showpoiler-logo

Sinopsis & Review Designated Survivor: 60 Days, Tragedi di Gedung Biru

Ditulis oleh Listiorini
Designated Survivor: 60 Days
4.5
/5
showpoiler-logo
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Tidak pernah terpikirkan sebelumnya oleh Park Mu Jin bahwa ia akan nyemplung, basah kuyup di area pertempuran para politikus. Tidak pernah sebelumnya terpikirkan oleh Park Mu Jin bahwa ia juga ingin berkuasa dan duduk di singgasana paling kuat di Gedung Biru.

Tidak pernah juga terpikirkan sebelumnya oleh Park Mu Jin bahwa nyawa dirinya dan sekeluarga terancam saat ia mencoba memimpin berdasarkan fakta, data, dan pikiran yang logis.

Inilah kisah seorang Menteri Lingkungan Hidup, menteri yang dianggap remeh ternyata mampu mendobrak pandangan negatif politik dengan segala serangan bertubi-tubi. Mampukah Park Mu Jin bertahan sebagai presiden untuk 60 hari ke depan?

Sinopsis

sinopsis designated survivor 60 days_
Tahun Rilis 2019
Genre , ,
Sutradara
Pemeran
Review Baca di sini

Pagi hari yang cerah dengan warna langit membiru sangat cantik. Namun, kecerahan pagi itu tidak berarti apa-apa saat ledakan bertubi-tubi menghantam Gedung Majelis. Tembok di berbagai sisi Gedung Majelis runtuh seketika memporakporandakan area sekitarnya.

Dengan sigap, atap Gedung Majelis berbentuk bulat itu hancur dan mengubur semua orang yang ada di dalamnya, termasuk Presiden.

Iya, Presiden Yang Ji Man beserta para jajaran menterinya sedang rapat umum di sana. Tidak hanya mereka, rapat tersebut juga dihadiri oleh partai oposisi dan parta pendukung pemerintahan Yang Ji Man. Semua orang penting berkumpul dalam satu tempat. Dan, mereka semua tewas seketika saat Gedung Majelis dibom oleh para teroris.

Presiden telah dinyatakan tewas, artinya singgasana Gedung Biru mengalami kekosongan. Kursi Presiden tidak boleh kosong sedetik pun, tetapi para staf kepresidenan juga bingung, menteri mana yang harus menggantikannya? Semua menteri saat itu sedang bersama Yang Ji Man!

Namun mereka semua lupa bahwa ada satu menteri yang tidak turut serta dalam rapat tersebut. Ia adalah Menteri Lingkungan Hidup, Park Mu Jin, yang punya alasan tersendiri kenapa ia tidak hadir di Gedung Majelis.

Hanya satu alasannya, ia sudah dipecat oleh Yang Ji Man, namun surat pemecatan resminya belum dikeluarkan oleh pihak Kepresidenan. Jadi, bisa dibilang kalau Park Mu Jin masih menjabat sebagai menteri.

Dan, dia adalah satu-satunya menteri presiden yang masih hidup. Dengan begitu, Park Mu Jin sah menjabat sebagai Presiden Interim (Presiden Pengganti) selama 60 hari ke depan hingga pemilihan presiden dilaksanakan.

Kaget? Tentu saja. Park Mu Jin tidak pernah punya pikiran untuk tetap duduk di lingkungan politik. Ia hanya ingin mendedikasikan kepintaran serta pengalamannya sebagai saintis untuk membersihkan udara di negara tercinta, Korea Selatan. Sayangnya, ia tidak bisa menolak sama sekali.

Sejak detik pertama menjadi Presiden Interim, Park Mu Jin mulai menjalankan tugasnya dengan mengambil keputusan berat dan kontroversial. Para petinggi militer menuduh Korea Utara yang melakukan aksi terorisme pemboman Gedung Majelis.

Namun, pihak staf kepresidenan tidak setuju karena Korea Selatan dan Korea Utara baru saja menandatangani surat perdamaian. Akhirnya, kedua kubu saling bersinggungan, berselisih satu sama lain dengan pendapatnya masing-masing.

Di tengah situasi yang sedang memanas seperti ini, Park Mu Jin dituntut untuk mengambil keputusan. Ia harus menentukan satu di antara dua pilihan; percaya bahwa Korea Utara yang melakukan aksi terorisme atau menunggu sampai semuanya telah terbukti.

Keduanya punya resiko yang tinggi. Jika Park Mu Jin menuduh Korea Utara, berarti ia menyatakan perang terhadap negara komunis itu. Namun, jika ia menunggu verifikasi pelaku bom sesungguhnya, masyarakat akan terus dilanda ketakutan dan aksi terorisme itu bisa saja terulang lagi.

Bukan keputusan yang mudah hingga akhirnya Park Mu Jin memutuskan untuk mengumpulkan semua data dan informasi. Tanpa harus melakukan aksi angkat senjata, Park Mu Jin bisa meredam konflik awal ini. Iya, baru awal. Meski terkesan damai, namun konflik selanjutnya semakin rumit.

Di tengah panasnya situasi politik, tiba-tiba regu penyelamat menyatakan bahwa ada satu orang yang selamat dari reruntuhan Gedung Majelis. Ia adalah Oh Yeong Seok. Dengan selamatnya Oh Yeong Seok, ia pun langsung punya gelar 'Penyintas Ajaib' oleh masyarakat.

Lebih mengejutkan lagi, ternyata Oh Yeong Seok turut andil membantu Park Mu Jin dalam menghadapi krisis negara. Awalnya Park Mu Jin sangat senang punya partner yang cerdas seperti Oh Yeong Seok, namun belakangan rahasia kelam pun terkuak.

Oh Yeong Seok tidak seperti yang dipikirkan oleh banyak orang. Ia memang sengaja menjadi satu-satunya yang selamat dalam pemboman itu untuk menyelinap masuk ke Gedung Biru. Ada rencanan jahat di balik itu semua, dan Oh Yeong Seok adalah salah satu yang berperan dalam merancang aksi terorisme itu.

Tentu saja Oh Yeong Seok bukan dalangnya, masih ada staff kepresidenan, staff Gedung Biru, dan kaum VIP yang memang ingin membentuk negara baru sesuai dengan keinginan dan kebutuhan pribadi. Siapa mereka? Bagaimana Park Mu Jin bisa menyelesaikannya?

Politik Intens yang Seru Diikuti

Politik Intens yang Seru Diikuti_

Drakor ini menyuguhkan tema politik yang sangat intens. Setiap episodenya pasti membawa isu politik yang lekat dengan kehidupan presiden dan para jajarannya. Bahkan, setiap episode selalu mengangkat masalah politik yang baru dan membuat penonton tegang juga geregetan.

Meski alur isu politiknya sangat padat, penonton masih diberi rongga untuk 'bernafas' agar tidak lelah mengikuti permasalahan politiknya. Setiap episode pasti diberi sedikit sense humor yang cukup membuat kita tersenyum.

Selain humor, alurnya juga diselipi dengan kisah-kisah manis, entah itu hubungan romantis atau hubungan harmonis dari sosok keluarga bahagia versi Park Mu Jin.

Jadi, ketika memutuskan untuk menonton drama Designated Survivor: 60 Days ini, jangan khawatir bakal keteteran. Walau ia adalah drakor yang serius, alurnya dibuat amat sangat rapi dengan tensi naik-turun yang pas sehingga penonton masih bisa menikmati drakornya dengan sangat baik.

Layak Mendapatkan Rating Tinggi

Layak Mendapatkan Rating Tinggi_

MyDramalist memberi rating 8.6, sedangkan iMDb menggelontorkan angka 8.1 untuk rating drama ini. Cukup tinggi, bukan? Tidak heran, sebab Designated Survivor: 60 Days punya fondasi kuat untuk ide ceritanya yang menarik dan ia dikemas dengan sangat baik.

Setiap episode punya banyak misteri yang bikin penonton penasaran. Dan, semua misteri tersebut punya penyelesaian yang baik tanpa terlupakan sedikit pun. Uniknya, setiap clue dari semua misteri tadi diberikan sedikit demi sedikit dan saling terkait satu sama lain hingga memiliki benang merah yang sangat jelas.

Dan, tentu saja alur cerita yang brilian tadi tidak akan berhasil tanpa sinematografi yang bagus. Beruntunglah sutradara Yoo Jong Sun mampu menampilkan setiap adegan dengan sangat pas sesuai situasi dan kondisi. Di sini paling sering menyorot nuansa yang kelam, sangat pas dengan situasi negara yang sedang berkabung.

Namun, di beberapa adegan masih terlihat pergerakan kamera yang agak goyang. Mungkin sengaja dibuat seperti itu, agar terkesan tidak terlalu dinamis. Meski sedikit menghilangkan kemulusan sinematografinya, namun gerakan kamera yang goyang tadi tidak mengurangi keseruan drakor ini.

Baca Juga: Inilah 10 Drama Populer yang Dibintangi Son Seok Koo

Open Ending yang Memuaskan

Open Ending yang Memuaskan_

Sangat puas rasanya saat mencapai titik terakhir dalam cerita ini. Bukan ending yang menyedihkan, namun juga bukan ending yang menyenangkan. Semuanya diselesaikan dengan penuh tanda tanya: apakah Park Mu Jin akan menjadi presiden berikutnya? Siapa dalang pemboman itu? Dan, bagaimana nasib si dalang pemboman?

Semua pertanyaan itu terjawab dengan agak 'abu-abu.' Mari kita telisik satu persatu, dan ini bakal menjadi spoiler! Dalang pelaku teroris ini bukan hanya satu, tapi sekelompok orang. Dan, uniknya, yang mendalangi pemboman itu adalah orang dari presiden Yang Ji Man, bahkan presiden Yang Ji Man pun menyetujuinya!

Iya, bisa disimpulkan bahwa Yang Ji Man mengorbankan diri demi mengubah tatanan kepresidenan. Motifnya satu, ia merasa dirinya dan jajaran kepresidenan sudah tidak layak memimpin Korea Selatan. Tetapi, hal tersebut justru menjadi sasaran empuk bagi teroris sesungguhnya, terutama yang dendam dengan Korea Selatan.

jadi, kalau ditanya, siapa pelaku pemboman? Banyak! Semua orang bisa terlibat dengan motifnya dan niatan masing-masing. Dan, bagusnya lagi adalah di sini kita tidak bisa menghakimi sebuah karakter jahat atau baik, karena setiap karakter di drakor ini punya sisi jahat dan baik. Bahkan, motif kejahatannya pun ditujukan untuk tujuan mulia, hanya dengan cara yang salah.

Terakhir, akibat semua terlibat dalam konspirasi pemboman, Park Mu Jin yang awalnya ingin mencalonkan diri sebagai presiden pun mundur. Episode terakhir Park Mu Jin serta beberapa orang kepercayaannya bahkan walkout dari Gedung Biru. Mereka mundur bukan karena kalah, justru Park Mu Jin telah menang telak melawan para kandidat calon presiden lainnya.

Menyedihkan? Tidak juga, justru kemunduran Park Mu Jin ini sebagai sinyal bahwa ia akan maju sebagai kandidat presiden untuk pemilu berikutnya. Ya, walaupun hal tersebut tidak terucap secara eksplisit, hanya ekspresi tipis-tipis saja. Jadi, banyak penonton yang berspekulasi bahwa drakor ini bakal lanjut ke musim kedua.

Untuk Saya pribadi tidak setuju. Sebab, jika Designated Survivor: 60 Days dilanjutkan ke season 2, justru ceritanya akan semakin ruwet dan tidak jelas. Akan banyak konflik serupa yang akan membawa hawa bosan. Jadi, biarkan saja ending-nya seperti itu agar penonton bisa menyimpulkan sendiri akhir kisahnnya.

Baca Juga: 13 Drama Kang Han Na Terbaik yang Seru untuk Ditonton

Adaptasi Series Amerika

Adaptasi Series Amerika_

Sebenarnya ini bukanlah drama yang original banget dari Korea Selatan. Jika ditelisik, ini adalah drama remake yang aslinya dari Amerika dengan judul hampir mirip. Versi Amerika berjudul Designated Survivor saja, tanpa embel-embel '60 Days.' Banyak perbedaan di antara keduanya.

Perbedaan yang pertama tentang alur ceritanya. Meski secara garis besar ide ceritanya sama, tapi intensitas penyampaian alurnya sangat berbeda. Dalam versi Amerika, drama ini lebih 'tegang' dengan banyak konflik politik dalam satu episode. Sedangkan versi Korea masih punya 'kelonggaran' dengan kapasitas 'tegang' yang lebih santai.

Perbedaan kedua ada di sosok ibu negara. Dalam versi Amerika, ibu negara sangat berkontribusi terhadap politik Amerika. Bahkan, ia sangat sibuk bekerja di Gedung Putih. Berbeda dengan versi Korea, justru sang ibu negara terlihat santai di rumah dan meneruskan profesi aslinya sebagai pengacara dan ibu rumah tangga.

Perbedaan selanjutnya, versi Amerika sangat terkesan barat banget! Tidak ada drama menye-menye atau kisah percintaan yang dramatis. Sedangkan versi Korea masih dibumbui kisah yang manis dan romantis dari beberapa karakter, ciri khas drakor banget!

Meski drama Designated Survivor: 60 Days tergolong underated di Indonesia, tapi ini adalah drakor hidden gem yang cocok untuk kamu pecinta drakor dengan intensitas tinggi dengan minim romansa. Dan, secara keseluruhan, drama ini sangat memuaskan sehingga tidak sedikit pun tercetus rasa bosan saat menontonnya. Penasaran? Coba tonton, ya!

cross linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram