showpoiler-logo

Sinopsis & Review Film The First Omen, Lahirnya Antikristus

Ditulis oleh Gerryaldo
The First Omen
4
/5
showpoiler-logo
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.
ARTIKEL INI ADA VERSI INGGRISNYA!
Jika meng-update artikel ini, WAJIB tulis link-nya di sheet ini

Pasar film Internasional dihebohkan dengan dirilisnya sebuah film berjudul The Omen pada tahun 1976. Filmnya menceritakan tentang lahirnya seorang anak yang ternyata tumbuh besar menjadi sosok antikristus yang sesat. Kisahnya sangat menarik perhatian bahkan beberapa kisahnya dianggap terlalu nyata.

Memanfaatkan kesuksesan film tersebut, sutradara Arkasha Stevenson tertarik untuk membuat prekuelnya berjudul The First Omen. Film ini jelas mengundang banyak kontroversi, tapi banyak orang yang penasaran siapakah sosok pertama dan bagaimanakah asal-usul antikristus itu muncul di dunia.

Sinopsis

The First Omen_Poster (Copy)

Seorang gadis bernama Margareth Daino (Nell Tiger Free) diutus untuk pergi ke Roma. Ia diminta bekerja di sebuah panti asuhan yang merangkap sebagai biara; hal tersebut ia lakukan supaya bisa menyelesaikan tugasnya sebelum penahbisan sebagai biarawati. Margareth pun berangkat ke tempat yang diminta.

Di panti asuhan itu, Margareth bertemu dengan calon biarawati lainnya dan mulai menjalin persahabatan. Awalnya bekerja sebagai caretaker di panti asuhan sangat menyenangkan. Margareth bisa bermain dengan anak-anak selagi mempersiapkan penahbisannya. Namun satu waktu sebuah kejadian aneh terjadi.

Margareth bertemu dengan seorang anak perempuan bernama Carlita (Nicole Sorace). Anak perempuan itu tidak memiliki teman dan tidak pandai bersosialisasi. Bahkan para biarawati senior melarang Margareth untuk terlalu dekat dengannya. Carlita dianggap memiliki kelainan mental dan ‘berbahaya’.

Margareth jelas merasa hal itu bukan perilaku yang baik mengingat panti asuhan seharusnya menjadi tempat aman bagi semua anak terlantar. Margareth pun mencoba untuk berteman dekan Carlita meski hal itu cukup susah. Begitu selesai bekerja, ia pun memutuskan untuk pergi ke luar guna mengatasi rasa bosannya.

Margareth pergi ke klub bersama teman biaranya yakni Luz (Maria Caballero). Mereka menghabiskan waktu dengan minum-minum dan berkencan singkat dengan pria lokal bernama Paolo (Andrea Arcangeli).

Margareth bersenang-senang hingga ia lupa diri. Ia hanya sadar ketika pagi menjelang. Luz mengatakan bahwa Margareth hampir lepas kendali.

Mendengar hal itu, Margareth merasa berdosa. Ia pun segera melakukan doa di depan altar untuk menenangkan hatinya. Ia juga pergi ke luar biara untuk menghirup udara segar. Saat menikmati kesendiriannya, Margareth dikejutkan oleh seorang pria yang mengaku sebagai pastor bernama Brennan (Ralph Ineson). 

Pastor Brennan langsung mencecar Margareth dengan banyak pertanyaan mengenai kehidupan Margareth di panti asuhan. Sekaligus menyebut nama Carlita yang dianggap berbahaya bagi semua orang di sekitarnya. Merasa bingung, Pastor Brennan pun meminta Margareth untuk menemuinya kembali di kediamannya untuk dapat jawaban.

Setelah itu Margareth kembali pulang ke panti dan menemukan Carlita dikurung di sebuah kamar untuk anak-anak nakal. Mengetahui hal tersebut, Margareth pun mencoba untuk menjemput Carlita dan membawanya keluar untuk saling tukar cerita. Carlita tampak lebih nyaman berbicara dengan Margareth. Ia setidaknya mau terbuka.

Saat sedang asyik berbincang dengan Carlita, Margareth mendengar suara jeritan. Ia segera memeriksa dari mana suara itu berasal; ternyata lengkingan itu terdengar dari ruang bersalin biara. Anehnya saat Margareth melihat proses persalinan, ia melihat hal aneh. Sebuah cakar keluar dari perut sang Ibu hingga membuat Margareth kaget dan pingsan. 

Saat siuman, Margareth mulai merasakan banyak hal aneh di panti tersebut. Puncaknya adalah ketika seorang biarawati tiba-tiba membakar lantas menggantung dirinya tepat setelah berbicara dengan Carlita. Margareth lantas teringat kata-kata sang pastor yang ia temui tempo lalu tentang siapa pun yang dekat dengan Carlita akan dalam bahaya.

Margareth segera menemui sang pastor untuk menanyakan apa maksud perkataannya. Pastor Brennan lantas menjelaskan bahwa ada aliran di gereja biara yang hendak melahirkan antikristus supaya semua orang takut padanya dan mulai kembali beribadah dan meminta keselamatan pada Tuhan. Hal tersebut sangat bertentangan dengan ajaran.

Antikristus itu digambarkan sebagai sosok laki-laki yang dipercaya akan lahir dari tubuh Carlita. Sehingga Margareth diminta untuk mengambil informasi mengenai Carlita dari ruang arsip biara. Hal tersebut dilakukan supaya Pastor Brennan bisa menggali informasi tentang Carlita dan mencegahnya untuk melahirkan seorang antikristus.

Mendengar penjelasan itu, Margareth murka karena menganggap Pastor Brennan gila. Namun apa yang dikatakan oleh sang Pastor selalu terngiang. Ini membuat Margareth mencoba untuk mendekati Carlita untuk mengulik masa lalunya. Margareth bahkan berhasil menemukan arsip yang diminta sang Pastor. Namun temuan itu membuat Margareth terkejut.

Ternyata ada banyak calon antikristus yang dilahirkan namun seluruhnya mati dalam kandungan. Hanya 1 saja yang selamat yakni Carlita. Temuan itu segera ia serahkan kepada pastor Brennan. Setelah diteliti lebih lanjut, ternyata ada 1 bayi lagi yang selamat. Bayi itu adalah Margareth. Margareth bergidik ngeri mengetahui hal tersebut.

Selidik punya selidik, Margareth sengaja diurus hingga dewasa di Amerika dan dikirim kembali ke Roma. Saat ia mabuk dalam pesta bersama Paolo, Margareth dibuahi oleh sosok iblis. Hal itu disaksikan oleh para biarawati dan pastor dengan harapan Margareth bisa melahirkan sosok antikristus yang diinginkan. 

Tepat di tanggal 6 bulan 6 (Juni) jam 6 pagi, Margareth diculik oleh perwakilan gereja untuk dilakukan operasi sesar mengeluarkan sosok antikristus. Margareth berusaha untuk tetap sadar dan menginginkan bayi lelaki yang ia lahirkan itu tewas. Sayangnya, Margareth kalah tenaga. Setelah berhasil melahirkan, para biarawati meminta Margareth dibunuh.

Beruntung Carlita yang melihat semua peristiwa itu berhasil menyelamatkan Margareth dan anak perempuan yang juga ia dilahirkan bersama dengan sosok antikristus. Mereka pun pergi menjauh dari Roma dan hidup damai bertahun-tahun setelahnya.

Satu waktu, pastor Brennan kembali mengunjungi Margareth mengatakan pihak gereja akan memburunya. Mereka tahu bahwa Margareth masih hidup bersama anak perempuannya juga Carlita.

Pastor Brennan juga menginformasikan bahwa bayi laki-lakinya yang diakui sebagai antikristus itu telah dirawat oleh seorang diplomat Amerika bernama Robert Thorn dan dinamai Damien (masuk ke dalam kisah The Omen tahun 1976).

Rasa Ngeri & Tidak Nyaman

The First Omen_Eerie (Copy)

Saat kalian menyaksikan kisah horor religi ini, banyak hal yang membuat kita sebagai penontonnya merasa tidak nyaman. Mulai melihat hal sakral yang harusnya terlihat kudus menjadi mengerikan. Lengkingan suara yang entah dari mana asalnya; jeritan, derit pintu, dan suara lain khas horor yang memekakkan telinga.

Belum lagi sinematografinya yang terkesan jadul juga gelap menyeramkan. Semuanya dieksekusi dengan baik oleh Arkasha Stevenson. Ia mampu menciptakan ulang hawa ngeri dalam film The Omen tahun 1976 ke dalam film prekuelnya ini. Meski tidak ada jumpscare, bukan berarti The First Omen gagal memberikan mimpi buruk untuk kalian.

Performa Nell Tiger Free

The First Omen_Nell (Copy)

Nama Nell Tiger Free mungkin belum terlalu dikenal di banyak kalangan. Ia hanya sesekali tampil di beberapa film juga serial seperti Game of Thrones di musim 5 dan 6. Meski tidak sering terlibat dalam proyek film besar, performa Nell Tiger Free tidak bisa dianggap sepele. Kehadirannya di The First Omen menjadi poin besar kesuksesan film ini.

Nell Tiger Free mampu membawa karakter Margareth Daino sebagai 3 sosok berbeda. Pertama, sebagai seorang biarawati baik hati yang menunggu penahbisannya, lantas menjadi sosok ‘Ibu’ bagi anak yang dilahirkannya, yang terakhir menjadi perempuan tangguh untuk membela keluarga kecilnya bersama Carlita. 

Plot Twist Hebat

The First Omen_Plot Twist (Copy)

Begitu kalian bertemu dengan Margareth Daino, kalian akan setuju bahwa dialah figur wanita yang akan membongkar semua kebusukan dari aliran sesat gereja. Atmosfer yang sama ketika kita melihat karakter Suster Irene dalam film The Nun. Para penonton dibiarkan menaruh harapan pada Margareth untuk menjadi pahlawan.

Tapi harapan itu langsung dihantam jatuh oleh sang penulis naskah, Ben Jacoby. Kisah selanjutnya benar-benar di luar perkiraan. Ternyata Margareth lah alasan antikristus hadir. Sebuah plot twist yang hebat, apalagi ketika proses Margareth mengetahui kenyataan sebenarnya tentang hidupnya sendiri sebagai calon inang antikristus.

Sebagai informasi tambahan, film ini hampir mendapat rating NC-17; yakni rating mematikan dari lembaga sensor film internasional. Hal tersebut membuat sang sutradara harus membongkar ulang filmnya hingga akhirnya ratingnya turun ke R. Penasaran dengan kisahnya? Saksikan The First Omen dan rasakan kengeriannya!

cross linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram