Sinopsis & Review Film Lizzie McGuire, Mendadak Superstar

Ditulis oleh Gerryaldo
Lizzie McGuire
3.5
/5
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Kalian pernah gak sih disangka sebagai orang lain yang ternyata bukan orang tersebut? Sepertinya semuanya pernah mengalami hal ini ya? Nah, tapi apa jadinya kalau kalian disangka sebagai penyanyi super terkenal akibat wajah, postur dan gayanya hampir serupa? Waduh, semacam keberuntungan atau malapetaka nih?

Ide cerita tersebut dipakai oleh sutradara Jim Fall dalam mengisi film besutannya yang berjudul Lizzie McGuire. Sebagai informasi singkat, Lizzie McGuire ini merupakan nama dari tokoh utama dari drama berjudul sama yang sudah tayang dari tahun 2001 silam; hingga akhirnya filmnya muncul di tahun 2003.

Sinopsis

Lizzie McGuire The Movie_Poster (Copy)

Lizzie (Hilary Duff) merupakan seorang gadis cantik yang ramah namun clueless luar biasa. Saking cerobohnya, ia sering dijadikan bulan-bulanan oleh adiknya sendiri, Matt (Jake Thomas). Dari awal film saja, kalian disuguhkan oleh adegan dimana Lizzie yang sedang menyanyi jatuh terjerembab ke dalam bathtub dan sempat direkam oleh adiknya. 

Setelah selesai merapikan diri, Lizzie pun segera berangkat ke acara kelulusan sekolahnya. Sebagai siswa SMA tingkat akhir, Lizzie diminta untuk menggantikan temannya yang menjadi seorang valedictorian; pembawa pidato perpisahan dengan banyak pesan juga kesan selama di sekolah, akibat teman Lizzie tersebut sakit.

Lizzie yang memang sedari awal tidak siap membawakan pidato, bingung bukan main. Ia kelabakan saat mulai berbicara di depan panggung.

Ditambah kecerobohan yang memang jadi sifat si Lizzie membuat semuanya berantakan. Lizzie yang mengulur waktu tak sengaja terjatuh dan menarik tirai penutup panggung membuat semua wisudawan kejatuhan tirai tebal

Matt yang berada di barisan penonton dengan lantang berteriak kegirangan akibat dirinya bisa merekam aksi ‘bodoh’ yang dilakukan kakaknya tersebut. Lizzy makin drop setelah kejadian tersebut apalagi sebelumnya ia sudah dirundung oleh teman satu angkatannya yang cantik namun jahatnya minta ampun, Kate Sanders (Ashlie Brillault).

Keesokan harinya, seluruh wisudawan berangkat ke Roma untuk liburan terakhir mereka. Para peserta rombongan dipimpin oleh kepala sekolah yang juga adalah tour guide mereka yang super galak bernama Angela Ungermeyer (Alex Borstein).

Selama di perjalanan menuju Roma, teman-teman Lizzie, Lizzie dan sahabat baiknya, Gordo (Adam Lamberg) hanya bisa mengikuti perintah Ibu Angela yang super strict.

Sesampainya di Roma, tibalah pembagian kamar. Lizzie kesal bukan main ketika ia dibuat 1 kamar oleh musuh bebuyutannya si Kate. Lizzie menganggap kalau hidupnya selama di Roma selesai. Pasti akan ada hal buruk yang terus menerus mencecarnya selama di kamar. Kate dan Ibu Angie? Perfect combo buat darah Lizzie naik 100 kali lipat.

Hari pertama di Roma, mereka mengunjungi banyak tempat; salah satunya air mancur Trevi yang terkenal dengan ‘buang koin maka impianmu terwujud’. Lizzie akhirnya ikut melemparkan koin, begitu koinnya nyemplung, Lizzie tiba-tiba berhadapan dengan seorang pria tampan bernama Paolo (Yani Gellman) yang memanggilnya Isabella.

Namun begitu melihat raut wajah Lizzie yang kebingungan, pria itu sadar kalau Lizzie bukanlah Isabella. Belum menanyakan maksud Paolo, pria itu sudah diseret pergi oleh bodyguard-nya meninggalkan Lizzie dan Gordo yang juga langsung beranjak pergi untuk pergi ke tempat tujuan mereka selanjutnya.

Ketika waktu istirahat tiba, peserta rombongan berhenti di sebuah toko gelato. Belum sempat masuk, banyak orang yang tiba-tiba berebutan foto bahkan memberi sebongkah keju besar. Mereka meneriaki Lizzie sebagai Isabella. Ini membuat Lizzie berpikir ada apa dengan dia dan Isabella.

Lizzie bingung bukan main, namun ketika Gordo menunjukan sesuatu padanya, barulah Lizzie mengerti kenapa ia dipanggil Isabella. Muka Lizzie mirip sekali dengan penyanyi top Italia bernama Isabella. Bak pinang dibelah dua! Belum lama bertemu dengan ‘fans’-nya, Lizzie mendapat kejutan lainnya, Paolo lagi-lagi ada di sana bertemu dengan Lizzie.

Paolo lantas mengatakan pada bodyguardnya betapa Lizzie mirip dengan Isabella. Paolo juga dengan cepat mengajak Lizzie untuk bertemu kembali. Mereka mulai dekat dan sedikitnya membuat Gordo tersingkir pelan-pelan. Meski begitu, Gordo tetap melindungi dan jadi back up untuk temannya tersebut.

Suatu kali, Paolo menawarkan hal gila. Ia meminta Lizzie berperan sebagai Isabella untuk sesaat guna menghadiri sebuah pesta musik di Colloseum yang disaksikan puluhan ribu penonton.

Meski awalnya Lizzie menolak, akhirnya setelah dibujuk oleh si Paolo yang tampan, rupawan begitu, ya hati Lizzie lemah juga. Ia akhirnya menerima tawaran Paolo. Saat itu juga, Lizzie diubah sedemikian rupa mirip dengan Isabella.

Suatu kali, kejadian tidak mengenakan terjadi. Lizzie yang mengaku sakit pada Ibu Angie untuk pergi bersama dengan Paolo, hampir ketahuan sedang berjalan-jalan bersama Paolo.

1 2»
cross linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram