showpoiler-logo

Sinopsis & Review Bride Wars, Perang Pernikahan Antar Sahabat

Ditulis oleh Gerryaldo
Bride Wars
3.7
/5
showpoiler-logo
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Pernahkah kalian memiliki sahabat yang begitu dekat sehingga semua halnya harus sama dan serupa juga tidak boleh ada yang terlewat sedikit pun? Kalau kalian punya tipe persahabatan seperti itu, kemungkinan besar jalan cerita hidup kalian akan sama dengan jalan cerita dalam film ini.

Film ini menceritakan tentang sepasang konco kental yang punya harapan suatu sedari kecil bahwa suatu hari nanti mereka bisa menikah dengan pasangan mereka masing-masing di sebuah hotel mewah di New York yang sudah mereka idamkan sedari dulu. Namun impian mereka ambyar ketika kesalahan teknis membuat mereka harus rebutan tanggal pernikahan.

Sinopsis

Bride Wars_Poster
  • Tahun Rilis: 2009
  • Genre: Drama, Romance-Comedy
  • Produksi: Fox 2000 Pictures, Regency Enterprises, New Regency, Dune Entertainment
  • Sutradara: Gary Winick
  • Pemain: Anne Hathaway, Kate Hudson, Kristen Johnston

Emma Allan (Anne Hathaway) dan Olivia Lerner (Kate Hudson) merupakan sepasang sahabat kecil yang memiliki hubungan baik hingga mereka beranjak dewasa. 20 tahun lalu, mereka berdua diajak ibu mereka masing-masing untuk datang ke sebuah acara resepsi pernikahan di sebuah Hotel bernama Plaza Hotel di Manhattan, New York.

Setelah menyaksikan pernikahan yang mereka anggap paling bagus, cantik dan menawan itu, baik Emma dan Liv sama-sama berjanji kalau mereka akan menikah dengan pasangan mereka masing-masing di sana. Janji itu terus mereka pegang sampai mereka sudah memiliki pasangan dan tinggal menunggu kapan hari besar itu akan terjadi.

Suatu kali, Emma yang sedang berkunjung ke tempat tinggal Liv membantu sahabatnya yang sedang merapikan lemari pakaian. Saat akan beres-beres baju milik Daniel (Steve Howey), yakni pasangan Liv, sebuah kotak perhiasan Tiffany.Co jatuh membuat mereka berdua histeris kegirangan karena apa yang ditunggu akhirnya tiba juga.

Liv tidak sabar ingin melihatnya namun Emma mengatakan lebih indah kalau Daniel yang memperlihatkannya. Perasaan senang Emma dibawa ia hingga ke tempat tinggalnya. Ia menceritakan semua hal itu pada pasangannya, Fletcher Flemson (Chris Pratt).

Begitu mereka selesai makan malam, Emma dikejutkan oleh cincin berlian yang ada di dalam kudapan fortune cookies yang biasa menjadi bonus makanan China yang kerap mereka makan. Ternyata Fletcher juga melamar.

Tidak butuh waktu lama, Emma pun menghubungi Liv dan menceritakan bahwa ia juga akan segera menikah. Pasangan sahabat itu bahagia luar biasa; karena mereka dilamar di waktu bersamaan dan akan menikah juga dengan waktu yang tidak terlalu jauh di bulan Juni. Mereka mulai merancangkan semua hal hingga mengunjungi Wedding Planner ternama di New York.

Si perencana pernikahan, Marion St. Claire (Candice Bergen) menawarkan mereka slot kosong di bulan Juni; 3 pernikahan. 2 pernikahan di tanggal yang sama sedangkan 1 jadwal pernikahan lainnya ada di minggu setelahnya. Mendengar hal tersebut, semakin bersemangat lah mereka, Liv akan mengambil minggu pertama sedangkan Emma akan mengambil jadwal paling akhir.

Namun akibat adanya kesalahan, Marion segera memberitahu Emma dan Liv bahwa sekretarisnya telah menjadwalkan pernikahan mereka berdua di slot minggu pertama. Hal ini membuat keduanya murka dan kebingungan. Akhirnya mereka mencoba untuk menghubungi calon pengantin yang mengambil slot terakhir di bulan Juni guna nego apakah bisa switch.

Naas, calon pengantin tersebut tidak mau menukar tanggal pernikahannya dengan Emma meski sudah diancam oleh Liv bahkan hendak memberikan kompensasi. Ini membuat Emma stress. Rasa stresnya semakin bertambah ketika keesokan paginya, Fletcher mengatakan Emma sudah menginformasikan tanggal pernikahannya pada semua orang. Emma kaget.

Emma bingung kenapa Liv malah berani memberi tanggal pada semua orang di saat dirinya belum ada kata setuju pada Liv. Emma kesal bukan main, ditambah Fletcher mengatakan bahwa selama ini rasanya Emma selalu dikontrol oleh Liv. Ini membuat Emma semakin emosi dan akhirnya mengabari semua teman dan keluarga kalau ia juga menikah di tanggal yang sama dengan Liv.

Kondisi tersebut semakin chaos ketika Emma dan Liv datang ke pesta lepas lajang yang diadakan oleh teman-teman mereka. Emma dan Liv jadi seperti musuh besar dan berjanji akan memenangkan banyak orang yang nantinya datang menjadi tamu di pernikahan mereka. Semua teman Emma dan Liv yang sekarang jadi bingung.

Emma dan Liv jadi terobsesi untuk saling sabotase pernikahan keduanya. Mulai dari ingin saling tahu apa saja yang akan ditampilkan ketika pernikahan, Emma memberikan banyak permen dan coklat untuk Liv supaya gaun pernikahannya tidak muat, Liv menyebar rumor kalau Emma hamil, Emma membuat rambut Liv jadi biru, Liv membalas lagi dengan membuat badan Emma jadi oranye terang ketika spa 

Hingga akhirnya Emma membalas telak membuat malu Liv di acara lepas lajang Liv sendiri dengan mengalahkan Liv dari semua pertandingan yang dibuat host tempat acara lepas lajang itu diselenggarakan. Kelakuan mereka berdua mulai membuat baik Daniel dan Fletcher muak menganggap Emma dan Liv seperti anak kecil.

Tak hanya itu saja, efek dari saling sabotase, hubungan Emma dan Fletcher jadi merenggang dan Liv diberhentikan sementara dari pekerjaannya. Lelah akan perkelahian tak ada ujungnya itu, mereka akhirnya sudah masa bodo dengan apapun yang akan terjadi di depan. Mereka akan tetap melangsungkan pernikahan mereka meski keduanya tidak bisa saling bersama.

3 bulan kemudian di hari H, Liv mulai rindu dengan Emma. Ia bahkan membatalkan semua rencana sabotase yang awalnya ingin ia lakukan dengan menayangkan video Emma saat sedang ‘liar’ di sebuah pub dengan kembali menukar kaset DVD dengan kaset aslinya. Namun sekretaris Liv menganggap video tersebut adalah akal-akalan Liv lagi sehingga tidak ia tukar.

Masalah pun kembali terjadi, tayangan Emma di Pub dilihat semua tamu undangan di dalam gedung resepsi membuat Emma marah bukan main. Ia masuk ke tempat Liv melangsungkan pernikahan dan menghajar Liv. Mereka berdua berkelahi hingga akhirnya baik Emma dan Liv menyerah dan sadar itu semua konyol dan tak masuk akal. 

Emma pun sadar bahwa pernikahannya dengan Fletcher tidak akan berlangsung lama karena Fletcher sudah berubah dan Emma bukan diri Emma yang dulu Fletcher kenal.

Ini sontak membuat Liv menangis sedih, namun akhirnya itu membuat Emma bisa mendampingi Liv seperti janji mereka dulu. Tak jadi dengan Fletcher, Emma pun kini bersama dengan adik Liv, Nathan (Bryan Greenberg) mereka menikah dan menunggu kelahiran anak pertama mereka.

Tontonan Para Wanita

Bride Wars_Chick Flick (Copy)

Dari awal film dimulai, saya merasa ini akan sangat cocok sekali buat kaum perempuan khususnya para gadis belia. Bukan karena cerita yang penuh dengan chick flick zona saja, melainkan cerita tentang persahabatan dua orang gadis dalam film itu juga jadi salah satu kenapa para ciwi-ciwi kudu nonton film ini.

However, saya tidak yakin kalau film ini bagus ditonton sama kalian yang punya cerita sama dengan Emma dan Liv. Alias sahabatan yang punya jadwal nikah di hari dan tempat yang sama. Waduh, semoga tidak saling menjatuhkan seperti dalam film ya! Seru sekali deh melihat tingkah perempuan kalau lagi terdesak, ada saja tingkahnya.

Karakter Emma

Bride Wars_Emma (Copy)

Kalau diperhatikan, dari semua yang dilakukan oleh Emma dan Liv sepertinya Emma lah yang jadi the real satan. Bayangkan saja, ketika Liv hanya membuat badan Emma berwarna oranye untuk beberapa waktu, menyebarkan rumor hamil (yang sudah biasa terdengar di Amerika) dan beberapa hal jail lainnya, Emma melakukan lebih dari itu!

Emma membuat Liv gendut dengan memaksa ia memakan bouquet permen dan coklat dengan tak langsung menuduh calon suaminya Liv sehingga baju Vera Wang yang Liv miliki jadi tidak muat karena ia menjadi gendut, hingga membuat Liv malu di pesta bujangnya sendiri. Padahal kalau dilihat dari perawakan, Emma lah yang paling polos, but… Poisonous.

Seperti Pertarungan Dua Orang Wanita Kekanak-Kanakan

Bagi sebagian orang, mungkin pernikahan adalah hal yang sangat penting bagi para wanita di dunia. Bride Wars (2009) mungkin ingin mengangkat hal ini dalam realitas kehidupan Liv dan Emma, apalagi mereka memimpikan hal ini sejak masih kecil. Konsep ceritanya sudah bagus, sayangnya eksekusi dan plot ceritanya terasa berantakan.

Film ini terasa seperti pertarungan dua anak kecil yang memperebutkan sesuatu. Liv dan Emma benar-benar tipe anak yang sangat emosional dan tidak mau mengalah meski mereka sama-sama salah. Cara-cara yang mereka lakukan untuk menghancurkan pernikahan satu sama lain sangat gila dan brutal.

Namun yang namanya film pasti memiliki sisi melebihkan cerita, tapi metode untuk menghancurkan pernikahan yang digunakan cukup jahat. Sabotase yang membuat warna kulit Emma menjadi orange dan rambut Liv yang berwarna biru. Hingga mengungkapkan video yang cukup sensitif di hari pernikahan sahabatnya sendiri, itu cukup kejam.

Premis ceritanya mungkin ingin menunjukkan bahwa sahabat terbaikmu bisa menjadi musuh terbesar mu. Hal ini memang benar adanya, dalam kehidupan nyata sekalipun banyak orang yang mengalami hal seperti ini. Sayangnya Bride Wars membawa premis berlebihan, sehingga filmnya terasa seperti sitkom tanpa adanya plot twist dan momen memorable.

Akting Hathaway dan Hudson sebenarnya cukup baik, tapi saya tidak merasakan adanya ikatan yang kuat dengan karakter mereka. Bagi saya keduanya terlihat hebat ketika scene terakhir, bergulat di hari pernikahan. Mereka jelas-jelas seperti wanita gila yang sangat terobsesi dengan pernikahan impian yang nonsense.

Akting keduanya sangat bagus, karena berkat mereka setidaknya film ini masih bisa sedikit diminati. Meski saya sendiri tidak tahan melihatnya semenjak pertarungan mereka menjadi sangat liar dan intense di tengah-tengah film. Waktu 89 menit terasa begitu panjang untuk menonton kegilaan yang nonsense dari dua wanita dalam gaun pernikahan.

Film Adaptasi

Bride Wars_Remake (Copy)

Rilisnya film ini disambut baik oleh baik para pecinta film dan para pengamat film, hal ini bisa dilihat dengan keuntungan yang diraih oleh Bride Wars, dengan keseluruhan total biaya produksi sebesar $ 30 juta, film besutan sutradara Gary Winick ini berhasil mendapatkan setidaknya $ 114,7 juta dan menjadi ranking 2 di Box Office pada penayangan di minggu pertamanya.

Karena begitu besarnya peminat film ini, negeri tirai bambu, China, juga akhirnya mengadaptasi film Bride Wars. Film berjudul sama ini (dalam bahasa China, 新娘大作战) yang disutradarai oleh Tony Chang dan dibintangi oleh Ni Ni, Angelababy, Zhu Yawen dan Chen Xiao.

Tak tanggung-tanggung, yang menjadi produser film ini juga Kate Hudson sendiri! Bahkan pihak produksinya adalah si rumah produksi raksasa Bona Film Group.

Laris Secara Komersial dan Laris Panen Kritikan

Bride Wars (2009) berhasil meluncur menjadi film box office yang banyak ditonton. Film ini berada di peringkat kedua sebagai di box office dan berhasil meraup $21.058.173 di minggu pertama penayangan. Bahkan film ini menjadi salah satu film yang sukses secara komersial dan finansial, karena menghasilkan total $115.049.554.

Meski sukses secara finansial, nyatanya Bride Wars adalah film yang dinobatkan sebagai salah satu film terburuk. Pasalnya di Rotten Tomatoes film ini mendapatkan rating 11% dari 144 kritikus film yang menilai film ini. Hampir seluruhnya mengulas film ini dengan kritikan. Banyak dari para kritikus yang mengkritik film ini benar-benar berantakan.

Manohla Dargis dari The New York Times, mengatakan film ini "dopey if largely painless". Ia menambahkan penulis kemungkinan mengeksplorasi subteks lesbian karena adegan pembukanya. Kermode and Mayo's Film Review menempatkan Bride Wars di posisi delapan sebagai film terburuknya di tahun 2009.

Untuk kalian yang lagi film-film chick flick lama, mungkin kalian bisa memasukkan Bride Wars menjadi salah satu dari banyak list rekomen film yang akan kalian tonton akhir pekan ini. Dijamin kalian akan super terhibur. Overall, film ini Showpoiler beri skor 3.7/5. Saksikan keseruan Kate Hudson dan Anne Hathaway bertarung ya!

cross linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram