Sinopsis & Review Debunk (2022), Hantu yang Menolak Disebut Hantu

Satu lagi film asal Negeri Jiran Malaysia yang viral banget di berbagai media sosial Indonesia, inilah Debunk (2022). Film bergenre horor-komedi dan dokumenter ini berhasil membuat netizen Indonesia terhibur.

Apalagi saat hantu Edna melakukan wawancara. Kepolosannya berhasil mengocok perut para penonton. Belum lagi dengan sikap songong dari Sofi, si konten kreator yang tidak percaya hantu. Kombinasi makhluk dari dua dunia ini dalam satu frame benar-benar bikin suasana jadi kocak banget.

Debunk (2022) adalah film yang diproduksi oleh KL Motion Picture dan bisa kamu saksikan di Astro Citra. Film garapan sutradara Reen Emran ini sebenarnya memiliki cerita dan kualitas yang sederhana. Tapi, penampilan Sharifah Sakinah, Wan Chai dan Faha Azhar bikin film ini jadi enjoyable untuk ditonton.

Bagi kamu yang penasaran sebenarnya apa yang terjadi pada hantu Edna, Sofi dan Amir. Sepertinya kamu wajib banget membaca sinopsis dan ulasan film Debunk (2022) hanya di Showpoiler.

Baca juga: 10 Film Malaysia Paling Lucu yang Siap Mengocok Perutmu

Sinopsis

Sofi (Wan Chai) memang dikenal sebagai seorang konten kreator yang memiliki saluran cerita mistis dan hantu bernama Debunk. Ia menjalankan kanal ini bersama sahabat baiknya yang bernama Amir (Faha Azhar) kurang lebih selama enam tahun.

Sofi pribadi tidak percaya sosok astral, baginya hantu hanyalah refleks psikologi ketika seseorang terlalu memikirkan hal yang ditakutinya. Ia juga sudah membuktikan bahwa tempat-tempat mistis yang direkomendasikan followers-nya, hanyalah tempat kosong.

Beberapa sosok hantu yang dilihat orang-orang juga tidak lebih dari sebuah prank orang tidak bertanggung jawab. Makanya ia berniat untuk mengubah kanal miliknya dengan konsep baru yang bebas dari konten mistis.

Tapi saat mengunjungi Rumah Sakit Mega Utara, Sofi tidak bisa berkelit lagi bahwa hantu itu ada. Dalam dokumenter buatannya ini, Sofi memperlihatkan kejadian-kejadian apa saja yang dialaminya.

Berawal dari ajakan Amir, mereka ingin membuktikan keberadaan hantu Edna (Sharifah Sakinah) yang meneror masyarakat. Dalam wawancaranya, Sofi berkata bahwa ia yakin sosok ini hanyalah prank buatan seseorang.

Mereka membagi tugas untuk membuat tenda dan menyimpan beberapa kamera di sekitar bangunan itu. Amir menemukan sebuah ruangan aneh, sebuah kamar rawat yang cukup bersih tapi berbau busuk yang sangat menyengat.

Tapi yang membuat Amir heran, ada seperangkat peralatan makeup usang dan beberapa bungkus makanan utuh yang sudah membusuk.

Tak butuh waktu lama, hari itu Sofi langsung membuat sebuah vlog saat menjelajahi setiap ruangan sambil memegang alat pendeteksi gelombang magnet. Saat itulah Amir terkejut, karena di kameranya terlihat jelas ada sosok hantu Edna.

Tak hanya satu kali, Amir semakin histeris saat hantu Edna muncul dihadapannya di depan toilet rumah sakit. Amir lari ketakutan hingga terjatuh di tangga, lalu pria itu tiba-tiba menghilang begitu saja.

Edna sendiri bingung, ia tidak tahu kenapa Amir begitu ketakutan saat melihat dirinya, lalu menghilang begitu saja. Inilah yang disampaikan oleh Edna dalam wawancara eksklusif yang dilakukannya di kanalhoror Sofi. Edna tidak habis pikir, kenapa mereka ketakutan saat melihatnya seperti melihat sosok hantu.

Edna merasa dirinya cantik, penuh semangat dan sangat ramah pada siapa pun. Usut punya usut, ternyata hantu perempuan di Rumah Sakit Mega Utara ini tidak sadar bahwa dirinya hantu.

Pada awalnya, Edna sangat kesal pada Sofi yang terlihat mengabaikannya saat pertama kali berjumpa. Lebih kesalnya lagi, kepala Edna terkena pukulan dari device aneh yang dibawa oleh Sofi.

Tapi yang paling membuatnya kesal, Sofi mendatanginya saat Edna sedang mandi. Untungnya ia mandi dengan memakai pakaian lengkap seperti perkataan ibunya, tapi tetap saja ia kesal pada Sofi yang mesum.

Sementara bagi Sofi, ia tidak bisa melihat keberadaan Edna sama sekali. Hingga keduanya bisa saling bertemu saat Sofi sedang mencari keberadaan sahabatnya Amir.

Pertemuan ini membuat Sofi sadar bahwa hantu itu nyata, sampai-sampai ia terkencing-kencing di celana. Edna sendiri merasa kasihan, sekaligus merasa hal ini sangat lucu dan memalukan.

Tapi misinya sekarang adalah mencari keberadaan Amir, makanya ia meminta bantuan kepada Sofi. Tapi pria yang katanya tak takut hantu itu malah menjerit histeris sambil mengucapkan doa makan berkali-kali.

Namun ada satu hal yang membuat Edna tersentak, ia heran kenapa Sofi bisa menembus tubuhnya? Dalam pikirannya, hanya hantu yang bisa melakukan hal tersebut.

Edna berpikir jika Sofi bukan hantu, lalu apakah dirinya adalah hantu? Edna terdiam sesaat, ia memikirkan segala kemungkinan dan tuduhan Sofi kalau dirinya yang menghilangkan Amir. 

Edna hanya tahu, setiap kali ia bersin maka orang yang ada di hadapannya selalu saja menghilang. Hantu ini berpikir ia memiliki kekuatan magic. Namun seberapa kuat pun ia berlatih, tetap saja tidak ada hasilnya. Lalu kemana perginya Amir dan bagaimana cara mengembalikan pria itu? 

Premis Segar dan Sangat Menghibur

Menonton Debunk rasanya seperti melepaskan stres, soalnya film satu ini sangat ringan tapi sangat menghibur. Premis ceritanya terasa sangat segar dan berbeda dari film horor lainnya. Siapa yang punya ide untuk mewawancarai hantu? Mungkin hal ini bukan yang pertama kalinya di dunia.

Tapi tetap saja, saya menyukai cara mereka membuat dokumenter horor-komedi ini. Development karakter dari dua pemeran utamanya juga sangat jelas dan cukup runtut.

Sosok hantu Edna benar-benar menggambarkan sosok anak berusia 17 tahun dan ketua cheerleader yang polos. Penonton juga diberitahu mengenai bagaimana Edna meninggal pada paruh akhir filmnya.

Sementara untuk sosok Sofi yang diperankan Wan Chai, meski tidak sempurna tapi karakternya cukup kuat.

Harus diakui bahwa akting Wan Chai kalah jauh dari Sharifah Sakinah, tapi bukan berarti penampilannya buruk. Secara garis besar, vibes sombong dan sok tahu Sofi terasa banget. Tapi memang logat berbicara dan ekspresi wajahnya terkadang kurang nendang.

Sharifah Sakinah yang Sangat Ikonis

Tidak bisa dipungkiri kalau Debunk (2022) tidak akan sepopuler ini tanpa kehadiran Sharifah Sakinah. Pemeran hantu Edna ini memang jadi daya tarik utama dalam film garapan sutradara Reen Emran.

Seperti yang saya singgung sebelumnya, Edna adalah sosok hantu yang tidak menyadari bahwa dirinya hantu. Pembawaan karakter Edna yang diperankan oleh Sharida Sakinah terasa sangat kekinian.

Sementara untuk aktingnya, saya pikir aktris cantik asal Malaysia ini memiliki kemampuan yang cukup menjanjikan. Saya menyukai ekspresi wajahnya yang selalu saja bikin penonton terhibur.

Pembawaan karakternya juga luar biasa, terasa sekali semangat dan berbeda dengan hantu lainnya. Auranya terasa lebih light, tapi saat adegan emosional, aktris ini bisa mengalirkan emosinya dengan baik.

Karakter komedi seperti ini memang bukan hal baru baginya. Pasalnya, Sharifah Sakinah memang sudah sering membintangi drama komedi. Sebut saja sitkom Hotel Mania (2010) yang membuat namanya melejit.

Kemampuan aktingnya juga tidak perlu ditanyakan lagi, karena Sharifah Sakinah dikenal sebagai ahli dalam peran menantang. Contohnya peran antagonis atau peran psiko yang amat gila.

Sederhana Tapi Masih Bisa Dinikmati

Hal lain yang ingin saya singgung adalah kualitas filmnya yang terlihat seadanya. Hal ini terlihat dari sinematografi yang diperlihatkan dalam film.

Berbagai gambar yang ditampilkan terkesan monoton dan kurang bisa membuat penonton penasaran. Contohnya seperti gambar-gambar close up dan pengambilan gambar mid shot yang kadang kurang menampilkan suasana dengan terperinci.  

Lalu, saat jumpscare yang diperlihatkan, aspek tata cahaya dan suasananya kurang mendukung. Padahal kalau film ini digarap lebih serius lagi, saya yakin akan lebih enjoyable untuk ditonton.

Untuk skoring dan alur cerita, saya tidak ada masalah dengan kedua hal ini. Pasalnya, cerita Debunk (2022) ini terasa cukup original dan benar-benar baru.

Inilah sinopsis dan ulasan singkat saya mengenai film Malaysia berjudul Debunk (2022). Film satu ini memang sangat simpel, tapi berhasil menghibur. Karakter dua pemeran utamanya yang sangat kuat, juga berhasil membius para penontonnya. Kalau kamu sendiri, apakah tertarik untuk menonton film ini?