showpoiler-logo

Sinopsis & Review Maid in Manhattan, Tentang Pelayan Hotel

Ditulis oleh Gerryaldo
Maid in Manhattan
3.7
/5
showpoiler-logo
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Jennifer Lopez kembali lagi nih dengan film bergenre rom-com. Menceritakan tentang kisah hidup si Marisa Ventura yang bekerja di sebuah hotel besar di jantung kota Manhattan. Kehidupannya sebagai pelayan di hotel tersebut mengubah takdirnya sebagai wanita kelas proletar setelah bertemu seorang pria penting.

Kasarnya cerita ini bak cerita si Cinderella lah. Hanya saja dibuat versi modern oleh sang sutradara, Wayne Wang. Film ini sukses menutup keuntungan sebesar $163.8 juta dari seluruh penayangannya di seluruh dunia. Meski demikian, film ini juga menuai banyak kritik pedas loh. 

Sinopsis

Maid in Manhattan_Poster (Copy)
  • Tahun Rilis: 2002
  • Genre: Romance, Comedy
  • Produksi: Columbia Pictures, Revolution Pictures, Hughes Entertainment
  • Sutradara: Wayne Wang
  • Pemain: Jennifer Lopez, Ralph Fieness, Natasha Richardson

Marisa Ventura (Jennifer Lopez) merupakan seorang ibu tunggal untuk anak lelakinya yang berumur 10 tahun bernama Ty (Tyler Posey). Untuk menghidupi kebutuhan sehari-hari, Marisa bekerja di sebuah hotel ternama di kota Manhattan, Beresford Hotel. Ia bekerja sebagai pelayan yang sangat cekatan dan disukai banyak pegawai dan tamu.

Berkat kerja cerdasnya, Marisa masuk ke dalam jajaran untuk dipromosikan sebagai pegawai yang bekerja untuk manajemen hotel. Meskipun seorang diri, Marisa tidak pernah meninggalkan anaknya sendiri, ia kerap membawa anaknya untuk bermain di hotel tempat ia bekerja bersama pegawai-pegawai lainnya.

Suatu kali, ia bekerja untuk membersihkan kamar dari seorang tamu sosialita bernama Caroline (Natasha Richardson). Di dalam kamar, banyak sekali baju mahal yang bagus. Salah satu rekan Marisa yakni Stephanie (Marrisa Matrone) membujuk Marisa untuk mencoba salah satu pakaian dari Dolce & Gabbana milik Caroline.

Di lantai bawah, Ty bertemu dengan calon wakil rakyat bernama Christopher Marshall (Ralph Fiennes) yang lantas berteman akibat mereka berdua sama-sama menyukai Presiden AS, Richard Nixon.

Ty ingin sekali ikut dengan Chris dan anjingnya untuk berjalan-jalan di taman, saat Ty minta ijin pada Chris untuk ikut bersama, Chris membolehkan dengan catatan harus minta ijin juga pada Ibunya.

Ty segera mengajak Chris untuk ikut bersamanya. Mereka berdua berkunjung ke kamar Caroline dimana Ibunya bekerja untuk minta ijin. Marisa dan Stephanie yang ada di dalam kamar kalang kabut ketika mereka mengetuk pintu kamar Caroline karena Marisa masih mengenakan pakaian Caroline. Marisa mengira Caroline sudah kembali.

Namun saat tahu itu Ty, Stephanie membuka pintu lebar-lebar tanpa tahu di samping Ty ada Chris. Begitu Marisa keluar, ia malah bertemu dengan Chris juga. Chris terpesona melihat Marisa yang begitu menawan. Tak lama kemudian, malah Chris yang meminta ijin pada Marisa dan mengajak serta Marisa juga untuk berjalan-jalan di taman.

Keesokan harinya, Chris mengundang ‘Caroline’ untuk makan siang bersamanya lewat kepala pelayan bernama Lionel (Bob Hoskins). Namun betapa terkejutnya Chris ketika mengetahui yang datang bukanlah Caroline yang ia kenal. Chris lantas menanyakan pada Lionel kenapa Caroline yang ia temui kemarin berbeda dengan yang ia temui saat ini.

Lionel yang tahu maksud Chris siapa lantas meminta Marisa untuk bertemu dengannya dan mengaku siapa ia sebenarnya. Kalau tidak, harapan Marisa untuk masuk ke jajaran manajemen bisa terancam. Kebetulan Chris juga sangat ingin bertemu dengan Marisa untuk mengajaknya makan malam.

Semua rekan kerja Marisa di hotel akhirnya mendengar kisah cerita Marisa yang bisa gaet pria besar sekelas Chris. Operasi untuk membuat Marisa tampil cantik dan elegan pun dipersiapkan. Bahkan toko perhiasan mahal yang ada di hotel, mau meminjamkan perhiasan untuk acara makan malam Marisa dan Chris.

Marisa mendapatkan malam yang luar biasa. Namun kenyataan bahwa misi makan malam tersebut adalah untuk mengaku dan mengakhiri hubungannya dengan Chris malah tidak bisa Marisa lakukan karena baik Marisa dan Chris sama-sama jatuh cinta. Ini yang membuat masalah menjadi pelik.

Caroline yang akhirnya tahu kenyataan bahwa Marisa ‘menipu’ Chris dengan menggunakan identitas dirinya langsung melapor pada manajemen hotel. Akhirnya dengan berat hati, pihak hotel memecat Marisa di depan Chris yang super kebingungan. Karena selama ini yang ia tahu Caroline adalah Marisa bukan Caroline yang saat itu melaporkan kejahatan Marisa.

Hal tersebut membuat Chris dan Marisa saling menjauh, meski demikian keduanya tidak memungkiri bahwa mereka saling memikirkan satu sama lain. Marisa benar-benar terpuruk. Kejadian tersebut bahkan tersebar di banyak media massa mengingat Marisa berhubungan dengan calon wakil rakyat yang sedang dalam masa pemilihan.

Akhirnya Marisa mulai bekerja di hotel lainnya. Memulai hidup barunya lagi setelah perpisahannya dengan Chris. Ty sangat sedih melihat Ibunya seperti itu. Meski Marisa bekerja seperti biasa, rasanya tetap ada bagian Marisa yang hilang, ia tidak sesemangat dan seceria biasanya.

Satu waktu, Chris menggelar pertemuan di hotel baru tempat Marisa bekerja. Ty yang melihat hal tersebut kaget sekaligus senang bukan main.

Ketika konferensi press akan selesai, Chris melempar pertanyaan kepada wartawan, namun matanya tertuju pada seorang anak kecil, yaitu Ty. Ty bertanya pada Chris, apakah seseorang yang berbuat salah bisa dimaafkan? Chris lantas mengerti apa yang dimaksud Ty.

Chris lantas menanyakan dimana Marisa pada Ty. Dengan senang hati Ty pun mengajak Chris untuk menemui Ibunya yang sedang istirahat di kafetaria karyawan diikuti puluhan media yang ingin meliput.

Betapa terkejutnya Marisa ketika mengetahui Chris mendatanginya. Chris dengan cepat menjelaskan bahwa tak peduli siapapun Marisa, ia akan tetap menyayanginya sepenuh hati. 

Cerita pun berakhir bahagia. Chris dan Marisa kini bersama, publisitas mereka tersiar ke seluruh negeri dan dikenal dengan cepat oleh masyarakat. Chris akhirnya terpilih sebagai wakil rakyat sedangkan Marisa pun masuk ke dalam jajaran manajemen bersama dengan tiga temannya dulu di hotel Beresford. 

Cinderella Abad Kini

Maid in Manhattan_Cinderella Now (Copy)

Lagi-lagi, film dengan genre seperti ini sudah banyak malang melintang di industri perfilman dunia. Kisahnya sama seperti cerita Cinderella; dimana seorang perempuan yang lemah dan akhirnya hidup bahagia bersama pria idamannya yang merubah seluruh takdirnya sebagai perempuan dari kelas bawah.

Mungkin seperti inilah kira-kira kalau cerita Maid in Manhattan jadi cerita Cinderella. Cinderella sudah pasti diperankan oleh si Marisa Ventura, pangeran diperankan oleh Chris, Ibu Peri diperankan oleh Lionel dan teman-teman Marisa yang lain menjadi pemeran pembantu. Serupa tapi tak sama.

Kemistri yang Kurang

Maid in Manhattan_Chemistry (Copy)

Entah saya saja atau kalian juga merasakannya, tapi kemistri Marisa dan Chris rasanya kurang. Somehow, mereka berdua agak kikuk satu sama lain, atau memang sang sutradara dengan sengaja meminta mereka berdua seperti itu.

Padahal kalau saja Marisa bisa lebih ‘dekat’ dan rasanya nyaman dengan kehadiran Chris, kemungkinan love vibes yang ada pada mereka berdua bisa lebih menghibur.

Penghubung mereka sepertinya anak lelaki Marisa, si Ty ini. Kalau saja tidak ada Ty; tidak mungkin mereka bertemu pertama kali dan tidak akan bertemu lagi di kemudian hari. So yeah, kemungkinan besar si Ty ini yang berjasa untuk Ibunya dalam mendapatkan kehidupan yang lebih baik; ketimbang si Chris sendiri. 

Chick Flick

Maid in Manhattan_Chick Flick (Copy)

Film ini cocok banget buat kalian yang doyan nonton chick flick; alias film yang umumnya disukai oleh para perempuan mengingat ceritanya yang kelewat manis dibalut genre romansa komedi. Sama seperti jalan cerita di dalam film Maid in Manhattan ini. Meski dicap sebagai salah satu film chick flick; tetap saja banyak kok para pria yang menikmati jalan ceritanya.

Untuk film ini, Showpoiler memberi skor 3.7/5 secara keseluruhan. Film ini juga masih aman kok untuk ditonton bersama keluarga. Yakin sekali kalau kaum ibu-ibu di luar sana pasti akan senang dengan film ini. Bakal membela habis-habisan si Marisa dan mengutuk si Caroline. Sudah seperti di sinetron-sinetron deh!

cross linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram