Sinopsis & Review Film Korea Deranged, Infeksi Parasit Berbahaya

Tahun 2012 silam Korea Selatan meluncurkan film thriller bertema medis tentang epidemi penyakit menular. Film yang dibintangi oleh Kim Myung Min, Kim Dong Wan, Moon Jung Hee dan Lee Ha Nui ini disutradarai oleh Park Jung Woo dan didistribusikan oleh CJ E&M. Film berdurasi 109 menit ini juga sukses di mata kritikus.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Film Korea yang Bercerita Tentang Virus

Film berjudul Deranged ini menceritakan tentang infeksi parasit super mematikan yang menyerang warga Korea di waktu Musim Panas. Parasit tersebut membuat seisi Korea Selatan lumpuh total akibat banyaknya nyawa yang hilang bertebaran di sepanjang sungai Han. Mampukah pemerintah melakukan pemulihan?

Sinopsis

Kim Jae Hyuk (Kim Myung Min) merupakan seorang sales untuk penjualan farmasi setelah sebelumnya ia bekerja sebagai Profesor dengan gelar doktor di bidang biokimia. Ia kini bekerja banting tulang untuk menghidupi keluarganya setelah ia kecolongan menginvestasikan seluruh hartanya pada pasar saham perusahaan obat yang anjlok.

Hal itu karena adik Jae Hyuk, Kim Jae Pil (Kim Dong Wan) yang menyuruhnya terjun ke dunia investasi. Hal ini jelas memberatkan keluarga Jae Hyuk yang terdiri dari sang istri, Gyung Seon (Moon Jang Hae) berserta kedua anaknya yang masih kecil. Jae Pil sendiri bekerja sebagai detektif & sudah bertunangan dengan Yeon Joo (Lee Ha Nee).

Satu pagi yang tenang, sepasang suami istri yang sedang berolahraga di sekitar sungai menemukan mayat perempuan. Hal tersebut lantas di investigasi oleh Jae Pil. Belum lama setelah penemuan mayat tersebut, serangkaian mayat pun ditemukan mengambang di sepanjang Sungai Han membuat panik massal.

Setelah diteliti lebih lanjut, mayat-mayat tersebut terinfeksi parasit cacing bulu kuda yang bermutasi akibat sebuah virus mematikan yang dikenal dengan Yoengasi. Parasit yang masuk ke tubuh inangnya bisa mengendalikan otak dan super berbahaya. Wabah tersebut muncul dan didapatkan dari aliran air sungai di Korea.

Mereka yang terinfeksi parasit akan menunjukkan gejala kelaparan yang drastis tanpa penambahan berat badan. Setelahnya inang yang terpapar akan merasa dehidrasi parah. Hal itu terjadi ketika cacing parasit sudah dewasa dan siap untuk bereproduksi. Ini kenapa orang banyak melompat ke sungai supaya cacing itu keluar.

Hal itu lantas membuat inangnya tewas, sialnya parasit itu menyerang manusia saja sebagai inangnya bukan binatang akibat mutasi. Hampir setiap hari khususnya di Seoul, mayat dengan tanda-tanda kekurangan gizi serupa ditemukan di sungai-sungai di seluruh negeri. Polisi jelas jadi kesulitan memahami penyebab kematian tersebut.

Orang yang terinfeksi hanya menunjukan gejala lapar saja, dan itu umum seperti manusia normal. Sehingga tidak bisa dibedakan mana yang terpapar dan tidak, tiba-tiba saja manusia yang terinfeksi lompat ke sungai dan mati mendadak. Di salah satu kasus, organisme seperti cacing berenang di samping mayat.

Pejabat di Kementerian Kesehatan menemukan dan memastikan bahwa organisme cacing itu adalah parasit cacing bulu kuda. Saat informasi tersebut disebar di media, pubik lantas panik dan orang-orang yang belum lama ini bermain di sungai atau aliran air lainnya dan menunjukan gejala lapar dan haus langsung mendatangi RS.

Rumah sakit otomatis menjadi sangat penuh belum lagi apotek kedatangan ratusan orang yang mencari obat cacing. Orang-orang yang sudah minum obat malah mulai kehausan lantas berlarian dan lompat ke dalam sungai. Dalam semalam mayat ditemukan ratusan mengambang di seluruh sungai dan tempat penampung air seluruh Seoul.

Ternyata obat cacing yang dikonsumsi malah menyebabkan rasa sakit yang lebih parah hingga berujung pada kematian. Kekacauan tidak bisa dihindari, semua orang menderita dan angka kematian meningkat. Sampai satu kali ada satu pasien yang dinyatakan sembuh setelah minum obat jenis tertentu bernama Windazole.

Semua orang lantas berebut untuk mendapatkan obat itu. Namun anehnya obat itu habis kurang dari sehari. Pejabat pemerintah lantas mencoba menghubungi perusahaan farmasi yang membuat Windazole yakni ChoA Pharmaceuticals. Namun ternyata perusahaan itu sudah diakuisisi sehingga perusahaan sudah tidak berjalan.

CEO perusahaan farmasi itu, Jason Kim (Lee Hyeong Cheol) menolak untuk memberitahu komposisi obat dan tindakan itu legal. Ia malah menyarankan pemerintah untuk membeli perusahaannya dengan harga tidak masuk akal, namun pemerintah butuh waktu untuk mempertinbangkannya.

Di saat yang tepat, Jae-pil kemudian menemukan bukti bahwa ini semua direncanakan oleh para pekerja di ChoA Pharmaceuticals. Para peneliti disana mempelajari tentang parasit Yeongasi untuk dijadikan obat penderita Alzheimer dan berhasil membuat versi mutasinya. Namun mereka diberhentikan.

Murka, mereka pun melepaskan parasit yang belum sempurna itu ke sungai dan memusnahkan Windazole. Akibatnya, ratusan ribu turis terinfeksi parasit saat mereka pergi ke sungai untuk berlibur. Sialnya anak dan istri Jae Hyuk ternyata terinfeksi juga setelah berlibur tanpanya di sungai saat musim panas.

Jae Hyuk mencoba untuk mencari obat untuk keluarganya namun tidak berhasil, lantas dia ingat bahwa selama kandungan obat lain berbahan dasar sama seperti Windazole seharusnya obat selain Windazole pun bisa membantu menyelamatkan semua orang. Akhrinya obat lain pun diproduksi secara masal atas bantuan pemerintah.

CEO dari ChoA Pharmaceuticals pun ditangkap, dan pasien yang mengaku sembuh ternyata kaki tangan CEO untuk membuat harga saham perusahaan jadi naik setelah orang membeli seluruh produk mereka dalam jumlah fantastis. Di saat yang sama, obat seperti Windazole pun didistribusikan dan menyelamatkan seluruh Korea. 

Setelah semua kembali normal, Jae Hyuk & anak juga istrinya pergi berlibur di sebuah taman hiburan dan punya ide untuk pergi berlibur juga ke luar negeri, Gyung Seon lantas berkelakar bertanya apakah wabah cacing juga ada di luar negeri? Jae Hyuk lantas terdiam. Adegan pun beralih pada mayat yang mengambang di perairan New York.

Plot Menarik

Sutradara Park Jung Woo cukup lihai meringkes semua isi naskah menjadi sebuah tayangan dengan cerita kompleks super menarik. Jung Woo tidak memasukan banyak hal yang bikin penontonnya harus berpikir keras. Ceritanya mengalir dengan baik mulai dari awal mula wabah muncul hingga penyelesaiannya yang baik.

Alih-alih memberi misteri tentang siapa dalang dari semua wabah gila itu, Jung Woo membuat para penontonnya lebih fokus pada cerita Jae Hyuk yang jungkir balik menyelamatkan anggota keluarganya yang terpapar. Mulai dari ia ditipu habis-habisan soal obat, begitu obat di dapat semua orang berebut hingga obatnya hancur.

Wabah

Kita sudah dibuat bosan nih dengan kata-kata virus karena begitu ada film yang punya premis penyebaran virus berbahaya maka dengan otomatis kita akan menganggapnya sebagai awal mula zombie muncul. Namun lagi-lagi Park Jung Woo tidak se-mainstream itu, ia tetap membuat film tentang virus namun beda versi.

Adalah wabah parasit cacing; siapa yang menyangka cerita dengan wabah parasit tersebut juga sama serunya dengan film-film yang mengangkat kisah wabah virus zombie. Ide cemerlang ini berhasil membawa film Deranged masuk dalam pemutaran film bergengsi di Sitges Film Festival ke 45 dan menerima dua penghargaan sekaligus!

Pelopor Film Medis tentang Penyakit Menular

Di Korea sendiri saat ini sudah mulai berkembang film-film lain tentang wabah penyakit atau virus mematikan yang membahayakan umat manusia. Tapi apakah kalian tahu kalau film Deranged inilah pelopornya! Film ini menjadi salah satu film pertama Korea Selatan tentang medis yang mengangkat isu epidemi penyakit menular.

Meskipun menjadi film pertama, kita akan dibuat setuju bahwa filmnya cukup seru untuk diikuti tanpa bikin kita mengantuk atau nyambi mengerjakan hal lain. Hal ini juga dibuktikan dengan suksesnya penayangan film ini yang membuat Deranged tetap berada di posisi 1 daftar film box office di Korea mengalahkan The Amazing Spiderman!

Bagi para moviegoers yang suka sekali dengan cerita tentang virus atau wabah penyakit seperti film ini, dijamin kalian akan menyukainya. Meski kadang beberapa adegan di dramatisir juga rasa ngerinya tidak terlalu terasa, tapi kalian akan dibuat suka akan plotnya yang cimaik! Showpoiler memberi skor 4/5 untuk film ini!