bacaterus web banner retina

Sinopsis & Review Detective Conan: Full Score of Fear 

Ditulis oleh Gerryaldo
Detective Conan: Full Score of Fear 
3.5
/5
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Film ini merupakan film ke 12 dari serial film Detektif Conan. Sang kreator, Aoyama Gosho bersama dengan penulis skenario film ini yakni Kazunari Kochi membuat film ini dengan cerita yang sukses membuat para penggemarnya asyik untuk mengikuti alurnya hingga film ini langsung menempati posisi nomor satu di box office Jepang pada tanggal rilisnya.

Baca Juga: Sinopsis & Review Detective Conan: Captured in Her Eyes

Dalam film kali ini, Conan harus berurusan dengan kasus yang ada kaitannya dengan musik. Sebuah kasus yang benar-benar tidak disukai oleh Conan mengingat dirinya adalah orang yang super-duper buta nada. Hampir semua musisi orkestra sedang dalam bahaya dan sudah menjadi tugas Conan untuk menggagalkan semua hal kriminal tersebut.

Sinopsis

Detective Conan Movie 12_Poster (Copy)

Film dibuka dengan pemandangan yang mengambil setting di Domoto Music Academy. Terlihat di sebuah ruangan ada seorang wanita bernama Kabe Soko bersama dua orang pria yakni Takehiko Renjo dan Yosuke Mizumi yang sedang bermain musik.

Di saat yang lain bermain musik, Soko sedang mengetik pesan singkat di ponselnya. Begitu dikirim, ledakan terjadi.

Di tempat lain, seorang tidak dikenal sedang melihat sebuah berita di tentang ledakan yang terjadi di Domoto Music Academy. Ia menyeringai dan mengatakan bahwa semua kesalahan tentang ledakan tersebut bersumber dari Soko. Selang beberapa lama, Conan mendatangi lokasi kejadian untuk melakukan penyelidikan. 

Sembari menelpon Ran sebagai Shinichi, Conan berusaha berkeliling bangunan tersebut. Ia menemukan sebuah kepingan tuts piano yang langsung ia pungut tanpa sadar Ran dari tadi berbicara pada Conan tentang undangan dari Sonoko untuk datang ke acara musik orkestra. Conan jelas menolaknya karena yang Ran ajak ialah Shinichi. 

Begitu telepon ditutup ia melihat seorang lelaki tua yang sedang menggenggam tuts piano yang sama dengan yang Conan temukan. Keesokan harinya, Conan, para Detektif Boys, Kogoro, Ran, Sonoko juga Profesor Agasa datang ke Gedung Domoto Concert Hall yang sebagian besar didanai oleh keluarga Sonoko.

Di sana, Sonoko memperkenalkan semua orang yang ada di gedung untuk berlatih untuk acara  pembukaan gedung tersebut.

Ada Kazuki Domoto, seorang organis dan mantan pianis, Takumi Fuwa mantan penyetem piano yang kini menjadi direktur dari gedung Domoto Concert Hall, Hans Müller sebagai penyetem organ profesional, Genya Domoto, putra Kazuki dan pianis. 

Lantas ada Rara Chigusa, penyanyi soprano, pemain biola bernama Shion Yuhane, dan Reiko Akiba sebagai bintang utama yakni pemain sopran terkenal. 

Di saat yang sama ternyata ada gerombolan Inspektur Megure yakni Miwako, Takagi dan Shiratori untuk menyelidiki tentang ledakan yang mencelakai 3 orang sebelumnya.

Menurut mereka, ada kaitannya dengan para musisi dan murid dari akademi musik Dotomo yang adalah mereka semua yang hadir di gedung konser itu karena di TKP ada barang bukti badan dari seruling.

Para Detektif Boys dan yang lainnya lantas diperkenalkan mengenai gedung sekaligus organ besar yang jadi signature dari gedung konser Domoto.

Setelahnya, anak-anak meminta Reiko Akiba untuk membantu paduan suara kelas mereka menyanyikan lagu sekolah mereka. Dia setuju mengingat Reiko merupakan alumni sekolah Teitan. Ran tiba-tiba saja merasa ia pernah bertemu Reiko di satu tempat.

Kemudian, dua pembunuhan lagi terjadi. Satu ledakan membunuh pemain musik bernama Osamu Shida. Di TKP pun ditemukan bagian bawah dari seruling. Pembunuhan lainnya terjadi terhadap violist bernama Hisao Sone. Paraglider miliknya ditebas dengan halus hingga jatuh dari udara. Di mobil korban ada sambungan seruling juga. 

Kedua korban ini, bersama dengan 2 korban tewas akibat ledakan sebelumnya, sebelumnya tergabung dalam kelompok yang disebut Quarter Quintet.

Conan yang mengetahui hal ini akhirnya menaruh concern terhadap Reiko. Ia khawatir Reiko akan jadi sasaran selanjutnya; dan benar saja. Ketika ia selesai melatih paduan suara di SD Teitan, ia diserang namun selamat.

Conan akhirnya berniat untuk menjaga Reiko. Di hari selanjutnya, Conan meminta ijin untuk pergi bersama dengan Reiko ke hutan saat Reiko sedang ingin mempersiapkan diri untuk konser besok. Saat berjalan-jalan, Reiko diserang oleh seorang penembak yang melukai kakinya. Mereka melarikan diri ketika penembak berhenti sesaat ketika melihat Reiko. 

Dia tidak melaporkan hal ini ke polisi agar tidak mengganggu konser. Di saat yang sama, Kogoro salah menyimpulkan bahwa pelaku pembunuhan adalah Genya Domoto karena ia mengira Genya adalah fanatik Beethoven dan setahun yang lalu, Quarter Quintet, melakukan simfoni ke-9 Beethoven dengan buruk saat mabuk. Genya dan Kazuki marah besar.

Keesokan harinya, persiapan acara pembukaan dimulai. Semua orang berlatih untuk konser. Namun Conan dan Reiko yang sedang menyelidiki kasus itu bersama malah diserang di danau.

Mereka dilepas menggunakan perahu supaya tidak kembali ke gedung. Beruntung Conan dan Reiko bisa mengakali semua dan berhasil menelepon polisi untuk membantu mereka.

Saat proses penyelamatan Conan dan Reiko, gedung konser Domoto di bom; pilar gedung yang berjumlah 24 di bom satu-satu untuk mencegah adanya jalan masuk atau keluar. Semua orang di dalam gedung termasuk Ran, Sonoko, Prof. Agasa dan para Detektif Cilik tidak bisa mendengar mengingat gedung dibuat super stabil dan kedap suara.

Setelah semua petunjuk didapat, Conan akhirnya mengetahui bahwa pelakunya adalah Takumi Fuwa. Takumi memasang bom dan mengaktifkannya lewat suara di dalam pipa organ. Apabila Kazumi yang saat itu sedang perform menekan not F Mayor, makan bom aktif. Reiko pun akhirnya menyanyikan lagu Amazing Grace yang tidak memiliki nada itu.

Conan membeberkan alasan kenapa ia melakukan semua hal tersebut. Merasa terpojok, Takumi Fuwa siap menekan tombol bom paling besar yang ada di dalam gedung namun berhasil dilumpuhkan oleh Miwako.

Selama lagu Amazing Grace berkumandang, Ran akhirnya mengingat Reiko; dulu ia pernah mendengar Reiko menyanyi itu dan ia melihatnya bersama Shinichi menjadi kenangan yang indah.

Niat Reiko

Detective Conan Movie 12_Reiko (Copy)

Quartet Quintet merupakan kelompok yang sama yang akhirnya dijadikan penyebab dari tunangan Reiko, Hikaru Soma, meninggal. Ini juga menjadi alasan kenapa Takumi Fuwa membunuh mereka semua yang terkait dengan Quartet Quintet karena ternyata Hikaru Soma merupakan anak dari Takumi.

Di ending film, Reiko jujur mengatakan pada Ran dan Conan bahwa niat Takumi untuk membunuh semua orang yang terlibat atas kematian Hikaru, merupakan niat yang sama yang Reiko punya. Ia ingin sekali membunuh mereka namun berkat lagu Amazing Grace yang jadi kesukaan Hikaru; ia menelan semuanya dan mengampuni mereka.

Lagu Penyelamat

Detective Conan Movie 12_Amazing Grace (Copy)

Lagu Amazing Grace merupakan sebuah hymne sekaligus kidung umat Kristiani. Lagu yang ditulis oleh penyair sekaligus seorang pendeta bernama Anglikan John Newton ini sangat populer. Lagunya menceritakan mengenai sebuah pengampunan yang akhirnya menyelamatkan orang dari ancaman dosa.

Entah bagaimana, namun lagu ini akhirnya menjadi sangat pas ketika Reiko menyanyikannya. Ia menghambat Kizuki yang sedang memainkan lagu lain sehingga bom terus menyala dengan menyanyikan lagu ini.

Hasilnya, Kizuki tidak lagi memainkan musik sebelumnya dan langsung yang otomatis menghindari semua orang dari bencana bom itu hingga mereka semua selamat.

50th Anniversary Weekly Shonen Sunday

Detective Conan Movie 12_Weekly Shonen Sunday (Copy)

Film Animasi Detective Conan: Full Score of Fear ini tayang tepat dalam masa perayaan ke 50 tahun dari majalah Weekly Shonen Sunday. Seperti yang kita tahu, awal mula Detektif Conan muncul asalnya dari majalah komik mingguan ini.

Aoyama Gosho sang kreator yang sudah banyak ditolak dari banyak majalah mendapat kesempatan untuk mengisi slot cerita disini.

Hasilnya benar-benar diluar dugaan, Detektif Conan jadi salah satu cerita yang paling ditunggu di Weekly Shonen Sunday dan menjadi animasi paling sukses di Jepang.

Dan kita sebagai penggemarnya juga harus berterimakasih nih dengan majalah Weekly Shonen Sunday, sehingga pihak dari Elex Media Komputindo mau bekerja sama dan membawanya ke Indonesia!

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram