Sinopsis & Review Dynasty Warriors, Adaptasi Game Populer


Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.
Di akhir kekuasaan Dinasti Han, para panglima perang dan pendekar dari seluruh daratan Cina bersekutu untuk melawan pengkhianatan Dong Zhuo. Tetapi ternyata para panglima dan pendekar ini memiliki agenda tersendiri di dalamnya. Dynasty Warriors adalah film produksi Hong Kong yang merupakan adaptasi dari video game populer yang sudah memiliki 9 seri hingga tahun 2018.
Menampilkan banyak bintang film dari Hong Kong, Cina dan Taiwan dalam deretan pemerannya, film arahan sutradara Roy Chow ini juga akan menyuguhkan adegan silat yang memukau, pameran special effect mutakhir dan kedahsyatan pertempuran di medan perang. Akankah film yang didistribusikan oleh Netflix ini memenuhi ekspektasi kita dan para fans gimnya? Simak review kami berikut ini.
Sinopsis

- Tahun: 2021
- Genre: Action, Adventure, Fantasy
- Produksi: HMV Digital China Group Limited, Tecmo Koei
- Sutradara: Roy Chow
- Pemeran: Wang Kai, Louis Koo, Han Geng
Di akhir masa pemerintahan Dinasti Han yang merupakan salah satu dari tiga kerajaan besar di daratan Cina, panglima Dong Zhuo dan pasukannya berusaha menumpas pemberontakan Sorban Kuning. Pertempuran besar terjadi di tanah lapang sekitar pegunungan. Tiga pendekar datang. Mereka adalah Liu Bei, Guan Yu dan Zhang Fei. Kesaktian mereka membantu memukul mundur pasukan pemberontak.
Kemenangan Dong Zhuo membuatnya besar kepala dan menganggap pemerintahan Dinasti Han lemah sehingga dia melakukan kudeta. Raja yang masih kecil diasingkan beserta seluruh keluarganya. Kejadian ini memicu kegusaran para panglima kerajaan yang masih setia kepada raja, salah satunya adalah Cao Mengde yang biasa dipanggil dengan sebutan Cao Cao.
Tiga pendekar menempuh perjalanan jauh untuk bergabung dengan pasukan sekutu. Di perjalanan mereka masuk ke dalam gua yang ternyata adalah Sword Forge Castle. Mereka mendapat informasi dari The Master tentang jati diri Cao Cao yang pedang saktinya berasal dari kastil ini dan musuh besar mereka, Lu Bu. Tiga pendekar ini pun kemudian diberikan senjata sakti masing-masing oleh The Master.
Benar saja! Ketika pertempuran antara pasukan sekutu melawan pasukan Dong Zhuo yang dipimpin oleh Lu Bu, para pendekar banyak berguguran dimana kepala mereka semua terpisah dari badannya dan terlempar ke markas pasukan sekutu. Hingga akhirnya Guan Yu maju dan bertarung sengit dengan Lu Bu yang disusul oleh pertempuran dahsyat antara dua pasukan besar ini.
Liu Bei dan Zhang Fei datang membantu Guan Yu menghadapi Lu Bu yang sangat sakti. Pertarungan mereka terjadi hingga menembus ke bawah tanah dimana mereka bertiga harus melukai diri mereka masing-masing supaya kesaktian senjata mereka keluar. Tapi sayangnya, sebelum kesaktian senjata mereka mencapai batas maksimal, Lu Bu ditarik mundur atas perintah Dong Zhuo.
Dong Zhuo memindahkan ibukota negara dan membawa serta seluruh anggota kerajaan bersamanya. Cao Cao datang mengunjungi Liu Bei dengan maksud mengajak menyatukan kekuatan kembali. Tapi Liu Bei yang menyadari perbedaan tujuan dengan Cao Cao yang ingin berkuasa menolaknya dan tetap setia dengan pemerintahan Dinasti Han. Mereka pun berpisah.
Adaptasi Video Game Populer

Bagi kalian yang merupakan gamers sejati, gim Dynasty Warriors tentu menjadi permainan favorit yang pernah dimainkan. Buktinya, sejak perilisan pertama di tahun 1997, sudah 9 seri yang dirilis hingga Dynasty Warriors 9 di tahun 2018. Respon positif bertaburan dalam setiap seri yang dirilis dan tercatat hingga bulan Februari 2020 sudah 21 juta keping terjual di seluruh dunia.
Ternyata, gim action ini merupakan spin-off dari gim utamanya, Romance of the Three Kingdoms, yang merupakan salah satu gim strategi terbaik. Sejak kemunculan gim ini di tahun 1985, sudah 14 seri kelanjutan gim produksi Jepang ini yang dirilis hingga tahun 2020 kemarin.
Latar belakang cerita kedua gim ini berdasarkan novel sejarah terkenal, Romance of the Three Kingdoms karya Luo Guanzhong yang ditulisnya pada abad ke-14. Novel ini menyajikan kisah sejarah keruntuhan Dinasti Han yang dipadukan dengan berbagai legenda dan mitologi Cina sebagai bumbu dalam alur ceritanya. Novel ini seringkali dianggap setara nilai seninya dengan karya-karya William Shakespeare.
Dengan kepopuleran novel dan gimnya, tentu saja bermunculan film adaptasinya. Jika dirunut dari awal abad ke-20, setidaknya ada tiga film klasik adaptasi novel ini dari Cina dan Hong Kong, yaitu Dingjun Mountain (1905), The Witty Sorcerer (1931), dan Diao Chan (1938).