapkan hanya adanya kemungkinan twist dan misteri di latar belakang karakternya. Dan film ini menepis semua harapan kita yang hanya meninggalkan rasa kecewa setelah menontonnya.

Durasi yang singkat untuk kisah penuh misteri menimbulkan kesan bahwa film ini tidak bercerita secara mendalam atau terburu-buru dalam menyampaikan ceritanya. Dan film Firestarter ini mengambil kedua opsi tersebut sekaligus.

Mungkin akan lebih baik apabila alur cerita film mengikuti novelnya dan juga film versi tahun 1984 yang setia dengan sumbernya. Terlalu banyak yang diubah justru menurunkan kadar emosi dan lemahnya alur cerita.

Jika saja Vicky diceritakan sudah tewas dibunuh agen DSI saat Charlie masih bayi, seperti dalam novelnya, keterikatan antara Andy dan Charlie bisa tampil lebih erat.

Di dalam novel, Andy diceritakan pernah mempengaruhi Charlie untuk menghembuskan api kepada para agen DSI yang memburu mereka.

Kisah pelarian mereka juga tidak berlangsung singkat, sehingga ikatan emosi mereka terbentuk dengan baik. Sehingga perintah Andy kepada Charlie untuk membakar fasilitas DSI di akhir cerita akan tampil lebih emosionil, tidak datar seperti di film ini.

Selain itu, tidak ada nuansa petualangan di film ini yang cukup menarik untuk diikuti. Jika di dalam novelnya, pelarian Charlie berlangsung selama beberapa bulan dengan menempuh berbagai lokasi di kota lain, sedangkan di film ini hanya berlangsung singkat dan berada di satu wilayah saja.

Firestarter tidak akan mampu berada di daftar film adaptasi terbaik dari karya maestro Stephen King. Tidak adanya nuansa misteri dan unsur yang menyeramkan, membuat film ini tidak pantas berada di genre horror.

Dengan banyaknya perbedaan dari novelnya, sudah pasti mengubah emosi cerita dan mengecewakan para pembaca setia novel-novel Stephen King.

Dengan akting yang seolah tanpa nyawa dari para pemerannya, semakin menjerumuskan film ini sebagai salah satu calon film terburuk tahun 2022. Hanya satu poin positif dari film ini, yaitu akting penuh potensi dari Ryan Kiera Armstrong.

Di usia yang masih muda, kualitas aktingnya sudah cukup baik dalam membawakan dan mendalami karakter Charlie, lebih baik daripada Drew Barrymore di film versi lamanya.

Meski minim hal yang spesial dan menarik, terutama bagi yang mengharapkan film bernuansa horror dan misterius, Firestarter tetap bisa menjadi pilihan untuk mengisi waktu luang.

Selain itu, bagi kalian fans Stephen King, film ini bisa menjadi pembanding dengan film versi sebelumnya. Kalian bisa memilih mana yang lebih baik dari keduanya. Selamat menyaksikan!

cross linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram